Penyebaran
Foraminifera Foraminifera
FORAMINIFERA KELOMPOK
4
4. Foraminifera
Ukuran
3. Fungsi Sebagai
Foraminifera
Foraminifera Indikator
Minyak Bumi
PENGERTIAN FORAMINIFERA 1
Formanifera adalah organel bersel tunggal (prostista) yang
mempunyai cangkang dan ditemukan sebagai fosil. Fosil foraminifera
bermanfaat bagi biostratigrafi, paleokologi, paleobiologeografi dan
eksplorasi minyak dan gas bumi (Anugrah Y.P: 2012).
• Foraminifera menangkap makanan dengan jaring tipis
pseudopodia(disedutretikulopodia) yang keluar dari salah satu
atau beberapa lubang (apertur) pada dinding cangkang.
Gambar 11. Globigerinoides ruber Gambar 12. Globigerinoides sacculifer Gambar 13. Textularia fistula Gambar 14. Amphisteginaradiata
FUNGSI FORAMINIFERA 3
1. Endapan cangkang foraminifera digunakan sebagai indikator
adanya minyak bumi, gas alam, dan mineral
• Pellaic (mengambang)
• nektonic(bergerak aktif)
• lanktonic(bergerak pasif)
• Benthonic (pada dasar laut)
• secile (mikro fosil yang menambat/menempel)
• vagile (merayap pada dasar laut)
MAKANAN
Foraminifera memiliki peranan penting dalam ekosistem marin yakni sebagai mikroomnivora
(Organisma mikro pemakan segala). Jenis makanan foraminifera sangat bervariasi mulai dari
bakteri yang berukuran kecil. algae, protista dan beberapa jenis invertebrata (LIPPS &
VALENTINE dalam HAQ & BOERMA 1984). Beberapa jenis ada yang memakan bangkai.
Foraminifera yang hidup di lingkungan terumbu karang dan paparan karbonat biasanya memilih
untuk hidup secara 'endosyimbiotic' dengan beberapa jenis algae. Dengan cara simbiosa seperti
itulah dimungkinkna beberapa fosil foraminifera dapat mencapai bentuk 'raksasa', karena algae
menyediakan senyawa hara dari hasil fotosintesa sehingga tersedia kalsium karbonat (CaCO3)
maksimal. Terdapat dugaan yang kuat bahwa sumber makanan memadai merupakan faktor yang
sangat mempengaruhi tingginya keanekaragaman jenis di dalam suatu komunitas foraminifera.
Sebaliknya pengaruh fluktuasi musiman seperti yang terjadi di lingkungan "boreal" menyebabkan
terjadinya blooming dengan kapadatan tinggi dan keanekaragaman rendah. Menurut BRASIER
(1980) jenis 'opportunistic' ini biasanya cepat mencapai kedewasaan dengan tingkat
pertumbuhan yang rendah. Pada foraminifera planktonik terdapat kecenderungan untuk mencari
habitat dimana sering terjadi 'upwelling' karena biota ini dapat tumbuh subur di perairan yang
kaya akan nutrien.
PREDASI