Anda di halaman 1dari 16

1. Pengertian 2.

Penyebaran
Foraminifera Foraminifera

FORAMINIFERA KELOMPOK
4

4. Foraminifera
Ukuran
3. Fungsi Sebagai
Foraminifera
Foraminifera Indikator
Minyak Bumi
PENGERTIAN FORAMINIFERA 1
Formanifera adalah organel bersel tunggal (prostista) yang
mempunyai cangkang dan ditemukan sebagai fosil. Fosil foraminifera
bermanfaat bagi biostratigrafi, paleokologi, paleobiologeografi dan
eksplorasi minyak dan gas bumi (Anugrah Y.P: 2012).
• Foraminifera menangkap makanan dengan jaring tipis
pseudopodia(disedutretikulopodia) yang keluar dari salah satu
atau beberapa lubang (apertur) pada dinding cangkang.

Gambar 1. Bagian foraminifera


Foraminifera merupakan organisme yang hidup pada ekosistem
terumbu karang, proses klasifikasi terumbu karang dapat meningkat
20 sampai 40 kali karena adanya foraminifera bentik (Nybakken dan
Bertness, 2006 dalam Toruan, 2013).

Gambar 2. Foraminifera di Terumbu Karang


Fosil planktonik ini dapat digunakan dalam
memecahkan masalah geologi ;

• Sebagai fosil petunjuk.


• Digunakan dalam pengkorelasian batuan.
• Penentuan umur relative suatu lapisan batuan.
• Penentuan lingkungan pengendapan.
PENYEBARAN FORAMINIFERA 2
Tingkat adaptasi yang tinggi menyebabkan habitat foraminifera
tersebar di berbagai macam perairan, mulai dari perairan tawar,
perairan payau hingga perairan laut. Habitat yang paling tinggi
merupakan daerah perairan laut karena adanya terumbu karang
yang juga tersusun dari kalsium karbonat

Gambar 3. Perairan Tawar Gambar 4. Perairan Payau Gambar 5. Perairan Laut


Spesies Foraminifera Air Tawar

Gambar 6. Fissurina sp Gambar 7. Ammonia sp Gambar 8. Trifarina sp

Gambar 9. Rotalia schroeteriana Gambar 10. Quinqueloculina sp


Spesies Foraminifera Air Laut

Gambar 11. Globigerinoides ruber Gambar 12. Globigerinoides sacculifer Gambar 13. Textularia fistula Gambar 14. Amphisteginaradiata
FUNGSI FORAMINIFERA 3
1. Endapan cangkang foraminifera digunakan sebagai indikator
adanya minyak bumi, gas alam, dan mineral

2. Menunjukkan data umur relatif batuan sedimen laut

3. Memberikan data tentang lingkungan masa lampau


FORAMINIFERA SEBAGAI
4
INDIKATOR MINYAK BUMI
Sejak 1920-an industri perminyakan memanfaatkan ahli mikrofosil untuk
melakukan penelitian mikropaleontologi. Dari penelitian tersebut dihasilkan bahwa
fosil foraminifera mengarahkan kedalam pengeboran yang mengandung minyak bumi,
menentukan umur geogi dan lingkungan batuan terbentuk. Selain itu, foramanifera
digunakan dalam menganalisis struktur lapisan batuan. Sejak 1945Untuk
memanfaatkan foraminifera secara maksimal dibutuhan pengetauan lebih lanjut.
Berdasarkan cara hidupnya formanifera dibagi menjadi 6 :

• Pellaic (mengambang)
• nektonic(bergerak aktif)
• lanktonic(bergerak pasif)
• Benthonic (pada dasar laut)
• secile (mikro fosil yang menambat/menempel)
• vagile (merayap pada dasar laut)
MAKANAN

Foraminifera memiliki peranan penting dalam ekosistem marin yakni sebagai mikroomnivora
(Organisma mikro pemakan segala). Jenis makanan foraminifera sangat bervariasi mulai dari
bakteri yang berukuran kecil. algae, protista dan beberapa jenis invertebrata (LIPPS &
VALENTINE dalam HAQ & BOERMA 1984). Beberapa jenis ada yang memakan bangkai.
Foraminifera yang hidup di lingkungan terumbu karang dan paparan karbonat biasanya memilih
untuk hidup secara 'endosyimbiotic' dengan beberapa jenis algae. Dengan cara simbiosa seperti
itulah dimungkinkna beberapa fosil foraminifera dapat mencapai bentuk 'raksasa', karena algae
menyediakan senyawa hara dari hasil fotosintesa sehingga tersedia kalsium karbonat (CaCO3)
maksimal. Terdapat dugaan yang kuat bahwa sumber makanan memadai merupakan faktor yang
sangat mempengaruhi tingginya keanekaragaman jenis di dalam suatu komunitas foraminifera.
Sebaliknya pengaruh fluktuasi musiman seperti yang terjadi di lingkungan "boreal" menyebabkan
terjadinya blooming dengan kapadatan tinggi dan keanekaragaman rendah. Menurut BRASIER
(1980) jenis 'opportunistic' ini biasanya cepat mencapai kedewasaan dengan tingkat
pertumbuhan yang rendah. Pada foraminifera planktonik terdapat kecenderungan untuk mencari
habitat dimana sering terjadi 'upwelling' karena biota ini dapat tumbuh subur di perairan yang
kaya akan nutrien.
PREDASI

Cara hidup foraminifera bentik yang melekat pada substrat sangat


mudah untuk tehisap oleh biota yang memiliki cara makan dengan
menghisap (filter feeder) seperti cacing, krustasea, gastropoda,
echinodermata dan ikan. Terdapat dugaan yang menyebutkan bahwa
faktor predasi ini dapat mempengaruhi penyebaran dan ukuran
populasi foraminifera bentik pada suatu tipe lingkungan.
Substrat lumpur dan lanau biasanya kaya akan kandungan organik dan pori-
pori kecil merupakan habitat tempat ledakan populasi (blooming) bakteri.
Substrat seperti ini sangat disukai foraminifera karena dapat menyokong
populasi yang besar. Kebanyakan jenis yang hidup di lingkungan tersebut
memiliki cangkang tipis, rapuh dan berbentuk bulat telur (elongate).
Foraminifera lebih menyukai substrat yang lebih keras seperti batuan,
cangkang, rumput laut dan algae biasanya hidup dengan melekatkan
dirinya pada substrat tersebut secara permananen atau temporer. Jenis-
jenis yang hidup dengan melekatkan diri ini biasanya memiliki salah satu
permukaan cangkang yang rata atau cekung, yakni sisi dimana biota ini
melekatkan dirinya. Selain bentuk kedua permukaan cangkang yang
berlainan, jenis foraminifera inipun biasanya memiliki variabilitas
morfologi yang lebih tinggi dari pada jenis yang merayap dalam sedimen
atau jenis planktonik
Ukuran Foraminifera

• Foraminifera terbagi menjadi 2 jenis, yaitu foraminifera bentonik


dan planktonik
• Untuk Foramifera bentonik memiliki ukuran 3 𝜇m – 0,1 𝜇m
• Untuk Foraminifera planktonik memiliki ukuran 0,1 mm – 3 mm

Anda mungkin juga menyukai