Anda di halaman 1dari 31

MIKROFOSIL TERPADU

OLEH :
KEVIN GERALD SENDUK
072001600020
PENDAHULUAN
 Mikropaleontologi adalah cabang ilmu paleontologi yang
mempelajari sisa kehidupan organisme yang berukuran
mikro (μ = 10^-6m), dalam bentuk fosil yang disebut
mikrofosil.
 Dalam Biologi, Fosil ini dapat digunakan untuk mengetahui
bagaimana kehidupan dari organisme tersebut serta
perkembangan evolusi mahkluk hidup.
 Dalam Geologi, fossil digunakan untuk mengetahui umur,
lingkungan pengendapan,paleoeviroment,
paleoclimate,dsb. ebagaimana perkembangan evolusi
dapat memunculkan beragam spesies yang berbeda baik
dalam lingkungan tempat organisme itu hidup. Lingkungan
pengendapan juga berguna sebgaimana fossil akan
berperilaku seperti sedimen yang dapat mengalami
transportasi.
JENIS MIKROFOSIL
 jenis-jenis mikrofosil yang ada dan digunakan dalam ilmu
mikropaleontologi adalah organis yang memiliki hard part atau
sesuatu yang dapat terpreservasi secara utuh, yang tentu saja harus
berukuran mikro.
 Mikrofosil yang umum berupa :
o Foraminifera
o Foraminifera planktonil
o Forminifera bentik
o Foraminifera besar
o Ostracoda
o Pollen/spora
o Dinoflagellata
o Fosil nano
o cocolith
o Conodonta
o Bryozoa
o Diatomea
o Fosssil lainnya
ORDO FORAMINIFERA
Cambrian–Recent
 Foraminifera adalah organisme
 Bersel tunggal (uniseluler)
 Hidup di air (Aquatic)
 Mempunyai satu atau lebih kamar yang
terpisah oleh sekat (sekat) yang ditembus
oleh lubang halus (foramen)
 Berkembang biak secara aseksual dan
seksual
 Kehidupan sangat berlimpah
 Dapat hidup secara plantic dan benthic
Kingdom Protista

Phylum: Protozoa

Foraminifera
Ordo:
d'Orbigny,
FORAMINIFERA PLANKTONIK
 Awal kemunculan (first appearance) pada
Triassic
 Cara hidup melayang dekat permukaan air
 Hidup pada iklim tropical, subtropical,
temperate, subpolar, and polar
provinces(Bradshaw, 1959; Be ́& Tolderlund, 1971)
 Hidup di kedalaman 50 hingga 100 meter
(shallow marine)
 Cangkang tebal, porous dan tersusun oleh
 Khitin
 Aglutin
 Silikaan
 Gampingan(porselen, hyalin, granular lime)
morfologi
FORAMINIFERA BENTHONIK
 Hidup di lantai laut. Sesile and vagile
 Berkembang didaerah tropikal shelf dan
subtropical shallow marine
 Terdiri lebih dari 40000 spesies
 Komposisi cangkang dapat berubah
berdasarkan kedalaman air, salinitas,
substrat, dll.
 Memiliki struktur tubuh yang kompleks
Ostracoda
 Ostracoda adalah krustasean (kepiting-
kepitingan) yang memiliki cangkang mirip
dengan moluska bivalvian.
 Ostracoda hidup di air tawar, payau, dan laut
dan dapat diamati melalui banyak sampel
walaupun tidak sebanyak foraminifera.
 digunakan sebagai indicator garis laut purba,
salinitas, dan kedalaman laut relative.
 fosil penentu umur dari Cambrian sampai resen.
Nanofosil
 merupakan fosil yang berukuran sangat kecil yang
dilapisi oleh pelat kalsit.
 Protista uniseluler planktonic yang memiliki pigmen
fotosintesis mirip chrysophyta.
 Resolusi umur1-4 juta tahun atau kurang.
 Alga ini membuat kepingan kalsit dengan
diameter berukuran 3-5 mikrometer.
Pollen/spora
 Butir pollen sangat kecil, berukuran sekitar 0.01
mm.
 Mayoritas dari butir pollen memiliki dua lapisan
yaitu lapisan luar (exine) dan lapisan dalam
(innertine). Eksine terdiri dari dua lapisan yaitu
ekstenxine dan mesexin.
 Pollen dan spora dangat melimpah di daerah
terrestrial dan daerah dekat garis pantai.
 Mereka merupakan bagian penting bagi
kehidupan tumbuhan darat dan pohon yang
digunakan sebagai penentu umur endapan
alluvial dan endapan dataran pantai.
Alga
 grup besar dari kingdom Protista yang
warnanya berasal dari pigmen fotosintesisnya.
 . Kelimpahanya banyak ditemukan pada
batugamping, ditambah dengan nilai
ekologikal,
 . Kedua divisi dari alga ini berkisar dari uniseluler
sampai spesies multiseluler kompleks.
A. Alga merah-coklat
 Alga merah-coklat kalkareous, memiliki
banyak wujud,eksternal, seperti
menatah(encrusting), nodular dan
bercabang, bersegmen, struktur sel yang
halus pada batugamping.
 Berkembang secara pesat saat
cenozoikum.
B. Alga hijau-biru
 Cyanophyta biasanya disebut ganggang
hijau-biru memiliki pigmen untuk fotosintesis
yang disebut dengan phycosianin
 Cyanophyta umumnya memiliki diameter
kurang dari 25 mikron.
 Mereka dapat hidup di lingkunan arid,
daerah glasial, laut hypersline, dan danau air
tawar
 pembentukan struktur organo-sedimenteri
(stromalites dan thrombolites)
Radiolaria
 grupprotozoa planktonic marine dengan
cangkang siliceous yang rumit.
 Jangka hidup dari Cambrian-resen
Diatomea
 diatom adalah alga uniseluler dengan
pigmen fotosintesis mirip chrysophyta.
 berkembang dari chrysophyta yang tidak
memiliki flagea
 Dinding sel tersusun dari silikaan
 yang hidup luas pada daerah semi-
aquaeous terrestrialdan lingkungan marin,
tapi tidak ada pada zona photic (100 m
atau lebih)
Daftar pustaka
Isnaniawardhani. Vijaya. BIOSTRATIGRAFI. Pustaka reka
cipta. Bandung, 2015.

Dewi Tri. Kresna. Seri mikrofosil : OSRTRACODA. Penerbit


ITB, 2004

Kapid Rubiyanto. NANNOFOSIL GAMPINGAN:


PENGENALAN DAN APLIKASI BIOSTRATIGRAFI. Penerbit
ITB, 2003

https://www.researchgate.net/publication/258547244_
Foraminifera

http://www.ices.dk/sites/pub/Publication%20Reports/Pl
ankton%20leaflets/SHEET108.PDF

Anda mungkin juga menyukai