MIKROPALEONTOLOGI
Oleh :
Khaifa Ayu Faiza
0551 21 028
Jawaban :
Kisaran Umur Blow (1969)
Oligosen Miosen
Foraminifera Planktonik Pliosen Plistosen
Akhir Awal Tengah Akhir
N1 N2 N3 N4 N5 N6 N7 N8 N9 N10 N11 N12 N13 N14 N15 N16 N1 N18 N19 N20 N21 N22 N23
7
Globorotalia mayeri
Orbulina bilobata
Globorotalia obesa
Orbulina universa
Globorotalia praemenardii
Globoquadrina altispira
Globorotalia miocenica
Hastigerina phraesiphonifera
Berdasarkan hasil analisis fosil di Sungai Ciberang dari Satuan Batupasir sisipan
batulempung didapatkan fosil foraminifera planktonik dengan jenis dan range umur yang
berbeda-beda, dilihat dari umur range setiap spesies dominan berada di kala Miosen,
dilihat terdapat fosil indeks pada Miosen tengah yaitu fosil Globorotalia praemenardii
yang hidup antara N10-N12, dari hasil analisis umur spesies diperkirakan bahwa Satuan
Batupasir sisipan batulempung di Sungai Ciberang memiliki umur relatif yaitu masa
Kenozoikum, zaman Neogen, kala Miosen Tengah, N10-N12, diperkirakan berumur 15
juta tahun lalu (Bowl 1969). Umur relatif batuan diambil berdasarkan umur fosil dominan
dan fosil indeks.
TUGAS 2
Pada suatu singkapan dijumpai kontak batugamping dengan batupasir. Batugamping
terletak di bawah batupasir dengan bidang kontak yang tidak beraturan. Pada
batugamping banyak dijumpai koral, ganggang, cangkang moluska, pelecypoda dan
foram besar. Beberapa foram besar dapat dideterminasi sebagai Nummulites (Ta-Td),
Assilina (Ta), serta Discocyclina (Ta-Tb).
Fosil yang dijumpai pada batupasir berupa foram bentik dengan rasio P/B 8% dan foram
plankton yang dijumpai antara lain Spha.dehiscens (N19-N23), Pull.obliquiloculata
(N19- N23), Gt.tumida (N18-Resen), Gt.acostaensis (N16-N21), Gt.multicamerata (N17-
N21).
Berikan hipotesis sementara secara lengkap, atas data yang ada pada singkapan tersebut!
Jawaban :
Pada hasil analisis batugamping terdapat beberapa fosil foram besar yang dapat
dideterminasi. Didapatkan bahwa 3 spesies ini memiliki range umur yang berbeda, dilihat dari
umur fosil yang dominan, maka batugamping memiliki umur relatif satuan batuan masa
Kenozoikum, zaman Paleogen, kala Paleosen-Eosen tengah, Ta1-Ta3, dengan perkiraan umur
65- 55 juta tahun lalu (Adams 1970). Yang dimana batugamping terletak dibawah batupasir
dengan kontak yang tidak beraturan.
Adams (1970)
Foraminifera Besar Paleosen Eosen Oligosen
Ta1 Ta2 Ta3 Tb Tc Td Te1 Te2
Nummulites
Assilina
Discocyclina
Pada analisis batupasir terdapat fosil foram bentonik memiliki rasio P/B 8% menurut
klasifikasi Van Markhoven 1955, P/B rasio 8% berada di lingkungan pengendapan Neritik Tepi
(Inner Shelf) dengan kedalaman 0-20 meter.
Ditemukan fosil foram plankton dengan range umur yang berbeda-beda, menurut Bowl
1969, maka batu pasir diperkirakan memiliki umur relatif N19-N21.
Kisaran Umur Blow (1969)
Paleosen Miosen
Foraminifera Pliosen Plistosen
Awal Tengah Akhir
Ta1 N2 N3 N4 N5 N6 N7 N8 N9 N10 N11 N12 N13 N14 N15 N16 N17 N18 N19 N20 N21 N22 N23
Spha.dehiscens
Pull.obliquiloculata
Gt.tumida
Gt.acostaensis
Gt.multicamerata
Dari hasil data pada batu pasir diketahui batu pasir memiliki umur masa Kenozoikum,
zaman Neogen Akhir- Kuarter Awal , kala Pliosen awal- Plistosen awal, N19-N21, diperkirakan
berumur 5-1,8 juta tahun lalu dan mengalami pengendapan di Neritik Tepi (Inner Shelf) dengan
kedalaman 0-20 meter.
Dari data diatas dapat di hipotesiskan bahwa Batugamping terbentuk terlebih dahulu
dengan perkiraan umur masa Kenozoikum, zaman Paleogen, kala Paleosen-Eosen tengah, Ta1-
Ta3, dengan perkiraan umur 65-55 juta tahun lalu (Adams 1970) mengalami pengendapan di
laut. Sedangkan pada batupasir baru mengalami pengendapan diperkirakan berumur 5-1,8 juta
tahun lalu dan mengalami pengendapan di Neritik Tepi (Inner Shelf) dengan kedalaman 0-20
meter. Yang didukung oleh adanya kontak tidak beraturan yang menandakan batuan mengalami
pengendapan tidak satu waktu.
TUGAS 3
Cara menentukan umur relatif dengan foram besar yaitu bisa menggunakan
klasifikasi huruf yang biasa digunakan yaitu Van Der Vierk & Umbrgrowe (1927) dan
Adams (1970). Kegunaan Foraminifera Besar dalam geologi sangat banyak, antara lain
seperti :
Keberadaan hewan bentos pada suatu perairan, sangat dipengaruhi oleh berbagai
faktor lingkungan, baik biotik maupun abiotik. Dalam perkembangannya di Indonesia
banyak dikembangkan oleh Vlerk & Umbgrove (1972) yaitu mengklasifikasi umur foram
berdasar klasifikasi huruf. Kegunaan foram bentos besar dalam dunia geologi yaitu untuk
menentukan umur relatif batuan sedimen dengan menggunakan bozonasi foram besar,
menentukan lingkungan pengendapan.
Dari klasifikasi yang ada kita dapat menentukan umur relatif fosil dari nama
spesiesnya.
Mencari Fosil Foram Besar (Sertai Gambarnya), jelaskan perbedaannya dari setiap fosil
dan ciri-cirinya.
Jawaban :
Family Discocyclidae
o Genus Aktinocyclina
Famili Calcarinidae
o Genus Biplanispira