MIKROPALEONTOLOGI
Materi : Polen
Oleh :
Zaenal Mutakin
055120003
2023
BAB I
PENDAHULUAN
Selain itu, mikropaleontologi juga digunakan dalam industri minyak dan gas
untuk mengidentifikasi lapisan batuan yang mengandung hidrokarbon. Dengan
mempelajari fosil mikroskopis yang ditemukan dalam sampel batuan, ahli
mikropaleontologi dapat menentukan usia dan lingkungan deposisi batuan tersebut,
serta menentukan apakah batuan tersebut memiliki potensi untuk mengandung
minyak dan gas bumi.
Pada praktikum kali ini menggunakan metode analisa deskripsi fosil dengan
alat bantu mikroskop. Fosil yang diamati untuk menentukan group, subgroup,
tumbuhan asal, bentuk fosil, aperture, hiasan, filum, nama fosil, ligkungan
pengendapan, umur fosil dankegunaan fosil.
Lingkungan pengendapan fosil serbuk sari (pollen) dapat bervariasi tergantung pada
kondisi geologi dan iklim pada saat pengendapan terjadi. Berikut adalah beberapa lingkungan
pengendapan fosil pollen umum:
Rawa-rawa dan danau: Rawa-rawa dan danau merupakan lingkungan yang umum
untuk pengendapan fosil pollen. Serbuk sari dapat terbawa oleh air dan terendapkan di dasar
rawa atau danau. Lingkungan ini biasanya memiliki lapisan sedimen yang kaya akan fosil
pollen.
Sedimen sungai: Serbuk sari dapat terbawa oleh aliran sungai dan terendapkan di
dasar sungai atau delta sungai. Sungai yang terus-menerus mengalir dapat membawa fosil
pollen dari wilayah yang lebih tinggi dan mengendapkannya di daerah yang lebih rendah.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Fosil pollen dan spora dapat memberikan bukti tentang jenis tumbuhan yang
ada pada masa lampau. Berdasarkan komposisi dan keragaman fosil pollen dan spora
yang ditemukan dalam lapisan sedimen, kita dapat mengetahui flora yang
mendominasi lingkungan pengendapan tersebut. Misalnya, jika fosil pollen
menunjukkan dominasi tumbuhan pohon, maka lingkungan pengendapan tersebut
mungkin merupakan hutan atau hutan rawa.
https://palynologist.com/2018/04/06/cara-mengidentifikasi-fosil-polen-dan-spora/.
Diakses pada tanggal 19 Mei 2023.