Anda di halaman 1dari 18

JURNAL

ACARA V:
FILUM MOLLUSCA

OLEH:
AULYA RAHMAH TYARA B
D061221053

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN

GOWA
2023
FILUM MOLLUSCA
Aulya Rahmah Tyara B1, Wandris Meisevteen Junior2
1
Praktikan Praktikum Paleontologi, Laboratorium Paleontologi, Departemen Teknik
Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin
2
Asisten Praktikum Paleontologi, Laboratorium Paleontologi, Departemen Teknik
Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin

SARI
Dalam ilmu geologi fosil adalah sisa-sisa atau jejak organisme yang hidup di
masa lampau yang telah terendapkan di dalam lapisan batuan atau material geologis
lainnya. Fosil dalam ilmu geologi memberikan informasi yang sangat berharga tentang
sejarah Bumi, perubahan iklim, dan evolusi kehidupan. Mereka juga membantu geologi
untuk memahami proses-proses geologis dan perubahan yang terjadi di permukaan Bumi
selama jutaan tahun. Penelitian ini Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa itu
filum coelenterata, untuk mengetahui ciri – ciri dari filum coelenterata, dan untuk
mengetahui manfaat dari filum coelenterata. Metodologi penelitian yang digunakan yaitu
melakukan pendeskripsian sebanyak 8 sampel fosil yang dilakukan melalui beberapa
tahapan yaitu tahapan pendahuluan > tahapan praktikum > tahapan asistensi > tahapan
penyusunan jurnal. Adapun hasil yang didapatkan dari praktikum yaitu sampel Fosil
Charonia (Sassia) flandrica (KON.), Fosil Corbicula Gravesi (DESH.), Fosil Brotia
Inquinata (DEFR.), Fosil Cardinia Cf. Hybrida (SOW.), Fosil Kosmaceras
(Lobokosmoceras) duncani (SOW), Fosil Oxtoma cygnipes (YOUNG & BIRD), Fosil
Belemnitella junior (NOWAK) dan Fosil Turritella carinifera (DESH)

Kata Kunci: Fosil, Filum, Taksonomi, Mollusca


__________________________________________________________________

I. Pendahuluan kehidupan. Mereka juga membantu


1.1 Latar Belakang para ahli geologi untuk memahami
Dalam ilmu geologi fosil proses-proses geologis dan
adalah sisa-sisa atau jejak perubahan yang terjadi di
organisme yang hidup di masa permukaan Bumi selama jutaan
lampau yang telah terendapkan di tahun.
dalam lapisan batuan atau material Mempelajari fosil dalam ilmu
geologis lainnya. Fosil dalam ilmu geologi sangat penting karena fosil
geologi memberikan informasi yang memberikan berbagai informasi
sangat berharga tentang sejarah berharga yang membantu ilmuwan
Bumi, perubahan iklim, dan evolusi geologi memahami sejarah dan
proses-proses yang telah terjadi di suatu lingkungan pengendapannya
Bumi selama jutaan tahun serta kita
terkhusus pada filum mollusca.
dapat mengetahui mengenai umur
1.4 Batasan Masalah
suatu batuan dari fosil yang terdapat
di batuan tersebut. Sehingga hal Agar penelitian lebih terfokus
inilah yang melatarbelakangi
dan tidak meluas dari pembahasan
dilaksanakan nya praktikum
yang dimaksudkan, maka jurnal ini
paleontologi, agar praktikan dapat
memahami lebih dalam lagi membataskan ruang lingkup
mengenai fosil.
penelitian kepada jenis fosil mollusca
1.2 Maksud dan Tujuan
yang diamati, taksonomi, umur dan
Adapun maksud diadakannya
praktikum ini ialah agar praktikan lingkungan pengendapan.
mengembangkan pemahaman
1.3 Alat dan Bahan
tentang filum Mollusca. Adapun
Adapun alat dan bahan yang
tujuan dari praktikum ini adalah :
digunakan dalam praktikum ini,
1. Untuk mengetahui umur dari
yaitu:
sampel fosil filum Mollusca
1. Buku Penuntun Praktikum
2. Untuk mengetahui lingkungan
Paleontologi 2023
pengendapan dari sampel fosil
2. Alat Tulis Menulis
filum Mollusca
3. Lap kasar dan halus
3. Untuk mengetahui manfaat dari
4. Larutan HCl 0,1 M
fosil filum Mollusca
5. Sampel fosil
1.3 Manfaat Praktikum 6. Lembar Kerja Praktikum
(LKP) 8 lembar
Manfaat dari diadakannya
II. Tinjauan Pustaka
praktikum ini ialah untuk 2.1 Pengertian Filum Mollusca
mengembangkan pengetahuan Filum Mollusca adalah
kelompok hewan yang bersifat
mengenai ilmu paleontologi
tripoblastik slomata dan invertebrata
khususnya pada penyebaran fosil dan yang bertubuh lunak dan
multiseluler. Istilah Mollusca berasal Gastropoda merupakan kelas
dari bahasa Yunani dari kata Mollusca yang terbesar dan popular,
“molluscus” yang berarti lunak. ada sekitar 50.000 spesies
Mollusca termasuk dalam hewan Gastropoda yang masih hidup dan
yang lunak baik yang dengan 15.000 jenis yang telah menjadi fosil.
cangkang ataupun tanpa cangkang. Oleh karena banyaknya jenis
Seperti dari berbagai jenis kerang- Gastropoda, maka hewan ini mudah
kerangan, siput, kiton, dan cumi- ditemukan.
cumi serta banyak kerabatanya. Sebagian besar Gastropoda
Mollusca merupakan filum mempunyai cangkok (rumah) dan
yangterbesar kedua dari kerajaan berbentuk kerucut terpilin (spiral).
binatang (Animalia) setelah filum Bentuk tubuhnya sesuai dengan
Arthropoda. Pada saat ini, bentuk cangkok. Padahal waktu
diperkirakan terdapat 75 ribu jenis, larva, bentuk tubuhnya simetri
dengan ditambah 35 ribu jenis bilateral. Namun ada pula
yangdalam bentuk posil. Molluska Gastropoda yang tidak memiliki
hidup di airlaut, air tawar, payau, dan
darat. Habitat Mollusca dapat berada
di palung benua laut sampai
pegunungan yang tinggi, dan bahkan
dapat ditemukan dengan mudah di
sekitar rumah kita. Molluska
cangkok, sehingga sering disebut
dipelajari pada cabang zoologi yang
siput telanjang (vaginula). Hewan ini
disebut dengan malakologi
terdapat di laut dan ada pula yang
(malacology) (Amin, 2014).
hidup di darat.
2.2 Klasifikasi Filum Mollusca Gambar 2.1 Kelas Gastropoda
Berdasarkan bidang simetri, Pernapasan bagi Gastropoda
kaki, cangkok, mantel, insang dan yang hidup di darat menggunakan
system syaraf, Mollusca terdiri atas paru-paru, sedangkan Gastropoda
empat kelas yaitu : yang hidup di air, bernapas dengan
1. Kelas Gastropoda insang. Gastropoda mempunyai alat
reproduksi jantan dan betina yang memiliki dua cangkang. Dua
bergabung atau disebut juga cangkang tersebut terkunci seperti
ovotestes. Gastropoda adalah hewan engsel sehingga dapat terbuka atau
hemafrodit, tetapi tidak mampu tertutup dengan bantuan beberapa
melakukan autofertilisasi. otot yang besar. Ketika menutup,
Gastropoda mempunyai alat cangkang berfungsi menutupi atau
reproduksi jantan dan betina yang melindungi bagian tubuh dari
bergabung atau disebut juga predatornya.
ovotestes. Gastropoda adalah hewan Kata pelecypoda memiliki arti
hemafrodit, tetapi tidak mampu “kaki berbentuk kapak”, Hewan
melakukan autofertilisasi. Alat Bivalvia bisa hidup di air tawar,
ekskresi berupa sebuh ginjal yang dasar laut, danau, kolam, atau sungai
terletak dekat jantung. Hasil ekskresi yang lainnya yang banyak
dikeluarkan ke dalam rongga mantel. mengandung zat kapur. Contoh
Sistem peredaran darah adalah sistem hewan kelas ini yaitu remis, tiram
peredaran darah terbuka. Jantung dan kijing. Sedangkan disebut pada
terdiri dari serambi dan bilik Lamellibrankhiata dikarenakan
(ventrikel) yang terletak dalam insangnya berbentuk lembaran-
rongga tubuh (Rohmala,2019). lembaran.
2. Kelas Pelecypoda Pada Bivalvia insang biasanya
berukuran sangat besar dan pada
sebagian besar spesies dianggap
memiliki fungsi tambahan yaitu
pengumpul makanan, disamping
berfungsi sebagai tempat pertukaran
gas. Kepala tidak berkembang
Gambar 2.2 Kelas Pelecyphoda namun sepasang palpus labial
Kelas pelecypoda biasa disebut mengapit mulutnya. Tubuh bilateral
juga dengan Bivalvia atau simetris dan memiliki kebiasaan
Lamellibrankhiata. Bivalvia atau menggali liang pada pasir dan
pelecypoda adalah mollusca yang lumpur yang merupakan substrat
hidupnya dengan menggunakan spesies terdapat pada kedalaman
kakinya. Untuk itu tubuhnya 1.850 m. Apabila berjalan di pantai
memipih secara lateral sangat perlu hati-hati karena hewan ini
membantu dalam menunjang tumbuh di batu atau benda laut
kebiasaan tersebut (Rohmala,2019). lainnya yang berbaris menyerupai
3. Kelas Scaphopoda taring. cangkangnya yang tajam
dapat menusuk telapak kaki dan
menyebabkan luka. Panjang
tubuhnya sekitar 2 mm – 15 cm.

Gambar 2.3 Kelas Scaphopoda


Scaphopoda adalah hewan dari
anggota hewan tak bertulang Scaphopoda ini tidak memiliki
belakang yang termasuk dalam filum insang, juga tidak memiliki jantung
Mullosca. Scaphopoda merupakan dan pembuluh darah
kelas terkecil dari mollusca. (Rohmala,2019).
Cangkangnya tajam berbentuk 4. Kelas Sephalopoda
silinder, taring atau terompet yang Gambar 2.4 Kelas Sephalopoda
kedua ujungnya terbuka, karena Sephalopoda (Yunani: kephale
disesuaikan dengan tempat hidupnya yang berarti kepala, dan podos
dan umumnya disebut keong gigi. artinya kaki) adalah kelas dari
Warna yang paling sering adalah Phylum Molluca yang memiliki alat
putih-coklat atau putih-hijau, gerak di bagian kepala. Kelas ini
cangkang ini berfungsi untuk merupakan kelas dengan tingkat
melindungi cangkangnya yang evolusi tertinggi di antara Mollusca.
sangat lunak. Tubuh simetri bilateral dengan kaki
Hidup dan membenamkan diri yang terbagi menjadi lengan-lengan
pada substrat pasir atau lumpur yang yang dilengkapi alat pengisap dan
bersih di laut dangkal, beberapa
system saraf yang berkembang baik Gambar 2.5 Struktur tubuh Mollusca
berpusat di kepala. Kelompok ini Morfologi struktur tubuh
memiliki badan lunak dan tidak Mollusca terdiri dari tiga bagian
memiliki cangkang tebal seperti yaitu kepala, mantel, dan kaki otot.
kelas lainnya. Mantelnya Beberapa kelas dalam filum
menyelimuti seluruh tubuh dan Mollusca antara lain Amphineura,
membentuk kerah yang longgar di Gastropoda, Scaphopoda,
dekat leher . Cephalopoda, dan Bivalvia atau

Tubuh terdiri atas kepala yng Pelecypoda. Fosil-fosil pada filum

terletak ventral, leher yang pendek Mollusca memiliki morfologi yang

dan badan yang berbentuk tabung berbeda-beda tergantung pada

dengan sirip pada kedua sisinya. kelasnya.

Pada kepala terdapat sepasang mata Beberapa contoh morfologi

yang berkembang sempurna, dan fosil filum Mollusca yang

mulut yang terletak diujung ditemukan antara lain cangkang

dikelilingi oleh empat pasang tangan spiral dan simetris bilateral pada

dan sepasang tentakel. Pada tangan fosil Gastropoda, cangkang yang

terdapat mangkuk pengisap, Pada terdiri dari dua bagian yang simetris

sisi posterior kepala terdapat sifon. dan dapat membuka dan menutup

Loligo pealii seperti halnya pada fosil Bivalvia, serta cangkang

anggota Cephalopoda yang lainnya yang berbentuk kerucut dan dapat

memiliki habitat di perairan laut. membuka dan menutup pada fosil

Hewan ini dapat hidup, baik di lautan Cephalopoda.

dangkal hingga laut dalam. Contoh Filum Mollusca memiliki ciri-

anggota kelas ini adalah Nautilus sp., ciri dan struktur tubuh yang khas.

Cumi-cumi (Loligo indica), sotong Beberapa ciri-ciri Mollusca antara

(Sepia officinalis) dan gurita lain:

(Octopus) (Rohmala, 2019). 1. Mempunyai ukuran dan tubuh

2.3 Morfologi Fosil Filum yang bervariasi

Mollusca 2. Mempunyai lunak dan tidak


beruas-ruas
3. Merupakan tripoblastik selomata
4. Merupakan hewan invertebrata Fosil indeks juga digunakan
(tidak mempunyai tulang untuk membandingkan atau
belakang) mengkorelasikan lapisan batuan
5. Hidup di air laut, air tawar, pada tempat-tempat yang berbeda.
payau, dan darat Para ahli geologi dan paleontologi
6. Memiliki struktur tubuh simetri menggunakan fosil indeks untuk
bilateral mempelajari sejarah kehidupan dan
Fosil-fosil filum Mollusca ini sejarah geologi bumi (Supriyadi,
dapat memberikan suatu informasi 2012).
mengenai kehidupan di masa Fosil index merupakan fosil
lampau terutama di lingkungan yang baik untuk digunakan sebagai
bawah laut. Oleh karena itu, fosil- penciri waktu geologi tertentu dan
fosil ini sering digunakan dalam sangat penting untuk korelasi
penelitian di bidang geologi dan stratigrafi. Syarat - syarat fosil
paleontologi (Amin, 2014). menjadi fosil index adalah :
2.4 Fosil Indeks 1. Mudah dikenali
Fosil indeks adalah fosil yang 2. Berjumlah banyak
menyediakan informasi tentang satu 3. Penyebaran geografis luas
lapisan batuan dimana fosil tersebut 4. Kisaran hidup yang pendek
ditemukan. Fosil indeks digunakan Adapun contoh fosil indeks
untuk menetapkan umur dari pada ialah sebagai berikut :
satu lapisan pada suatu lingkungan 1. Amonit
pengendapan.

Gambar 2.7 Fosil Amonit


Gambar 2.6 Tabel Fosil Indeks
2. Graptolit III. Metode Penelitian
Tabel 3.1. Flowchart

Gambar 2.8 Fosil Graptolit


3. Brakiopoda

Gambar 2.9 Fosil Brakiopoda


2.5 Manfaat Filum Mollusca
Dalam Paleontologi
Pada diagram alir di atas

Manfaat Filum Mollusca dimulai dengan pendahuluan, yang

dalam paleontologi ialah dipercaya kemudian tahapan praktikum,

sebagai penentu untuk fosil Indeks, analisis data, penyusunan laporan

filum terbesar kedua setelah dan laporan.

Arthropoda ini memiliki sekitar 75 3.1 Studi Pendahuluan

ribu jenis dan 35 ribu fosil yang Pada tahap ini, dilakukan

muncul sejak zaman kambrium. asistensi acara lalu praktikan akan

Mollusca telah menyebar pada diberi tugas pendahuluan. dimana

setiap tempat hidup, sehingga hal ini pada tahap ini praktikan akan

menjadikan Mollusca sebagai jenis mempelajari literatur-literatur yang

filum yang dapat efektif mengetahui terkait dengan pembentukan fosil

wilayah keterdapatan fosil indeks 3.2 Tahap Praktikum

(Supriadi,2012).
Pada tahap ini, praktikan akan
melakukan deskripsi sampel dan
penggambaran sampel yang telah
disediakan, adapun pendeskripsian
yang dilakukan oleh praktikan yaitu
dengan menentukan taksonomi,
bentuk, proses pemfosilan, umur
tahun, dan juga lingkungan
pengendapan.
3.3 Analisis Data
Pada tahap ini, Pada tahapan ini
akan dilakukan analisis data
deskripsi yang telah diambil saat
praktikum. Untuk menunjang analisis
data, akan diberi bimbingan oleh
para asisten.
3.4 Penyusunan Laporan
Pada tahap ini, praktikan akan
membuat laporan dari hasil analisis
data tadi sebagai hasil akhirnya
dalam bentuk jurnal. Dan dilakukan
asistensi terhadap laporan tersebut
kepada asisten.
3.5 Laporan
Pada tahap ini setelah
melakukan asistensi dan laporan
telah di ACC oleh asisten maka
dilakukan pengumpulan laporan.
IV. Hasil dan Pembahasan

4.1 Hasil
Adapun hasil dan pembahasan pada praktikum kali ini adalah:
NO FILUM KELAS ORDO FAMILI GENUS SPESIES

Neogastro
1903 Mollusca Gastropoda Brotianidae Brotia Brotia Inquinata
poda

Cardinianida Cardinia st.


655 Mollusca Pelecypoda Carditida Cardinia
e hybrida (SOW)

Kosmaceras
Ammoniti Kosmacerasi
1520 Mollusca Sephalapoda Kosmaceras (Lobokosmoceras)
da dae
duncani (SOW)

Oxtomanida Oxtoma cygnipes


1774 Mollusca Pelecypoda Pectinida Oxtoma
e (YOUNG & BIRD)

Belemniti Belemnitella Belemnitella junior


1758 Mollusca Schapopoda Belemnitella
da nidae (NOWAK)

Sorbeocon Turritellanid Turritella


905 Mollusca Gastropoda Turritella
cha ae carinifera (DESH)
Hypsogast Charonianid
1893 Mollusca Gastropoda Charonia Charonia (Sassia)
ropoda ae

Corbiculanid Corbicula gravesi


1837 Mollusca Pelecypoda Cardiida Corbicula
ae (DESH)
Tabel 4.1 Hasil Praktikum
4.2 Pembahasan laut dangkal, hal ini dikarenakan
4.2.1 Sampel 818 pada saat di tetesi dengan HCl 0,1 M
fosil yang diamati akan bereaksi
sehingga dapat diinterpretasikan
bahwa fosil tersebut terbentuk pada
zona ACD yang mengandung
kalsium karbonat (CaCO3). Adapun
bentuk tubuh fosil ini adalah
Foto 4.1 Fosil Spiorgyntia Granulosa Conical, hal ini dikarenakan fosil ini
Fosil dengan nomor peraga mempunyai bentuk yang menyerupai
818, memiliki taksonomi filum kerucut. Adapun umur dari fosil ini
Coelenterata, kelas Anthozoa, ordo adalah Devon Tengah yaitu antara
Rugosa, famili Spiorgyntianidae, ±370-360 juta tahun yang lalu.
genus Spiorgyntia dan spesies Adapun manfaat dari fosil ini
Spiorgyntia Granulosa diantaranya adalah penentu umur
Proses pemfosilan yang terjadi relatif lapisan sedimen, penentu
pada fosil ini adalah permineralisasi, lingkungan pengendapan, dapat
Permineralisasi adalah proses digunakan sebagai penciri kehidupan
pemfosilan yang terjadi penggantian terumbu karang di laut.
sebagian atau bagian dari fosil oleh 4.2.2 Sampel 841
satu jenis mineral karena dari akibat
masuknya mineral tertentu kedalam
rongga-rongga atau pori-pori tulang,
cangkang, sehingga menyebabkan
fosil akan lebih berat dari semula dan
akan lebih tahan terhadap pelapukan.
Lingkungan pengendapannya yaitu Foto 4.2 Fosil Heliophyllum Halli
EDW. & H. adalah Devon Tengah yaitu antara
Fosil dengan nomor peraga ±370-360 juta tahun yang lalu.
841, memiliki taksonomi filum Adapun manfaat dari fosil ini
Coelenterata, kelas anthozoa, ordo diantaranya adalah penentu umur
rugosa, famili heliophyllumidae relatif lapisan sedimen, penentu
genus heliophyllum dan spesies lingkungan pengendapan, dapat
Heliophyllum Halli EDW. & H. digunakan sebagai penciri kehidupan
Proses pemfosilan yang terjadi terumbu karang di laut.
pada fosil ini adalah permineralisasi, 4.2.3 Sampel 811
Permineralisasi adalah proses
pemfosilan yang terjadi penggantian
sebagian atau bagian dari fosil oleh
satu jenis mineral karena dari akibat
masuknya mineral tertentu kedalam
rongga-rongga atau pori-pori tulang,
Foto 4.3 Fosil Zaphrentis Phrygia
cangkang, sehingga menyebabkan
Fosil dengan nomor peraga
fosil akan lebih berat dari semula dan
811, diketahui memiliki taksonomi
akan lebih tahan terhadap pelapukan.
filum Coelenterata, kelas anthozoa,
Lingkungan pengendapannya yaitu
ordo yaitu rugosa, famili
laut dangkal, hal ini dikarenakan
zaphrentisidae, genus zaphrentis dan
pada saat di tetesi dengan HCl 0,1 M
spesies zaphrentis Phrygia
fosil yang diamati akan bereaksi
Proses pemfosilan yang terjadi
sehingga dapat diinterpretasikan
pada fosil ini adalah permineralisasi,
bahwa fosil tersebut terbentuk pada
Permineralisasi adalah proses
zona ACD yang mengandung
pemfosilan yang terjadi penggantian
kalsium karbonat (CaCO3). Adapun
sebagian atau bagian dari fosil oleh
bentuk tubuh fosil ini adalah
satu jenis mineral karena dari akibat
Conical, hal ini dikarenakan fosil ini
masuknya mineral tertentu kedalam
mempunyai bentuk yang menyerupai
rongga-rongga atau pori-pori tulang,
kerucut. Adapun umur dari fosil ini
cangkang, sehingga menyebabkan
fosil akan lebih berat dari semula dan
akan lebih tahan terhadap pelapukan. Coelenterata, kelas anthozoa, ordo
Lingkungan pengendapannya yaitu rugosa, famili Chyatophyllumidae,
laut dangkal, hal ini dikarenakan genus Chyatophyllum dan spesies
pada saat di tetesi dengan HCl 0,1 M Chyatophyllum Bathycalix.
fosil yang diamati akan bereaksi Proses pemfosilan yang terjadi
sehingga dapat diinterpretasikan pada fosil ini adalah permineralisasi,
bahwa fosil tersebut terbentuk pada Permineralisasi adalah proses
zona ACD yang mengandung pemfosilan yang terjadi penggantian
kalsium karbonat (CaCO3). Adapun sebagian atau bagian dari fosil oleh
bentuk tubuh fosil ini adalah satu jenis mineral karena dari akibat
Conical, hal ini dikarenakan fosil ini masuknya mineral tertentu kedalam
mempunyai bentuk yang menyerupai rongga-rongga atau pori-pori tulang,
kerucut. Adapun umur dari fosil ini cangkang, sehingga menyebabkan
adalah Devon Tengah yaitu antara fosil akan lebih berat dari semula dan
±370-360 juta tahun yang lalu. akan lebih tahan terhadap pelapukan.
Adapun manfaat dari fosil ini Lingkungan pengendapannya yaitu
diantaranya adalah penentu umur laut dangkal, hal ini dikarenakan
relatif lapisan sedimen, penentu pada saat di tetesi dengan HCl 0,1 M
lingkungan pengendapan, dapat fosil yang diamati akan bereaksi
digunakan sebagai penciri kehidupan sehingga dapat diinterpretasikan
terumbu karang di laut. bahwa fosil tersebut terbentuk pada
4.2.4 Sampel 713 zona ACD yang mengandung
kalsium karbonat (CaCO3). Adapun
bentuk tubuh fosil ini adalah
Conical, hal ini dikarenakan fosil ini
mempunyai bentuk yang menyerupai
kerucut. Adapun umur dari fosil ini
adalah Devon Tengah yaitu antara
Foto 4.4 Fosil Chyatophyllum
Bathycalix. ±370-360 juta tahun yang lalu.
Fosil dengan nomor peraga Adapun manfaat dari fosil ini
713, memiliki taksonomi filum diantaranya adalah penentu umur
relatif lapisan sedimen, penentu cangkang, sehingga menyebabkan
lingkungan pengendapan, dapat fosil akan lebih berat dari semula dan
digunakan sebagai penciri kehidupan akan lebih tahan terhadap pelapukan.
terumbu karang di laut. Lingkungan pengendapannya yaitu
laut dangkal, hal ini dikarenakan
pada saat di tetesi dengan HCl 0,1 M
fosil yang diamati akan bereaksi
4.2.5 Sampel 740 sehingga dapat diinterpretasikan
bahwa fosil tersebut terbentuk pada
zona ACD yang mengandung
kalsium karbonat (CaCO3). Adapun
bentuk tubuh fosil ini adalah
Conical, hal ini dikarenakan fosil ini
mempunyai bentuk yang menyerupai
Foto 4.5 Fosil Platyschisma Nohtensis kerucut. Adapun umur dari fosil ini
KEYS.
adalah Devon Atas yaitu antara
Fosil dengan nomor peraga
±360-345 juta tahun yang lalu.
740, memiliki taksonomi filum
Adapun manfaat dari fosil ini
Coelenterata, kelas calcarea, Ordo
diantaranya adalah penentu umur
heterocoela, famili Platyschisma
relatif lapisan sedimen, penentu
nidae, Genus yaitu platyschisma,
lingkungan pengendapan, dapat
dan Spesies Platyschisma Nohtensis
digunakan sebagai penciri kehidupan
KEYS.
terumbu karang di laut.
Proses pemfosilan yang terjadi
4.2.6 Sampel 1840
pada fosil ini adalah permineralisasi,
Permineralisasi adalah proses
pemfosilan yang terjadi penggantian
sebagian atau bagian dari fosil oleh
satu jenis mineral karena dari akibat
masuknya mineral tertentu kedalam
rongga-rongga atau pori-pori tulang, Foto 4.6 Fosil Turbinolia Sulcata
LAM.
Fosil dengan nomor peraga Adapun manfaat dari fosil ini
1840, memiliki taksonomi filum diantaranya adalah penentu umur
Coelenterata, kelas anthozoa, ordo relatif lapisan sedimen, penentu
rugosa, famili Turbinolianidae, genus lingkungan pengendapan, dapat
Turbinolia dan spesies Turbinolia digunakan sebagai penciri kehidupan
Sulcata LAM. terumbu karang di laut.
Proses pemfosilan yang terjadi 4.2.7 Sampel 395
pada fosil ini adalah permineralisasi,
Permineralisasi adalah proses
pemfosilan yang terjadi penggantian
sebagian atau bagian dari fosil oleh
satu jenis mineral karena dari akibat
masuknya mineral tertentu kedalam
Foto 4.7 Fosil Cyatophyllum Dinanthus
rongga-rongga atau pori-pori tulang, GOLDF.
cangkang, sehingga menyebabkan Fosil dengan nomor peraga
fosil akan lebih berat dari semula dan 395, memiliki taksonomi filum
akan lebih tahan terhadap pelapukan. coelenterata, kelas anthozoa, ordo
Lingkungan pengendapannya yaitu rugosa, famili yaitu
laut dangkal, hal ini dikarenakan Cyatophyllumidae, genus
pada saat di tetesi dengan HCl 0,1 M Cyatophyllum dan spesies
fosil yang diamati akan bereaksi Cyatophyllum Dinanthus GOLDF.
sehingga dapat diinterpretasikan Proses pemfosilan yang terjadi pada
bahwa fosil tersebut terbentuk pada fosil ini adalah permineralisasi,
zona ACD yang mengandung Permineralisasi adalah proses
kalsium karbonat (CaCO3). Adapun pemfosilan yang terjadi penggantian
bentuk tubuh fosil ini adalah sebagian atau bagian dari fosil oleh
Conical, hal ini dikarenakan fosil ini satu jenis mineral karena dari akibat
mempunyai bentuk yang menyerupai masuknya mineral tertentu kedalam
kerucut. Adapun umur dari fosil ini rongga-rongga atau pori-pori tulang,
adalah Eosen Tengah yaitu antara cangkang, sehingga menyebabkan
±50-44 juta tahun yang lalu. fosil akan lebih berat dari semula dan
akan lebih tahan terhadap pelapukan. umur yaitu devon ±360-345
Lingkungan pengendapannya yaitu juta tahun yang lalu, sampel
laut dangkal, hal ini dikarenakan dengan nomor peraga 1840
pada saat di tetesi dengan HCl 0,1 M yaitu eosen tengah ±50-44 juta
fosil yang diamati akan bereaksi tahun yang lalu.
sehingga dapat diinterpretasikan 2. Adapun pada lingkungan
bahwa fosil tersebut terbentuk pada pengendapan fosil dari filum
zona ACD yang mengandung coelenterata secara umum yang
kalsium karbonat (CaCO3). Adapun didapatkan saat praktikum
bentuk tubuh fosil ini adalah yaitu laut dangkal, hal ini
Conical, hal ini dikarenakan fosil ini dikarenakan pada saat di tetesi
mempunyai bentuk yang menyerupai dengan HCl 0,1 M fosil yang
kerucut. Adapun umur dari fosil ini diamati akan bereaksi sehingga
adalah Devon Tengah yaitu antara dapat diinterpretasikan bahwa
±370-360 juta tahun yang lalu. fosil tersebut terbentuk pada
Adapun manfaat dari fosil ini zona ACD yang mengandung
diantaranya adalah penentu umur kalsium karbonat (CaCO3).
relatif lapisan sedimen, penentu 3. Adapun manfaat dari filum
lingkungan pengendapan, dapat coelenterata ini diantaranya
digunakan sebagai penciri kehidupan adalah sebagai penentu umur
terumbu karang di laut. relatif lapisan sedimen,
V Kesimpulan penentu lingkungan
Berdasarkan hasil analisis data pengendapan, dapat digunakan
pada saat praktikum sehingga dapat sebagai penciri kehidupan
disimpulkan bahwa: terumbu karang di laut.
1. Untuk sampel dengan nomor 5.2 Saran
peraga 818, 841, 811, 713, 395 5.2.1 Saran Untuk laboratorium
memiliki umur yaitu devon Adapun saran untuk
tengah ±370-360 juta tahun laboratorium, yaitu:
yang lalu, pada sampel dengan 1. Memperbaiki alat-alat
nomor peraga 740 memiliki praktikum yang rusak
2. Menambah fasilitas berupa Wartono Rahardjo (2007). Buku
kursi dan rak sepatu Panduan Praktikum
Makropaleontologi.Universitas
3. Menambahkan pengharum
Gadjah Mada, Yogyakarta
ruangan Yanti, dkk. (2018). Taksonomi
Invertebrata. Yogyakarta :
5.2.2 Saran Untuk Asisten Deepublish
Adapun saran untuk asisten
yaitu:
1. Mempertahankan komunikasi
yang baik terhadap praktikan
2. Mempertahankan sikap yang
baik terhadap praktikan
3. Tetap memberikan arahan
terbaik terhadap praktikan

DAFTAR PUSTAKA

Amin, Mustaghfirin. (2014).


Paleontologi Semester 1.
Jakarta: Direktur Pembinaan
SMK Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Republik
Indonesia.
Noor, Djauhari. (2009). Pengantar
Geologi Edisi Pertama. Bogor :
Universitas Pakuan
Puspitasari, L. Khumaedi dan
Supriyadi. ( 2012).
Paleontologi dasar. Unnes
Geographic Journal
Setyawan, Samhis. (2023).
Pengertian Coelentarata –
Ciri, Habitat, Reproduksi,
Klasifikasi, Cara Hidup,
Peranan. Gurupendidikan.com

Anda mungkin juga menyukai