Mikrofosil
Mikrofosil
Bimanta Valintino Purba1.a, Diva Salsabila Balqis1, Jesaya Reyner Arnold1, Djeus Luddu Panuturi
Sinurat1, Jahanes Edy saputra1, Sesilia Pasaribu1, Arjun Purwoko1, Ayu Wandira1, Zulyadain1,
Febby Wahyuningtyas Pratiwi 1, Devita sari1 , Martin Kristian Sinaga1
1
Teknk Geologi, Jurusan Teknik Manufaktur
Dan Mineral Kebumian , Institut Teknologi
Sumatera
a
Email: bimanta.118150073@itera.ac.id
Abstract
Paleontology is a science that studies the remains of ancient living things, both from their
fossils and the traces of life that have undergone a process of petrification. Micropaleontology
is a branch of paleontology that studies microfossils. Microfossils are fossils that are generally
no larger than four millimeters in size, and are generally smaller than one millimeter, so
studying them requires a light or electron microscope. Fossils that can be studied with the
naked eye or with a small magnifying power tool, such as a magnifying glass, can be classified
as macrophossils. Strictly speaking, it is difficult to determine whether an organism can be
classified as microfossil or not, so there are no clear size limits. Microfossils are divided into 10
groups namely diatoms, dinofalgelata, algae commons, spores, pollen, nanoplankton,
radiolarians, foraminifera, conodonts, ostracoda.
Abstrak
Paleontologi adalah merupakan suatu ilmu yang mempelajari sisa-sisa makhluk hidup purba,
baik dari fosil-fosilnya maupun jejak-jejak kehidupan yang telah mengalami proses pembatuan.
Mikropaleontologi merupakan cabang paleontologi yang mempelajari mikrofosil. Mikrofosil
adalah fosil yang umumnya berukuran tidak lebih besar dari empat millimeter, dan umumnya
lebih kecil dari satu milimeter, sehingga untuk mempelajarinya dibutuhkan mikroskop cahaya
ataupun elektron. Fosil yang dapat dipelajari dengan mata telanjang atau dengan alat berdaya
pembesaran kecil, seperti kaca pembesar, dapat dikelompokkan sebagai makrofosil. Secara
tegas, sulit untuk menentukan apakah suatu organisme dapat digolongkan sebagai mikrofosil
atau tidak, sehingga tidak ada batas ukuran yang jelas. Mikrofosil dibagi kedalam 10 kelompok
yaitu Diatoms, dinofalgelata, commons algae, spore, pollen, nanoplankton, radiolarian,
foraminifera, conodont, ostracoda.
1
Purba,B.V.Mikrofosil
1.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Paleontologi berasal dari kata Paleo yang berarti masa lampau/kuno dan onthos yang
berarti kehidupan kehidupan. Paleontologi adalah merupakan suatu ilmu yang
mempelajari sisa-sisa makhluk hidup purba, baik dari fosil-fosilnya maupun jejak-jejak
kehidupan yang telah mengalami proses pembatuan. Sedangkan fosil adalah sisa-sisa
dari kehidupan masa lampau ataupun segala sesuatu yang menunjukkan kehidupan yang
telah membatu dan yang paling muda berumur pleistosen. Pada umumnya fosil ini
terjadi pada lingkungan sedimen. Istilah Mikropaleontologi tidak lepas dari pengertian
paleontologi. Paleontologi adalah salah satu cabang geologi yang mempelajari tentang
sisa-sisa organisme purba, baik dari fosil-fosilnya maupun jejak-jejak kehidupan yang
telah mengalami proses pembatuan. Mikropaleontologi adalah cabang ilmu dari pada
ilmu paleontologi yang khusus mempelejari semua sisa-sisa makhluk hidup berukuran
kecil.
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian mikropaleontologi?
2. Pengertian mikrofosil?
3. Pengelompokan mikrofosil?
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dari praktikum kali ini ialah dapat mengetahui pengelompokan mikrofosil
Tujuan praktikum kali ini ialah
1. Mengetahui pengertian mikropaleontologi.
2. Mengetahui pengertian mikrofosil.
3. Mengetahui pengelompokan mikrofosil.
1.4 Potensi dan Manfaat praktikum
Manfaat dari praktikum kali ini ialah mahasiswa dapat mengerti apa pengertian dari
mikropaleontologi dan mikrofosil serta mengetahui pengelompokan dari mikrofosil
Potensi yang didapat dari praktikum kali ini ialah mahasiswa dapat membedakan jenis
jenis mikrofosil dan dapat membaginya kedalam beberapa lingkungan pengendapan
serta dapat mengetahui bentuk dari mikrofosil.
1.5 Tinjauan Pustaka
1. Mikropaleontologi dan Mikrofosil
Mikropaleontologi merupakan cabang paleontologi yang mempelajari mikrofosil.
Mikrofosil adalah fosil yang umumnya berukuran tidak lebih besar dari empat
millimeter, dan umumnya lebih kecil dari satu milimeter, sehingga untuk
mempelajarinya dibutuhkan mikroskop cahaya ataupun elektron. Fosil yang dapat
dipelajari dengan mata telanjang atau dengan alat berdaya pembesaran kecil, seperti
kaca pembesar, dapat dikelompokkan sebagai makrofosil. Secara tegas, sulit untuk
menentukan apakah suatu organisme dapat digolongkan sebagai mikrofosil atau tidak,
sehingga tidak ada batas ukuran yang jelas.
2
Purba,B.V.Mikrofosil
2. Pengelompokan Mikrofosil
Pengelompokan mikrofosil yaitu 1. Diatoms (filum Heterokontophyta kelas
Bacillariophyta) adalah mikroorganisme uniseluler fotosintetik alga dengan bentuk
yang sangat bervariasi, hidup di perairan dan diketahui dapat hidup di berbagai kondisi
yang berbeda. 2. Fosil radiolaria dikenal sebagai penunjuk untuk mengenali lingkungan
pengendapan laut dalam. 3. Conodont adalah chordata yang telah punah dan
menyerupai belut. Makhluk ini diklasifikasikan ke dalam kelas Conodonta. 4.
Calcareous alga adalah alga yang menyimpan atau mengendapkan kalsium karbonat di
dalam jaringannya. 6. Foraminifera, Atau Disingkat Foram, Adalah Grup Besar
Protista Amoeboid Dengan Pseudopodia. Cangkang Atau Kerangka Foraminifera
Merupakan Petunjuk Dalam Pencarian Sumber Daya Minyak, Gas Alam Dan Mineral.
7. dinoflagellata antara lain Noctiluca miliaris dan Gymnodinium breve. Gymnodinium
breve memiliki bentuk mirip seperti kunci gembok. 8. Spore dan pollen memiliki
lingkungan pengendapan yang berbeda dengan mikrofosil yang lain. Misalnya saja,
foraminifera bentonik atau planktonik biasa terendapkan di lingkungan shelf, batial,
abisal dan transisi (jumlahnya relatif sedikit).
3
Purba,B.V.Mikrofosil
4
Purba,B.V.Mikrofosil
dalam fosil micro dan studi tentang fosil ostracoda merupakan bagian dari ilmu
mikropaleontologi.
3. KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum ini ialah
1. Mikropaleontologi adalah cabang paleontologi yang mempelajari mikrofosil
2. Mikrofosil adalah Mikrofosil adalah fosil yang umumnya berukuran tidak lebih besar
dari empat millimeter, dan umumnya lebih kecil dari satu milimeter, sehingga untuk
mempelajarinya dibutuhkan mikroskop cahaya ataupun electron
3.Mikrofosil dibagi kedalam 10 kelompok yaitu Diatoms, dinofalgelata, commons
algae, spore, pollen, nanoplankton, radiolarian, foraminifera, conodont, ostracoda
4. Spore dan pollen merupakan fosil yang berada didaerah daratan
5. Berdasarkan lingkungan hidup, fosil dibagi dua yaitu bentonik dan planktonik
4.REFERENSI
Sartono,S. 1981. Petunjuk Praktek Paleontologi 2. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
kebudayaan
Boersma,a. 1984. Foraminifera in introduction to marine micropaleontology. Newyork
Brasier,M,D. 1980. Microfossil.Sydney:674pp