[1]
Praktikan Paleontologi, laboratorium Paleontologi, Departemen Teknik Geologi,
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Asisten Laboratorium Paleontologi, Teknik Geologi, Fakultas Teknik,
[2]
Universitas Hasanuddin
ABSTRAK
Paleontologi berasal dari kata paleo yang berarti tua, dahulu, ontos yang berarti hidup,
dan logos yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi Paleontologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang kehidupan masa lampau. Porifera atau spongia merupakan hewan
berpori. Porifera adalah sebuah filum untuk hewan multiseluler yang paling sederhana.
Praktikum ini dilakukan dengan maksud untuk memperkenalkan dan memberikan
pemahaman awal pada praktikum paleontologi dengan tujuan untuk memahamkan
praktikan mengenai pengertian, ciri-ciri dan anatomi, morfologi dan klasifikasi Filum
Porifera. Dalam praktikum ini menggunakan metode pengamatan dengan menggunakan 7
sampel dari spesies Favosites Saginatus Legompte, Cyathophyllum Dinanthus GOLDF,
cnemidiastrum rimulasom GOLDF, Stephanocoena schaehault voinklen, Favosites
polymorphus GOLDF, Verruculina Tenois, dan Hyalotragos rugasom (MSTR),.
hanya kearah masa kini dengan capai dari praktikum acara tiga
dan iklim pada zaman saat fosil klasifikasi dari filum porifera
tersembunyi. (Nurhidayah,2020)
a. Sub Kelas Hexasterophora
Ciri khas yang ada pada sub
kelas ini adalah microscleres
Gambar 2.4 Fosil Demospongia
parenchymal berupa hexaster.
Contoh Euplectella.
b. Sub Kelas Amphidiscorpha
Ciri utama pada sub kelas ini Porifera yang termasuk dalam
adalah microscleres kelas Demospongia memiliki
parenchimalnya berupa Amphidics. kerangka berupa empat spikula
Contoh Hyalonema. Kerangka silica atau dari serabut spongin atau
tubuh kelas hexatinllida berupa keduanya. Beberapa bentuk
spikula bersilikat atau kersik primitive tidak memiliki rangka.
(SiO2). Umumnya berbentuk Tipe saluran ar yang berada pada
silinder atau corong. Misalnya spons ini berupa leuconoid. Porifera
Euplectella aspergillum. Adapun yang masuk dalam kelompok
ciri-ciri atau karakteristik dari Demospongia memiliki penyebaran
hexatinllida ialah : yang luas dari daerah tdal hingga
1) Spikula berjumlah enam. kedalaman abvasal. Beberapa
bentuk memiliki habitat di air
tawar. (Nurhidayah,2020) Metode yang digunakan dalam
praktikum Acara 3 Filum Porifera
2.5 Bagian Bagian tubuh Filum yaitu mengenali dan
Porifera mendeskripsikan sampel.
Bagian bagian tubuh dari
filum ini secara sederhana dapat 3.2 Tahapan Praktikum
digambarkan seperti vas atau pot
Tabel 3.1 Diagram Alir
bunga dengan bagian atasnya yang
terbuka dan menambatkan diri pada Tahapan
Pendahuluan
bagian dasar.
Keterangan : Tahapan
Praktikum
e. Oskulum : saluran penyebaran
air dari tubuh. Tempat air
keluar dari spongocoel
f. Ostium
Gambar:2.5
lubang
Bentukkecil tempat
tubuh filum
Analisis Data
porifera
masuknya air ke dalam tubuh
g. Spongocoel : saluran yang
terdapat di bagian tengah
Pembuatan
tubuh. Ruang kosong didalam Laporan
kantong
h. Holdfast : tempat tertambat
tubuh porifera pada tempat
hidupnya Tahapan Pendahuluan
i. Branch : cabang dari porifera
1. Tahapan Pendahuluan
III. Metode Praktikum Pada tahapan awal, kami
pertama-tama melaksanakan
3.1 Metode
asistensi umum. Pada asistensi
umum dijelaskan materi singkat asistensi dari asisten, dilanjutkan
mengenai filum porifera. Setelah dengan penyusunan laporan sesuai
pemberian materi, asisten memberi dengan format laporan yang telah
tugas pendahuluan. ditentukan.
HCl 0,1 M maka fosil ini akan Sclerachinia, termasuk dalam Famili
skala waktu geologi umur fosil ini daerah cekungan, selama tranportasi,
adalah Jura Atas yaitu antara 180- material-material yang tidak resisten
1. Semoga kebersihan
Laboratorium tetap terjaga.
2. Tetap menjaga alat dan sampel
yang ada di laboratorium.