[1]
Praktikan Paleontologi, laboratorium Paleontologi, Departemen Teknik Geologi,
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Asisten Laboratorium Paleontologi, Teknik Geologi, Fakultas Teknik,
[2]
Universitas Hasanuddin
ABSTRAK
Paleontologi berasal dari kata paleo yang berarti tua, dahulu, ontos yang berarti
hidup, dan logos yang artinya ilmu pengetahuan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
paleontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kehidupan masa lampau. Berdasarkan
asal katanya, fosil berasal dari bahasa latin yaitu “fossa” yang berarti "galian", adalah
sisa-sisa atau bekas-bekas makhluk hidup yang menjadi batu atau mineral. Praktikum ini
dilakukan dengan maksud untuk memberikan pemahaman awal melalui pengenalan dan
pendeskripsian beberapa fosil dan bertujuan agar praktikan dapat memahami dan
mengetahui definisi dari fosil dan agar praktikan dapat memahami dan mengetahui proses
pemfosilan. Metode yang digunakan pada praktikum Acara 1 Pengenalan Fosil adalah
mengenali dan mendeskripsikan sampel. Dalam praktikum kali ini menggunakan 7
sampel yaitu fosil peraga dengan nomor 870, 1590, 170, 1837, 805, 948, 959. Fosil yang
di praktikum kan berasal dari beberapa filum yaitu filum Mollusca, filum Cnidaria, filum
Foraminifera, filum Arthropoda, dan filum Echinodermata. Fosil erat kaitannya dengan
geologi karna fosil dapat digunakan sebagai indikator untuk mengetahui lingkungan
pengendapan, indikator untuk mengetahui umur batuan, sebagai sumber energi dan
lainnya.
Kata Kunci : Fosil, Proses pemfosilan, taksonomi
hanya kearah masa kini dengan capai dari praktikum acara satu
Tahapan
melakukan responsi guna
Pendahuluan mengetahui sejauh mana ilmu yang
ditangkap praktikan seusai asistensi
acara. Setelah responsi dilakukan,
Tahapan
Praktikum dilanjutkan dengan kegiatan
praktikum. Praktikan diberikan 7
sampel fosil untuk kemudian di
Analisis Data
deskripsikan dan dituliskan pada
lembar kerja praktikan.
3. Analisis Data
Pembuatan Pada tahapan ini kami
Laporan
melakukan asistensi dengan
asisten terkait lembar kerja yang
telah diisi dengan deskripsi Famili Cystiphyllumidea, Genus
sampel fosil untuk memperoleh Cystiphyllum, dan Mempunyai
hasil yang benar. spesies Cystiphyllum “Americanum”
4. Pembuatan Laporan EDW. & H.
Setelah memperoleh analisis Setelah organisme ini mati, akan
data yang benar berdasarkan hasil mengalami transportasi oleh media
asistensi dari asisten, dilanjutkan geologi berupa air, angin atau es ke
dengan penyusunan laporan sesuai daerah cekungan, selama tranportasi,
dengan format laporan yang telah material-material yang tidak resisten
ditentukan. terhadap pelapukan akan mengalami
5. Pengumpulan Laporan pergantian terhadap material yang
Laporan yang telah selesai dan resisten terhadap pelapukan. Setelah
telah diasistensikan kembali serta itu material tersebut terendapkan
telah diperoleh hasil yang benar pada daerah cekungan yang relatif
kemudian dikumpulkan di tempat stabil. Bersaman dengan itu,
dan waktu yang telah disepakati. material-material sedimen juga ikut
tertransportasikan. Di daerah
IV. Hasil Dan Pembahasan
cekungan inilah material akan
4.1 Fosil Peraga 807 terakumulasi, semakin lama material
akan bertambah dan menumpuk dan
mengalami tekanan, dari tekanan
tersebut akan mengakibatkan
material terkompaksi mengakibatkan
pori-pori akan mengecil, air yang
terkandung di antara material-
material akan keluar, masuklah
Foto 4.1 Fosil Peraga 807
material sementasi yang halus.
Fosil dengan nomor peraga 807
Setelah itu material mengalami
ini berasal dari filum Cnidaria,
sementasi dan terjadi proses leaching
dengan kelas Anthozoa, Ordo
(proses pencucian fosil). Seiring
Cystiphyllida, termasuk dalam
dengan berjalannya waktu, akhirnya
organisme dan material sedimen Fosil dengan nomor peraga
terlitifikasi (pembatuan), sehingga 1590 ini masuk dalam filum
organisme tersebut menjadi fosil. Mollusca, kelas Anthozoa, ordo
Adapun proses pemfosilan yang Nauthillida, famili
terjadi pada fosil ini adalah Pseudasterocerasidea, ordo
permineralisasi. Perminelarisasi yaitu Pseudasteroceras dan spesies
penggantian sebagian tubuh fosil Pseudasteroceras Stellaeformis
oleh mineral sehingga bentuk fosil GUMB.
masih terlihat. Fosil ini berbentuk Setelah organisme ini mati, akan
tabular. Tidak bereaksi ketika mengalami transportasi oleh media
ditetesi HCl yang menandakan geologi berupa air, angin atau es ke
bahwa fosil ini memiliki komposisi daerah cekungan, selama tranportasi,
kimia berupa Silikat (SiO2), material-material yang tidak resisten
sehingga diketahui bahwa terhadap pelapukan akan mengalami
lingkungan pengendapan dari fosil pergantian terhadap material yang
ini adalah laut dalam, serta resisten terhadap pelapukan. Setelah
berdasarkan skala waktu geologi itu material tersebut terendapkan
fosil ini berumur 370-360 Juta Tahun pada daerah cekungan yang relatif
(Devon Tengah). stabil. Bersaman dengan itu,
Kegunaan dari fosil ini adalah material-material sedimen juga ikut
untuk mengetahui lingkungan purba, tertransportasikan. Di daerah
menentukan umur batuan dan cekungan inilah material akan
lainnya. terakumulasi, semakin lama material
akan bertambah dan menumpuk dan
4.2 Fosil Peraga 1590
mengalami tekanan, dari tekanan
tersebut akan mengakibatkan
material terkompaksi mengakibatkan
pori-pori akan mengecil, air yang
terkandung di antara material-
material akan keluar, masuklah
material sementasi yang halus.
Fosil dengan nomor peraga 959 sementasi dan terjadi proses leaching
1. Semoga kebersihan
Laboratorium tetap
terjaga.
2. Tetap menjaga alat dan
sampel yang ada di
laboratorium.
3. Suhu AC tetap dalam
kondisi yang kondusif.
1. Meningkatkan keramahan
pada praktikan.