PENDAHULUAN
salah satu cabang ilmu geologi yang mempelajari tentang bentuk-bentuk kehidupan yang pernah
ada pada masa lampau termasuk evolusi dan interaksi satu dengan lainnya serta lingkungan
hidupnya selama umur bumi atau dalam skala waktu geologi terutama yang diwakili oleh fosil.
yang telah terawetkan dan mengalami proses pemfosilan berupa fosil dengan ukuran makro,
sedangkan proses pemfosilan adalah semua proses yang melibatkan penimbunan hewan atau
tumbuhan dalam sedimen yang terakumulasi serta pengawetan seluruh atau Sebagian maupun
pada jejak-jejaknya. Pada umumnya fosil ini terjadi pada lingkungan sedimen. Fosil dalam
“Paleontologi” terbagi menjadi 2 jenis, yaitu, Fosil Makro/besar (Macrofosil) dan Fosil
Mikro/kecil (Microfosil.
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan fosil dan bagaimana proses terjadinya.
Alat :
4. Fosil
Bahan :
1. HCL
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
B. Jenis Fosil
1. Organisme itu sendiri
Tipe pertama ini merupakan pengawetan langsung pada binatang/ tumbuhan itu sendiri ketika
mati. Biasanya yang terawetkan hanya tulang, kerangka daun atau cankang, tapi ada fosil yang
terawetkan secara utuh/ lengkap seperti fosil mammoth yang terawetkan karena es dan fosil
seranga yang terawetkan karena getah tumbuhan (Petrified wood)
2. Sisa-sisa aktifitasnya
Fosil sisa aktifitas kehidupan disebut sebagai Trace fossil atau fosil jejak, kemungkinan fosil
tersebut bukan bagian dari tubuh organisme. Pengawetan fosil cangkang dapat berupa cetakan
bagian dalam ( Internal mould) yang dicirikan dengan bentuk permukaan yang halus, dan
external mould dengan ciri permukaan yang kasar, keduannya bukanlah bagian dari tubuh
organisme melainkan hanyalah sebuah cetakan.
8. Track
Bentuknya sama dengan trail hanya saja tekstur bekas jejaknya lebih kasar dan ukuranya lebih
besar.
9. Burrow
Merupakan lubang-lubang bekas tempat tinggal organisme.
10. Coprolite
Sisa kotoran organisme yang terendapkan, terpendam dan tersingkap.
D. Keterdapatan Fosil
1. Batuan Beku
Pada lokasi singkapan batuan beku tidak akan dijumpai fosil apapun, hal ini disebabkan karena
batuan beku terentuk dari hasil pembekuan magma sehingga tidak mungkin terdapat fosil.
2. Batuan Sedimen
Pada singkapan batuan sedimen terutama batuan sedimen yang berukuran butir halus akan
dijumpai suatu fosil, ini disebabkan karena batuan sedimen sangat baik untuk pengendapan suatu
organisme, hanya saja fosil yang didapati tidak sepenuhnya utuh, karena proses transportasi dan
sedimentasi yang memungkinkan rusaknya tubuh fosil tersebut.
3. Batuan Metamrof
Pada batuan metamorf, masih mungkin untuk dijumpai suatu fosil, namun kemungkinannya
sangat sedikit sekali, ini disebabkan karena fosil tersebut telah hancur bahkan telah hilang akibat
proses metamorfisme.
3. Masa Paleozoikum
A. Zaman Kambrium ( 550.000.000 tahun )
Kala : Atas, Tengah, Bawah
Keadaan Mahkluk Hidup : Banyak fosil laut; trilobite dominan ;
Mungkin binatang darat belum ada
Cuaca dan lingkungan : Daratan terangkat sedikit, banyak binatang
trilobite, moluska, krustasea awal
4. Masa Mesozoikum
A. Zaman Trias ( 185.000.000 tahun )
Kala : Atas, Tengah, Bawah
Keadaan Makhluk hidup : Mamalia pertama, munculnya dinosaurus.
Cuaca dan lingkungan : Iklim kering, dinosaurus, prototype mamalia, serangga
berkepompong yang merupakan serangga hasil evolusi dari
zaman perm.
5. Masa Kenozoikum
A. Zaman Tersier ( 70.000.000 tahun )
Kala : Paleosin
Keadaan makhluk hidup : Mamalia jenis baru muncul
Kala : Eosen
Keadaan makhluk hidup : Mamalia purba punah
Kala : Oligosen
Keadaan makhluk hidup : Munculnya mamalia modern
Kala : Miosen
Keadaan makhluk hidup : Mamalia Berjaya
Kala : Pliosen
Keadaan makhluk hidup : Mamalia berkurang
Cuaca dan Lingkungan pada zaman ini : Benua terbentuk, tumbuhan modern muncul , kejayaan
mamalia
Metode Praktikum
Tahap pendahuluan
Tahapan Praktikan
Pembuatan Laporan
laporan