PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui, dan mengklasifikasi fosil.
2. Mengetahui jangka waktu hidup dari fosil.
3. Menentukan umur serta lingkungan pengendapan.
3.1 Pembahasan
Pada praktikum kali ini praktikan melakukan pendalaman mengenai
proses pemfosilan, syarat terjadi pemfosilan , dan factor-factor pencegah
atau perusak organisme terfosilkan. Paleontology adalah ilmu yang
mempelajari kehidupan masa lampau atau praakasara ilmu paleontology
mencakup studi fosil untuk menentukan evolusi pada suatu organism dan
dengan interaksiknya dengan organism lain dan lingkungan sekitarnya.
Ilmu paleontology berada pada batas antara ilmu biologi dan geologi,
tetapi berbeda dengan arkeologi karena paleontology tidak memasukkan
kebudayaan homo sapien modern, paleontologi kini mendayagunakan
berbagai jenis metode ilmiah dan sains penggunaan berbagai metode ini
memungkinkan paleontology untuk menemukan sejarah evolusioner
kehidupan.
Adapun bagian tubuh yang masih dapat diamati dari fosil itu sendiri
adalah, test yaitu bagian keseluruhan dari suatu fosil, suture yaitu
hubungan antar bagian yang lain, aperture yaitu mulut bagian atas, dan
septa yaitu pembatas yang memisahkan rongga atau ruang.
Proses pemfosilan fosil ini dimulai dari organisme yang mati, kemudian
tertransportasikan oleh media geologi berupa air yang mengubah bentuk
dan kedudukannya. Selama transportasi, material yang terdapat pada
organisme ini akan menyesuaikan diri dan berubah menjadi material yang
lebih stabil. Kemudian fosil ini akan terendapkan pada daerah yang lebih
rendah yang relatif kedudukannya berupa cekungan.
Setelah itu organisme akan tertutupi oleh lapisan batuan sedimen.
Lapisan tersebut lama kelamaan akan bertambah tebal yang mengakibatkan
sinar matahari tidak dapat menembus lapisan tersebut. Sehingga bakteri
pembusuk tidak dapat bekerja dan mempermudah proses pemfosilan
organisme berkontak langsung dengan air yang mengandung ion-ion
terlarut, seperti silika, kalsium karbonat atau oksida besi.
Syarat terjadinya pemfosilan yaitu Organisme yang mati tidak menjadi
mangsa organisme lainnya,Memiliki bagian tubuh yang atau rangka yang
keras (resisten),Rongga-rongga pada bagian yang keras yang dimasuki zat
kerisik sehingga merubah struktur kimiawi tanpa mengubah struktur fisik,
Diawetkan oleh lapisan es, misal fosil mammouth, Kejatuhan atau terlingkupi
oleh getah,Orgnisme jatuh pada lingkungn anaerob.
4. 2 Saran
Untuk praktikan agar lebih memahami materi-materi yang telah dijelaskan
oleh asisten laboratorium paleontologi baik itu yang telah dipelajari atau yang
belum dipelajari agar diskusi berjalan dengan lancar.