UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
ACARA III FILUM PORIFERA DAN COELENTERATA
LAPORAN
OLEH
DICKY ANDRIANTO
D061171011
GOWA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
kata geo yang berarti bumi dan logos yang berarti ilmu pengetahuan. Secara
istilah, geologi berarti ilmu tentang bumi atau studi tentang bumi. Bumi disini
bukan berarti hanya fisik dari bumi itu saja, melainkan termasuk juga bahan
penyusun bumi, dan bentuk bumi itu sendiri, tetapi juga berbagai proses yang
terjadi pada bumi sejak terbentuknya sampai sekarang. Proses – proses tersebut
termasuk yang terjadi di dalam maupun yang terjadi di dalam bumi. Kehidupan
yang pernah ada di bumi dan evolusinya, merupakan objek yang dipelajari dalam
geologi. Jadi, geologi mempelajari semua aspek yang berhubungan dengan bumi.
Cakupan disiplin ilmu geologi sangat luas seperti yang tersebut dalam
mempelajarinya, ilmu geologi dapat dipecah menjadi beberapa cabang ilmu yang
masing – masing dapat dipelajari sendiri – sendiri. Salah satu dari cabang ilmu
geologi adalah paleontologi berasal dari kata paleo yang berarti dahulu atau
lampau kemudian onto kehidupan dan logos adalah ilmu. Paleontologi adalah
ilmu yang mempelajari tentang kehidupan masa lalu. Dalam paleontologi juga
dipelajari semua aspek tentang fosil yang dijumpai dalam batuan. Dari fosil akan
dapat diketahui evolusi kehidupan yang pernah terjadi sejak adanya kehidupan di
bumi ini hingga sekarang melalui fosil dari mahluk hidupnya langsung ataupun
jejaknya. Untuk memudahkan seseorang mengenali semua jenis fosil dilakukan
filum porifera dan coelenterata dengan tujuan agar praktikan memahami ciri fisik
dari fosil, serta manfaat fosil tersebut serta mampu untuk mendeskripsikan fosil
tersebut.
1.2.1 Tujuan
a. Untuk dapat membedakan fosil filum protozoa dengan fosil filum bryozoa.
menjadi fosil
1.2.2 Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum ini untuk mengenalkan beberapa jenis fosil yang
termasuk dalam filum porifera dan coelenterata kepada praktikan sehingga para
fosil adalah sisa-sisa tumbuh dan jejak makhluk hidup yang telah mati.
berpuluh ribu tahun terpendam di bawah lapisan tanah, sisa-sisa makhluk hidup
dinamakan dengan fosil. Fosil merupakan bukti kuat bahwa terdapat kehidupan
2. Mengalami pengawetan
(Noor,2009)
Ada tiga tahap utama dalam pembentukan fosil yaitu tahap kematian,
tahap pra-terkubur dan tahap terkubur dan tersisngkap. Proseses yang pertama
adalah organisme itu mati, kemudian organisme itu mengalami pembusukan dan
yang tersisa adalah bagian yang keras seperti cangkangnya, tulang dan giginya.
Bagian tersebut biasanay yang dapat terfosilkan atau menjadi fosil. Kemudian
setelah fosil tersebut mati fosil tersebut akan mengalami transportasi dari tempat
dia mati ke tempat lain di mana dalam proses tersebut organisme tersebut
tersebut akan tertutupi oleh material material sedimen dan kemudian akan di ubah
komposisinya, kemudian setelah itu organisme tersebut akan tertimbun dan akan
tertekan dan kemudian akan membantu atau menjadi fosil bersamaan dengan
material sedimen di bawah permukaan tanah. Kemudian, setelah itu terjadi tenaga
tenaga geologi dari bawah atau tenaga endogen yang menyebabkan fosil tersebut
terangkat. Segtelah itu, terjadi erosi atau tenaga eksogen yang memyebabkan fosil
(Noor,2009)
(Wartono,2009)
Porifera sendiri bisa muncul dari bahasa latin yakni meliputi porus (atau
disebut sebagai lubang kecil) dan juga ferre (dapat diartikan membawa). Definisi
dari porifera merupakan hewan yang memiliki bagian tubuh berpori dengan
bentuk yang sangat sederhana. Selain itu sering dikenal dengan nama hewan
sponge (bisa disebut juga spons). Habitat tetap pada tempat yang berlokasi di
(Noor,2009)
2.6 Bentuk Tubuh Filum Porifera
1. Oskulum : saluran penyebrangan air dari tubuh, tempat keluar air dari
spongocole
1. Kelas Calcarea
sangat kecil, hanya memiliki tinggi sekitar 3-4 inci. Calcarea umumnya ditemukan
di laut dangkal. Kelas ini dibagi menjadi 2 ordo yaitu Ordo Homocoela dan Ordo
Heterocoela
2. Kelas Hexactinellida
Rangka tubuh kelas ini tersusun oleh silica, terkadang di sebut dengan spons
gelas, dan memiliki bentuk tabular yang berbentuk tabung dan kadang kadang
branching. Klas ini terbagi menjadi 2 ordo yaitu, Ordo Lyssacina dan Ordo
Dictyonina.
3. Kelas Demospongia
Kelas ini merupakan keras yang paling banyak di jumpai di filum porifera.
Kelas ini memiliki tubuh yang lunak karena tidak memiliki rangka dan ada yang
memiliki rangka yang tersusun dari silica. Kelas ini terbagi menjadi 3 ordo yaitu.
4. Kelas Sclerospongea
Kelas ini tersusun dari kalsium karbonat dan silica, termasuk dalam tipe spons
koral, ada beberapa spesies yaitu Sclerospongia sp. Yang hanya di jumapi di India
invertebrata yang meiliki rongga tubuh yang berfungi sebagai alat pencerna.
Kelompok hewan ini memiliki bentuk seperti tabung, dan mempunyai rongga
dengan mulut yang di kelilingi oleh tentakel. (Dosen dan asisten, 2016)
2.9 Bentuk Tubuh Filum Coelenterata
1. Kelas Hydrozoa
Beberapa kelas ini mengalami dua silus hidup yaitu tahap polip yang aseksual
dan tahap meduasa yang seksual. Contohnya spesies Obelia sp. Dan ada pula
2. Kelas Scyphozoa
Contoh spesies dalam keals ini adalah Aurelia auria ( ubur - ubur). Hewan ini
3. Kelas Anthozoa
Kelas ini memiliki ciri – ciri khusus yaitu tubuhnya yang berbentuk bunga.
Contoh dari kelas ini adalah spesies Metridium ( anemone laut). Anthozoa hidup
sebagai polip. Kelas ini terbagi menjadi 3 ordo yaitu, Ordo Rugosa, Ordo
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini, antar lain:
b. Pensil
c. Penghapus
d. Penggaris
e. Pensil warna
f. Sampel fosil
g. Kamera
h. Mistar
i. HCl 0,1 M
Adapun tahapan yang dilakukan pada saat praktikum yatu sebagai berikut:
kimia CaCO3, tetapi jika tidak bereaksi maka fosil tersebut mempunyai
komposisi kimia SiO2. Jika fosil mengandung CaCO3, maka fosil tersebut
5. Menentukan proses pemfosilan dan bentuk fosil berdasarkan ciri fisik fosil
Dalam pratikum ini kami mengamati delapan buah fosil, kemudian kami
Fosil ini merupakan salah satu bagian Filum Porifera, Kelas Calcaria,
Ordo Heterocoela. Family, genus dan spesies tidak di ketahui karena keterangan
mengalami transportasi oleh media geologi yaitu air sehingga sampai pada daerah
bertambah maka tekanan pada organisme yang tertimbun semakin besar sehingga
terjadi proses kompaksi yang membuat pori dari tubuh organisme ini mengerut
dan mengecil . Kemudian, material sedimen menempel pada bagian tubuh Maka
permineralisasi merupakan perubahan sebagian dari bagian tubuh fosil. Bahan itu
masuk dan mengisi lubang serta pori dari hewan atau tumbuhan yang telah mati
pengangkatan atau perubahan struktur dari lapisan atau batuan sedimen tempat
fosil terendapkan yang dulunya berada di bawah tanah akibat gaya endogen naik
Fosil ini mempunyai bentuk tubuh plate yaitu bentuk fosil yang hanya
masuknya air ke tubuh fosil, dan holdfest merupakan tempat tertambatnya tubuh
dangkal. Fosil ini diperkirakan berumur Devon Tengah ( 370 Juta Tahun yang
Lalu ).
Kegunaan dari fosil ini sebagai penentu umur relatif dari suatu lapisan
urutan batuan berdasarkan kandungan biota atau fosil yang dikandung oleh suatu
batuan.
Fosil ini merupakan salah satu bagian Filum Coelenterata, Kelas Antozoa,
mengalami transportasi oleh media geologi yaitu air sehingga sampai pada daerah
cekungan sedimen yang stabil. Seiring dengan berjalannya waktu organisme
bertambah maka tekanan pada organisme yang tertimbun semakin besar sehingga
terjadi proses kompaksi yang membuat pori dari tubuh organisme ini mengerut
dan mengecil . Kemudian, material sedimen menempel pada bagian tubuh Maka
tergantikan oleh mineral kalsium karbonat (CaCO3). Bahan itu masuk dan mengisi
lubang serta pori dari hewan atau tumbuhan yang telah mati sehingga menjadi
permineralisasi merupakan perubahan sebagian dari bagian tubuh fosil. Bahan itu
masuk dan mengisi lubang serta pori dari hewan atau tumbuhan yang telah mati
pengangkatan atau perubahan struktur dari lapisan atau batuan sedimen tempat
fosil terendapkan yang dulunya berada di bawah tanah akibat gaya endogen naik
Fosil ini mempunyai bentuk tubuh konikal yaitu bentuk tubuh fosil yang
test yaitu seluruh bagian tubuh fosil , hipostoma merupakan tempat tertambatnya
merupakan bentuk keseluruhan fosil, dan kalix berupa garis garis yang terdapat
pada coelenterata
Fosil ini memiliki komposisi kimia berupa CaCO3. Dilihat dari komposisi
kimianya fosil ini terendapakan pada lingkungan pengendapan laut dangkal. Fosil
ini diperkirakan berumur Karbon Atas ( 290 Juta Tahun yang Lalu ).
Kegunaan dari fosil ini sebagai penentu umur relative dari suatu lapisan
urutan batuan berdasarkan kandungan biota atau fosil yang dikandung oleh suatu
batuan.
Ordo Heterocoela. Family, genus dan spesies tidak di ketahui karena keterangan
mengalami transportasi oleh media geologi yaitu air sehingga sampai pada daerah
bertambah maka tekanan pada organisme yang tertimbun semakin besar sehingga
terjadi proses kompaksi yang membuat pori dari tubuh organisme ini mengerut
dan mengecil . Kemudian, material sedimen menempel pada bagian tubuh Maka
permineralisasi merupakan perubahan sebagian dari bagian tubuh fosil. Bahan itu
masuk dan mengisi lubang serta pori dari hewan atau tumbuhan yang telah mati
pengangkatan atau perubahan struktur dari lapisan atau batuan sedimen tempat
fosil terendapkan yang dulunya berada di bawah tanah akibat gaya endogen naik
Fosil ini mempunyai bentuk globular yaitu bentuk fosil yang bulat atau
masuknya air ke dalam fosil, dan holdfest merupakan tempat tertambatnya tubuh
fosil.
Fosil ini memiliki komposisi kimia berupa CaCO3. Dilihat dari komposisi
kimianya fosil ini terendapkan pada lingkungan pengendapan laut dangkal. Fosil
ini diperkirakan berumur Ordovisuim Atas ( ± 450 Juta Tahun yang Lalu)
Kegunaan dari fosil ini sebagai penentu umur relatif dari suatu lapisan
mengalami transportasi oleh media geologi yaitu air sehingga sampai pada daerah
bertambah maka tekanan pada organisme yang tertimbun semakin besar sehingga
terjadi proses kompaksi yang membuat pori dari tubuh organisme ini mengerut
dan mengecil . Kemudian, material sedimen menempel pada bagian tubuh Maka
permineralisasi merupakan perubahan sebagian dari bagian tubuh fosil. Bahan itu
masuk dan mengisi lubang serta pori dari hewan atau tumbuhan yang telah mati
pengangkatan atau perubahan struktur dari lapisan atau batuan sedimen tempat
fosil terendapkan yang dulunya berada di bawah tanah akibat gaya endogen naik
dangkal. Fosil ini diperkirakan berumur Devon atas( 360 juta tahun yang lalu )
Kegunaan dari fosil ini sebagai penentu umur relative dari suatu lapisan
Ordo Heterocoela. Family, genus dan spesies tidak di ketahui karena keterangan
mengalami transportasi oleh media geologi yaitu air sehingga sampai pada daerah
bertambah maka tekanan pada organisme yang tertimbun semakin besar sehingga
terjadi proses kompaksi yang membuat pori dari tubuh organisme ini mengerut
dan mengecil . Kemudian, material sedimen menempel pada bagian tubuh Maka
permineralisasi merupakan perubahan sebagian dari bagian tubuh fosil. Bahan itu
masuk dan mengisi lubang serta pori dari hewan atau tumbuhan yang telah mati
pengangkatan atau perubahan struktur dari lapisan atau batuan sedimen tempat
fosil terendapkan yang dulunya berada di bawah tanah akibat gaya endogen naik
Fosil ini mempunyai bentuk tubuh plate yaitu bentuk tubuh fosil yang
pipih. Pada fosil dapat di identifikasi bagian-bagian tubuh fosil berupa test yaitu
seluruh bagian tubuh fosil, ostium yaitu pori – pori untuk masuk air ke dalam
Fosil ini memiliki komposisi kimia berupa CaCO3. Dilihat dari komposisi
kimianya fosil ini terendapkan padas lingkungan pengendapan laut dangkal. Fosil
ini diperkirakan berumur Ordovisium Tengah ( 423-435 juta tahun yang lalu) .
Kegunaan dari fosil ini sebagai penentu umur relatif dari suatu lapisan
mengalami transportasi oleh media geologi yaitu air sehingga sampai pada daerah
bertambah maka tekanan pada organisme yang tertimbun semakin besar sehingga
terjadi proses kompaksi yang membuat pori dari tubuh organisme ini mengerut
dan mengecil . Kemudian, material sedimen menempel pada bagian tubuh Maka
permineralisasi merupakan perubahan sebagian dari bagian tubuh fosil. Bahan itu
masuk dan mengisi lubang serta pori dari hewan atau tumbuhan yang telah mati
pengangkatan atau perubahan struktur dari lapisan atau batuan sedimen tempat
fosil terendapkan yang dulunya berada di bawah tanah akibat gaya endogen naik
menyerupai bentuk cabang cabang seperti ranting. Pada fosil dapat dikenali
bagian-bagian berupa test yaitu seluruh bagian tubuh fosil, calix merupakan garis
garis pada tubuh coelentrata, epidermin merupakan kulit dari fosil coelenterata,
Fosil ini tidak bereaksi ketika di tetesi larutan HCl, sehingga komposisi
kimianya berupa karbonat SiO2 (Silika). Dilihat dari komposisi kimianya fosil ini
memiliki lingkungan pengendapan berada pada daerah laut dangkal. Fosil ini
Kegunaan dari fosil ini sebagai penentu umur relative dari suatu lapisan
urutan batuan berdasarkan kandungan biota atau fosil yang dikandung oleh suatu
batuan.
mengalami transportasi oleh media geologi yaitu air sehingga sampai pada daerah
bertambah maka tekanan pada organisme yang tertimbun semakin besar sehingga
terjadi proses kompaksi yang membuat pori dari tubuh organisme ini mengerut
dan mengecil . Kemudian, material sedimen menempel pada bagian tubuh Maka
permineralisasi merupakan perubahan sebagian dari bagian tubuh fosil. Bahan itu
masuk dan mengisi lubang serta pori dari hewan atau tumbuhan yang telah mati
pengangkatan atau perubahan struktur dari lapisan atau batuan sedimen tempat
fosil terendapkan yang dulunya berada di bawah tanah akibat gaya endogen naik
Fosil ini mempunyai bentuk tubuh konikal yaitu bentuk tubuh fosil yang
berbentuk kerucut. Bagian tubuh fosil ini dapat di identifikasi yaitu test
dalam tubuh fosil , ostium merupakan ronggo tempat masuk air ke dalam tubuh
fosil.
dangkal. Fosil ini diperkirakan berumur Devon Tengah ( 370 juta tahun yang
lalu) .
Kegunaan dari fosil ini sebagai penentu umur relative dari suatu lapisan
urutan batuan berdasarkan kandungan biota atau fosil yang dikandung oleh suatu
batuan.
transportasi oleh media geologi yaitu air sehingga sampai pada daerah cekungan
sedimen yang stabil. Seiring dengan berjalannya waktu organisme tersebut akan
pada organisme yang tertimbun semakin besar sehingga terjadi proses kompaksi
yang membuat pori dari tubuh organisme ini mengerut dan mengecil . Kemudian,
material sedimen menempel pada bagian tubuh Maka seiring dengan perjalanan
permineralisasi merupakan perubahan sebagian dari bagian tubuh fosil. Bahan itu
masuk dan mengisi lubang serta pori dari hewan atau tumbuhan yang telah mati
pengangkatan atau perubahan struktur dari lapisan atau batuan sedimen tempat
fosil terendapkan yang dulunya berada di bawah tanah akibat gaya endogen naik
Fosil ini mempunyai bentuk tubuh tabular yaitu bentuk tubuh fosil yang
menyerupai tabung. Pada fosil dapat dikenali bagian-bagian yang dapat dilihat
pada foto 4.8. Test merupakan bagian keseluruhan tubuh fosil, epidermis
merupakan kulit fosil, calix merupakan garis – garis dari tubuh fosil, hipostoma
dangkal. Fosil ini diperkirakan berumur Carbon Bawah ( 290 juta tahun yang
lalu) .
Kegunaan dari fosil ini sebagai penentu umur relative dari suatu lapisan
urutan batuan berdasarkan kandungan biota atau fosil yang dikandung oleh suatu
batuan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari laporan ini yaitu
a. Perbedaan filum porifera dan coelenterata terletak pada bentuk fisik fosil
dimana pada filum coelenterata tidak di dapatkan pori – pori sedangkan pada
filum porifera terdapat pori – pori pada tubuhnya saat menjadi fosil.
b. Adapun bentuk bagian – bagian tubuh dari filum porifera dan coelenterata saat
menjadi fosil yaitu pada filum porifera di dapatkan bagian tubuhnya yaitu test,
masih ditemukan bagian tubuhya yaitu test, kalix, epidermis, endodermis, oral
c. Spesies porifera yang dapat menjadi fosil pada praktukum ini yaitu
Sp.
5.2 Saran
selesai.
DAFTAR PUSTAKA
Wartono, Ir. 2009. Modul Pembinaan Untuk Peserta Olimpiade Nasional Bidang
Ilmu Kebumian: Yogyakarta.