Anda di halaman 1dari 12

IV.

Hasil Dan Pembahasan


Adapun hasil dan pembahasan pada praktikum kali ini yaitu sebagai
berikut:
4.1 Hasil
Tabel 4.1 Taksonomi
No.
Peraga Filum Kelas Ordo Famili Genus Spesies

Coelent Turbinolia
1840 Anthozoa Rugosa Turbinolianidae Turbinolia
erata sulcate LAM.

Cyathophyllum
Coelent
395 Anthozoa Rugosa Cyathophyllumidae Cyathophyllum dinantus
erata
GOLDF.

Coelent Spynocyrita
818 Anthozoa Rogosa Spynocyritanidae Spynocyrita
erata granulosa

Heliophyllum
Coelent
841 Anthozoa Rugosa Heliophyllumidae Heliophyllum halli EDW. &
erata
H.

Zaphrentis
Coelent
811 Anthozoa Rugosa Zaphrentisidae Zaphrentis Phrygia RAF.
erata
& CLIFF.

Coelent Cyatophyllum
713 Anthozoa Rugosa Cyatophyllumidae Cyatophyllum
erata bathycalix

Platyschhisma
Coelent
740 Anthozoa Rugosa Platyschhismanidae Platyschhisma nohtensis
erata
KEYS.
Coelent Porpites
157 Anthozoa Anthoathecata Porpitesidae Porpites
erata Porpita.

4.2 Pembahasan material-material sedimen juga ikut

4.2.1 Fosil Peraga 818


tertransportasikan. Di daerah
cekungan inilah material akan
terakumulasi, semakin lama material
akan bertambah dan menumpuk dan
mengalami tekanan, dari tekanan
tersebut akan mengakibatkan
material terkompaksi mengakibatkan

Foto 4.1 Fosil Peraga 818 pori-pori akan mengecil, air yang
terkandung di antara material-
Fosil dengan nomor peraga 818
material akan keluar, masuklah
ini berasal dari Filum Coelenterate,
material sementasi yang halus.
dengan kelas Anthozoa, Ordo
Setelah itu material mengalami
Rugosa, termasuk dalam Famili
sementasi dan terjadi proses leaching
Spinocyritanidae, Genus Spinocyrita,
(proses pencucian fosil). Seiring
dan mempunyai Spesies Spinocyrita
dengan berjalannya waktu, akhirnya
Grabulosa.
organisme dan material sedimen
Setelah organisme ini mati, akan
terlitifikasi (pembatuan), sehingga
mengalami transportasi oleh media
organisme tersebut menjadi fosil.
geologi berupa air, angin atau es ke
Adapun proses pemfosilan yang
daerah cekungan, selama tranportasi,
terjadi pada fosil ini adalah
material-material yang tidak resisten
permineralisasi. Perminelarisasi yaitu
terhadap pelapukan akan mengalami
penggantian sebagian tubuh fosil
pergantian terhadap material yang
oleh mineral sehingga bentuk fosil
resisten terhadap pelapukan. Setelah
masih terlihat.
itu material tersebut terendapkan
Fosil ini berbentuk Konikal.
pada daerah cekungan yang relatif
Bereaksi ketika ditetesi HCl yang
stabil. Bersaman dengan itu,
menandakan bahwa fosil ini material-material yang tidak resisten
memiliki komposisi kimia berupa terhadap pelapukan akan mengalami
Karbonatan (CaCO3), sehingga pergantian terhadap material yang
diketahui bahwa lingkungan resisten terhadap pelapukan. Setelah
pengendapan dari fosil ini adalah laut itu material tersebut terendapkan
dangkal, serta berdasarkan skala pada daerah cekungan yang relatif
waktu geologi fosil ini berumur 361- stabil. Bersaman dengan itu,
370 juta tahun (Middle Devonian). material-material sedimen juga ikut
Kegunaan dari fosil ini adalah tertransportasikan. Di daerah
untuk mengetahui lingkungan purba, cekungan inilah material akan
menentukan umur batuan dan lainnya terakumulasi, semakin lama material
akan bertambah dan menumpuk dan
4.2.2 Fosil Peraga 811
mengalami tekanan, dari tekanan
tersebut akan mengakibatkan
material terkompaksi mengakibatkan
pori-pori akan mengecil, air yang
terkandung di antara material-
material akan keluar, masuklah
Foto 4.2 Fosil Peraga 811 material sementasi yang halus.
Setelah itu material mengalami
sementasi dan terjadi proses leaching
Fosil dengan nomor peraga 811 (proses pencucian fosil). Seiring
ini masuk dalam filum Coelentrata, dengan berjalannya waktu, akhirnya
kelas Anthozoa, ordo Rugosa, famili organisme dan material sedimen
Zaphrentisidae, ordo Zaphrentis terlitifikasi (pembatuan), sehingga
Phrygia dan spesies Zapherentis organisme tersebut menjadi fosil.
Phrygia FAF & CLIFT. Adapun proses pemfosilan yang
Setelah organisme ini mati, akan terjadi pada spesies ini adalah
mengalami transportasi oleh media pemineralisasi, Perminelasasi yaitu
geologi berupa air, angin atau es ke penggantian sebagian tubuh fosil
daerah cekungan, selama tranportasi, oleh mineral sehingga bentuk fosil
masih terlihat. yaitu penggantian spesies Cyathophyllum Dinanthus
secara keseluruhan bagian dari fosil GOLDF
dengan mineral lain. Fosil Ini Setelah organisme ini mati, akan
memiliki bentuk conical. Bereaksi mengalami transportasi oleh media
ketika ditetesi HCl yang menandakan geologi berupa air, angin atau es ke
bahwa fosil ini memiliki komposisi daerah cekungan, selama tranportasi,
kimia berupa Karbonatan (CaCO3), material-material yang tidak resisten
sehingga diketahui bahwa terhadap pelapukan akan mengalami
lingkungan pengendapan dari fosil pergantian terhadap material yang
ini adalah laut dangkal serta resisten terhadap pelapukan. Setelah
berdasarkan skala waktu geologi itu material tersebut terendapkan
fosil ini memiliki perkiraan umur pada daerah cekungan yang relatif
±370 Juta Tahun (Devon Tengah). stabil. Bersaman dengan itu,
Kegunaan dari fosil ini adalah material-material sedimen juga ikut
untuk mengetahui lingkungan purba, tertransportasikan. Di daerah
menentukan umur batuan, perubahan cekungan inilah material akan
iklim serta regresi laut. terakumulasi, semakin lama material
4.2.3 Fosil Peraga 395 akan bertambah dan menumpuk dan
mengalami tekanan, dari tekanan
tersebut akan mengakibatkan
material terkompaksi mengakibatkan
pori-pori akan mengecil, air yang
terkandung di antara material-
material akan keluar, masuklah
Foto 4.3 Fosil Peraga 395 material sementasi yang halus.

Fosil dengan nomor peraga 395 Setelah itu material mengalami

ini berasal dari Filum Coelenterata , sementasi dan terjadi proses leaching

dengan kelas Anthozoa, Ordo (proses pencucian fosil). Seiring

Rugosa, termasuk dalam Famili dengan berjalannya waktu, akhirnya

Cyathophyllumidae, Genus organisme dan material sedimen

Cyathophyllum, dan mempunyai terlitifikasi (pembatuan), sehingga


organisme tersebut menjadi fosil. Fosil dengan nomor peraga 841
Adapun proses pemfosilan yang ini berasal dari Filum Coelenterata ,
terjadi pada fosil ini adalah dengan kelas Anthozoa, Ordo
permineralisasi. Perminelarisasi yaitu Rugosa, termasuk dalam Famili
penggantian sebagian tubuh fosil Heliophyllumidae, Genus
oleh mineral sehingga bentuk fosil Heliophyllum, dan Mempunyai
masih terlihat. spesies Heliophyllum Halli EDW
Fosil ini berbentuk konikal. Setelah organisme ini mati, akan
Bereaksi ketika ditetesi HCl yang mengalami transportasi oleh media
menandakan bahwa fosil ini geologi berupa air, angin atau es ke
memiliki komposisi kimia berupa daerah cekungan, selama tranportasi,
Karbonatan (CaCO3), sehingga material-material yang tidak resisten
diketahui bahwa lingkungan terhadap pelapukan akan mengalami
pengendapan dari fosil ini adalah laut pergantian terhadap material yang
dangkal, serta berdasarkan skala resisten terhadap pelapukan. Setelah
waktu geologi fosil ini berumur 361- itu material tersebut terendapkan
370 juta tahun (Devon Tengah). pada daerah cekungan yang relatif
Kegunaan dari fosil ini adalah stabil. Bersaman dengan itu,
untuk mengetahui lingkungan purba, material-material sedimen juga ikut
menentukan umur batuan, perubahan tertransportasikan. Di daerah
iklim serta regresi laut. cekungan inilah material akan
terakumulasi, semakin lama material
4.2.4 Fosil Peraga 841
akan bertambah dan menumpuk dan
mengalami tekanan, dari tekanan
tersebut akan mengakibatkan
material terkompaksi mengakibatkan
pori-pori akan mengecil, air yang
terkandung di antara material-
material akan keluar, masuklah
Foto 4.4 Fosil Peraga 841
material sementasi yang halus.
Setelah itu material mengalami
sementasi dan terjadi proses leaching
(proses pencucian fosil). Seiring
dengan berjalannya waktu, akhirnya
organisme dan material sedimen
terlitifikasi (pembatuan), sehingga
organisme tersebut menjadi fosil.
Foto 4.5 Fosil Peraga 740
Adapun proses pemfosilan yang
terjadi pada fosil ini adalah Fosil dengan nomor peraga 740
permineralisasi. Perminelarisasi yaitu ini berasal dari filum Coelenterata,
penggantian sebagian tubuh fosil dengan kelas Anthozoa, Ordo
oleh mineral sehingga bentuk fosil Rugosa, termasuk dalam Famili
masih terlihat. Plathschismanidae, Genus
Fosil ini berbentuk Konikal. Plathschisma, dan Mempunyai
Bereaksi ketika ditetesi HCl yang spesies Plathschisma
menandakan bahwa fosil ini Nonthhensiskeys.
memiliki komposisi kimia berupa Setelah organisme ini mati, akan
Karbonatan (CaCO3), sehingga mengalami transportasi oleh media
diketahui bahwa lingkungan geologi berupa air, angin atau es ke
pengendapan dari fosil ini adalah laut daerah cekungan, selama tranportasi,
dangkal, serta berdasarkan skala material-material yang tidak resisten
waktu geologi fosil ini berumur 361- terhadap pelapukan akan mengalami
370 juta tahun (Devon Tengah). pergantian terhadap material yang
Kegunaan dari fosil ini adalah resisten terhadap pelapukan. Setelah
untuk mengetahui lingkungan purba, itu material tersebut terendapkan
menentukan umur batuan dan pada daerah cekungan yang relatif
lainnya. stabil. Bersaman dengan itu,
material-material sedimen juga ikut
4.2.5 Fosil Peraga 740
tertransportasikan. Di daerah
cekungan inilah material akan
terakumulasi, semakin lama material
akan bertambah dan menumpuk dan
mengalami tekanan, dari tekanan Kegunaan dari fosil ini adalah
tersebut akan mengakibatkan untuk mengetahui lingkungan purba,
material terkompaksi mengakibatkan menentukan umur batuan dan
pori-pori akan mengecil, air yang lainnya.
terkandung di antara material-
4.2.6 Fosil Peraga 713
material akan keluar, masuklah
material sementasi yang halus.
Setelah itu material mengalami
sementasi dan terjadi proses leaching
(proses pencucian fosil). Seiring
dengan berjalannya waktu, akhirnya
organisme dan material sedimen Foto 4.6 Fosil Peraga 713
terlitifikasi (pembatuan), sehingga
Fosil dengan nomor peraga 713
organisme tersebut menjadi fosil.
ini masuk dalam Filum Coelenterata,
Adapun proses pemfosilan yang
kelas Anthozoa, ordo Rugosa, famili
terjadi pada fosil ini adalah
Cyatophyllumidae, ordo
permineralisasi. Perminelarisasi yaitu
Cyatophyllum dan spesies
penggantian sebagian tubuh fosil
Cyatophyllum bathycalix.
oleh mineral sehingga bentuk fosil
Setelah organisme ini mati, akan
masih terlihat.
mengalami transportasi oleh media
Fosil ini berbentuk konikal.
geologi berupa air, angin atau es ke
Bereaksi ketika ditetesi HCl yang
daerah cekungan, selama tranportasi,
menandakan bahwa fosil ini
material-material yang tidak resisten
memiliki komposisi kimia berupa
terhadap pelapukan akan mengalami
Karbonatan (CaCO3), sehingga
pergantian terhadap material yang
diketahui bahwa lingkungan
resisten terhadap pelapukan. Setelah
pengendapan dari fosil ini adalah laut
itu material tersebut terendapkan
dangkal, serta berdasarkan skala
pada daerah cekungan yang relatif
waktu geologi fosil ini berumur 346-
stabil. Bersaman dengan itu,
360 Juta Tahun (Devon Atas).
material-material sedimen juga ikut
tertransportasikan. Di daerah
cekungan inilah material akan waktu geologi fosil ini berumur ±370
terakumulasi, semakin lama material Juta Tahun (Devon Tengah).
akan bertambah dan menumpuk dan Kegunaan dari fosil ini adalah
mengalami tekanan, dari tekanan untuk mengetahui lingkungan purba,
tersebut akan mengakibatkan menentukan umur batuan dan lainnya
material terkompaksi mengakibatkan
4.2.7 Fosil Peraga 1840
pori-pori akan mengecil, air yang
terkandung di antara material-
material akan keluar, masuklah
material sementasi yang halus.
Setelah itu material mengalami
sementasi dan terjadi proses leaching
(proses pencucian fosil). Seiring Foto 4.7 Fosil Peraga 1840
dengan berjalannya waktu, akhirnya
Fosil dengan nomor peraga
organisme dan material sedimen
1840 ini berasal Dari Filum
terlitifikasi (pembatuan), sehingga
Coelenterata, dengan kelas
organisme tersebut menjadi fosil.
Anthozoa, Ordo Rugosa, termasuk
Adapun proses pemfosilan yang
dalam Famili Turbinalianidae, Genus
terjadi pada spesies ini adalah
Turbinalia, dan mempunyai spesies
Permineralisasi yaitu penggantian
Turbinalia Sulcata LAM.
sebagian tubuh fosil oleh mineral
Setelah organisme ini mati, akan
sehingga bentuk fosil masih terlihat.
mengalami transportasi oleh media
Fosil ini berbentuk Conical. geologi berupa air, angin atau es ke
Bereaksi ketika ditetesi HCl yang daerah cekungan, selama tranportasi,
menandakan bahwa fosil ini material-material yang tidak resisten
memiliki komposisi kimia berupa terhadap pelapukan akan mengalami
Karbonatan (CaCO3), sehingga pergantian terhadap material yang
diketahui bahwa lingkungan resisten terhadap pelapukan. Setelah
pengendapan dari fosil ini adalah laut itu material tersebut terendapkan
dangkal, serta berdasarkan skala pada daerah cekungan yang relatif
stabil. Bersaman dengan itu, diketahui bahwa lingkungan
material-material sedimen juga ikut pengendapan dari fosil ini adalah laut
tertransportasikan. Di daerah dangkal, serta berdasarkan skala
cekungan inilah material akan waktu geologi fosil ini berumur 45-
terakumulasi, semakin lama material 50 tahun (Eosen Tengah).
akan bertambah dan menumpuk dan Kegunaan dari fosil ini adalah
mengalami tekanan, dari tekanan untuk mengetahui lingkungan purba,
tersebut akan mengakibatkan menentukan umur batuan, perubahan
material terkompaksi mengakibatkan iklim serta regresi laut.
pori-pori akan mengecil, air yang
4.2.8 Fosil Peraga 157
terkandung di antara material-
material akan keluar, masuklah
material sementasi yang halus.
Setelah itu material mengalami
sementasi dan terjadi proses leaching
(proses pencucian fosil). Seiring
dengan berjalannya waktu, akhirnya Foto 4.8 Fosil Peraga 157
organisme dan material sedimen
Fosil dengan nomor peraga 157
terlitifikasi (pembatuan), sehingga
ini berasal Dari Filum Coelenterata,
organisme tersebut menjadi fosil.
dengan kelas Anthozoa, Ordo
Adapun proses pemfosilan yang
Anthoathecata, termasuk dalam
terjadi pada fosil ini adalah
Famili Porpitesidae, Genus Porpites,
permineralisasi. Perminelarisasi yaitu
dan mempunyai spesies Porpites
penggantian sebagian tubuh fosil
Porpita.
oleh mineral sehingga bentuk fosil
Setelah organisme ini mati, akan
masih terlihat.
mengalami transportasi oleh media
Fosil ini berbentuk Konikal.
geologi berupa air, angin atau es ke
Bereaksi ketika ditetesi HCl yang
daerah cekungan, selama tranportasi,
menandakan bahwa fosil ini
material-material yang tidak resisten
memiliki komposisi kimia berupa
terhadap pelapukan akan mengalami
Karbonatan (CaCO3), sehingga
pergantian terhadap material yang Fosil ini berbentuk Discoidal.
resisten terhadap pelapukan. Setelah Bereaksi ketika ditetesi HCl yang
itu material tersebut terendapkan menandakan bahwa fosil ini
pada daerah cekungan yang relatif memiliki komposisi kimia berupa
stabil. Bersaman dengan itu, Karbonatan (CaCO3), sehingga
material-material sedimen juga ikut diketahui bahwa lingkungan
tertransportasikan. Di daerah pengendapan dari fosil ini adalah laut
cekungan inilah material akan dangkal, serta berdasarkan skala
terakumulasi, semakin lama material waktu geologi fosil ini berumur
akan bertambah dan menumpuk dan ±435-423 Juta tahun yang lalu
mengalami tekanan, dari tekanan (Silur).
tersebut akan mengakibatkan Kegunaan dari fosil ini adalah
material terkompaksi mengakibatkan untuk mengetahui lingkungan purba,
pori-pori akan mengecil, air yang menentukan umur batuan, perubahan
terkandung di antara material- iklim serta regresi laut.
material akan keluar, masuklah
V. Penutup
material sementasi yang halus.
5.1 Kesimpulan
Setelah itu material mengalami
Adapun kesimpulan dari
sementasi dan terjadi proses leaching
praktikum kali ini yaitu:
(proses pencucian fosil). Seiring
dengan berjalannya waktu, akhirnya 1) Coelenterata adalah hewan
organisme dan material sedimen invertebrata yang mempunyai
terlitifikasi (pembatuan), sehingga rongga denganbentuk tubuh
organisme tersebut menjadi fosil. seperti tabung dan mulut yang
Adapun proses pemfosilan yang dikelilingi oleh tentakel.
terjadi pada fosil ini adalah 2) Golongan Coelenterata
permineralisasi. Perminelarisasi yaitu merupakan invertebrata yang
penggantian sebagian tubuh fosil sebagian besar hidupnya dilaut.
oleh mineral sehingga bentuk fosil Ukuran tubuhnya merupakan
masih terlihat. yang paling besar baik yang
soliter maupun yangberbentuk
koloni jika dibandingkan dengan 2. Tetap menjaga sampel yang
invertebrata lainnya. Cara ada pada laboratorium
hidupnyayang melekat didasar 3. Suhu AC tetap dalam suhu
perairan, disebut polip, ada yang yang kondusif
berenang bebas disebutmedusa. 5.2.2 Untuk Asisten
3) Filum Coelenterata terdiri atas Adapun saran untuk asisten yaitu :
empat kelas. Tiga kelas 1. Mempertahankan keramahan
knidoblastdimasukkan dalam pada praktikan.
kelompok cnidarian (terdiri dari 2. Mempertahankan metode
kelas hydrozoa, scyphozoan, dan pengajaran kepada praktikan
kelasanthozoa), Coelenterata 3. Menjelaskan dengan contoh
memiliki bentuk tubuh simetri sampel yang lebih banyak
radial, Hewanradial hanya
memiliki bagian dorsal (atas) DAFTAR PUSTAKA
dan bagian ventral (bawah) Achmad Faridz Herlambang. 2020.
Paleoekologi Lembah Cisaar
ataubagian oral (mulut) dan
Sumedang Berdasarkan
bagian aboral, tetapi tidak ada Deskripsi Temuan
Paleontologi Dan Identifikasi
bagian anterior (kepala)dan
Pemfosilan. Depok:
posterior (kaki). Bentuk tubuh Universitas Indonesia.
dasar hewan coelenterata terdiri
Eko Wahono. 2019. Mengenal
dari duavariasi, yaitu polip dan Coelenterata. Semarang:
Alprin.
medusa yang secara bergantian
terjadi pada siklus hidupnya. Sri, Wahyuni dan Nurhidayah. 2020.
Zoology Invertebrata.
5.2 Saran Bandung : Widina Bhakti
Persada Bandung.
Adapun saran untuk praktikum
kali ini yaitu: Tim Asisten. 2023. Penuntun
Praktikum Paleontologi.
5.2.1 Untuk Laboratorium
Gowa: Laboratorium
Adapun saran untuk laboratorium Paleontologi Departemen
Teknik Geologi Fakultas
yaitu :
Teknik Universitas
1. Tetap mempertahankan Hasanuddin.
kebersihan laboratorium
Dosen Pendidikan. (2023).
Coelenterata – Pengertian,
Ciri, Klasifikasi dan Peranan.
Diakses 4 Oktober 2023 dari
https://www.dosenpendidikan
.co.id/reproduksi-coelenerata/
Sari, Novita dan Masnadi.
2021. Universitas Islam Sumatera
Utara

Anda mungkin juga menyukai