Keterangan
Pada sampel yang berkode V01 ini merupakan spesies Myxine glu nosa. Hewan
vertebrata ini memiliki ciri khas di bagian giginya yang seper tanduk. Giginya ini
berfungsi untuk mencengkram mangsanya. Tubuhnya menghasilkan kelenjar untuk
mempertahankan diri. Mirip belut/cacing, namun tergolong ikan walaupun dak memiliki
sirip yang berpasangan. Terdapat tentakel di sekitar mulutnya. Tidak punya sisik ditubuhnya.
Hewan ini biasa hidup di dasar perairan dan biasanya menggali lubang. Walaupun dak
punya sirip yang berpasangan, tapi hewan ini mempunnyai sirip ekor. Uniknya hewan ini
mampu memakan mangsanya dari dalam tubuh si mangsanya. Hewan ini memakan bangkai
ikan yang telah ma di dasar perairan. Oleh karena itu, hewan ini disebut sebagai pembersih
dasar air. Hewan ini berkembang biak secara ovipar.
Cara Hidup : Solitaire
Lingkungan Hidup : Laut Neritik (0-200 m)
Lingkungan Pengendapan : Laut Neritik (0-200 m)
Catatan Tanggal Paraf/ACC
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
LABORATORIUM PALEONTOLOGI
PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
2021
NAMA : Nova Heriani
ACARA : Vertebrata
NIM : 03071282025040
Kingdom : Animalia Famili : Scleracephalidae Umur : Permian
Filum : Chordata Genus : Sclerocephalus
Klas : Amphibia Spesies : Sclerocephalus haeuseriSumber : Goldfuss,
Ordo : Temnospondyli Kode : V02 1847
Gambar
Keterangan
Pada sampel berkode V02 ini, berspesies Sclerocephalus haeuseri. Untuk hewan
dewasa tubuhnya bisa mencapai 150 cm, dan memiliki batang memanjang dan ekor
yang lateral. Ciri-ciri tubuh ini menunjukkan cara hidup akuatik, dengan larva
akuatik yang mungkin bernapas dengan insang luar seperti kecebong modern,
sementara yang dewasa bernapas dengan paru-paru. Sclerocephalus mengalami
perubahan yang signifikan selama ontogeni, misalnya matanya jauh lebih besar
dan ekornya lebih panjang pada larva dibandingkan pada dewasa.
Keterangan
Fosil berkode sampel E3 ini merupakan spesies Eichtae saurus schroederi. Eichtae saurus
schroederi ini memiliki kerabat dekat dengan tokek dan ular. Eichtae saurus schroederi ini
memiliki banyak adaptasi dengan gaya hidup memanjat mendeka gaya hidup tokek. Hewan
ini memiliki ciri yang membuat nya seper tokek seper memiliki mata yang besar dan
memiliki kepala yang besar (Boulenger,2013). Dapat berukuran kurang lebih 10 cm. Terlihat
kedua kaki nya lebih panjang ke mbang kedua lengannya,kemungkinan besar spesies ini
mampu berdiri tegak. Dan juga jari-jari kaki nya lebih panjang ke mbanng jari tangannya.
Hewan ini berkembang biak secara ovipar (bertelur).
Gambar
Keterangan
Fosil berkode sampel V04 ini merupakan Onychonycteris finneyi. Hewan ini punya keunikan
diantara kelelawar lainnya karena mereka memiliki cakar pada kelima jarinya, sedangkan
kelelawar lainnya hanya memiliki dua atau tiga cakar. Belum diketahui mengenai hewan ini
memiliki mata ukuran mata yang bagaimana, karena spesimen dengan rongga mata yang utuh
belum ditemukan. Hewan ini memiliki sayap nya lebih lebar daripada kelelawar sekarang. Ekornya
.
juga lebih panjang. Tergolong hewan nokturnal dan suka bergelantung dengan menggunakan
jari kakinya.Hewan ini berkembang biak secara vivipar (Beranak)
Keterangan
Fosil berkode sampel V05 ini merupakan spesies Llallawavis scagliai. Hewan ini hidup di
areal padang rumput. Memiliki berat sekitar 18 kg dan nggi nya kurang lebih 1,2 m. Ciri
khasnya yaitu sendi yang memisahkan tulang tengkorak telah menyatu, dak seper burung
-burung modern, ciri khas ini membantunya mencari mangsa. Hewan ini memiliki
kemampuan mendengar suara dengan frekuensi antara 380 – 4230 Hz. Hewan ini juga
berkemungkinan memiliki kecepatan lari yang cepat, terlihat dari tulang kaki nya yang
panjang serta cakar nya yang panjang. Hewan ini berkembang biak secara ovipar.