Anda di halaman 1dari 16

UNIVERSITAS HASANUDDIN ACARA / MODUL

LABORATORIUM PALEONTOLOGI PRAKTIKUM


LEMBAR PRAKTIKUM PALEONTOLOGI II / BRYOZOA DAN
POTOZOA
NAMA PRAKTIKAN NIM KELOMPOK TAKSONOMI
FILUM Bryozoa

RIZKY ARKHRISTYAN D061201049 I KELAS Stenolaemata


ORDO Phylloporitida
Pseudohorneran
FAMILI
HARI/TANGGAL JAM ASISTEN idae
GENUS Pseudohornera
Kamis/25 Maret 13.26 MUHAMMAD ZUHAL
2021 WITA Pseudohornera
SPESIES
bifida
NO. PERAGA : 90
GAMBAR :
KETERANGAN :

PROSES PEMFOSILAN Permineralisasi


BENTUK FOSIL Brancing
KOMPOSISI KIMIA CaCO3 (Karbonatan)
UMUR (449-499 Juta Tahun Yang Lalu) Ordovisium tengah
LINGKUNGAN Laut dangkal
PENGENDAPAN
KETERANGAN Fosil ini berasal dari filum Bryozoa, dengan kelas
Stenolaemata, Ordo Phylloporitida, termasuk dalam Filum
Pseudohorneranidae, Genus Pseudohornera, dan Mempunyai
spesies Pseudohornera bifida
Setelah organisme ini mati, akan mengalami
transportasi oleh media geologi berupa air, angin atau es ke
daerah cekungan, selama tranportasi, material-material yang
tidak resisten terhadap pelapukan akan mengalami pergantian
terhadap material yang resisten terhadap pelapukan. Setelah itu
material tersebut terendapkan pada daerah cekungan yang
relatif stabil. Bersaman dengan itu, material-material sedimen
juga ikut tertransportasikan. Di daerah cekungan inilah
material akan terakumulasi, semakin lama material akan
bertambah dan menumpuk dan mengalami tekanan, dari
tekanan tersebut akan mengakibatkan material terkompaksi
mengakibatkan pori-pori akan mengecil, air yang terkandung
di antara material-material akan keluar, masuklah material
sementasi yang halus. Setelah itu material mengalami
sementasi dan terjadi proses leaching (proses pencucian fosil).
Seiring dengan berjalannya waktu, akhirnya organisme dan
material sedimen terlitifikasi (pembatuan), sehingga organisme
tersebut menjadi fosil. Proses pemfosilan yang dilakukan oleh
fosil ini adalah permineralisasi.
Bentuk tubuh fosil ini adalah brancing, yaitu fosil
yang terciri mempunyai 1 pasang kerang/utuh. Untuk
komposisi fosil kita uji larutan HCl 0,1 M, pada fosil ini jika
ditetesi HCl maka fosil ini akan beraksi membentuk buih-buih,
dan dapat diketahui bahwa fosil ini mengandung kalsium
karbonat (CaCO3), menandakan bahwa lingkungan
pengendapannya berada pada laut dangkal. Berdasarkan skala
waktu geologi umur fosil ini adalah Ordovisium tengah yaitu
antara 449-499 juta tahun yang lalu.

CATATAN : PARAF

MUHAMMAD ZUHAL
UNIVERSITAS HASANUDDIN ACARA / MODUL
LABORATORIUM PALEONTOLOGI PRAKTIKUM
LEMBAR PRAKTIKUM PALEONTOLOGI II / BRYOZOA DAN
POTOZOA
NAMA PRAKTIKAN NIM KELOMPOK TAKSONOMI
FILUM Protozoa

RIZKY ARKHRISTYAN D061201049 I KELAS Fusulina


ORDO Foraminifera

FAMILI Fusulinanidae
HARI/TANGGAL JAM ASISTEN

Kamis/25 Maret 14.04 MUHAMMAD ZUHAL GENUS Fusulina


2021 WITA
SPESIES Fusulina alpina
NO. PERAGA : 1121
GAMBAR :
KETERANGAN :

PROSES PEMFOSILAN Karbonatan


BENTUK FOSIL Plate
KOMPOSISI KIMIA CaCO3 (karbonatan)
UMUR 290-281 Juta Tahu Yang lalu (Karbon atas)
LINGKUNGAN Laut dangkal
PENGENDAPAN
KETERANGAN Fosil ini berasal dari filum Bryozoa, kelas Fusulina,
Ordo Foraminifera, Famili Fusulinanidae, Genus fusulina dan
Mempunyai spesies Fusulina alpine.
Setelah organisme ini mati, akan mengalami
transportasi oleh media geologi berupa air, angin atau es ke
daerah cekungan, selama tranportasi, material-material yang
tidak resisten terhadap pelapukan akan mengalami pergantian
terhadap material yang resisten terhadap pelapukan. Setelah itu
material tersebut terendapkan pada daerah cekungan yang
relatif stabil. Bersaman dengan itu, material-material sedimen
juga ikut tertransportasikan. Di daerah cekungan inilah
material akan terakumulasi, semakin lama material akan
bertambah dan menumpuk dan mengalami tekanan, dari
tekanan tersebut akan mengakibatkan material terkompaksi
mengakibatkan pori-pori akan mengecil, air yang terkandung
di antara material-material akan keluar, masuklah material
sementasi yang halus. Setelah itu material mengalami
sementasi dan terjadi proses leaching (proses pencucian fosil).
Seiring dengan berjalannya waktu, akhirnya organisme dan
material sedimen terlitifikasi (pembatuan), sehingga organisme
tersebut menjadi fosil. Proses pemfosilan yang dilakukan oleh
fosil ini adalah Karbonisasi. Karbonisasi adalah proses
pemfosilan yang dimana fosil tersebut langsung terkubur
dalam tanah dan tanpa mengalami pembusukan.
Bentuk tubuh fosil ini adalah plate, yaitu fosil yang
terciri mempunyai bentuk yang pipih. Untuk komposisi fosil
kita uji larutan HCl 0,1 M, pada fosil ini jika ditetesi HCl maka
fosil ini akan beraksi membentuk buih-buih, dan dapat
diketahui bahwa fosil ini mengandung kalsium karbonat
(CaCO3), menandakan bahwa lingkungan pengendapannya
berada pada laut dangkal. Berdasarkan skala waktu geologi
umur fosil ini adalah Karbon atas yaitu antara 290 juta tahun
yang lalu.

CATATAN : PARAF

MUHAMMAD ZUHAL

UNIVERSITAS HASANUDDIN ACARA / MODUL


LABORATORIUM PALEONTOLOGI PRAKTIKUM
LEMBAR PRAKTIKUM PALEONTOLOGI II / BRYOZOA DAN
POTOZOA
NAMA PRAKTIKAN NIM KELOMPOK TAKSONOMI
FILUM Bryozoa

RIZKY ARKHRISTYAN D061201049 I KELAS Stanolaemata


ORDO Phyllofidia

Phylloporinanid
FAMILI
HARI/TANGGAL JAM ASISTEN ae

Kamis/25 Maret 14.09 MUHAMMAD ZUHAL GENUS Phylloporina


2021 WITA
Phylloporina
SPESIES
NO. PERAGA : 101 furcate
GAMBAR :
KETERANGAN :

PROSES PEMFOSILAN Permineralisasi


BENTUK FOSIL Branching (bercabang)
KOMPOSISI KIMIA CaCO3 (karbonatan)
UMUR 518-499 Juta Tahun Yang Lalu (Ordovisium tengah)
LINGKUNGAN Laut dangkal
PENGENDAPAN
KETERANGAN Fosil ini berasal dari filum BRYOZOA kelas
snatolaemata, Ordo Phyllofidia, kelas Phylloporina furcate,
Genus Phylloporina, dan Mempunyai spesies Phylloporina
furcate.
Setelah organisme ini mati, akan mengalami
transportasi oleh media geologi berupa air, angin atau es ke
daerah cekungan, selama tranportasi, material-material yang
tidak resisten terhadap pelapukan akan mengalami pergantian
terhadap material yang resisten terhadap pelapukan. Setelah itu
material tersebut terendapkan pada daerah cekungan yang
relatif stabil. Bersaman dengan itu, material-material sedimen
juga ikut tertransportasikan. Di daerah cekungan inilah
material akan terakumulasi, semakin lama material akan
bertambah dan menumpuk dan mengalami tekanan, dari
tekanan tersebut akan mengakibatkan material terkompaksi
mengakibatkan pori-pori akan mengecil, air yang terkandung
di antara material-material akan keluar, masuklah material
sementasi yang halus. Setelah itu material mengalami
sementasi dan terjadi proses leaching (proses pencucian fosil).
Seiring dengan berjalannya waktu, akhirnya organisme dan
material sedimen terlitifikasi (pembatuan), sehingga organisme
tersebut menjadi fosil. Proses pemfosilan yang dilakukan oleh
fosil ini adalah permineralisasi.
Bentuk tubuh fosil ini adalah brancing, yaitu fosil
yang terbentuk bercabang. Untuk komposisi fosil kita uji
larutan HCl 0,1 M, pada fosil ini jika ditetesi HCl maka fosil
ini akan beraksi membentuk buih-buih, dan dapat diketahui
bahwa fosil ini mengandung kalsium karbonat (CaCO 3),
menandakan bahwa lingkungan pengendapannya berada pada
laut dangkal. Berdasarkan skala waktu geologi umur fosil ini
adalah Delfon tengah yaitu antara 518-499 juta tahun yang
lalu.

CATATAN : PARAF

MUHAMMAD ZUHAL

UNIVERSITAS HASANUDDIN ACARA / MODUL


LABORATORIUM PALEONTOLOGI PRAKTIKUM
LEMBAR PRAKTIKUM PALEONTOLOGI II / BRYOZOA DAN
POTOZOA
NAMA PRAKTIKAN NIM KELOMPOK TAKSONOMI
FILUM Protozoa
KELAS Sarcodina
ORDO Fusulinila
RIZKY ARKHRISTYAN D061201049 I
FAMILI Parafusulinnidae
HARI/TANGGAL JAM ASISTEN

Kamis/18 Maret 14:04 MUHAMMAD ZUHAL GENUS Parafusulina


2021 WITA Parafusulina
SPESIES
japonica
NO. PERAGA : 1293
GAMBAR :
KETERANG

PROSES PEMFOSILAN Permineralisa


BENTUK FOSIL Plate
KOMPOSISI KIMIA Karbonatan CaCO3
UMUR Permian bawah ( 280-252 juta tahun)
LINGKUNGAN Laut dangkal
PENGENDAPAN
KETERANGAN Fosil ini adalah fosil yang masuk ke dalam filum
Bryozoa, Kelas sarcodina Ordo Fusulinila, Famili
Parafusulinanidae, Genus Parafusulina japonica.
Adapun dalam proses pemfosilan dari fosil ini
dimulai Ketika organisme mati dan kemudian tertimbun
oleh material sedimen. Tertimbunnya organisme oleh
sedimen menyisakan bagian tubuh yang keras, dan
terhindar dari factor factor yang dapat merusak organisme
tersebut seperti proses kimia, baik itu reduksi maupun
oksidasi. Kemudian fosil akan terbawa oleh tiga media
geologi air, angin, dan es da pada saat pross tersebut terjadi
proses leaching atau pencucian. Setelah itu fosil akan
tertranportasu Kembali ke cekungan dan kemudian akan
tertimbun lagi oleh sedimen dan mengalami leaching lagi
seperti sebelumnya. Setelah itu akan terjadi kompaksi dan
tersedimentasikan oleh material semen yaitu karbonat, dan
terjadi pembatuan atau litifikasi karena adanya tenaga
endongen dari dalam bumi yang mengakibatkan fosil
terangkat dan laut dangkal akan menjadi daratan. Setelah
itu karena tenaga eksogen fosil akan terlihat. Fosil ini dapat
terbentuk karena mengalami perminelarisasi yaitu
penggantian sebagian tubuh fosl oleh mineral sehingga
bentuk fosil masih terlihat. Adapun bagian bagian tubuh
dari fosil ini adalah test yaitu keseluruhan bagian tubuh
fosil, eksoderm yaitu bagian luar dari tubuh fosil dan
endoderm yaitu bagian dalam dari tubuh fosil. Fosil ini jika
diamati memiliki bentuk seperti plate. Sebagian oleh
mineral dan bentuk asli dari fosil masih terlihat. Fosil ini
saat di tetesi dengan HCL mengalami reaksin sehingga
komposisi kimianya adalah karbonatan. Fosil ini ditemukan
pada waktu Permian bawah (280-252 juta tahun) dan
lingkungan pengendapan dari fosil ini adalah laut dangkal,
fosil ini berbentuk plate.

CATATAN : PARAF

MUHAMMAD ZUHAL

UNIVERSITAS HASANUDDIN ACARA / MODUL


LABORATORIUM PALEONTOLOGI PRAKTIKUM
LEMBAR PRAKTIKUM PALEONTOLOGI II/BRYOZOA DAN
PROTOZOA
NAMA PRAKTIKAN NIM KELOMPOK TAKSONOMI
FILUM Protozoa
KELAS Gymnolaemata
ORDO Hoemosporida
RIZKY ARKHRISTYAN
D061201049 I
FAMILI Odontobeluside
HARI/TANGGAL JAM ASISTEN

Kamis/18 Maret 14:24 MUHAMMAD ZUHAL Odontobelus


GENUS
2021 WITA tripartitus
Odontobelus
SPESIES tripartitus
gracilis
NO. PERAGA : 1608
GAMBAR :
KETERANGAN :

PROSES PEMFOSILAN Perminelarisasi


BENTUK FOSIL Plate
KOMPOSISI KIMIA CaCO3 (karbonatan)
UMUR Jurasik bawah ( 195-177)
LINGKUNGAN Laut dangkal
PENGENDAPAN
KETERANGAN Fosil ini adalah fosil yang masuk ke dalam filum
Protozoa , Kelas Gymnolamata, Ordo Hoemosporida,
Famili Ondotobelus, Genus Odontobelus tipartitus, Spesies
Odontobelus tipartitus gracilis
Adapun dalam proses pemfosilan dari fosil ini
dimulai Ketika organisme mati dan kemudian tertimbun
oleh material sedimen. Tertimbunnya organisme oleh
sedimen menyisakan bagian tubuh yang keras, dan
terhindar dari factor factor yang dapat merusak organisme
tersebut seperti proses kimia, baik itu reduksi maupun
oksidasi. Kemudian fosil akan terbawa oleh tiga media
geologi air, angin, dan es da pada saat pross tersebut terjadi
proses leaching atau pencucian. Setelah itu fosil akan
tertranportasu Kembali ke cekungan dan kemudian akan
tertimbun lagi oleh sedimen dan mengalami leaching lagi
seperti sebelumnya. Setelah itu akan terjadi kompaksi dan
tersedimentasikan oleh material semen yaitu karbonat, dan
terjadi pembatuan atau litifikasi karena adanya tenaga
endongen dari dalam bumi yang mengakibatkan fosil
terangkat dan laut dangkal akan menjadi daratan. Setelah
itu karena tenaga eksogen fosil akan terlihat. Fosil ini dapat
terbentuk karena mengalami perminelarisasi yaitu
penggantian sebagian tubuh fosl oleh mineral sehingga
bentuk fosil masih terlihat. Adapun bagian bagian tubuh
dari fosil ini adalah test yaitu keseluruhan bagian tubuh
fosil, eksoderm yaitu bagian luar dari tubuh fosil dan
endoderm yaitu bagian dalam dari tubuh fosil. Fosil ini jika
diamati memiliki bentuk seperti plate. Fosil ini saat di
tetesi dengan HCL mengalami reaksin sehingga komposisi
kimianya adalah karbonatan. Fosil ini ditemukan pada
jurasik bawah( 195-177 juta tahun) dan lingkungan
pengendapan dari fosil ini adalah laut dangkal, fosil ini
berbentuk plate.

CATATAN : PARAF

MUHAMMAD ZUHAL

UNIVERSITAS HASANUDDIN ACARA / MODUL


LABORATORIUM PALEONTOLOGI PRAKTIKUM
LEMBAR PRAKTIKUM PALEONTOLOGI II/BRYOZOA DAN
PROTOZOA
NAMA PRAKTIKAN NIM KELOMPOK TAKSONOMI
FILUM Protozoa
KELAS Sarcodina
ORDO Foraminifera
RIZKY ARKHRISTYAN D061201049 I
Neoschawageri
FAMILI
HARI/TANGGAL JAM ASISTEN nanidae

Kamis/18 Maret 13.39 MUHAMMAD ZUHAL Neoschawageri


GENUS
2021 WITA na
Neoschawageri
SPESIES
NO. PERAGA : 1294 na craficulifera
GAMBAR :
KETERANGAN :

PROSES PEMFOSILAN Permineralisasi


BENTUK FOSIL Plate
KOMPOSISI KIMIA CaCO3 (karbonatan)
UMUR Permian bawah ( 280-252 juta tahun)
LINGKUNGAN Laut dangkal
PENGENDAPAN
KETERANGAN Fosil ini adalah fosil yang masuk ke dalam filum
Protozoa, Kelas Sarcodina, Ordo Foraminifera, Famili
Neoschawagerinanidae, genus Neoschawagerinan,
spesies Neoschawagerina craficulifers.
Adapun dalam proses pemfosilan dari fosil ini
dimulai Ketika organisme mati dan kemudian tertimbun
oleh material sedimen. Tertimbunnya organisme oleh
sedimen menyisakan bagian tubuh yang keras, dan
terhindar dari factor factor yang dapat merusak
organisme tersebut seperti proses kimia, baik itu reduksi
maupun oksidasi. Kemudian fosil akan terbawa oleh tiga
media geologi air, angin, dan es da pada saat pross
tersebut terjadi proses leaching atau pencucian. Setelah
itu fosil akan tertranportasu Kembali ke cekungan dan
kemudian akan tertimbun lagi oleh sedimen dan
mengalami leaching lagi seperti sebelumnya. Setelah itu
akan terjadi kompaksi dan tersedimentasikan oleh
material semen yaitu karbonat, dan terjadi pembatuan
atau litifikasi karena adanya tenaga endongen dari dalam
bumi yang mengakibatkan fosil terangkat dan laut
dangkal akan menjadi daratan. Setelah itu karena tenaga
eksogen fosil akan terlihat. Fosil ini dapat terbentuk
karena mengalami perminelarisasi yaitu penggantian
sebagian tubuh fosl oleh mineral sehingga bentuk fosil
masih terlihat. Adapun bagian bagian tubuh dari fosil ini
adalah test yaitu keseluruhan bagian tubuh fosil,
eksoderm yaitu bagian luar dari tubuh fosil dan endoderm
yaitu bagian dalam dari tubuh fosil. Fosil ini jika diamati
memiliki bentuk seperti plate. Fosil ini saat di tetesi
dengan HCL mengalami reaksin sehingga komposisi
kimianya adalah karbonatan. Fosil ini ditemukan pada
waktu Permian bawah (280-252 juta tahun) dan
lingkungan pengendapan dari fosil ini adalah laut
dangkal, fosil ini berbentuk plate.

CATATAN : PARAF

MUHAMMAD ZUHAL

UNIVERSITAS HASANUDDIN ACARA / MODUL


LABORATORIUM PALEONTOLOGI PRAKTIKUM
LEMBAR PRAKTIKUM PALEONTOLOGI II/BRYOZOA DAN
PROTOZOA
NAMA PRAKTIKAN NIM KELOMPOK TAKSONOMI
FILUM Bryozoa

RIZKY ARKHRISTYAN D061201049 I KELAS Stenolaemata


ORDO Trepostomata
HARI/TANGGAL JAM ASISTEN FAMILI Hallopornidae
Kamis/18 Maret 14.15 MUHAMMAD ZUHAL GENUS Hallopora
2021 WITA
Hallopora
SPESIES
NO. PERAGA : 183 rugosa
GAMBAR :
KETERANGAN :

PROSES PEMFOSILAN Permineralisasi


BENTUK FOSIL Branching
KOMPOSISI KIMIA CaCO3 (karbonatan)
UMUR Ordovisium bawah ( 500-451 juta tahun )
LINGKUNGAN Laut dangkal
PENGENDAPAN
KETERANGAN Fosil ini adalah fosil yang masuk ke dalam filum
Bryozoa, Kelas stenolaemata, Ordo Trepostmata, Famili
Halloporanidae, genus Hallopora, spesies Hallopora
rugosa.
Adapun dalam proses pemfosilan dari fosil ini
dimulai Ketika organisme mati dan kemudian tertimbun
oleh material sedimen. Tertimbunnya organisme oleh
sedimen menyisakan bagian tubuh yang keras, dan
terhindar dari factor factor yang dapat merusak
organisme tersebut seperti proses kimia, baik itu reduksi
maupun oksidasi. Kemudian fosil akan terbawa oleh tiga
media geologi air, angin, dan es da pada saat pross
tersebut terjadi proses leaching atau pencucian. Setelah
itu fosil akan tertranportasu Kembali ke cekungan dan
kemudian akan tertimbun lagi oleh sedimen dan
mengalami leaching lagi seperti sebelumnya. Setelah itu
akan terjadi kompaksi dan tersedimentasikan oleh
material semen yaitu karbonat, dan terjadi pembatuan
atau litifikasi karena adanya tenaga endongen dari dalam
bumi yang mengakibatkan fosil terangkat dan laut
dangkal akan menjadi daratan. Setelah itu karena tenaga
eksogen fosil akan terlihat. Fosil ini dapat terbentuk
karena mengalami perminelarisasi yaitu penggantian
sebagian tubuh fosl oleh mineral sehingga bentuk fosil
masih terlihat. Adapun bagian bagian tubuh dari fosil ini
adalah test yaitu keseluruhan bagian tubuh fosil, zooid
pori pori terkecil dari fosil ini, holdfast adalah bagian
yang tertambat, oral opening yaitu tempat ,masuknya
makanan, oral disk yaitu bagian atas fosil yang berada di
atas fosil.. Fosil ini jika diamati memiliki bentuk seperti
branching Fosil ini saat di tetesi dengan HCL mengalami
reaksin sehingga komposisi kimianya adalah karbonatan.
Fosil ini ditemukan pada waktu ordovisium bawah (500-
451 juta tahun) dan lingkungan pengendapan dari fosil ini
adalah laut dangkal, fosil ini berbentuk brancing

CATATAN : PARAF

MUHAMMAD ZUHAL

UNIVERSITAS HASANUDDIN ACARA / MODUL


LABORATORIUM PALEONTOLOGI PRAKTIKUM
LEMBAR PRAKTIKUM PALEONTOLOGI I / Pengenalan Fosil
NAMA PRAKTIKAN NIM KELOMPOK TAKSONOMI
FILUM Protozoa

NUR HIKMAH D061201046 VI KELAS Gymnolaemata


WIDYANINGSIH ORDO Hoemosporida

FAMILI Odontobeluside
HARI/TANGGAL JAM ASISTEN

GENUS Odontobelus
tripartitus
Odontobelus
Kamis/25 Maret 13.40 MUHAMMAD ZUHAL SPESIES tripartitus
2021 : 1608 WITA gracilis
NO. PERAGA
GAMBAR :
KETERANGAN :

PROSES PEMFOSILAN Permielarisasi


BENTUK FOSIL Plate
KOMPOSISI KIMIA CaCO3 (karbonatan)
UMUR Jurasik bawah ( 195-177)
LINGKUNGAN Laut dangkal
PENGENDAPAN
KETERANGAN Fosil ini adalah fosil yang masuk ke dalam filum

Protozoa , Kelas Gymnolamata, Ordo Hoemosporida,

Famili Ondotobelus, Genus Odontobelus tipartitus,

Spesies Odontobelus tipartitus gracilis

Adapun dalam proses pemfosilan dari fosil ini dimulai


Ketika organisme mati dan kemudian tertimbun oleh
material sedimen. Tertimbunnya organisme oleh sedimen
menyisakan bagian tubuh yang keras, dan terhindar dari
factor factor yang dapat merusak organisme tersebut
seperti proses kimia, baik itu reduksi maupun oksidasi.
Kemudian fosil akan terbawa oleh tiga media geologi air,
angin, dan es da pada saat pross tersebut terjadi proses
leaching atau pencucian. Setelah itu fosil akan
tertranportasu Kembali ke cekungan dan kemudian akan
tertimbun lagi oleh sedimen dan mengalami leaching lagi
seperti sebelumnya. Setelah itu akan terjadi kompaksi dan
tersedimentasikan oleh material semen yaitu karbonat,
dan terjadi pembatuan atau litifikasi karena adanya
tenaga endongen dari dalam bumi yang mengakibatkan
fosil terangkat dan laut dangkal akan menjadi daratan.
Setelah itu karena tenaga eksogen fosil akan terlihat.
Fosil ini dapat terbentuk karena mengalami
perminelarisasi yaitu penggantian sebagian tubuh fosl
oleh mineral sehingga bentuk fosil masih terlihat. Adapun
bagian bagian tubuh dari fosil ini adalah test yaitu
keseluruhan bagian tubuh fosil, eksoderm yaitu bagian
luar dari tubuh fosil dan endoderm yaitu bagian dalam
dari tubuh fosil. Fosil ini jika diamati memiliki bentuk
seperti plate. Fosil ini saat di tetesi dengan HCL
mengalami reaksin sehingga komposisi kimianya adalah
karbonatan. Fosil ini ditemukan pada jurasik bawah( 195-
177 juta tahun) dan lingkungan pengendapan dari fosil ini
adalah laut dangkal, fosil ini berbentuk plate.

CATATAN : PARAF

MUHAMMAD ZUHAL

Anda mungkin juga menyukai