Anda di halaman 1dari 10

UNIVERSITAS HASANUDDIN ACARA / MODUL

LABORATORIUM PALEONTOLOGI PRAKTIKUM


LEMBAR PRAKTIKUM PALEONTOLOGI Fosil dan Proses Pemfosilan

NAMA PRAKTIKAN NIM KELOMPOK TAKSONOMI


FILUM Bryozoa

FERDI IRFAN .A D061191068 5 KELAS Anthozoa


ORDO Schlerachnia

FAMILI Thecopsmilinidae
HARI/TANGGAL JAM ASISTEN
GENUS Thecopsmilia
Kamis, 5-3-2020 16.32
Thecosmilia
SPESIE
annularis
NO. PERAGA : 20 S
FLEM
GAMBAR :
KETERANGAN :
1. TEST 5 Holdfast

2. MONTIKULA

3. ZOID

4. ZORIUM

PROSES PEMFOSILAN Permineralisasi


BENTUK FOSIL tabular
KOMPOSISI KIMIA silikaan (SiO2)
UMUR
LINGKUNGAN Laut Dangkal
PENGENDAPAN
KETERANGAN Fosil ini berasal dari filum Bryozoa, kelas Anthozoa,
ordo Schlerachnia, family Thecopsmilinidae ,genus
Thecopsmilia, dan dengan nama spesies Thecosmilia
annularis FLEM
Bagian bagian tubuh fosil bryozoa yaitu ada test yang
merupakan bagian keseluruhan dari fosil bryozoa , ada
montikular adalah bagian tubuh fosil yang melingkar dengan
ukuran yang paling besar , ada zorium merupakan bagian
tubuh fosil bryozoa yang melingkarberukuran sedang
,sedangkan zooid merupakan bagian tubuh fosil bryozoa yang
ukurannya paling kecil dan yang terakhir ada holdfast yang
merupakan bagian tubuh fosil bryozoa yang berfungsi sebagai
tempat melekatnya bryozoa ke tempat dia akan tumbuh .
Setelah organisme ini mati kemudian terbebas dari
bakteri pembusuk dan tidak mengalami penguraian.
Organisme ini akan mengalami transportasi oleh media
geologi berupa air, angin, atau es ke daerah cekungan selama
transportasi, material-material yang tidak resisten terhadap
pelapukan akan mengalami pergantian terhadap material yang
resisten terhadap pelapukan. Setelah itu material tersebut
terendapkan pada daerah cekungan yang relatif stabil.
Bersamaan dengan itu, material-material sedimen juga ikut
tertransportasikan. Di daerah cekungan inilah batuan akan
terakumulasi, semakin lama material akan bertambah dan
menumpuk dan mengalami tekanan, dan tekanan tersebut akan
mengakibatkan material terkompaksi (pemadatan), setelah itu
material mengalami sementasi . Seiring dengan berjalannya
waktu, akhirnya organisme dan material sedimen terlitifikasi
(pembatuan), sehingga organisme tersebut menjadi fosil.
Proses pemfosilan yang terjadi pada fosil ini adalah
permineralisasi, dimana terdapat proses perubahan mineral
penyusun fosil oleh mineral lain seperti silika (SiO 2), kalsium
karbonat (CaCO3), atau besi sulfida (FeS). Dengan adanya
proses ini, fosil akan menjadi lebih berat dan lebih awet.
Proses munculnya fosil ini dipengaruhi oleh tenaga
endogen berupa tektonik sehingga fosil yang berada di
cekungan naik ke permukaan. Setelah naik di permukaan, fosil
tersebut akan terkena gaya eksogen lagi yang berupa erosi air,
angin, atau es sehingga tampak di permukaan.
Adapun bentuk tubuh fosil ini tabular pada umumnya
berbentuk menyerupai tabung. Lingkungan pengendapan dari
fosil ini yaitu saat ditetesi HCl, maka fosil ini akan tidak
berbuih. Hal ini menunjukkan bahwa fosil ini mengandung
silikaan. Umur fosil ini yaitu jurasicc atas (±160-142 juta
tahun yang lalu) Kegunaan fosil ini adalah untuk menganalisis
kondisi laut pada masa lampau
CATATAN : PARAF
UNIVERSITAS HASANUDDIN ACARA / MODUL
LABORATORIUM PALEONTOLOGI PRAKTIKUM
LEMBAR PRAKTIKUM PALEONTOLOGI V / FILUM
ECHINODERMATA
NAMA PRAKTIKAN NIM KELOMPOK TAKSONOMI
FILUM Protozoa

FERDI IRFAN .A D061191068 5 KELAS sarcodina


ORDO foraminifera
lepidocydinanida
FAMILI
HARI/TANGGAL JAM ASISTEN e
GENUS lapidocyclina
Kamis, 5-3-2020 16.40
SPESIE
Lapidocyclina sp.
NO. PERAGA : 209 S
GAMBAR :
KETERANGAN :

PROSES PEMFOSILAN Mineralisasi


BENTUK FOSIL plate
KOMPOSISI KIMIA karbonatan (H2CO3)
UMUR Silur bawah (±435-424 juta tahun)
LINGKUNGAN Laut Dangkal
PENGENDAPAN
KETERANGAN Fosil kedua ini berasal dari filum Protozoa, kelas
sarcodina, ordo foraminifera, famili lepidocydinanidae, genus
lapidocyclina, dan dengan nama spesies Lapidocyclina sp.
Setelah organisme ini mati kemudian terbebas dari
bakteri pembusuk dan tidak mengalami penguraian.
Organisme ini akan mengalami transportasi oleh media
geologi berupa air, angin, atau es ke daerah cekungan selama
transportasi, material-material yang tidak resisten terhadap
pelapukan akan mengalami pergantian terhadap material yang
resisten terhadap pelapukan. Setelah itu material tersebut
terendapkan pada daerah cekungan yang relatif stabil.
Bersamaan dengan itu, material-material sedimen juga ikut
tertransportasikan. Di daerah cekungan inilah batuan akan
terakumulasi, semakin lama material akan bertambah dan
menumpuk dan mengalami tekanan, dan tekanan tersebut akan
mengakibatkan material terkompaksi (pemadatan), setelah itu
material mengalami sementasi . Seiring dengan berjalannya
waktu, akhirnya organisme dan material sedimen terlitifikasi
(pembatuan), sehingga organisme tersebut menjadi fosil.
Proses pemfosilan yang terjadi pada fosil ini adalah
permineralisasi, dimana terdapat proses perubahan mineral
penyusun fosil oleh mineral lain seperti silika (SiO 2), kalsium
karbonat (CaCO3), atau besi sulfida (FeS). Dengan adanya
proses ini, fosil akan menjadi lebih berat dan lebih awet.
Proses munculnya fosil ini dipengaruhi oleh tenaga
endogen berupa tektonik sehingga fosil yang berada di
cekungan naik ke permukaan. Setelah naik di permukaan, fosil
tersebut akan terkena gaya eksogen lagi yang berupa erosi air,
angin, atau es sehingga tampak di permukaan.
Adapun bentuk tubuh fosil ini adalah plate, yaitu bentuk
fosil yang menyerupai daun.Lingkungan pengendapan dari
fosil ini yaitu saat ditetesi HCl maka fosil ini tidak akan
berbuih. Hal ini menunjukkan bahwa fosil ini mengandung
silikatan. Adapun umur fosil ini yaituSilur bawah (±435-424
juta tahun) fosil ini adalah penentu umur relatif lapisan
sedimen, penentu lingkungan pengendapan, untuk
mengkolerasi batuan, dan penentu iklim pada saat terjadi
sedimentasi.

CATATAN: PARAF
UNIVERSITAS HASANUDDIN ACARA / MODUL
LABORATORIUM PALEONTOLOGI PRAKTIKUM
LEMBAR PRAKTIKUM PALEONTOLOGI V / FILUM
ECHIDONERMATA
NAMA PRAKTIKAN NIM KELOMPO TAKSONOMI
K
FILUM Antropoda

RIZKY ANANDA IDSAM D061191021 KELAS Trilobuta


3
ORDO Phacopida

FAMILI Phacopsidae
HARI/TANGGAL JAM ASISTEN
GENUS Phacops
Kamis, 27-02-2020 17.18 Anggit Kurnia
SPESIE Phacops salters
NO. PERAGA : 853 S KOZL
GAMBAR :
KETERANGAN :

PROSES PEMFOSILAN Permineralisasi


BENTUK FOSIL Byfuring
KOMPOSISI KIMIA Silikaan (SiO2)
UMUR Devon bawah (±395-371 juta tahun)
LINGKUNGAN Laut Dalam
PENGENDAPAN
KETERANGAN Fosil ini berasal dari filum Antropoda, kelas Trilobuta,
ordo Phacopida, famili Phacopsidae, genus Phacops, dan
dengan nama spesies Phacops salters KOZL.
Setelah organisme ini mati kemudian terbebas dari
bakteri pembusuk dan tidak mengalami penguraian.
Organisme ini akan mengalami transportasi oleh media
geologi berupa air, angin, atau es ke daerah cekungan selama
transportasi, material-material yang tidak resisten terhadap
pelapukan akan mengalami pergantian terhadap material yang
resisten terhadap pelapukan. Setelah itu material tersebut
terendapkan pada daerah cekungan yang relatif stabil.
Bersamaan dengan itu, material-material sedimen juga ikut
tertransportasikan. Di daerah cekungan inilah batuan akan
terakumulasi, semakin lama material akan bertambah dan
menumpuk dan mengalami tekanan, dan tekanan tersebut akan
mengakibatkan material terkompaksi (pemadatan), setelah itu
material mengalami sementasi . Seiring dengan berjalannya
waktu, akhirnya organisme dan material sedimen terlitifikasi
(pembatuan), sehingga organisme tersebut menjadi fosil.
Proses pemfosilan yang terjadi pada fosil ini adalah external
mold yang meruapkan cetakan bagian luar suatu organisme
yang terjadi karena material sedimen menutupi suatu
organisme, dan organismenya terlarutkan, pecah atau rusak.
Dengan adanya proses ini, fosil akan menjadi lebih berat dan
lebih awet.
Proses munculnya fosil ini dipengaruhi oleh tenaga
endogen berupa tektonik sehingga fosil yang berada di
cekungan naik ke permukaan. Setelah naik di permukaan, fosil
tersebut akan terkena gaya eksogen lagi yang berupa erosi air,
angin, atau es sehingga tampak di permukaan.
Adapun bentuk tubuh fosil ini Byfuring, yaitu bentuk
fosil yang bercabang.Lingkungan pengendapan dari fosil ini
yaitu saat ditetesi HCl maka fosil ini tidak berbuih hal ini
menunjukkan bahwa fosil ini memiliki mineral penyusun
berupa silikaan. Adapun umur fosil ini yaitu Devon Bawah
(±395-370 juta tahun yang lalu). Kegunaan fosil ini adalah
penentu umur relatif lapisan sedimen, penentu lingkungan
pengendapan, untuk mengkolerasi batuan, dan penentu iklim
pada saat terjadi sedimentasi.

CATATAN: PARAF
UNIVERSITAS HASANUDDIN ACARA / MODUL
LABORATORIUM PALEONTOLOGI PRAKTIKUM
LEMBAR PRAKTIKUM PALEONTOLOGI V / FILUM
ECHINODERMATA
NAMA PRAKTIKAN NIM KELOMPOK TAKSONOMI
FILUM Moluscca

RIZKY ANANDA IDSAM D061191021 3 KELAS Gastropoda


ORDO Sorbeoconcha

FAMILI Seratoceriumidae
HARI/TANGGAL JAM ASISTEN
GENUS Seratocerium
Kamis, 27-02-2020 17.23 Anggit Kurnia
Seratocerium
SPESIE
Serratum
NO. PERAGA : 1849 S
( BRUG)
GAMBAR :
KETERANGAN :

PROSES PEMFOSILAN Permineralisasi


BENTUK FOSIL Conical
KOMPOSISI KIMIA Karbonatan (CaCO3)
UMUR Eosen Tengah (±50-45 juta tahun)
LINGKUNGAN Laut Dangkal
PENGENDAPAN
KETERANGAN Fosil ini berasal dari filum Moluscca, kelas Gastropoda,
ordo Sorbeoconcha, famili Seratoceriumidae, genus
Seratocerium, dan dengan nama spesies Seratocerium
Serratum ( BRUG)
Setelah organisme ini mati kemudian terbebas dari
bakteri pembusuk dan tidak mengalami penguraian.
Organisme ini akan mengalami transportasi oleh media
geologi berupa air, angin, atau es ke daerah cekungan selama
transportasi, material-material yang tidak resisten terhadap
pelapukan akan mengalami pergantian terhadap material yang
resisten terhadap pelapukan. Setelah itu material tersebut
terendapkan pada daerah cekungan yang relatif stabil.
Bersamaan dengan itu, material-material sedimen juga ikut
tertransportasikan. Di daerah cekungan inilah batuan akan
terakumulasi, semakin lama material akan bertambah dan
menumpuk dan mengalami tekanan, dan tekanan tersebut akan
mengakibatkan material terkompaksi (pemadatan), setelah itu
material mengalami sementasi . Seiring dengan berjalannya
waktu, akhirnya organisme dan material sedimen terlitifikasi
(pembatuan), sehingga organisme tersebut menjadi fosil.
Proses pemfosilan yang terjadi pada fosil ini adalah
permineralisasi, dimana terdapat proses perubahan mineral
penyusun fosil oleh mineral lain seperti silika (SiO 2), kalsium
karbonat (CaCO3), atau besi sulfida (FeS). Dengan adanya
proses ini, fosil akan menjadi lebih berat dan lebih awet.
Proses munculnya fosil ini dipengaruhi oleh tenaga
endogen berupa tektonik sehingga fosil yang berada di
cekungan naik ke permukaan. Setelah naik di permukaan, fosil
tersebut akan terkena gaya eksogen lagi yang berupa erosi air,
angin, atau es sehingga tampak di permukaan.
Adapun bentuk tubuh fosil ini Conical, yaitu fosil yang
menyerupai kerucut di salah satu ujungnya. Lingkungan
pengendapan dari fosil ini yaitu saat ditetesi HCl maka fosil
ini akan berbuih. Hal ini menunjukkan bahwa fosil ini
mengandung karbonatan. Adapun umur fosil ini yaitu Eosen
Tengah (±50-45 juta tahun). Kegunaan fosil ini adalah penentu
umur relatif lapisan sedimen, penentu lingkungan
pengendapan, untuk mengkolerasi batuan, dan penentu iklim
pada saat terjadi sedimentasi.

CATATAN: PARAF

Anda mungkin juga menyukai