Anda di halaman 1dari 79

Penuntun Praktikum

MINERAGRAFI

Laboratorium Mineral Optik


Teknik Perambangan
FTI-UMI
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Buku penuntun praktikum mineragrafi ini dibuat sebagai upaya untuk


memberikan bahan bacaan dan panutan dalam mengidentifikasi sifat-sifat
optik mineral transparan dan bijih selama praktikum mineragrafi di
Laboratorium Mineral Optik Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi
Industri Universitas Muslim Indonesia. Materi yang diuraikan sesederhana
mungkin sehingga diharapkan mahasiswa dan pembaca yang lain dapat
dengan cepat memahami dan menguasai materi yang tertulis.

Materi dalam buku ini merupakan petunjuk dasar bagi mahasiswa


(praktikan) untuk mengetahui cara menentukan sifat-sifat optik mineral, serta
mengenal mineral secara mikroskopis. Untuk lebih memahami isi buku
penuntun ini, pembaca dapat mendalaminya dari berbagai literatur yang
berhubungan dengan illmu mineralogi. Selain itu juga diperlukan ketelitian
dan ketekunan untuk dapat mengamati mineral dalam praktikum.

Buku penuntun ini disusun oleh Tim Asisten Mineral Optik


(Muhammad Khairullah S, S.T., Devi Fitrina Sari, Nurul Arifah, Ahmad Fauzi,
Wiratama Vaday Wijaya, Adawiyah Hiola). Berdasarkan beberapa referensi
dan hasil diskusi bersama.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan buku ini masih banyak


materi-materi yang belum dimasukkan, untuk itu segala saran dan diskusi
akan diterima dengan senang hati. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Makassar, Oktober 2018

Tim Asisten Praktikum Mineragrafi

i
DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar ................................................................................................. i

Daftar Isi ............................................................................................................ ii

Aturan dan Tata Tertib Laboratorium Mineral Optik

Praktikum Mineragrafi Teknik Pertambangan FTI-UMI .......................... iii

Pengenalan Mikroskop Polarisasi ................................................................. 1

Diameter Medan Pandang, Analisator dan Polarisator ............................ 11

Ortoskop Nikol Sejajar ................................................................................... 16

Ortoskop Nikol Silang .................................................................................... 25

Pengenalan Mineral ........................................................................................ 33

ii
ATURAN DAN TATA TERTIB LABORATORIUM
MINERAL OPTIK PRAKTIKUM MINERAGRAFI
TEKNIK PERTAMBANGAN FTI – UMI

A. TATA TERTIB LABORATORIUM MINERAL OPTIK


1. Dilarang merokok selama praktikum dan asistensi.
2. Dilarang memakai kaos oblong dan sandal selama praktikum dan asistensi.
3. Praktikan wajib menjaga kebersihan laboratorium.
4. Praktikan wajib datang tepat waktu. (Batas toleransi keterlambatan 10 menit
dari waktu yang telah ditetapkan).
5. Bagi praktikan pria rambut dilarang gondrong, (Rambut bagian
depan/poni tidak melewati alis, rambut bagian kiri dan kanan tidak
melewati teli
nga, rambut bagian belakang tidak melewati kerah baju).
6. Memakai kemeja berwarna putih dan celana kain berwarna hitam selama
praktikum.
7. Mengenakan kemeja yang sopan dan celana tidak robek saat asistensi.
8. Memakai ID Card dan atribut lain sesuai keperluan praktikum.
9. Membawa semua alat dan bahan praktikum tanpa kekurangan 1 pun.
10. Dilarang mengambil dan merusak peralatan yang ada di laboratorium.

B. ATURAN DASAR PEMBUATAN TUGAS PENDAHULUAN


1. Kertas A4 (210 mm x 297 mm) 70 gram.
2. Ketik komputer
3. Warna sampul putih, kertas biasa.
Catatan : Tugas pendahuluan yang dibuat diharuskan dipahami dan dimengerti
sebelum memasuki laboratorium.

ii
C. ATURAN ASISTENSI
1. Waktu asistensi pukul 07.00-17.00 WITA.
2. Minimal asistensi 3 kali seminggu
3. Menghubungi asisten dengan sopan dan santun melalui sms, telpon, cari
diruang asisten (laboratorium)
4. Membawa referensi, buku penuntun, dan lain – lain yang berkaitan dengan
praktikum (jika di butuhkan).
5. Membawa lembar asistensi

D. ATURAN DASAR PEMBUATAN LAPORAN


1. Laporan dibuat pada kertas A4 (210 mm x 297 mm) 70 gram.
2. Sampul berwarna Pink (Kertas karton). (Contoh sampul terlampir)
3. Ketik komputer
4. Konten Laporan :
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang (1 halaman, setiap orang berbeda)
1.2. Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud
1.2.2 Tujuan
1.3 Alat dan Bahan
1.3.1 Alat
1.3.2 Bahan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA (Mencakup semua materi yang di
praktikumkan)
BAB III PROSEDUR PERCOBAAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
4.2. Pembahasan
BAB V PENUTUP

iii
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA (minimal 3 buku, dan jurnal referensi dibawa)
5. Batas pengerjaan laporan 1 minggu setelah praktikum.

E. FAKTOR PENILAIAN
1. Atitude (sikap)
2. Kerapian
3. Asistensi
4. Laporan
5. Respon.
Catatan : mata kuliah mineragrafi merupakan matakuliah paket (Kuliah dan
Praktikum), mahasiswa yang memprogramkan matakuliah ini, jika tidak melulusi
praktikum dinyatakan ERROR untuk mata kuliah mineragrafi.

F. HUKUMAN PELANGGARAN
1. Bagi praktikan yang datang terlambat melewati batas toleransi dinyatakan
BATAL untuk praktikum yang berjalan pada hari itu dan dipersilahkan pulang.
2. Bagi praktikan pria yang berambut gondrong (tidak sesuai ketentuan Point A
No. 5)
Bersedia di cukur ditempat atau dinyatakan BATAL untuk praktikum yang
berjalan pada hari itu dan dipersilahkan pulang.
3. Bagi praktikan yang tidak membawa atribut dan kelengkapan praktikum yang
telah ditetapkan, diperkenankan melengkapi dengan waktu yang telah
ditentukan, jika tidak memenuhi waktu maka tidak di perbolehkan mengikuti
praktikum dan dinyatakan BATAL untuk praktikum yang berjalan pada hari
itu dan dipersilahkan pulang.
4. Bagi praktikan yang merusak atau mengambil peralatan laboratorium maka
wajib mengganti peralatan tersebut.

iv
5. Bagi praktikan yang melewati batas pengerjaan laporan praktikum (Lewat 1
minggu) dinyatakan BATAL untuk mata acara tersebut.
Peraturan dan tata tertib diatas berubah seiring berjalannya praktikum dan semua
menjadi wewenang kepala laboratorium dan asisten penanggung jawab praktikum
untuk menegakkan aturan dan merevisi.
Disetujui,
Kepala Laboratorium Mineral Optik
FTI – UMI

Ir. Nurliah Jafar, S.T., M.T., IPP

v
Acara Satu (1)
PENGENALAN MIKROSKOP POLARISASI

Maksud Praktikum
Praktikum ini dilakukan agar praktikan mengetahui mengenai
mikroskop polarisasi serta cara penggunaanya.
Tujuan Praktikum
1. Praktikan mengetahui mengenai mikroskop polarisasi
2. Praktikan mengetahui mengenai bagian-bagian mikroskop polarisasi
3. Praktikan mengetahui mengenai cara penggunaan mikroskop polarisasi

Mikroskop Polarisasi mempunyai sifat dan penggunaan yang berbeda


jika dibandingkan dengan mikroskop jenis lainnya. Mikroskop polarisasi
inipun terbagi atas 2 (dua) bagian, yaitu jenis mikroskop polarisasi bias dan
mikroskop polarisasi pantul. Mikroskop polarisasi yang digunakan dalam
praktikum ini adalah mikroskop polarisasi bias yang menggunakan cahaya
terbias. Jenis mikroskop ini digunakan untuk mengidentifikasi sifat-sifat
optik mineral ataupun batuan yang tembus cahaya, setelah disayat setebal
0,03 mm. Sedang jenis mikroskop polarisasi pantul digunakan untuk
mengamati mineral ataupun batuan yang tidak tembus cahaya (opaq).

Mikroskop merupakan alat yang digunakan untuk melihat benda-


benda yang berukuran kecil atau mikro, sehingga apabila benda-benda
mikro tersebut dilihat menggunakan mikroskop akan terlihat besar. Dalam
studi geologi, digunakan alat yang bernama mikroskop polarisasi.
Mikroskop polarisasi adalah mikroskop yang digunakan dalam
pembelajaran spesimen geologi, khususnya pada pengamatan sayatan tipis
dari batuan. Jenis mikroskop polarisasi memiliki bentuk yang hampir sama
dengan mikroskop pada umumnya, namun fungsinya tidak hanya

1
memperbesar benda-benda mikro dan menggunakan cahaya biasa, pada
mikroskop polarisasi cahaya yang digunakan adalah cahaya terpolarisasi.
Cahaya terpolarisasi terpusat pada satu arah, sedangkan cahaya biasa
bergerak dalam arah gerakan acak. Dengan cahaya terpolarisasi ini kita
dapat melihat ciri-ciri atau sifat-sifat dari kristal dan mineral secara jelas,
terutama dari segi warna, karena setiap mineral memiliki warna tersendiri.
(Judith, Bean dkk. 1981)
Selain itu yang membedakan antara mikroskop konvensional dengan
mikroskop polarisasi adalah adanya beberapa komponen tambahan pada
mikroskop polarisasi, seperti keping analisator, kompensator, polarisator,
dan lensa Amici-Bertrand. Terdapat beberapa tipe mikroskop polarisasi,
seperti tipe Olympus, Reichert, dan Bausch & Lomb. (Judith, Bean dkk. 1981)

2
Gambar 1.1 Mikroskop Polarisasi

3
1.1 Bagian dan Fungsi Mikroskop Polarisasi Jenis Nikon

Pada mikroskop polarisasi jenis Nikon, dilengkapi dengan bagian-bagian


tertentu yang masing-masing fungsinya saling berhubungan. Berikut adalah
bagian utama yang diurut dari bawah, terdiri dari IIluminator, Substage
assembly, Stage, Objective lens, Upper polar, Bertrand lens dan Ocular lens
(Gambar 1.1)

1. IIluminator
Berfungsi untuk memperjelas dan meneruskan cahaya dari lampu
mikroskop sebagai sumber cahaya. Pada mikroskop polarisasi jenis Nikon,
illuminator terdiri dari cermin dan lensa yang terletak di kaki mikroskop.

2. Substage Assembly
Terletak di atas illuminator yang terdiri dari lower polar, aperture diaphragm
dan condensor lens.

3. Lower polar

Terdiri dari lensa polaroid yang dapat diputar minimal 90º dan umumnya
180º atau 360º. Berfungsi untuk menyerap cahaya secara selektif sehingga
cahaya yang masuk hanya bergetar pada satu bidang.

4. Iris diaphragm

Berfungsi untuk mengatur besarnya cahaya yang diteruskan, dan


merupakan faktor penting dalam menentukan intensitas cahaya. Iris
diafragma dioperasikan dengan cara mengurangi atau menambah besarnya
aperture diaphragm.

5. Condensor Lens (lensa kondensor)

Terdiri dari lensa cembung yang berfungsi untuk memusatkan sinar yang
datang dari lensa di bawahnya.

4
6. Auxiliary condensor
Berfungsi untuk mengatur kedudukan kondensor
7. Microscope stage
Berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan sayatan tipis dengan bantuan 2
(dua) penjepit sehingga preparat tetap stabil pada waktu digerakkan. Pada
bagian yang sejajar dengan penjepit preparat (Mechanical stage), terdapat
skala absis dan ordinat yang berfungsi untuk menentukan posisi mineral
yang diamati. Pada bagian tepi meja obyek, terdapat Goniometer dengan
skala 0º - 360º, yang dilengkapi dengan nonius (vernier) untuk akurasi
perhitungan sudut. Meja obyek dapat digerakkan dengan menggunakan
pengarah fokus kasar dan pengarah fokus halus (Focusing knobs).
Objective lens
Dilengkapi dengan 4 (empat) buah lensa dengan masing-masing perbesaran
5x, 10x, 20x dan 100x. Untuk memilih perbesaran yang akan dipakai,
pergunakan pemutar lensa obyek (Rotating nosepiece). Pada pemutar lensa
obyek, terdapat sekrup pemusat obyek (Objective centering screw), yang
terletak di atas masing-masing perbesaran. Sekrup pemusat obyek berfungsi
untuk mengatur agar sumbu putaran meja tepat pada perpotongan benang
silang. Pada masing-masing lensa obyek terdapat tanda besarnya lensa
perbesaran, numerical aperture dan panjang tube.
8. Upper polar
Upper polar sering disebut analisator, terletak di atas lensa obyektif, terbuat
dari lensa polaroid, mempunyai arah getar saling tegak lurus terhadap arah
getar polarisator. Jika analisator tidak terpakai maka disebut nikol sejajar,
dan jika analisator digunakan, disebut nikol silang. Pada upper polar
terdapat accesory plate. Sebagai tempat kompensator baji kuarsa, keping
gipsum dan keping mika. Kompensator berguna untuk mengetahui posisi
indikatrik suatu mineral.

5
9. Bertrand lens
Lensa Bertrand terletak di atas analisator yang penggunaannya dengan cara
diputar. Lensa ini digunakan untuk memperbesar gambar interferensi dalam
pengamatan konoskop dan difokuskan ke lensa okuler.
10. Ocular lens
Lensa Okuler merupakan tempat mata melihat obyek, terbuat dari 2 (dua)
buah lensa cembung yang dirangkai dalam 1 (satu) unit. Pada lensa okuler
terdapat benang silang yang saling tegak lurus.

1.2 Mempersiapkan Mikroskop polarisasi


Agar mikroskop siap pakai, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi yaitu :
1. Sinar yang masuk ke medan pandang harus merata.
Jika menggunakan mikroskop dengan sumber cahaya yang sudah tersedia
pada mikroskop, maka kita hanya menghidupkan lampu. Bila preparat
diletakkan di atas meja objek, bayangan sinar harus terlihat bulat dan
intensitas cahaya merata.
2. Mikroskop harus dalam keadaan terpusat .
Pada pengamatan mineral, seringkali pada waktu meja objek, mineral keluar
dari medan pandang (Gambar 1.2). Keadaan tersebut menunjukkan bahwa
mikroskop belum dalam keadaan terpusat. Hal ini disebabkan oleh jari-jari
yang besar terhadap titik fokus pengamatan.

Gambar 1.2 Keadaan


mikroskop tidak
terpusat

6
Untuk memusatkan dilakukan dengan cara (Gambar 1.3)
a. Letakkan sayatan tipis pada meja objek, fokuskan dengan sekrup
pengatur kasar dan halus sehingga diperoleh gambaran objek yang
jelas
b. Pilih satu titik kecil, misalnya mineral bijih atau mineral biotit,
letakkan tepat pada perpotongan benang silang
c. Putar meja objek hingga kedudukan yang terjauh (a)
d. Kembalikan setengah jarak ke arah pusat dengan kedua sekrup
penyentring (b)
e. Ulangi hingga titik tidak bergerak dari pusat
f. Langkah tersebut diulangi setiap pergantian lensa objektif

Gambar 1.3 Cara memusatkan mineral pada benang silang (Nesse,1986)

3. Arah getar polarisator harus sejajar dengan salah satu benang silang.
Untuk menguji apakah posisi polarisator dan analisator tegak lurus terhadap
salah satu benang silang, digunakan mineral biotit dan turmalin. Dengan
menggunakan mineral biotit. Mineral biotit, jiak sumbu indikatrik sinar Z
(berimpit dengan sumbu panjang kristalografi), sejajar arah getar polarisator,
akan memperlihatkan warna absorpsi maksimum (Gambar 1.4)
a. Lensa polarisator dipasang, lensa analisator dilepas

7
b. Pastikan bahwa lensa okuler tepat pada kedudukannya yaitu kedua
benang silang terletak pada N-S (vertikal) dan E-W (horisontal)
c. Putar meja objek hingga biotit memperlihatkan warna absorpsi
maksimum. Apabila pada saat warna absorpsi maksimum kedudukan
biotit sudah horisontal dan vertikal, berarti arah getar polarisator
sudah sejajar salah satu benang silang.
d. Apabila pada saat memperlihatkan absorpsi maksimum kedudukan
biotit miring, berarti arah getar polarisator tidak sejajar salah satu
benang silang.
e. Jika arah getar miring, maka letakkan biotit agar sejajar salah satu
benang silang (berarti biotit tidak memperlihatkan absorpsi
maksimum)
f. Gerakkan tangkai pengatur polarisator, sampai biotit memperlihatkan
warna absorpsi maksimum. Pada keadaan ini berarti arah getar
polarisator sudah sejajar dengan salah satu benang silang.

Gambar 1.4 Pengujian arah getar polarisator sejajar salah satu benang
silang dengan menggunakan biotit

Dengan menggunakan mineral turmalin. Mineral turmalin akan


memperlihatkan warna absorpsi maksimum jika sinar ordiner sejajar arah
getar polarisator. Sedangkan sianr ekstraordiner akan memperlihatkan

8
warna absorpsi minimum jika sejajar arah getar polarisator (indeks bias sinar
ordiner > Sinar ekstraordiner).
Pada mineral sumbu satu (uniaxial), sinar ekstraordiner yang
sesungguhnya selalu berimpit dengan sumbu C kristalografi (pada turmalin
merupakan sumbu panjang kristalografi). Oleh karena itu, pada mineral
turmalin akan memperlihatkan kenampakan warna absorpsi maksimum jika
sumbu panjang kristalografi tegak lurus arah getar polarisator.

4. Arah getar polarisator harus tegak lurus arah getar analisator


a. Polarisator sejajar salah satu benang silang
b. Polarisator dan analisator dipasang dengan tanpa sayatan tipis
c. Bila medan pandang tampak gelap berarti polarisator sudah tegak
lurus analisator. Bila masih nampak terang berarti bidang arah
getaran kedua polaroid tersebut belum tegak lurus. Maka, analisator
harus diputar sambil mengamati medan pandang hingga didapat
kenampakan gelap maksimum.

9
TUGAS PENDAHULUAN

1. Jelaskan Pengertian dari :


a. Mineral
b. Mineragrafi
c. Kristalografi
2. Jelaskan pengertian Mikroskop polarisasi beserta fungsinya !
3. Sebutkan dan jelaskan bagian-bagian dari mikroskop polarisasi !
4. Jelaskan langkah-langkah dalam mempersiapkan mikroskop
polarisasai !
5. Jelaskan Pengertian Polarisasi !
Kelengkapan praktikum yang wajib disediakan saat praktikum
1. Alat tulis menulis (Pulpen dan pensil)
2. Papan standar
3. Kertas HVS A4 3 lembar

“Anda tidak harus hebat untuk memulai, tapi Anda


harus memulai untuk menjadi orang hebat.” – Zig Ziglar

10
Mata Acara Dua (2)
DIAMETER MEDAN PANDANG
ANALISATOR & POLARISATOR

Maksud Praktikum
Maksud diadakannya praktikum ini yaitu agar mahasiswa dapat
menentukan diameter medan pandang dan dapat melakukan pengamatan
secara analisator dan polisator.
Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum pada praktikum ini bertujuan untuk mempelajari
diameter medan pandang analisator dan polisator sebagai berikut :
1. Praktikan dapat mengetahui tata cara menghitung diameter medan
pandang.
2. Praktikan dapat mengetahui perbedaan sifat optik mineral pada saat sejajar
analisator dan sejajar polarisator.

1. Pendahuluan
Dalam mempelajari sifat mineral secara optik, salah satu yang
diidentifikasi adalah ukuran mineral. Penentuan ukuran mineral mempunyai
cara yang berbeda untuk setiap lensa objektif. Untuk mempermudah
pengukuran, maka harus ditentukan medan pandang (DMP) setiap lensa
objektif.
Dengan mengetahui diameter medan pandang, maka nilai skala yang
tertera pada benang silang dapat dihitung. Perhitungan DMP, dapat
memudahkan dalam menentukan ukuran butir, mineral, fosil dan lain-lain
dalam satu batuan.

11
2. Cara Penentuan Diameter Medan Pandang
1. Memfokuskan medan pandang
Memfokuskan medan pandang dapat ditandai dengan letak
perpotongan benang silang tepat pada pusat medan pandang, dimana
cahaya yang masuk merata pada daerah medan pandang.
2. Mengatur bukaan diafragma (irish diaphgragm)
Bukaan diafragma ini harus disesuaikan dengan pembesaran lensa
objektif yang digunakan. Nilai dari bukaan diafragma tersebut
terdapat pada tubuh lensa objektif.
Pembesaran objektif 5x mempunyai NA = 0,1
Pembesaran objektif 10x mempunyai NA = 0,25
Pembesaran objektif 20x mempunyai NA = 0,4
Pembesaran objektif 100x mempunyai NA = 0,9
3. Menentukan nilai skala dengan kertas grafik kalkir
Kertas grafik kalkir diletakkan di atas meja preparat, untuk
menentukan nilai skala pada benang silang atau diameter medan
pandang. Buat perbandingan skala pada lensa dengan skala pada
kertas grafik kalkir. Lakukan pada semua pembesaran objektif.
4. Menghitung nilai setiap skala
Kertas kalkir digeser hingga pada posisi yang tepat. Untuk
memudahkan perhitungan, maka salah satu garis tebal pada kertas
grafik diimpitkan pada angka 0 (perpotongan benang silang). Karena
panjang kertas garfik sudah diketahui, maka yang dihitung adalah
jumlah skala lensa yang termuat dalam setiap mm kertas grafik. Nilai
setiap bilangan skala, ditentukan dengan rumus:

1 mm
Bilangan skala (BS) = jumlah skala

12
Selanjutnya akan diperoleh bilangan skala yang berbeda untuk setiap
pembesaran lensa objektif yang digunakan.
5. Menghitung diameter medan pandang
Pada benang silang horizontal, ada bagian yang tidak mempunyai
skala, sehingga dalam perhitungan diameter medan pandang
dilakukan dalam 2 bagian.
a. Tentukan panjang benang horizontal yang berskala, dengan cara :
- Letakkan salah satu garis tebal dari kertas grafik pada angka 0.
- Hitung dengan rumus :
DMP1 = BS x Z
DMP : Diameter Medan Pandang
BS : Bilangan Skala
Z : Jumlah skala yang tampak dalam medan pandang
b. Tentukan panjang benang horizontal yang tidak berskala, dengan
cara :
- Letakkan garis tebal kertas kalkir grafik ditepi medan pandang.
- Bandingkan panjang benang horizontal yang tidak mempunyai
skala dengan panjang kertas kalkir grafik.
- Tentukan skala yang ada pada tepi kiri dan kanan.
- Hitung dengan rumus :
DMP2 = BS x Y
DMP : Diameter Medan Pandang
BS : Bilangan Skala
Y : Jumlah skala yang tersisa pada tepi kiri dan kanan.

Maka Diameter Medan Pandang seluruhnya adalah :


DMP = DMP1 + DMP2

13
PROBLEM SET

Acara : Diameter Medan Pandang Nama :


Hari : Stambuk :

Numor Urut :
Pembesaran Objektif :
Pembesaran Ukuler :
Pembesaran Total :
Bukaan Diagframa :
Bilangan Skala :
Ukuran Medan Pandang : (z) =… mm
(y) =… mm
Diameter Medan Pandang :
DMP1 = BS x Z

DMP2 = BS x Y

DMPtot = DMP1 + DMP2

14
TUGAS PENDAHULUAN
1. Jelaskan pengertian diameter medan pandang ?
2. Jelaskan pengertian analisator dan polarisator ?
3. Jelaskan cara penentuan diameter medan pandang ?
4. Tuliskan pembesaran lensa objektif ?
5. Tuliskan rumus diameter medan pandang ?

Kelengkapan praktikum yang wajib disediakan saat praktikum


1. Alat tulis menulis;
2. Papan standar;
3. Kertas Kalkir Grafik;
4. Pensil warna;
5. Problem set 10 lembar.

Banyak orang gagal dalam kehidupan, bukan karena kurangnya


Kemampuan, pengetahuan, atau keberanian, namun hanya
karena mereka tidak pernah mengatur energinya pada sasaran

– Elbert Hubbanrd

15
Acara Tiga (3)
ORTOSKOP NIKOL SEJAJAR

Maksud Praktikum
Praktikan dapat mengetahui cara penggunaan mikroskop untuk mengamati
sifat optis mineral pada sayatan tipis batuan dengan metode ortoskop nikol
sejajar
Tujuan Praktikum
1. Praktikan dapat mengoperasikan mikroskop polarisasi dengan
pengamatan ortoskop nikol sejajar
2. Praktikan dapat mengenali sifat optis mineral yang dapat diamati pada
pengamatan nikol sejajar
3. Praktikan dapat mengetahui perbedaan pengamatan Nikol sejajar dan
Nikol Bersilang

Berikut ini akan diuraikan berbagai sifat-sifat optic mineral yang dapat
teramati tanpa menggunakan analisator atau nikol sejajar

3. 1 Warna
Warna merupakan pencerminan dari kenampakan daya serap atau absorpsi
panjang gelombang dari cahaya yang masuk pada mineral anisotropic.
Pengamatan warna mineral secara megaskopis dengan contoh setangan
sangat berbeda dengan pengamatan warna secara miroskopis. Hanya saja
suatu pendekatan teoritis bahwa pada umumnya mineral yang berwarna
pucat sampai putih dalam contoh setangan cenderung akan nampak tidak
berwarna atau transparan di dalam sayatan tipis, sebaliknya mineral-mineral
yang berwarna gelap atau hitam secara megaskopis akan nampak berbagai

16
variasi warna dalam sayatan tipis. Sedangkan mineral yang kedap cahaya
atau mineral yang tidak tembus cahaya, akan berwarna gelap atau hitam.

Idiochromatic adalah warna asli mineral


Allochromatic adalah warna akibat adanya pigmen lain seperti inklusi kristal-
kristal halus atau adanya elektron-elektron dari logam-logam transisi (Cr, Fe,
Mn, dll).

3. 2 Pleokroisme
Gejala perubahan warna mineral pada ortoskop tanpa nikol atau nikol sejajar
bila meja objek diputar hingga 90º, disebut dengan pleokroisme. Untuk semua
jenis mineral, masing-masing mempunyai sifat pleokrisme yang berbeda.

Jenis-jenis pleokroisme mineral dapat dibagi kedalam 2 (dua) golongan, yaitu :


a. Dwikroik (dichroic), bila terjadi perubahan dua warna yang berbeda,
contoh pada mineral bersistem kristal hexagonal dan tetragonal.
b. Trikroik (trichroic), bila terjadi perubahan tiga warna yang berbeda.
Terjadi pada mineral dengan sistem kristal ortorombik, monoklin dan
triklin.
Perubahan tiga warna akan terlihat jika membuat sayatan dengan dua arah
yang berbeda.

Pleokroisme lemah : jika perbedaan warna absorpsi tidak begitu menyolok


Pleokroisme kuat : jika perbedaan warna yang terjadi sangat kontras.

3.3 Bentuk Mineral


Pengamatan bentuk mineral secara optik dilakukan dengan melihat bentuk
mineral dalam kondisi dua dimensi. Bentuk mineral diamati dengan melihat
atau mengamati bidang-bidang batas ataupun garis batas dari mineral
tersebut.

17
Bentuk-bentuk mineral dapat dibagi kedalam tiga bagian, yaitu :
a. Euhedral, bila kristal dibatasi oleh bidang kristalnya sendiri.
b. Subhedral, bila kristal dibatasi hanya sebagian bidang kristalnya
sendiri.
c. Anhedral, bila kristal sama sekali tidak dibatasi oleh bidang-bidang
kristalnya sendiri.

Suatu jenis mineral dapat tumbuh dengan bentuk euhedral, subhedral


ataupun anhedral. Tetapi ada mineral-mineral tertentu yang hampir selalu
hadir euhedral, misalnya leusit dan apatit. Adapula yang hampir tidak pernah
hadir dengan bentuk euhedral , misalnya alunit dan jadeit.

3. 4 Belahan (Cleavage) dan Pecahan (Fracture)


Setiap mineral mempunyai kemampuan dan kecenderungan untuk terpisah
menjadi bagian yang lebih kecil. Apabila bidang-bidang tersebut berbentuk
lurus dengan arah tertentu sesuai dengan bentuk kristalnya, bidang tersebut
adalah belahan (cleavage). Salah satu dari sifat mineral adalah adanya bidang
belahan yang tetap, hal tersebut berhubungan pula dengan sifat-sifat khusus
struktur atom mineral tersebut.

Jika bidang-bidang kecil dari mineral tidak lurus dengan arah yang tidak
teratur dan tidak dikontrol oleh struktur atomnya, maka bidang tersebut
adalah pecahan (fracture).

Dalam suatu analisa mikroskopis mineral, belahan merupakan sifat yang


penting dimana tidak semua jenis mineral permukaan bumi ini mempunyai
belahan. Belahan suatu mineral sangat berhubungan dengan sistem kristal
mineral itu sendiri. Mineral yang mempunyai sistems kristal isometric
umumnya mempunyai tiga arah belahan, yaitu yang sejajar sumbu-a (100),
sumbu-b atau (010) dan sumbu-c atau (001), hal ini disebabkan karena sumbu-
c mempunyai dimensi panjang yang berbeda. Untuk sistem kristal lainnya

18
seperti ortorombik, triklinik maupun monoklinik juga memperlihatkan sistem
kristal yang berbeda dalam hubungannya dengan belahan-belahan mineral.

Belahan mineral dalam sayatan tipis terdiri atas beberapa macam,


diantaranya, sebagai berikut :

 Belahan satu arah, umumnya dijumpai pada mineral mica dicirikan oleh
belahan berupa garis-garis lurus yang sejajar satu terhadap lainnya. Hal
ini dapat terjadi bila kristal mineral tersebut disayat miring atau tegak
lurus terhadap arah belahan.

 Mineral yang dicirikan oleh belahan dua arah termasuk semua jenis
piroksin dan kelompok mineral amphibol. Apabila kelompok mineral
piroksin dan kelompok mineral amphibol memperlihatkan adanya
belahan dalam satu arah secara mikroskopis berarti kristal mineral
tersebut disayat tegak lurus terhadap sumbu-c.
 Belahan tiga arah sangat jarang dijumpai, dari hasil penelitian diketahui
bahwa beberapa mineral mempunyai tiga arah bidang belahan seperi
jenis mineral kalsit dan kianit.
 Belahan mineral pada empat arah yang berbeda dijumpai pada mineral
fluorit, dimana bidang belahannya sejajar dengan permukaan segi
delapan (oktahedral).

3. 5 Indeks Bias
Indeks bias mineral dapat diartikan sebagai salah satu nilai (konstanta) yang
menunjukkan perbandingan sinus sudut datang (i) dengan sinus sudut bias
atau refraksi (r). Berdasarkan pengertian tersebut, maka indeks bias (n) juga
merupakan fungsi dari perjalanan sinar di dalam medium yang berbeda.

Dalam praktikum ini, pengukuran indeks bias dilakukan secara relatif. Indeks
bias yang diukur dibandingkan dengan indeks bias dari bahan yang standar

19
seperti canada balsam. Indeks bias mineral yang dihasilkan relatif lebih kecil
atau lebih besar dari indeks bias canada balsam.

Metode Garis Becke


Garis Becke adalah suatu garis terang yang timbul pada batas antara dua
medium yang saling bersentuhan. Hal ini disebabkan karena adanya
perbedaan indeks bias dari kedua media tersebut.

Cara penentuan indeks bias (Gambar 3.4) :


 Memperkecil bukaan diafragma sehingga cahaya yang masuk akan
berkurang. Hal ini dilakukan agar garis Becke akan tampak lebih jelas.
 Turunkan meja obyek (tubus dinaikkan), maka garis Becke akan
bergerak ke media yang mempunyai indeks bias yang besar.
 Sebaliknya, jika meja obyek dinaikkan, maka garis Becke akan bergerak
ke arah media yang mempunyai indeks bias yang lebih kecil.

Metode illuminasi miring


Metode illuminasi miring dilakukan dengan memakai bahan yang tidak
tembus cahaya, misalnya karton. Prosedur kerjanya sebagai berikut :
 Dilakukan penutupan sebagian jalannya sinar yang masuk ke dalam
mineral dengan menggunakan benda yang tidak tembus sinar.
 Pada bagian ini akan terlihat dua jenis yang berbeda, yaitu apabila
bayangan gelap nampak pada posisi yang berlawanan dengan arah posisi
penutupnya, maka n min < n cb.
 Sebaliknya jika terlihat bayangan gelap nampak pada posisi yang searah
dengan arah penutupan jalannya sinar, maka n min > n cb.

20
Dari berbagai penelitian dihasilkan bahwa jenis mineral-mineral mafik seperti
biotit, piroksin, olivine, dan sebagainya, umumnya mempunyai harga indeks
bias yang lebih besar, dan sebagian kecil mempunyai indeks bias mineral yang
lebih rendah.

3. 6 Relief Mineral
Relief suatu mineral dapat diartikan sebagai suatu kenampakan yang
timbul akibat adanya perbedaan indeks bias mineral dengan media yang ada
di sekitarnya. Pada sayatan batuan, relief dapat terlihat pada batas sentuhan
antara kristal-kristal. Dalam hal ini dipengaruhi pula oleh harga indeks bias
diantara dua media atau kristal tersebut. Semakin besar perbedaan indeks bias
media atau kristal tersebut, maka akan semakin tinggi relief dari mineral
tersebut. Semakin kecil perbedaan indeks bias mineral akan semakin rendah
pula relief mineral tersebut. Makin besar perbedaan indeks bias, maka akan
semakin jelas bidang batas antara dua media atau mineral. Sebaliknya makin
kecil harga perbedaan indeks bias dari kedua media atau mineral tersebut,
maka akan nampak semakin kabur bidang batas dari kedua mineral tersebut.
Apabila dua jenis mineral mempunyai harga indeks bias yang sama, maka
bidang batas tidak akan nampak sama sekali.

Kenampakan relief suatu mineral sangat tergantung pada sinar mana yang
sedang bergetar sejajar dengan arah getar polarisasi. Jadi jika sinar-sinar pada
mineral anisotrop mempunyai perbedaan antara indeks bias minimum dan
indeks bias maksimum yang besar, maka akan menampakkan relief
bervariasi, seperti kalsit dan muskovit.

21
3. 7 Penentuan Ukuran Mineral

Ukuran mineral dalam suatu sayatan tipis dapat diukur dengan diketahuinya
bilangan skala untuk masing-masing pembesaran total. Ukuran mineral ini
dinyatakan secara absolute dalam mm dan cm dan sebagainya. Dalam
praktikum ini yang dipakai adalah ukuran dalam satuan mm, dengan okuler
yang berskala dapat diukur ukuran (lebar, panjang, dan garis tengah) dari
mineral. Untuk masing-masing pembesaran yang digunakan, akan
memberikan ukuran mineral yang bervariasi.

22
PROBLEM SET

ACARA : NIKOL SEJAJAR NAMA :


HARI/TGL : NO. STB :

Nomor Urut :
Pembesaran Okuler :
Pembesaran Objektif :
Bilangan Skala :
Bukaan Diafragma :
Warna :
Pleokrisme :
Bentuk :
Kedudukan :
Indeks Bias :
Belahan :
Relief :
Pecahan :
Inklusi :
1. Warna :
2. Bentuk :

Ukuran Mineral :
Sistem Kristal :
Komposisi Kimia :
Nama Mineral :

23
TUGAS PENDAHULUAN
1. Jelaskan pengertian pengamatan mineral dengan Nikol Sejajar!
2. Jelaskan secara ringkas sifat optis mineral yang dapat diamati
dalam posisi Nikol Sejajar!
3. Jelaskan secara ringkas 7 Sistem Kristal
4. Jelaskan perbedaan antara pengamatan Nikol Sejajar dan Nikol
Silang!
5. Jelaskan menurut pendapat anda pentingnya mempelajari
Mineragrafi bagi seorang eksplorer

Kelengkapan praktikum yang wajib disediakan saat praktikum


1. Alat tulis menulis
2. Papan standar
3. Pensil warna
4. Problem set 10 lembar
5. Michel Levy Color Chart

Saya tidak bisa mengubah arah angin, namun saya bisa menyesuaikan
pelayaran saya untuk selalu menggapai tujuan saya – Jimmy Dean

24
Acara Empat (4)
ORTOSKOP NIKOL SILANG

Maksud Praktikum
Adapun Maksud dari tujuan praktikum mata acar Ortoskop Nikol
Silang yaitu agar praktikan dapat mengenal mineral lebih dalam secara
mikroskopis dengan menggunakan metode ortoskop nilang silang

Tujuan Praktikum
1. Praktikan dapat mengetahui cara memusatkan sayatan tipis mineral
pada mikroskop.
2. Praktikan dapat mengetahui sifat-sifat optik mineral dalam metode
ortoskop nikol silang

1. Analisator Polarisator
Dalam pengamatan analisator polarisator, yang diperhatikan adalah
daya absorbsi mineral, ukuran mineral, posisi mineral, warna, dan belahan
dari mineral. Pada posisi sumbu sinar sembarang terhadap arah getar
polarisator, komponen sinar lambat dan cepat tidak diserap oleh analisator
sehingga dapat diteruskan hingga mata pengamat.Warna interferensi dapat
ditentukan dengan memutar meja objek yang terdapat sayatan mineral
hingga diperoleh terang maksimal dan gelap maksimal. 99 / 2,8. (Judith, Bean
dkk. 1981)

1. Sinar yang masuk ke medan pandang harus merata.


Jika menggunakan mikroskop dengan sumber cahaya yang sudah
tersedia pada mikroskop, maka kita hanya menghidupkan lampu.
(Judith, Bean dkk. 1981)
2. Mikroskop harus dalam keadaan terpusat
Pada pengamatan mineral, seringkali pada waktu meja obyek
diputar, mineral keluar dari medan pandang. Keadaan tersebut

25
menunjukkan bahwa mikroskop belum dalam keadaan terpusat. Hal ini
disebabkan oleh jari-jari yang besar terhadap titik fokus
pengamatan.(Judith, Bean dkk. 1981)

Untuk memusatkan dilakukan dengan cara :

a. Letakkan sayatan tipis pada meja objek.


b. Pilih satu titik kecil.
c. Putar meja objek hingga kedudukan yang terjauh.
d. Kembalikan setengah jarak kearah pusat.
e. Ulang hingga titik tidak bergerak dari pusat.
f. Ulangi langkah tersebut setiap pergantian lensa objektif.

Gambar 2.1 Cara memusatkan mineral pada benang silang (Nesse,


1986)

26
2. Sifat Optis Mineral yang dapat diamati dalam posisi Nikol Silang
1. Warna Interferensi
Warna interferensi adalah warna yang dihasilkan dari cahaya yang
diteruskan melalui analisator kepada pengamat. Warna interferensi terjadi
pada mineral anisotrop karena adanya selisih harga indeks bias sinar ordiner
dan sinar ekstraordiner. (www. wordpress.com)
2. Bias Rangkap
Cahaya yang masuk dalam media anisotrop akan dibiaskan menjadi 2
(dua) sinar, yang bergetar dalam 2 bidang yang saling tegak lurus. Harga
bias rangkap merupakan selisih maksimum kedua indeks bias sinar yang
bergetar dalam suatu mineral.(www. wordpress.com)
3. Kembaran
Kembaran Selama pertumbuhan kristal atau pada kondisi tekanan
dan temperatur tinggi, dua atau lebih kristal intergrown dapat terbentuk
secara simetri. Simetri intergrown inilah yang dikenal sebagai kembaran.
Kembaran hanya dapat diamati pada nikol bersilang karena kedudukan kisi
pada dua lembar kembaran yang berdampingan saling berlawanan,
sehingga kedudukan gelapan dan warna interferensi maksimalnya
berlainan. Berhubungan dengan sifat pemadamannya.Ada beberapa macam
kembaran dengan dasar klasifikasi secara deskriptif dengan melihat bentuk
dan pola kembarannya saja. Bentuk – bentuk kembaran tersebut antara lain
albit, carlsbad, polisintetik, periklin dan carlsbad-albit.(www. wordpress.com)

Gambar 2.2 Kenampakkan kembaran Carlsbad pada Plagioklas

27
4. Sudut Gelapan dan Jenis Gelapan
Sudut gelapan adalah sudut yang dibentuk oleh sumbu panjang
kristalografi (sb-c) dengan sumbu indikatrik mineral, baik sinar cepat
maupun sinar lambat.Gelapan adalah keadaan mineral pada kedudukan
warna interferensi maksimum, terjadi apabila sumbu indikatris (arah getar
sinar) mineral sejajar dengan arah getar analisator atau polarisator. Terdapat
beberapa jenis gelapan, yaitu:
a. Gelapan sejajar/parallel yaitu kedudukan gelapan di mana sumbu
panjang kristal (sumbu c) sejajar dengan arah getar polarisator dan/atau
analisator. Sehingga dapat dikatakan sumbu optik berimpit dengan
sumbu kristalografi.
b. Gelapan miring Kedudukan gelapan di mana sumbu panjang kristal
(sumbu c) menyudut terhadap arah getar polarisator dan/atau
analisator. Sehingga dapat dikatakan sumbu optik menyudut terhadap
sumbu kristalografi.
c. Gelapan simetris, terjadi bila pemadaman pada posisi simetris (X,Z =

45o). Umumnya pada sayatan mineral sistem ortorombik, monoklin,


misalnya pada jenis mineral piroksin dan amphibol.
d. Gelapan bergelombang Terjadi pada mineral yang mengalami
tegangan/distorsi sehingga orientasi sebagian kisi kristal mengalami
perubahan berangsur, dan kedudukan gelapan masing-masing bagian
agak berbeda.
e. Gelapan bintik/mottled extinction Umumnya terjadi pada mineral silikat
berlapis (mika), hal ini terjadi karena perubahan orientasi kisi kristal
secara lokal, sehingga tidak seluruh bagian kristal sumbu sinarnya
berorientasi sama

5. Sifat Birefringence (BF) atau Bias Rangkap


Standarisasi sayatan tipis memiliki ketebalan 0,03 mm. Dalam sayatan
tipis, interference mineral harus dapat diamati, yang hanya dapat dalam

28
sayatan tipis 0,03 mm. Ct. warna interference kuarsa terendah berada pada
orde pertama putih (abu-abu) atau mendekati warna kuning orde I. Warna
interference dapat dilihat dari posisi horizontal sayatan. Setelah warna
interference diketahui, pengamatan dilanjutkan melalui garis diagonalnya
hingga didapatkan sifat birefringence (BF). Dari posisi birefringence, dengan
meluruskan ke bawah melalui garis diagonal ke perpotongannya, akan
diketahui ketebalan standarnya, apakah lebih tebal atau tidak dari 0,03 mm.
Orde warna interference dan birefringence menggunakan tabel warna
Michel-Levy. (www. wordpress.com)

Birefringence ditentukan dari refraksi ganda pada pantulan sinar


maximum (warna orde tertinggi). BF dapat dilihat jika posisi sayatan berada
pada sudut pemadaman 45O terhadap nikol. BF dapat digunakan (bertujuan)
untuk menguji ketebalan sayatan kristal. Sifat BF mineral dapat dilihat pada
tabel sifat-sifat mineral (Bloss, 1961; Kerr, 1959; Larsen and Berman, 1964;
Rogers and Kerr, 1942) yang disertai dengan perubahan antara indeks refraksi
tertinggi dan terrendahnya.

Sifat difraksi maximum biasanya juga dapat diperikan dalam sifat


ini.Jika obyek memiliki belahan jelas atau bentuk kristalnya terorientasi pada
keping gelas dasarnya, beberapa partikel harus disusun ulang hingga
berorientasi baru, yaitu dengan membuka cover glass dan mineral didorong
secara horizontal. Birefringence secara relatif sama pada setiap kelompok
(kelas) mineral yang sama, ct. piroksen, amfibol dan plagioklas. Indeks
refraksi dan warna mungkin berbeda di antara satu kelompok mineral,
namun warna BF-nya hampir sama.

29
3. Prosedur percobaan pada Ortoskop Nikol Silang

Adapun cara yang dilakukandalam melakukan pengamatan


mengenai ortoskop nikol sejajar, antara lain:

1. Letakkan preparat di meja objek, kemudian jepit dengan penjepit


preparat.
2. Sentringkan / memusatkan mineral.
3. Menentukan Perbesaran Lensa Objektif, Okuler, perbesaran total,
bilangan skala dan kedudukan mineral.
4. Menghitung nilai skala dengan menegetahui perbesaran total lensa yang
digunakan. Nilai setiap bilangan skala ditentukan dengan rumus:
𝑃𝑂𝐾
BS = 𝑃𝑂𝐵: 100

Keterangan:
BS = Bidang skala
POK = Pembesaran Okuler
POB = Pembesaran Objektif
5. Melakukan pendeskripsian pada nikol silang, berupa warna interferensi
maksimum, bias rangkap, kembaran, sudut gelapan, dan gelapan;
kemudian menggambar mineral pada posisi nikol silang.
6. Menghitung ukuran mineral dengan rumus:
Ukuran Mineral = BS x 100
7. Menentukan nama mineral dan sistem kritasnya

30
PROBLEM SET
MATA ACARA : NIKOL SILANG NAMA :
HARI/TANGGAL : STB :

No. Urut :
Pembesaran Objektif :
Pembesaran Okuler :

Bilangan Skala :

Bukaan diafragma :

WI. Maksimum :

Pleokrisme :

Bentuk :

Indeks Bias :

Belahan :

Relief :

Pecahan :

Inklusi :

1. Warna :
1. Bentuk :
2. Ukuran :
Sudut Gelapan :

Kembaran :

Orde :

Bias Rangkap :

Sistem Kristal :

Komposisi Mineral :

Nama mineral :

31
TUGAS PENDAHULUAN

1. Jelaskan apan yang dimaksud dengan :


a. Ortoskop Nikol Silang
b. Warna Interferensi Mineral
c. Sudut Gelapan Mineral
d. Kembaran Mineral
2. Sebutkan dan jelaskan orde yang terdapat pada bias rangkap
mineral
3. Sebutkan, jelaskan serta gambarkan 7 sistem kristal pada mineral
4. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis gelapan yang merupakan ciri
optik yang khusus dari berbagai jenis mineral
5. Sebutkan dan jelaskan cara penentuan sudut gelapan

Kelengkapan praktikum yang wajib disediakan saat praktikum


1. Alat tulis menulis
2. Papan standar
3. Mistar 30 cm
4. Pensil Warna
5. Sayatan tipis
6. Lap kasar dan lap halus
7. Diagram Michel Levy
8. Kertas HVS
9. Problem Set 10 lembar

“IF YOU FELL DOWN YESTERDAY,


STAND UP TODAY” – WIRATAMA VADAY

32
Acara Lima (5)
PENGENALAN MINERAL

Maksud Praktikum
Praktikan dapat mengetahui cara penggunaan mikroskop untuk
mengamati sifat-sifat optik pada suatu mineral.
Tujuan Praktikum
1. Praktikan dapat mengetahui cara memusatkan sayatan poles batuan pada
mikroskop.
2. Praktikan dapat mengetahui sifat-sifat optik mineral dalam ortoskop
nikol silang dan nikol sejajar yang terdapat pada sayatan poles batuan.

5. 1 Mineral
Mineral adalah padatan anorganik yang terbentuk di alam secara alami,
memiliki sistem kristal, dengan susunan kimia tertentu dan memiliki sifat
fisik yang khas. Dari pengertian tersebut, mineral mempunyai komposisi
kimia yang seragam.

5.2 Sifat-Sifat Fisik Mineral


Semua mineral mempunyai susunan kimiawi tertentu dan penyusun atom-
atom yang beraturan, maka setiap jenis mineral mempunyai sifat-sifat
fisik/kimia tersendiri. Dengan mengenal sifat-sifat tersebut maka setiap jenis
mineral dapat dikenal, sekaligus kita mengetahui susunan kimiawinya
dalam batas-batas tertentu (Graha,1987).
Sifat-sifat fisik yang dimaksudkan adalah :
1. Kilap (luster)
Merupakan kenampakan atau cahaya yang dipantulkan oleh permukaan
mineral saat terkena cahaya (Sapiie, 2006).

33
Kilap ini secara garis besar dapat dibedakan menjadi jenis :
a. Kilap Logam (metallic luster): bila mineral tersebut mempunyai kilap
atau kilapan seperti logam. Contoh mineral yang mempunyai kilap
logam :
1. Gelena
2. Pirit
3. Magnetit
4. Kalkopirit
5. Grafit
6. Hematit
b. Kilap Bukan Logam (non metallic luster), terbagi atas:
1. Kilap Intan (adamantin luster), cemerlang seperti intan.
2. Kilap kaca (viteorus luster), misalnya pada kuarsa dan kalsit.
3. Kilap Sutera (silky luster), kilat yang menyeruai sutera pada
umumnya terdapat pada mineral yang mempunyai struktur serat,
misalnya pada asbes, alkanolit, dan gips.
4. Kilap Damar (resinous luster), memberi kesan seperti damar
misalnya pada spharelit.
5. Kilap mutiara (pearly luster), kilat seperti lemak atau sabun,
misalnya pada serpentin,opal dan nepelin.
6. Kilap tanah, kilat suram seperti tanah lempung misalnya pada
kaolin, bouxit dan limonit.
Kilap mineral sangat penting untuk diketahui, karena sifat fisiknya ini
dapat dipakai dalam menentukan mineral secara megaskopis. Untuk itu
perlu dibiasakan membedakan kilap mineral satu dengan yang lainnya,
walaupun kadang-kadang akan dijumpai kesulitan karena batas kilap yang
satu dengan yang lainnya tidak begitu tegas (Danisworo 1994).

34
2. Warna (colour)
Warna mineral merupakan kenampakan langsung yang dapat dilihat,
akan tetapi tidak dapat diandalkan dalam pemerian mineral karena suatu
mineral dapat berwarna lebih dari satu warna, tergantung keanekaragaman
komposisi kimia dan pengotoran padanya. Sebagai contoh, kuarsa dapat
berwarna putih susu, ungu, coklat kehitaman atau tidak berwarna. Walau
demikian ada beberapa mineral yang mempunyai warna khas, seperti :
1. Putih : Gypsum (CaSO4.H2O), Milky Kwartz (Kuarsa Susu)
(SiO2)
2. Kuning : Belerang (S)
3. Emas : Pirit (FeS2), Kalkopirit (CuFeS2), Emas (Au)
4. Hijau : Klorit ((Mg.Fe)5 Al(AlSiO3O10) (OH)) CO3Cu(OH)2)
5. Biru : Azurit (2CuCO3Cu(OH)2), Beril (Be3Al2 (Si6O18))
6. Merah : Jasper, Hematit (Fe2O3)
7. Coklat : Garnet, Limonite (Fe2O3)
8. Abu-abu : Galena (PbS)
9. Hitam : Biotit (K2(MgFe)2(OH)2(AlSi3O10)), Grafit (C), Augit
3. Kekerasan (hardness)
Adalah ketahanan mineral terhadap suatu goresan. Kekerasan nisbi suatu
mineral dapat membandingkan suatu mineral terentu yang dipakai sebagai
kekerasan yang standard. Mineral yang mempunyai kekerasan yang lebih
kecil akan mempunyai bekas dan badan mineral tersebut. Standar kekerasan
yang biasa dipakai adalah skala kekerasan yang dibuat oleh Friedrich Mohs
dari Jeman dan dikenal sebagai skala Mohs. Skala Mohs mempunyai 10
skala, dimulai dari skala 1 untuk mineral terlunak sampai skala 10 untuk
mineral terkeras.

35
Skala Kekerasan Mohs
Skala Kekerasan Mineral Rumus Kimia
1 Talc H2Mg3 (SiO3)4
2 Gypsum CaSO4. 2H2O
3 Calcite CaCO3
4 Fluorite CaF2
5 Apatite CaF2Ca3 (PO4)2
6 Orthoklase K Al Si3 O8
7 Quartz SiO2
8 Topaz Al2SiO3O8
9 Corundum Al2O3
10 Diamond C

Sebagai perbandingan dari skala tersebut di atas maka di bawah ini


diberikan kekerasan dari alat penguji standar :
Derajat Kekerasan
Alat Penguji
Mohs
Kuku manusia 2,5
Kawat Tembaga 3
Paku 5,5
Pecahan Kaca 5,5 – 6
Pisau Baja 5,5 – 6
Kikir Baja 6,5 – 7
Kuarsa 7

4. Cerat (streak)
Cerat adalah warna mineral dalam bentuk hancuran (serbuk). Hal ini dapat
dapat diperoleh apabila mineral digoreskan pada bagian kasar suatu keping

36
porselin atau membubuk suatu mineral kemudian dilihat warna dari
bubukan tersebut. Cerat dapat sama dengan warna asli mineral, dapat pula
berbeda. Warna cerat untuk mineral tertentu umumnya tetap walaupun
warna mineralnya berubah-ubah. Contohnya :
1. Pirit
Berwarna keemasan namun jika digoreskan pada plat porselin akan
meninggalkan jejak berwarna hitam.
2. Hematit
Berwarna merah namun bila digoreskan pada plat porselin akan
meninggalkan jejak berwarna merah kecoklatan.
3. Augite
Ceratnya abu-abu kehijauan
4. Biotite
Ceratnya tidak berwarna
5. Orthoklase
Ceratnya putih
Warna serbuk, lebih khas dibandingkan dengan warna mineral secara
keseluruhan, sehingga dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi mineral
(Sapiie, 2006).
5. Belahan (cleavage)
Balahan merupakan kecenderungan mineral untuk membelah diri pada satu
atau lebih arah tertentu. Belahan merupakan salah satu sifat fisik mineral
yang mampu membelah yang oleh sini adalah bila mineral kita pukul dan
tidak hancur, tetapi terbelah-belah menjadi bidang belahan yang licin. Tidak
semua mineral mempunyai sifa ini, sehingga dapat dipakai istilah seperti
mudah terbakar dan sukar dibelah atau tidak dapa dibelah. Tenaga pengikat
atom di dalam di dalam sruktur kritsal tidak seragam ke segala arah, oleh
sebab itu bila terdapat ikatan yang lemah melalui suatu bidang, maka
mineral akan cenderung membelah melalui suatu bidang, maka mineral

37
akan cenderung membelah melalui bidang-bidang tersebut. Karena
keteraturan sifat dalam mineral, maka belahan akan nampak berjajar dan
teratur (Danisworo, 1994).

Contoh mineral yang mudah membelah adalah kalsit yang mempunyai tiga
arah belahan sedang kuarsa tidak mempunyai belahan. Berikut contoh
mineralnya :

1. Belahan satu arah : Muscovite.


2. Belahan dua arah : Feldspar.
3. Belahan tiga arah : Halit dan kalsit.
6. Pecahan (fracture)
Pecahan adalah kecenderungan mineral untuk terpisah-pisah dalam arah
yang tidak teratur apabila mineral dikenai gaya. Perbedaan pecahan dengan
belahan dapat dilihat dari sifat permukaan mineral apabila memantulkan
sinar. Permukaan bidang belah akan nampak halus dan dapat memantulkan
sinar seperti cermin datar, sedang bidang pecahan memantulkan sinar ke
segala arah dengan tidak teratur (Danisworo, 1994).
Pecahan mineral ada beberapa macam, yaitu:
a. Concoidal :
Bila memperhatikan gelombang yang melengkung di permukaan
pecahan, seperti kenampakan kulit kerang atau pecahan botol.
Contoh : Kuarsa.
b. Splintery/fibrous :
Bila menunjukkan gejala seperti serat.
Contoh : Asbestos, augit, hipersten
c. Even:
Bila pecahan tersebut menunjukkan permukaan bidang pecahan
halus, contoh pada kelompok mineral lempung.

38
Contoh : Limonit.
d. Uneven :
Bila pecahan tersebut menunjukkan permukaan bidang pecahan yang
kasar.
Contoh : Magnetit, hematite, kalkopirite, garnet.
e. Hackly :
Bila pecahan tersebut menunjukkan permukaan kasar tidak teratur
dan runcing-runcing.
Contoh pada native elemen emas dan perak.

7. Bentuk (form)
Mineral ada yang berbentuk kristal, mempunyai bentuk teratur yang
dikendalikan oleh system kristalnya, dan ada pula yang tidak. Mineral yang
membentuk kristal disebut mineral kristalin. Mineral kristalin sering
mempunyai bangun yang khas disebut amorf (Danisworo, 1994).
Mineral kristalin sering mempunyai bangun yang khas, misalnya:
a. Bangun kubus : Galena, pirit.
b. Bangun pimatik : Piroksen, ampibole.
c. Bangun doecahedon : Garnet
d. Mineral amorf misalnya : Chert, flint.
Kristal dengan bentuk panjang dijumpai. Karena pertumbuhan kristal sering
mengalami gangguan. Kebiasaan mengkristal suatu mineral yang
disesuaikan dengan kondisi sekelilingnya mengakibatkan terjadinya bentuk-
bentuk kristal yang khas, baik yang berdiri sendiri maupun di dalam
kelompok-kelompok. Kelompok tersebut disebut agregasi mineral dan dapat
dibedakan dalam struktur sebagai berikut:
1. Struktur granular atau struktur butiran yang terdiri dari butiran-
butiran mineral yang mempunyai dimensi sama, isometrik. Dalam hal
ini berdasarkan ukuran butirnya dapat dibedakan menjadi

39
kriptokristalin/penerokristalin (mineral dapat dilihat dengan mata biasa).
Bila kelompok kristal berukuran butir sebesar gula pasir, disebut
mempunyai sakaroidal.
2. Struktur kolom: terdiri dari prisma panjang-panjang dan ramping.
Bila prisma tersebut begitu memanjang, dan halus dikatakan
mempunyai struktur fibrous atau struktur berserat. Selanjutnya
struktur kolom dapat dibedakan lagi menjadi: struktur jarring-jaring
(retikuler), struktur bintang (stelated) dan radier.
3. Struktur Lembaran atau lameler, terdiri dari lembaran-lembaran. Bila
individu-individu mineral pipih disebut struktur tabuler,contoh mika.
Struktur lembaran dibedakan menjadi struktur konsentris, foliasi.
4. Sturktur imitasi : kelompok mineral mempunyai kemiripan bentuk
dengan benda lain. Mineral-mineral ini dapat berdiri sendiri atau
berkelompok.

Bentuk kristal mencerminkan struktur dalam sehingga dapat dipergunakan


untuk pemerian atau pengidentifikasian mineral (Sapiie, 2006).
8. Berat Jenis (specific gravity)
Adalah perbandingan antara berat mineral dengan volume mineral. Cara
yang umum untuk menentukan berat jenis yaitu dengan menimbang mineral
tersebut terlebih dahulu, misalnya beratnya x gram. Kemudian mineral
ditimbang lagi dalam keadaan di dalam air, misalnya beratnya y gram. Berat
terhitung dalam keadaan di dalam air adalah berat miberal dikurangi
dengan berat air yang volumenya sama dengan volume butir mineral
tersebut.

40
9. Sifat Dalam
Adalah sifat mineral apabila kita berusaha untuk mematahkan, memotong,
menghancurkan, membengkokkan atau mengiris. Yang termasuk sifat ini
adalah
1. Rapuh (brittle): mudah hancur tapi bias dipotong-potong, contoh
kwarsa, orthoklas, kalsit, pirit.
2. Mudah ditempa (malleable): dapat ditempa menjadi lapisan tipis,
seperti emas, tembaga.
3. Dapat diiris (secitile): dapat diiris dengan pisau, hasil irisan rapuh,
contoh gypsum.
4. Fleksible: mineral berupa lapisan tipis, dapat dibengkokkan tanpa
patah dan sesudah bengkok tidak dapat kembali seperti semula.
Contoh mineral talk, selenit.
5. Blastik: mineral berupa lapisan tipis dapat dibengkokkan tanpa
menjadi patah dan dapat kembali seperti semula bila kita henikan
tekanannya, contoh: muskovit.
10. Kemagnitan
Adalah sifat mineral terhadap gaya magnet. Diatakan sebagai feromagnetic
bila mineral dengan mudah tertarik gaya magnet seperti magnetik, phirhotit.
Mineral-mineral yang menolak gaya magnet disebut diamagnetic, dan yang
tertarik lemah yaitu paramagnetic. Untuk melihat apakah mineral mempunyai
sifat magnetik atau tidak kita gantungkan pada seutas tali/benang sebuah
magnet, dengan sedikit demi sedikit mineral kita dekatkan pada magnet
tersebut. Bila benang bergerak mendekati berarti mineral tersebut magnetik.
Kuat tidaknya bias kita lihat dari besar kecilnya sudut yang dibuat dengan
benang tersebut dengan garis vertical.

41
11. Kelistrikan
Adalah sifat listrik mineral dapat dipisahkan menjadi dua, yaitu pengantar
arus atau londuktor dan idak menghantarkan arus disebut non konduktor.
Dan ada lagi istilah semikonduktor yaitu mineral yang bersifat sebagai
konduktor dalam batas-batas tertentu.

12. Daya lebur mineral


Yaitu meleburnya mineral apabila dipanaskan, penyelidikannya dilakukan
dengan membakar bubuk mineral dalam api. Daya leburnya dinyatakan
dalam derajat keleburan.

5.3 Pengelompokan Mineral


Berdasarkan beberapa sifat sifat tertentu yang dimiliki oleh mineral, maka
mineral-mineral yang ada di alam ini sesungguhnya dapat
dikelompokkanmenjadi beberapa kelompok mineral. Bedasarkan hal
tersebut, James D. Dana, seorang Professor Yale University pada tahun 1873
mengelompokkan mineral dalam beberapa kelompok berdasarkan
kemiripan komposisi kimia dan struktur kristal menjadi 8 kelompok, yaitu :
1. Native Element
2. Sulfida
3. Oksida dan Hidroksida
4. Halida
5. Karbonat
6. Sulfat
7. Phospat
8. Silikat

42
1. Kelompok Native Element
Mineral-mineral dalam kelompok ini hanya tersusun oleh unsur tunggal
(native element). Unsur-unsur dalam native element ini terbagi menjadi 3
sub kelompok,antara lain logam, semilogam, dan nonlogam. Kelompok
native element umumnya very malleable and ductile, serta memiliki specific
gravity range yang besar (6-22).
 Logam, contohnya :
Emas (Au), sistem kristal isometrik
Perak (Ag), sistem kristal isometrik
Tembaga (Cu), sistem kristal isometrik
Platina (Pt), sistem kristal isometrik
 Semilogam, contohnya :
Arsenik (As), sistem kristal Heksagonal
Bismuth (Bi), sistem kristal Heksagonal
 Nonlogam, contohnya :
Belerang (S), sistem kristal orthorombic
Intan (C), sistem kristal isometrik
Grafit (C), sistem kristal heksagonal
Namun ada beberapa referensi lain yang membagi menjadi beberapa group
sehingga menjadi lebih detail, antara lain :
 Metals
Gold group : Emas (Au), Perak (Ag), Tembaga (Cu)
Platinum group : Platinum (Pt), Palladium (Pd), Platiniridium
(Pt,Ir)
Iron group : Besi (Fe), Nikel-Besi (Ni,Fe)
 Semimetals and Nonmetals
Arsenic group : Arsenik (As), Antimony (Sb), Bismuth (Bi)
Sulfur Group : Sulfur (S)
Carbon Group : Intan (C), Grafit (C)

43
Beberapa Manfaat dari Native Elements
 Logam
a. Emas (Au) :
Sebagai perhiasan
Peralatan-peralatan Elektronik
Investasi
Peralatan kedokteran
Alat tukar
Fotografi
Gold-plating and lettering
b. Perak (Ag) :
Pembuatan uang logam
Perhiasan
Ornamen-ornamen
Peralatan bedah dan laboratorium
c. Tembaga (Cu) :
Kabel tembaga, Peralatan presisi, Amunisi
Peralatan elektronik, Uang logam, Reagen kimia, peralatan bangunan,
dll.
d. Platina (Pt)
Secara extensive sebagai catalytic agent dalam bidang sulfuric, acetic,
nitric acid dan dalam bidang fisika,kima, peralatan elektronik,
perhiasan, pyrography, dentistry, nonmagnetic watches, dan
peralatan bedah
 Semilogam
a. Arsenic (As) :
Bahan racun, sebagian kecil digunakan dalam bidang industri dan
komersial.
b. Bismuth (Bi) :

44
Digunakan dalam pembuatan easily fussible alloy seperti alat
pemadam api, alat penyiram, safety plug ada ketel pembakaran, dan
juga peluru senapan dan thermopiles. Garam Bismuth digunakan
pada peralatan farmasi, calico printing, dan dalam pembuatan highly
refractive glass.
 Nonlogam
a. Intan (C) :
Digunakan pada alat pemotong kaca, batu, beton, pembuatan wire
drawing dies, sebagai bahan campuran mata bor dalam pemboran
minyak dan bidang lainnya, perhiasan, dandalam bidang industry
dan komersial lainnya.
b. Grafit (C) :
Digunakan dalam pembuatan wadah peleburan logam, pelapis alat
pelebur logam, cat, elektroda,campuran pelumas, peralatan kantor
seperti pensil, dan dalam bidang industry lainnya.
c. Sulfur (S) :
Digunakan dalam pembuatan asam sulfat, korek api, bubuk mesiu,
pupuk, karet, fungisida, obat-obatan, semen, thermal adn electrical
insulation, campuran proses pembuatan kertas, dan lain-lain.

2. Kelompok Sulfida
Kelompok ini dicirikan dengan adanya anion S2- . Kelompok sulfida
merupakan kombinasi antara logam atau semilogam dengan belerang (S).
Biasanya terbentuk pada urat batuan atau dari larutan hidrotermal.
Beberapa contoh mineral sulfida :
1. Argentite (Ag2S)
2. Kalkosit (Cu2S)
3. Bornite (Cu3FeS4)
4. Galena (PbS)

45
5. Alabandite (MnS)
6. Sphalerite (ZnS)
7. Kalkopirit (CuFeS2)
8. Cinnabar (HgS)
9. Pyrite (FeS2)
10. Marcasite (FeS2)
11. Arsenopyrite (FeAsS)
12. Molybdenite (MoS)
13. Niccolite (NiAs)
14. Realgar (AsS)
15. Stibnite (Sb2S3)
Beberapa manfaat dari mineral kelompok sulfida :
1. Galena (PbS) :
Digunakan dalam industry cat, penyimpanan baterai, easily fussible
alloy, perkakas. Merupakan sumber utama metallic lead dan juga bijih
perak
2. Argentite (Ag2S) :
Merupakan bijh perak yang penting
3. Kalkosit (Cu2S) :
Merupakan bijih tembaga yang penting
4. Alabandite (MnS) :
Sebagai produk pembakaran
5. Sphalerite (ZnS) :
Sumber seng yang penting, digunakan dalam galvanisasi besi dan
dalam pembuatan kuningan, kawat seng, dan dry cell, digunakan
dalam industry kima dan medis
6. Cinnabar (HgS) :
Sumber utama mercury yang digunakan dalam berbagai industri

46
7. Stibnite (Sb2S3) :
Digunakan dalam pembuatan kabel, baterai timbel, alloy, cat, dan
dalam peralatan medis
8. Pyrite (FeS2) :
Sebagai mineral yang berasosiasi dengan emas, pembuatan asam
sulfat dan copperas
9. Molybdenite (MoS) :
Digunakan dalam pembuatan baja, iron castings dan dalam peralatan
perkakas kecepatan tinggi.

3. Kelompok Oksida dan Hidroksida


Kelompok ini merupakan kombinasi antara oksigen dengan satu macam
logam atau lebih, dicirikan dengan adanya anion O2-. Bedasarkan
perbandingan antara logam dengan oksigen (X dan O), maka kelompok
oksida dapat dibedakan menjadi oksida sederhana dan oksida kompleks,
contoh :
1. Tipe X2O : Cuprite (Cu2O)
2. Tipe XO :
a. Periclase group : Periclase (MgO)
b. Zincite group : Zincite (ZnO)
3. Tipe XY2O4 :
a. Spinel Group : Spinel (MgAl2O4), Magnetite (Fe3O4), Franklinite
(Zn,Mn,Fe)(Fe,Mn)2O4, Chromite (Mg,Fe)Cr2O4
b. Hausmanite (MnMn2O4)
c. Chrysoberyl (BeAl2O4)
4. Tipe X2O3 :
a. Hematite Group : Corundum (Al2O3), Hematite (Fe2O3), Ilmenite
(FeTiO3)
b. Braunite (Mn,Si)2O3

47
c. Pyrochlore-Microlite series
d. Psilomelane (Ba,H2O)Mn5O10
5. Tipe XO2 :
a. Rutile Group : Rutile (TiO2), Cassiterite (SnO2)
b. Pyrolusit (MnO2)
c. Plattnerite (PbO2)
d. Anatase (TiO2)
e. Brookite (TiO2)
f. Columbite-Tantalite
g. Uraninite Group :Uraninite (UO2), Thorianite (ThO2)
Golongan mineral-mineral Hidroksida, dicirikan dengan adanya gugus
hidroksil (OH-) atau molekul H2O yang membuat daya ikatannya secara
struktur lebih lemah dari oksida.
Contoh mineral-mineral Hidroksida dan manfaatnya :
a. Manganite (MnO(OH)) :
Bersama dengan pyrolusite digunakan dalam preparasi oksigen dan
klorin, merupakan bijih mangan yang berguna dalam bidang industri .
b. Geothite-Limonite (Fe2O3.H2O) :
Merupakan salah satu sumber dari bijih tembaga yang penting dan
akhirnya banyak digunakan dalam berbagai aspek kehidupan mulai
dari peralatan-peralatan presisi, rumah tangga serta industri dan medis.
c. Bauksit (Al(OH).NH2O) :
Merupakan bijih alumunium. Banyak digunakan dalam semen, baja,
ferroalloy, industri penyulingan minyak, bauxite bricks, dan peralatan-
peralatan industri lain.
d. Opal (SiO2.nH2O) :
Dapat digunakan sebagai ornamen-ornamen, sebagai filter pada pupuk
dan cat, digunakan dalam proses penyaringan dan penyulingan gula,
nonkonduktor panas, permata, sabun gosok, dll

48
4. Kelompok Halida
Kelompok ini ditandai dengan adanya dominasi anion-anion dari unsur-
unsur Halida (F-, Cl-, Br-, I-) dan pada umumnya memiliki berat jenis yang
rendah (<5).
Beberapa mineral-mineral Halida :
1. Halite (NaCl)
2. Sylvite (KCl)
3. Fluorite (CaF2)
4. Cryolite (Na3AlF6)
5. Carnallite (KMgCl3.6H2O)
6. Cerragyrite(AgCl)

5. Kelompok Karbonat
Mineral-mineral dalam kelompok ini memiliki ciri khusus berupa adanya
ion kompleks CaCO32-. Kehadiran ion Hidrogen akan menyebabkan mineral-
mineral menjadi tidak stabil dan akan memutuskan ikatannya untuk
kemudian membentuk air dan karbondioksida. Reaksinya disebut reaksi
Fizz Test.
CaCO3 + H2O CaH2(CO3)2
Beberapa contoh mineral-mineral karbonat beserta manfaatnya :
a. Calcite Group :
1. Calcite (CaCO3)
2. Dolomite (CaMg(CO3)2)
3. Magnesite (MgCO3) :
Banyak digunakan dalam wadah peleburan logam, refractory bricks,
oxychlorides and Sorel cement, magnesium-sulfide dalam pemrosesan
kertas, sumber karbondioksidan dansenyawa magnesium, bersama

49
asbestos dapat digunakan dalam steam-pipe covering dan pemanas,
sanitasi, ubin lsntsi, dll.
4. Rhodocrosite (MnCO3)
b. Aragonite Group :
1. Aragonite (CaCO3) :
Secara komersial tidak banyak beermanfaat
2. Strontianite (SrCO3) :
Sumber dati senyawa stronsium yang banyak digunakan sebagai
warna merah pada kembang api, digunakan juga dalam industri
medis seprti obat-obatan
3. Witherite (BaCO3) :
Digunakan dalam campuran timah putih, dan ekstraksi gula
4. Cerussite (PbCO3) :
Merupakan bijih timah dan perak yang penting

c. Malachite Group :
1. Malachite Cu2(OH)2CO3 : merupakan bijih tembaga yang penting
terutama di Afrika, juga digunakan dala perhiasan dan ornamen-
ornamen seperti vas bunga
2. Azurite (Cu3(OH2(CO3)2 : digunakan sebagai bijih tembaga,
bercampur dengan malasit sebagai permata dan dijual sebagai
azurmalachite
6. Kelompok Sulfat
Kelompok ini dicirikan dengan adanya gugus anion SO42- dan pada
umumnya mempunyai kilap nonlogam dan terbentuk dari larutan.
Beberapa contoh mineral-mineral sulfat beserta manfaatnya :
1. Anhydrite (CaSO4) :
Varietas anhydrite yang mengandung unsur silika dimanfaatkan
sebagai ornamen-ornamen

50
2. Celestite (SrSO4) :
Digunakan dalam pembuatan senyawa Stronsium yang banyak
digunakan sebagai warna merah kembang api
3. Barite (BaSO4)

4. Anglesite (PbSO4) :
Merupakan bijih timah
5. Alunite :
Digunakan dalam copper-plating, baterai, bahan penyemprot
tanaman, dan dalm pengawetan kayu
6. Gypsum (CaSO4.2H2O) :
Digunakan dalam pupuk, disinfektan, porselen, semen, patung, vas
bunga, lampu, perhiasan, bahan dalam pembuatan obat, digunakan
dalam bidang medis, cat, crayon, dll.
7. Apatite (Ca5F(PO4)3) :
Dimanfaatkan dalam campuran pupuk, phosporic acid, sumber
fosfor, dan juga sebagai permata
8. Pyromorphite :
Sebagai sumber timah namun keberadaannya sangat sedikit
9. Vanadinite (Pb5Cl(VO4)3)
Merupakan sumber vanadium dan senyawanya
10. Wavelite :
Tidak memiliki manfaat komersial
11. Turquois (CuAl(OH)2(PO4).4H2O) :
Merupakan gem mineral
12. Carnotite (K2(UO2)2(VO4)2.3H2O) :
Merupakan sumber dari uranium dan rhadium yang penting yang
merupakan unsur radioaktif yang selanjutnya sangat berguna dalam

51
bidang kedokteran medis, dan perkembangan ilmu - ilmu fisika dan
kima.

7. Kelompok Phosphat
Kelompok ini dicirikan oleh adanya gugus PO43-, dan pada umumnya
memiliki kilap kaca atau lemak.

Contoh mineral phospat yaitu :


1. Apatit (Ca,Sr, Pb,Na,K)5 (PO4)3(F,Cl,OH)
2. Vanadine Pb5Cl(PO4)3
3. Turquoise CuAl6(PO4)4(OH)8 . 5H2O.

8. Kelompok Silikat
Mineral-mineral dalam kelompok ini ditandaidengan adanya ikatan antara
unsur Si dengan O dalam struktur kimianya. Kelompok ini meliputi 25%
dari keseluruhan mieral yang dikenal dan 40% dari mineral yang umum
dijumpai pada batuan. Silikat merupakan gugus molekul yang mengandung
SiO4 tetrahedral. Mineral dari kelompok ini biasanya banyak digunakan
sebagai dasar klasifikasi dan penamaan batuan, terutama batuan beku.
Contoh mineral silikat yaitu :
1. Quartz (SiO2)
2. Feldspar Alkali (KAlSi3O8)
3. Feldspar Plagioklas ((Ca,Na)AlSi3O8)
4. Mica Muscovit (K2Al4(Si6Al2O20)(OH,F)2)
5. Mica Biotit (K2(Mg,Fe)6Si3O10(OH)2)
6. Amphibol Horblende ((Na,Ca)2(Mg,Fe,Al)3(Si,Al)8O22(OH))
7. Piroksin ((Mg,Fe,Ca,Na)(Mg,Fe,Al)Si2O6)
8. Olivin ((Mg,Fe)2SiO4)

52
PROBLEM SET
ACARA : PENGENALAN MINERAL NAMA :
HARI/TGL : NO. STB :

Nomor Urut :
Pembesaran Okuler :
Pembesaran Objektif :
Pembesaran Total :
Bilangan Skala :
Warna :
Pleokrisme :
Bentuk :
Indeks Bias :
Belahan :
Relief :
Pecahan :
Mineral :
System Komposisi
No Nama Warna Kebundaran Orde
Kristal Kimia

Sudut Gelapan :
Jenis Gelapan :
Kembaran :
Nama Mineral :

53
TUGAS PENDAHULUAN
1. Jelaskan pengertian :
a. Mineral
b. Sistem Kristal
c. Mineralgrafi
2. Sebutkan dan jelaskan 7 sistem kristal!
3. Sebutkan dan jelaskan sifat-sifat fisik mineral!
4. Sebutkan pengolompokan mineral berdasarkan sifat tertentu yang
dimiliki oleh mineral tersebut!
5. Berikan contoh masing-masing dua mineral beserta sifat fisik dan
genesa dari kelompok native element, phosfat dan sulfat.
Kelengkapan praktikum yang wajib disediakan saat praktikum
1. Alat tulis menulis
2. Papan standar
3. Pensil warna
4. Problem set 10 lembar
5. Michel Levy Color Chart

Juara adalah pecundang yang bangkit dan mencoba sekali lagi


– Dennis De Young

54
Catatan

--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
DAFTAR NAMA ASISTEN LABORATORIUM MINERAL OPTIK
PRAKTIKUM MINERAGRAFI TAHUN 2018

NO NAMA/STAMBUK NOMOR HP
1 MUHAMMAD KHAIRULLAH. S, S.T (KOORDINATOR) 082345386707
2 DEVI FITRINA SARI / 09320140204 082292708572
3 NURUL ARIFAH / 09320140071 085395574411
4 AHMAD FAUZIE / 09320150225 081356013951
5 WIRATAMA VADAY WIJAYA / 09320150150 085397285852
6 ADAWIYAH HIOLA / 09320140052 085241420773

Mengetahui,
Kepala Laboratorium Mineral Optik
FTI – UMI

Ir. Nurliah Jafar, S.T., M.T., IPP


PAS
KARTU KONTROL ASISTENSI
FOTO
NAMA MAHASISWA :
2X3
STAMBUK :
KELAS/ FREKUENSI :

HARI/TGL JADWAL ASISTENSI NILAI


NO MATA ACARA
PRAKTIKUM I II III IV V
PENGENALAN MIKROSKOP
1
POLARISASI
DIAMETER MEDAN
2 PANDANG, ANALISATOR DAN
POLARISATOR

3 NIKOL SILANG

4 NIKOL SEJAJAR

5 PENGENALAN MINERAL

Mengetahui,
Koordinator Praktikum Mineragrafi

Muhammad Khairullah S, S.T


LEMBAR ASISTENSI
NAMA :
STAMBUK :
MATA ACARA :
HARI/TANGGAL PRAKTIKUM :
FREKUENSI :
NAMA ASISTEN :

NO ASISTENSI HARI/TGL KOREKSI PARAF

Mengetahui,
Koordinator Praktikum Mineragrafi

Muhammad Khairullah S, S.TN


DE DZAK
LEMBAR ASISTENSI
NAMA :
STAMBUK :
MATA ACARA :
HARI/TANGGAL PRAKTIKUM :
FREKUENSI :
NAMA ASISTEN :

NO ASISTENSI HARI/TGL KOREKSI PARAF

Mengetahui,
Koordinator Praktikum Mineragrafi

Muhammad Khairullah S, S.TN


DE DZAK
LEMBAR ASISTENSI
NAMA :
STAMBUK :
MATA ACARA :
HARI/TANGGAL PRAKTIKUM :
FREKUENSI :
NAMA ASISTEN :

NO ASISTENSI HARI/TGL KOREKSI PARAF

Mengetahui,
Koordinator Praktikum Mineragrafi

Muhammad Khairullah S, S.TN


DE DZAK
LEMBAR ASISTENSI
NAMA :
STAMBUK :
MATA ACARA :
HARI/TANGGAL PRAKTIKUM :
FREKUENSI :
NAMA ASISTEN :

NO ASISTENSI HARI/TGL KOREKSI PARAF

Mengetahui,
Koordinator Praktikum Mineragrafi

Muhammad Khairullah S, S.TN


DE DZAK
LEMBAR ASISTENSI
NAMA :
STAMBUK :
MATA ACARA :
HARI/TANGGAL PRAKTIKUM :
FREKUENSI :
NAMA ASISTEN :

NO ASISTENSI HARI/TGL KOREKSI PARAF

Mengetahui,
Koordinator Praktikum Mineragrafi

Muhammad Khairullah S, S.TN


DE DZAK
FORMAT ID CARD
PRAKTIKUM MINERAGRAFI

Silahkan gunting untuk dijadikan ID Card


Tempel kan foto anda dan tuliskan Nama serta Stambuk
pada garis yang tersedia
Laboratorium Mineral Optik
Teknik Perambangan
FTI-UMI

Anda mungkin juga menyukai