LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PROYEKSI STREOGRAFIS
BAB I
PENDAHULUAN
1.2.1. Maksud
Adapun maksud dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui apa saja yang
berhubungan dengan proyeksi streografis.
1.2.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini yaitu :
1. Praktikan dapat menggunakan proyeksi streografis dalam analisis deskriptif
problema stuktur geologi.
2. Praktikan dapat memahami penggunaan Wulf Net dan Schmidht Net dalam
analisis deskriptif problema struktur geologi.
1.3.1. Alat
1. Mistar 30 cm
2. Busur 360o
3. Papanstandar dan penjepit kertas
4. Alat Tulis Menulis (terutama drawing pen)
5. Polar net
6. Schmidt net
7. Wulf net
8. Kalbseek net
9. Jangka
1.3.2. Bahan
1. Kertas kalkir min 10 lembar
2. Ketas Hvs A4 5 lembar
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penerapan dan pemahaman pada proyeksi secara grafis dan proyeksi stereogari
hampir sama, yang membedakannya hanyalah cara memproyeksikannya. Selain itu
output struktur bidang dan struktur garis dari proyeksi secara grafis dan secara
strereografi berbeda, hal ini disebabkan dari bidang proyeksi sumbu kartesian dan
stereonet yang pemahaman dan penggambaran bentuk 3D-nya bebeda. Pada proyeksi
stereogarfi stereonet sangat membantu untuk membuat proyeksi kedudukan maupun
menentukan kedudukan. Dengan sudut-sudut 90° dari North ke South maupun dari
West ke East mempermudah penentuan Dip, App. Dip dan juga Plunge. Selain itu
untuk mencari zone mineralisainya juga mudah karena perpotongan kedua lapisan
terlihat jelas. Tetapi pada proyeksi stereografi ini pemotongan kedua lapisan ditandai
dengan saling berpotongnya kedudukan (strike) dan Dip dua lapisan, beda hanya
dengan proyeksi secar grafis yang perpotongan lapisannya ditandai dengan saling
berpotongnya top strike dan bottom strike dari dua jenis lapisan.
Proyeksi streogarfi juga sangan simpel dan prosedurnya sangat sederhana.
Contohnya pada penentuan besaran dan arah tidak ditentukan oleh perhitungan
konversi sudut melainkan garis sudut pada stereonet. Namun, proyeksi stereografi ini
mempunyai beberapa kelemahan kalau dibandinngkan dengan proyeksi secara garfis.
Pada proyeksi stereogarfi sangat sulit untuk menentukan besaran-besaran seperti lebar
lapisan, tebal lapisan, bahkan kedalaman.
f. Proyeksi Stereografi.
Proyeksi stereografi merupakan metode pendeskripsian geometri
yang mampu menunjukkan hubungan antara ‘besar sudut’ dan
‘kedudukan’ dari garis atau bidang.
g. Proyeksi Azimuthal Stereografik.
Titik sumber proyeksi di kutub berlawanan dengan titik singgung
bidang proyeksi dengan kutub bola bumi. Jadi jarak antara lingkaran
paralel tergambar semakin membesar ke arah luar. Pada Proyeksi
Stereografi langkah-langkah pengerjaan yang harus dilakukan
yaitu,Cara penggambaran unsur struktur dengan jaring stereografi
Meredian (Wulfnett) :
1. Letakkan kalkir di atas jaring dan gambarkan lingkaran luarnya.
Beri tanda N, E, S, W dan pusat lingkaran.
2. Gambarkan jurus melalui pusat lingkaran sesuai harga jurusnya.
3. Putar kalkir sehingga jurus berhimpit dengan jurus Utara-Selatan
dimana titik utama jaring berhimpit dengan harga jurusnya.
4. Gambarkan garis lengkung merediannya sesuai dengan besarnya
kemiringan dengan ketentuan 00 dipinggir dan 900 di pusat lingkaran.
5. Stereogram bidang yang dimaksud dapat di lihat bila Utara kalkir
berhimpit dengan Utara net.
h. Proyeksi Kutub
Aplikasi ilmu geologi dalam pengolahan sumber daya alam,
didasarkan pada hukum-hukum alam, sebagai calon ahli geologi
dituntut untuk penguasaan pengetahuan dasar geologi, kemampuan
menganalisis dan menginterpretasikan data yang selanjutnya akan
diterapkan dalam penelitian geologi.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa dalam membuat peta kita hanya dapat
menggambar beberapa bagian permukaan bumi. Untuk dapat membuat peta yang
meliputi wilayah yang lebih luas atau bahkan seluruh permukaan bumi. Untuk dapat
membuat peta yang meliputi wilayah yang lebih luas atau bahkan seluruh permukaan
bumi kita harus mengadakan kompromi antara ketiga syarat di atas. Sebagian dampak
kompromi tersebut, keluarlah bermacam-macam jenis proyeksi peta. Masing-masing
proyeksi mempunyai kelebihan dan kelemahan sesuai dengan tujuan peta dan bagian
mukabumi yang digambarkan.
Bila diminta untuk memetakan seluruh permukaan bumi, maka Kita dituntut
harus tepat dalam memilih proyeksi yang digunakan. Pemilihan proyeksi tergantung
pada bentuk, luas dan letak daerah yang dipetakan, ciri-ciri tertentu/ciri asli yang akan
dipertahankan
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
4.2. Pembahasan
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Proyeksi streografi memproyeksikan poin bola dari lingkup utara ketitik dalam
bidang bersinggungan dengan kutub selatan. Proyeksi stereogarfi ini juga memilik dua
cara penggambaran, yaitu proyeksi stereografi yang pengambilan sudutnya dari bagian
luar lingkaran ke bagian dalam dan proyeksi kutub. Yang cara pengambilan sudutnya
dari dalam lingkaran ke bagian luar lingkaran dan juga saling berlawanan dengan
proyeksi stereografi.
Dengan bidang proyeksi yang berbentuk lingkaran (stereonet) dengan sudut
yang terbentuk rapi, penentuan unsur-unsur struktur pun jadi lebih mudah. Contohnya
dengan struktur garis dan juga data App. Dip dan arah Bearing akan mudah untuk
mencari kedudukan dan kemiringan sebenarnya suatu lapisan. Selain itu, dengan
beberapa kedudukan yang saling berpotongan maka akan lebih mudah untuk
mengetahui zona mineralisasinya. Dengan pemahaman yang baik mengenai unsur-
unsur struktur, maka penggambaran proyeksi stereografi akan lebih simpel dan mudah
untuk diterapkan.
5.2. Saran
5.2.1. Laboratorium
Agar selalu di jaga kebersihan baik itu sebelum praktikum dimulai maupun
setelah praktikum dilaksanakan.
5.2.2. Saran Untuk Asisten
Untuk asisten agar lebih sabar lagi dalam membimbing kami.
DAFTAR PUSTAKA