Disusun oleh:
LARASATI SUDIRMAN
21080116120024
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL KERJA PRAKTIK
Menyetujui,
i
PROPOSAL PENGAJUAN KERJA PRAKTIK
PT. PERTAMINA HULU ENERGI WEST
MADURA OFFSHORE (WMO) GRESIK
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan pertolongan-Nya
penulis dapat menyelesaikan proposal permohonan kerja praktik ini dengan judul “Analisis
Bahaya dan Resiko Dalam Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3) di PT. Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (WMO) Gresik”.
Proposal ini disusun untuk memenuhi tugas sebagai salah satu syarat kelulusan dalam mata
kuliah Kerja Praktik. Mata kuliah Kerja Praktik ini merupakan salah satu mata kuliah
wajib dengan bobot 2 SKS. Melalui kerja pratik ini penulis diharapkan mampu
mengaplikasikan serta menerapkan pelajaran yang telah didapat saat perkuliahan, langsung
pada lingkungan industri atau lapangan.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan kekuatan selama ini beserta Nabi
Muhammad SAW yang telah memberikan petunjuk agar selalu beriman kepada
Allah SWT.
2. Dr. Badrus Zaman, S.T, M.T. sebagai Ketua Program Studi Teknik Lingkungan.
3. Pertiwi Andarani, ST, MEng sebagai koordinator mata kuliah Kerja Praktik.
4. Mahardika dan Anggi Puspita selaku teman seperjuangan Kerja Praktik.
5. Teman-teman Teknik Lingkungan angakatan 2016 yang telah bersedia memberikan
bantuan dalam bentuk apapun.
6. Serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan proposal ini
yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.
Proposal ini penulis buat seoptimal mungkin. Penulis sangat mengharapkan saran
dan kritik demi kesempurnaan proposal dan penambah wawasan untuk pembuatan tugas di
masa yang akan datang.
Larasati Sudirman
ii
PROPOSAL PENGAJUAN KERJA PRAKTIK
PT. PERTAMINA HULU ENERGI WEST
MADURA OFFSHORE (WMO) GRESIK
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................... .v
DAFTAR TABEL .................................................................................................................... vi
BAB I
PENDAHULUAN .................................................................................................................. I-1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... I-1
1.2 Dasar Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Kerja Praktik .............................................. I-2
1.3 Rumusan Masalah .................................................................................................... I-2
1.4 Tujuan Pelaksanaan Kegiatan Kerja Praktik ............................................................ I-2
1.5 Manfaat Kegiatan Kerja Praktik ............................................................................... I-3
1.6 Ruang Lingkup Kerja Praktik .................................................................................. I-3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................................ II-1
2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ................................................................. II-1
2.2 Manajemen Keselamatan Kerja .............................................................................. II-2
2.3 Kecelakaan Kerja .................................................................................................... II-4
2.3.1 Teori Kecelakaan Kerja ................................................................................... II-4
2.3.2 Penyebab Kecelakaan Kerja ............................................................................ II-6
2.3.3 Jenis-Jenis Kecelakaan Kerja ........................................................................... II-9
2.3.4 Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja ........................................................... II-10
2.4 Manajemen Resiko ................................................................................................ II-11
2.4.1 Ruang Lingkup Manajemen Resiko............................................................... II-12
2.4.2 Identifikasi Bahaya ........................................................................................ II-12
2.4.3 Penilaian Risiko ............................................................................................. II-14
2.4.4 Analisis Risiko ............................................................................................... II-14
2.5 Potensi Bahaya ...................................................................................................... II-17
BAB III
METODOLOGI PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK..................................................... III-1
3.1 Tujuan Opersional ................................................................................................. III-1
3.2 Tahapan Pelaksanaan Kerja Praktik ...................................................................... III-2
3.2.1 Tahapan Persiapan ......................................................................................... III-2
3.2.2 Tahap Pelaksanaan ......................................................................................... III-2
iii
PROPOSAL PENGAJUAN KERJA PRAKTIK
PT. PERTAMINA HULU ENERGI WEST
MADURA OFFSHORE (WMO) GRESIK
BAB IV
PENUTUP............................................................................................................................ IV-1
DAFTAR PUSTAKA
iv
PROPOSAL PENGAJUAN KERJA PRAKTIK
PT. PERTAMINA HULU ENERGI WEST
MADURA OFFSHORE (WMO) GRESIK
DAFTAR GAMBAR
v
PROPOSAL PENGAJUAN KERJA PRAKTIK
PT. PERTAMINA HULU ENERGI WEST
MADURA OFFSHORE (WMO) GRESIK
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tindakan dan Kondisi Tidak Sesuai Standar ...................................................... .II-7
Tabel 2.2 Tingkat Kemungkinan Terjadinya Risiko........................................................... .II-15
Tabel 2.3 Tingkat Konsekuensi Terjadinya Risiko............................................................. .II-15
Tabel 2.4 Matriks Analisis Risiko-Tingkatan Risiko ........................................................ .II-16
Tabel 3.1 Rencana Kegiatan Kerja Praktik ......................................................................... ..III-2
DAFTAR LAMPIRAN
vi
PROPOSAL PENGAJUAN KERJA PRAKTIK
PT. PERTAMINA HULU ENERGI WEST
MADURA OFFSHORE (WMO) GRESIK
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kecelakaan di lingkungan kerja merupakan kerugian bagi perusahaan. Selain kerugian
dari segi materiil seperti jam kerja yang hilang, produktivitas, kerusakan materiil dan mesin,
terdapat aspek kerugian lain yang tidak terlihat jelas seperti kenyamanan pekerja dalam
beraktivitas. Tingginya presentasi kecelakaan kerja lebih terkait dengan manajemen
dibandingkan rekayasa. Manajemen tertinggilah yang menentukan kebijakan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) seperti kondisi kerja, kualitas kerja, dan kualitas peralatan yang
dipakai.
PT. Pertamina Persero adalah sebuah BUMN yang bertugas mengelola
penambangan minyak dan gas bumi di Indonesia. Kegiatan pertamina dalam
menyelenggarakan usaha dibidang energi dan petrokimia terbagi ke dalam sektor hulu dan
hilir, serta ditunjang oleh kegiatan anak-anak perusahaan dan perusahaan patungan. PT.
Pertamina Hulu Energi WMO Gresik yang bergerak dalam sektor hulu dalam pengelolaan
minyak dan gas bumi, menyadari sepenuhnya sebagai perusahaan migas serta panas bumi
harus mengantisipasi risiko-risiko di atas dengan menerapkan norma-norma pelestarian
lingkungan dan norma-norma keselamatan dan kesehatan kerja. Oleh karena itu penerapan
dan pengelolaan diharapkan dapat mengantisipasi risiko-risiko yang sebenarnya tidak perlu
terjadi, dimana akan meningkatkan efisiensi serta meningkatkan kinerja K3.
Dalam pelaksanaan proses produksi, industri minyak dan gas tentunya memiliki
potensi resiko kecelakaan kerja cukup tinggi terhadap pegawainya. Berdasarkan Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 1970 Pasal 3 ayat (1a), syarat-syarat keselamatan kerja adalah untuk
mencegah dan mengurangi kecelakaan. Serta, Berdasarkan Undang-undang RI No. 25 Tahun
1991 Tentang Ketenagakerjaan menyatakan bahwa setiap pekerja berhak memperoleh
perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja.
PT. Pertamina Hulu Energi WMO Gresik merupakan salah satu industri minyak dan
gas yang sudah menerapkan keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup serta telah
menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) bagi karyawan dan bagi orang lain yang ada di
tempat kerja, training K3, sarana dan prasarana pengolahan limbah hasil industri, memiliki
sistem manajemen lingkungan yang andal, dan mempunyai program konservasi energy.
I-1
PROPOSAL PENGAJUAN KERJA PRAKTIK
PT. PERTAMINA HULU ENERGI WEST
MADURA OFFSHORE (WMO) GRESIK
I-2
PROPOSAL PENGAJUAN KERJA PRAKTIK
PT. PERTAMINA HULU ENERGI WEST
MADURA OFFSHORE (WMO) GRESIK
I-3
PROPOSAL PENGAJUAN KERJA PRAKTIK
PT. PERTAMINA HULU ENERGI WEST
MADURA OFFSHORE (WMO) GRESIK
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II-1
PROPOSAL PENGAJUAN KERJA PRAKTIK
PT. PERTAMINA HULU ENERGI WEST
MADURA OFFSHORE (WMO) GRESIK
h. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik physik maupun
psychis, peracunan, infeksi dan penularan. i. Memperoleh penerangan yang cukup dan
sesuai.
j. Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik.
k. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup.
l. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban.
m. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses
kerjanya.
n. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman atau
barang.
o. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.
p. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan
penyimpanan barang.
q. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.
r. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang
bahayakecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
II-2
PROPOSAL PENGAJUAN KERJA PRAKTIK
PT. PERTAMINA HULU ENERGI WEST
MADURA OFFSHORE (WMO) GRESIK
II-3
PROPOSAL PENGAJUAN KERJA PRAKTIK
PT. PERTAMINA HULU ENERGI WEST
MADURA OFFSHORE (WMO) GRESIK
II-4
PROPOSAL PENGAJUAN KERJA PRAKTIK
PT. PERTAMINA HULU ENERGI WEST
MADURA OFFSHORE (WMO) GRESIK
tindakan pencegahan yang akan dilakukan. Terdapat beberapa teori yang menjelaskan
mengenai penyebab terjadinya kecelakaan kerja yaitu :
A. Teori H.W. Heinrich
Pada tahun 1931 H. W Heinrich memperkenalkan teori yang disebut dengan teori
domino, dimana suatu kecelakaan terjadi akibat satu peristiwa yang menyebabkan peristiwa
yang lain, seperti tampak pada gambar berikut:
Keterangan:
I. Heriditas (keterunan), misalnya keras kepala dan memiliki pengetahuan lingkungan
yang buruk.
II. Kesalahan manusia, kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya
kecelakaan misalnya kurang pendidikan, angkuh dan cacat fisik atau mental.
III. Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tidak aman), misalnya secara fisik/ mekanik
meninggalkan alat pengaman lalu pencahayaan tidak memadai dan mesin sudah tua
dan mesin taka da pelindungnya.
IV. Kesalahan (Accident), misalnya akan menimpa pekerja dan mengakibatkan
kecelakaan orang lain (termasuk keluargannya)
V. Dampak kerugian, misalnya:
a. Pekerja: luka, cacat, tidak mampu bekerja atau meninggal dunia.
b. Supervisor: kerugian biaya langsung dan tak langsung
c. Konsumen: pesanan tertunda atau barang menjadi langka
Apabila satu jatuh, maka akan mengenai semua, akhirnya sama-sama jatuh.
II-5
PROPOSAL PENGAJUAN KERJA PRAKTIK
PT. PERTAMINA HULU ENERGI WEST
MADURA OFFSHORE (WMO) GRESIK
II-6
PROPOSAL PENGAJUAN KERJA PRAKTIK
PT. PERTAMINA HULU ENERGI WEST
MADURA OFFSHORE (WMO) GRESIK
gangguan mental, saraf atau efek sistemik akibat pajanan (ANSI Z16.2.1962, Rev.1962
dalam Bird dan Germain (1990)). Upaya untuk meminimalisasi kerugian yang dapat
dilakukan diantaranya pertolongan pertama yang memadai dan medical care, upaya
pemadaman kebakaran yang cepat dan efektif, perbaikan perlengkapan dan fasilitas yang
rusak, penanganan keadaan darurat yang efisien, serta rehabilitasi yang efektif agar pekerja
dapat kembali bekerja dalam kondisi baik.
b. Insiden
Insiden merupakan suatu kejadian dimana terjadi kontak yang dapat menyebabkan
kerugian atau kerusakan. Ketika terdapat hal-hal yang berpotensi menyebabkan kecelakaan,
maka selalu memungkinkan terjadinya kontak dengan energi yang melebihi batas
kemampuan tubuh manusia atau struktur.
Berdasarkan American Standard Accident Classification Code ANSI Z16.2-1962, Rev.
1969 dalam Bird dan Germain (1990), terdapat beberapa tipe transfer energi yaitu :
1. Menabrak sesuatu
2. Ditabrak oleh objek bergerak
3. Jatuh pada permukaan lebih rendah (termasuk kejatuhan objek)
4. Jatuh pada permukaan sama (terpeleset)
5. Caught in (pinch, nip points)
6. Caught on (snagged, hung)
7. Caught between (crushed or amputated)
8. Kontak dengan listrik, panas, dingin, bahan beracun dan bising.
9. Overstress/overexertion/overload
c. Immediate Causes
Immadiate causes (penyebab langsung) merupakan segala situasi yang secara langsung
dapat menyebabkan kontak energi. Hal ini mencakup tindakan dan kondisi yang tidak sesuai
standar sehingga dapat menyebabkan terjadinya insiden. Beberapa tindakan tersebut
diantaranya dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Table 2.1 Tindakan dan Kondisi Tidak Sesuai Standar
Tindakan Tidak Sesuai Standar Kondisi Tidak Sesuai Standar
Mengoperasikan Peralatan Tanpa Pengaman Yang Tidak Memadai
Wewenang
Gagal Memberi Peringatan APD Yang Tidak Memadai
II-7
PROPOSAL PENGAJUAN KERJA PRAKTIK
PT. PERTAMINA HULU ENERGI WEST
MADURA OFFSHORE (WMO) GRESIK
d. Basic Causes
Basis Causes adalah penyebab sebenarnya sebagai akibat dari gejala yang timbul dan
merupakan alasan mengapa tindakan dan kondisi bahaya terjadi. Penyebab dasar terbagi
menjadi dua kategori utama yaitu faktor personal dan faktor pekerjaan.
1. Faktor Personal
- Ketidakmampuan Fisik/Fisiologis
- Ketidakmampuan Mental/Psikologis
- Kurangnya Pengetahuan
- Kurangnya Keterampilan
- Stress Fisik
- Stress Mental
- Motivasi yang Tidak Sesuai
2. Faktor Pekerjaan
- Pengawasan/Supervisi Tidak Memadai
- Engineering Tidak Memadai
- Pembelian Kurang Memadai
- Pemeliharaan Tidak Memadai
- Peralatan/Perlengkapan Tidak Memadai
- Standar Kerja Kurang Memadai
- Pemakaian dan Keausan
- Penyalahgunaan
e. Lack of Control Management
Bird dan Germain (1990), mengemukakan bahwa terdapat tiga alasan umum di dalam
sebuah organisasi yang tidak memiliki pengendalian kerugian akibat insiden yaitu: sistem
II-8
PROPOSAL PENGAJUAN KERJA PRAKTIK
PT. PERTAMINA HULU ENERGI WEST
MADURA OFFSHORE (WMO) GRESIK
yang tidak memadai, standar yang tidak memadai, dan pemenuhan standar yang tidak
memadai. Dalam hal ini memadai yang dimaksud adalah aktivitas dari sistem tersebut terlalu
sedikit dan kurang tepat. Dengan kata lain, akan sangat percuma apabila standar yang
digunakan sudah memadai namun pemenuhannya tidak tercapai.
2.3.3 Jenis-Jenis Kecelakaan Kerja
Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tdak terduga dan tidak diharapkan. Biasanya
kecelakaan menyebabkan, kerugian material dan penderitaan dari yang paling ringan sampai
kepada yang paling berat (Suma’mur, 1996).
Jenis kecelakaan kerja yang terjadi di area pabrik menurut Ramli (2009) adalah :
1. Near-miss
Near-miss adalah keadaan hampir nyaris celaka. Jenis kecelakaan yang sering terjadi
akibat adanya kondisi seperti terjepit, terpeleset, terjatuh, tersandung, dan tersengat arus
listrik.
2. Property Damage
Property damage adalah kejadian yang tidak diinginkan dan dapat menyebabkan
kerusakan terhadap bahan, mesin, atau alat. Kejadian yang menyebabkan kecelakaan
tersebut adalah penyimpanan material dan alat yang tidak sesuai tempatnya.
3. First Aid Injury
First aid injury adalah kecelakaan yang secara normal yang diperlakukan sebagai
pertolongan pertama dengan menggunakan bantuan di kotak P3K sebagai pertimbangan
pertolongan dokter karena dapat diklasifikasikan first aid untuk luka-luka ringan.
4. Medical Treatment Injury
Medical treatment injury adalah kecelakaan yang membutuhkan pertolongan oleh dokter
yang spesifik, namun pekerja yang cedera dapat melanjutkan pekerjaan pada hari shift
kerja berikutnya. Jenis kecelakaan yang sering terjadi adalah terhirup atau tertelan zat
kimia.
5. Lost time Injury
Lost time injury adalah kecelakaan kerja yang mengakibatkan karyawan yang cedera tidak
mampu untuk melakukan pekerjaan rutin setelah hari kecelakaan kerja terjadi.
6. Fatality
Fatality adalah kematian yang diakibatkan oleh kecelakaan kerja.
II-9
PROPOSAL PENGAJUAN KERJA PRAKTIK
PT. PERTAMINA HULU ENERGI WEST
MADURA OFFSHORE (WMO) GRESIK
II-10
PROPOSAL PENGAJUAN KERJA PRAKTIK
PT. PERTAMINA HULU ENERGI WEST
MADURA OFFSHORE (WMO) GRESIK
9. Penggairahan, yaitu penggunaan aneka cara penyuluhan atau pendekatan lain untuk
menimbulkan sikap untuk selamat.
10. Asuransi, yaitu intensif financial untuk meningkatkan pencegahan kecelakaan.
11. Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan, yang merupakan ukuran utama efetif
tidaknya penerapan keselamatan kerja.
II-11
PROPOSAL PENGAJUAN KERJA PRAKTIK
PT. PERTAMINA HULU ENERGI WEST
MADURA OFFSHORE (WMO) GRESIK
II-12
PROPOSAL PENGAJUAN KERJA PRAKTIK
PT. PERTAMINA HULU ENERGI WEST
MADURA OFFSHORE (WMO) GRESIK
e. Bahaya-bahaya yang terjadi di sekitar tempat kerja hasil aktivitas kerja yang terkait di
dalam kendali organisasi;
f. Prasarana, peralatan dan material di tempat kerja, yang disediakan baik oleh organisasi
ataupun pihak lain;
g. Perubahan-perubahan atau usulan perubahan di dalam organisasi, aktivitas-aktivitas atau
material;
h. Modifikasi sistem manajemen K3, termasuk perubahan sementara, dan dampaknya kepada
operasional, proses-proses dan aktivitas-aktivitas;
i. Adanya kewajiban perundangan yang relevan terkait dengan penilaian risiko dan
penerapan pengendlian yang dibutuhkan;
j. Rancangan area-area kerja, proses-proses, instalasi-instalasi, mesin/ peralatan, prosedur
operasional dan organisasi kerja, termasuk adaptasinya kepada kemampuan manusia.
Sedangkan menurut Tarwaka (2008), proses identifikasi hazarddapat dilihat dalam gambar
2.5 di bawah ini.
Proses Identifikasi Hazard
II-13
PROPOSAL PENGAJUAN KERJA PRAKTIK
PT. PERTAMINA HULU ENERGI WEST
MADURA OFFSHORE (WMO) GRESIK
II-14
PROPOSAL PENGAJUAN KERJA PRAKTIK
PT. PERTAMINA HULU ENERGI WEST
MADURA OFFSHORE (WMO) GRESIK
II-15
PROPOSAL PENGAJUAN KERJA PRAKTIK
PT. PERTAMINA HULU ENERGI WEST
MADURA OFFSHORE (WMO) GRESIK
Peringkat 4 bukan berarti dua kali lipat lebih besar disbanding peringkat 2. Untuk
menghindarkan hal tersebut digunakan pendekatan secara semi kuantiatif atau kuantitatif
yang menggunakan peringkat yang lebih konkrit.
Selanjutnya hasil kemungkinan dan konsekuensi yang diperoleh dimasukkan ke dalam
tabel matrik risiko yang akan menghasilkan peringkat risiko (Ramli, 2009).
Tingkat risiko merupakan perkalian antara tingkat kemungkinan (Likelihood) dan
keparahan (Consequences) dari suatu kejadian yang dapat menyebabkan kerugian,
kecelakaan, atau cedera dan sakit yang mungkin timbul dari pemaparan suatu hazard di
tempat kerja (Tarwaka, 2008).
Tingkat Risiko = Kemungkinan (Likelihood) x Keparahan (Consequences)....... (2.3)
Tujuan kita menggambarkan dalam matriks ranking ini adalah sebagai masukan bagi
kita dalam menentukan prioritas. Hal yang harus diperhatikan adalah nilai risiko bukanlah
nilai yang absolute. Matriks ini hanya menyediakan ranking nilai saja. Berdasarkan matriks
ranking tersebut kita dapat mengidentifikasi tindakan yang akan kita lakukan terhadap suatu
risiko. Matriks ranking dapat dilihat pada Tabel 2.4 di bawah ini.
Table 2.4 Matriks Analisis Risiko-Tingkatan Risiko
Likelihood Consequences (Akibat / Risiko(A))
(Peluang(P)) Insignificant Minor Moderate Major Catastrophic
1 2 3 4 5
A (Almost Certain) T T E E E
B (Likely) S T T E E
C (Moderate) R S T E E
D (Unlikely) R R S T E
E (Rare) R R S T T
Sumber : Ramli, 2009
Keterangan :
E : Risiko ekstrim
T : Risiko tinggi
S : Risiko sedang
R : Risiko rendah
Menurut Ramli (2009), pada tingkat risiko ekstrim kegiatan tidak boleh dilaksanakan
atau dilanjutkan sampai risiko telah direduksi. Jika tidak memungkinkan untuk mereduksi
risiko dengan sumber daya yang terbatas, maka pekerjaan tidak dapat dilaksanakan.
II-16
PROPOSAL PENGAJUAN KERJA PRAKTIK
PT. PERTAMINA HULU ENERGI WEST
MADURA OFFSHORE (WMO) GRESIK
Pada tingkat risiko tinggi, kegiatan tidak boleh dilaksanakan sampai risiko telah
direduksi. Perlu dipertimbangkan sumber daya yang akan dialokasikan untuk mereduksi
risiko. Apabila risiko terdapat dalam pelaksanaan pekerjaan yang masih berlangsung, maka
tindakan harus segera dilakukan.
Pada tingkat risiko sedang, perlu tindakan untuk mengurangi risiko, tetapi biaya
pencegahan yang diperlukan perlu diperhitungkan dengan teliti dan dibatasi. Pengukuran
pengurangan risiko harus diterapkan dalam jangka waktu yang ditentukan.
Sedangkan pada tingkat risiko rendah, risiko dapat diterima. Pengendalian tambahan
tidak diperlukan. Pemantauan diperlukan untuk memastikan bahwa pengendalian telah
dipelihara dan diterapkan dengan baik dan benar.
Peringkat kemungkinan dan keparahan secara kualitatif ini sangat relative dan
bervariasi, misalnya dengan menggunakan 3, 4, atau 5 peringkat. Karena itu dapat
dikembangkan oleh masing-masing organisasi sesuai dengan kebutuhan masing-masing atau
mengacu kepada suatu referensi tertentu misalnya yang dikeluarkan oleh Australia/ New
Zealand Standard 4360, OSHA, atau Institute of Risk Management, UK (Ramli, 2009).
II-17
PROPOSAL PENGAJUAN KERJA PRAKTIK
PT. PERTAMINA HULU ENERGI WEST
MADURA OFFSHORE (WMO) GRESIK
e. Kecelakaan akibat adanya sabotase, yang bisa dilakukan oleh orang luar ataupun dari
dalam pabrik, biasanya hal ini akan sulit untuk diatasi atau dicegah, namun faktor ini
frekuensinya sangat kecil dibandingkan dengan faktor penyebab lainnya.
II-18
PROPOSAL PENGAJUAN KERJA PRAKTIK
PT. PERTAMINA HULU ENERGI WEST
MADURA OFFSHORE (WMO) GRESIK
BAB III
METODOLOGI PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK
3.1 Tujuan Opersional
1. Mengetahui penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(SMK3) di PT. Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (WMO) Gresik.
dalam rangka menanggulangi bahaya-bahaya yang bisa menyebabkan kecelakaan
dan penyakit akibat kerja di area maintenance. Data-data yang dibutuhkan meliputi:
a. Struktur organisasi PT. Pertamina Hulu Energi WMO Gresik.
b. Data sumber bahaya yang ada di PT. Pertamina Hulu Energi WMO Gresik.
c. Data kebijakan dan program K3 yang dilakukan oleh PT. Pertamina Hulu Energi
WMO Gresik.
d. Prosedur K3 yang dilakukan oleh PT. Pertamina Hulu Energi WMO Gresik
2. Mengetahui metode dan melakukan analisis bahaya dan resiko di PT. Pertamina
Hulu Energi West Madura Offshore (WMO) Gresik. Data-data yang dibutuhkan
meliputi:
a. Struktur organisasi PT. Pertamina Hulu Energi WMO Gresik
b. Data sumber bahaya yang ada di PT. Pertamina Hulu Energi WMO Gresik
c. Data kebijakan dan program K3 yang dilakukan oleh PT. Pertamina Hulu Energi
WMO Gresik
d. Prosedur K3 yang dilakukan oleh PT. Pertamina Hulu Energi WMO Gresik
e. Metode analisis resiko yang digunakan oleh PT. Pertamina Hulu Energi WMO
Gresik
3. Menganalisis pencegahan potensi bahaya dan resiko untuk mencegah terjadinya
kecelakaan kerja di PT. Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (WMO)
Gresik. Data-data yang dibutuhkan meliputi:
a. Struktur organisasi PT. Pertamina Hulu Energi WMO Gresik.
b. Data sumber bahaya yang ada di PT. Pertamina Hulu Energi WMO Gresik.
c. Data kebijakan dan program K3 yang dilakukan oleh PT. Pertamina Hulu Energi
WMO Gresik.
d. Prosedur K3 yang dilakukan oleh PT. Pertamina Hulu Energi WMO Gresik
III-1
PROPOSAL PENGAJUAN KERJA PRAKTIK
PT. PERTAMINA HULU ENERGI WEST
MADURA OFFSHORE (WMO) GRESIK
e. Data hasil pengamatan dari program K3 yang telah dilaksanakan di PT. Pertamina
Hulu Energi WMO Gresik.
f. Data penilaian resiko dan pengendalian resiko yang ada di PT. Pertamina Hulu
Energi WMO Gresik.
g. Data kecelakaan kerja yang pernah terjadi di PT. Pertamina Hulu Energi WMO
Gresik.
3.2 Tahapan Pelaksanaan Kerja Praktik
Kerja praktik ini akan dilaksanakan di PT. Pertamina Hulu Energi WMO yang terletak di Jl.
Amak Khasim Desa Sidorukun Gresik, Jawa Timur, Indonesia. Dimana dalam
pelaksanaannya, kerja praktik direncanakan selama 30 hari yang dimulai pada 2 Januari 2019,
atau sesuai dengan persetujuan dan kebijakan PT. Pertamina Hulu Energi WMO Gresik.
Berikut tahapan kegiatan kerja praktik yang direncanakan:
Table 3.1 Rencana Kegiatan Kerja Praktik
September-
Desember Januari Februari Maret
Tahapan kegiatan November
KP Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke-
4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan
Persetujuan
proposal
Pelaksanaan KP
Penyusunan
laporan
Seminar KP
Sumber : Analisis Penulis, 2018
III-2
PROPOSAL PENGAJUAN KERJA PRAKTIK
PT. PERTAMINA HULU ENERGI WEST
MADURA OFFSHORE (WMO) GRESIK
Tahap ini meliputi pengumpulan data baik data sekunder seperti dokumen serta
referensi terkait analisis bahaya dan resiko dalam penerapan sistem manajemen keselamatan
dan kesehatan kerja serta dengan dokumentasi yang didapat melalui studi literatur dari pihak
PT. Pertamina Hulu Energi WMO Gresik maupun dari perpustakaan Teknik Lingkungan
serta pengumpulan data primer yang dilakukan melalui observasi secara langsung terhadap
PT. Pertamina Hulu Energi WMO Gresik, serta wawancara dengan narasumber.
Selanjutnya pada tahap ini dilakukan analisa dan pembahasan mengenai keadaan di
tempat Kerja Praktik, selain melakukan evaluasi terhadap hasil pengamatan lapangan
mengenai penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT. Pertamina
Hulu Energi WMO Gresik. Kemudian materi tersebut disusun dan dilakukan pembandingan
antara hasil di lapangan dengan teori yang ada.
III-3
PROPOSAL PENGAJUAN KERJA PRAKTIK
PT. PERTAMINA HULU ENERGI WEST
MADURA OFFSHORE (WMO) GRESIK
2. Metode Interview
Melakukan wawancara dengan orang-orang yang berkaitan dengan tujuan dan sasaran
pelaksanaan kerja praktik mengenai pemahaman terhadap sistem PT. Pertamina Hulu Energi
WMO Gresik, baik yang bersifat umum maupun khusus seperti supervisor, engineer, operator
technician, dan lain-lainnya.
3. Metode Analisa Data
Analisa yang dipakai dalam penelitian ini adalah:
a. Kualitatif, yaitu data yang berupa uraian kalimat, penjelasan serta keterangan
berdasarkan pada teori dalam literatur.
b. Perhitungan, yaitu data yang berupa hasil perhitungan dari tugas yang diberikan
pembimbing berdasarkan dalam literatur.
III-4
PROPOSAL PENGAJUAN KERJA PRAKTIK
PT. PERTAMINA HULU ENERGI WEST
MADURA OFFSHORE (WMO) GRESIK
Mulai
Persiapan
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Tahap
Pelaksanaan
Data Primer Data Sekunder
- Wawancara -Data dari laporan terdahulu
- Dokumentasi -Dokumen dan referensi di PT.
- Pengamatan langsung Pertamina Hulu Energi WMO
di lapangan - Literatur dari berbagai sumber.
Tahap
Penyusunan
Laporan Kesimpulan dan Saran
Selesai
III-5
PROPOSAL PENGAJUAN KERJA PRAKTIK
PT. PERTAMINA HULU ENERGI WEST
MADURA OFFSHORE (WMO) GRESIK
BAB IV
PENUTUP
Demikian proposal kegiatan kerja praktik ini penulis ajukan, semoga dapat
memberikan penjelasan mengenai maksud dan tujuan kerja praktik ini kepada PT. Pertamina
Hulu Energi WMO Gresik. Selain itu, semoga dari pelaksanaan kegiatan kerja praktik
didapatkan manfaat dan hasil yang besar sehingga dapat dijadikan sebagai pemikiran,
wawasan, dan penerapan tentang analisis resiko dalam sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja, serta akan lebih terjalin kemitraan yang positif dan saling menguntungkan
antara PT. Pertamina Hulu Energi WMO, dengan Departemen Teknik Lingkungan Fakultas
Teknik Universitas Diponegoro Semarang.
Sangat besar harapan penulis untuk dapat melaksanakan kerja praktik di PT.
Pertamina Hulu Energi WMO Gresik. Karena akan menjadi suatu pengalaman yang sangat
berharga terutama sebagai sarana untuk memperdalam pemahaman teori yang telah dipelajari
selama ini. Atas perhatian serta dukungannya, penulis mengucapkan banyak terima kasih.
IV-1
PROPOSAL PENGAJUAN KERJA PRAKTEK
PT. PERTAMINA HULU ENERGI WEST
MADURA OFFSHORE (WMO) GRESIK
Lampiran I
CURICULUM VITAE
PROFILE
Full Name : Larasati Sudirman
Nick Name : Laras
Place/Date of Birth : Bandar Lampung, May 3th 1998
Gender : Female
Permanent Address : Jl. Ir. Hi. Djuanda Gg. Melati, Kotaagung, Lampung 35384
Mobile Phone : +62-812-2633-9225
Faculty / Departement : Engineering Faculty / Diponegoro University
( Majoring Environmental Engineering)
E-mail : larasudirman@gmail.com
Nationality and Citizenship : Indonesia
Marital Status : Single
Religion : Islam
Personal Qualities : Open Minded, Team-Work, Hardworker, Communicative
FORMAL EDUCATION
Dates
Grade School/University Discipline
From-to
Kindergarten 2002-2004 TK. Dharma Wanita
Elementary School 2004-2010 SD N 3 Kuripan
Junior High School 2010-2013 SMP N 1 Kotaagung,
Lampung
Senior High School 2013-2016 SMA N 1 Kotaagung, Majoring in Natural
Lampung Science
College Student 2016-Present Diponegoro University Environmental
Engineering
PROPOSAL PENGAJUAN KERJA PRAKTEK
PT. PERTAMINA HULU ENERGI WEST
MADURA OFFSHORE (WMO) GRESIK
LANGUAGES
Languages Write Speak Read
Indonesia A A A
English B A B
Note A: Very Good B: Good C: Fair
ORGANIZATION EXPERIENCE
COURSE/TRAINING
ACHIEVEMENT
Achievement Level Year
Second Winner of Speech Regional
2012
Contest
Second Winner of "LCT Regional 2012
MIPA & PRAMUKA"
Semi Finalist of Biology National 2014
Olympiad at UNJ
Second Winner of "LCC Provincial
2015
MIPA"
First Winner of Biology Regional
2015
Olympiad (OSN)
Third Winner of Provincial
2015
Presenting Idea
LARASATI SUDIRMAN
NIM. 21080116120024
PROPOSAL PENGAJUAN KERJA PRAKTEK
PT. PERTAMINA HULU ENERGI WEST
MADURA OFFSHORE (WMO) GRESIK
DAFTAR PUSTAKA
Anwar Prabu Mangkunegara. 2002.Manajemen Sumber Daya Manusia. PT.Remaja Rosda
Karya, Bandung
Australia Standard/New Zealand. 1999. Risk Management 4360. Standards Association Of
Australia, Strathfield
Depnaker RI, Undang- undang No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Djohanputro, B. 2008. Manajemen Risiko Korporat. Pendidikan dan Pembinaan Manajemen.
Jakarta
E. Bird, Jr, Frank and L. Germain. 1990. Practical Loss Control Leadership. International
Loss Control Institute
Gempur Santoso. 2004.Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.Cetakan Pertama,
Prestasi Pustaka, JakartaAnsi Z16.2.1962, Rev dalam Bird
Heinrich H.W.1980. Industrial Accident Prevention. New York ; Mc. Graw Hil Book
Company
International Labour Office. 1989. Pencegahan Kecelakaan. Jakarta : PT. Pustaka Binaman
Pressindo
Kolluru, Rao V et all. 1996. Risk Assesment and Management handbook For Environmental
Health and Safety Professionals. Newyork : Mc Graw Hill
Mondy R Wayne. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga.
OHSAS 18001. 2007. Occupational Health and Safety Management System Requirements.
Peraturan Menteri Tenaga Keja No. Per 05/MEN/1966 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Kesehatan dan
Keselamatan Kerja.
Ramli, Soehatman.2009. Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan KerjaOHSAS 18001.
Jakarta : Dian Rakyat
Suardi, Rudi. 2005. Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja. Jakarta: Surveyor
Indonesia.
Suma’mur, P.K. 1994. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: Gunung Agung.
Suma’mur. 1986. Higine Perusahaan Dan Kesehatan Kerja. Jakarta : PT Gunung Agung Jakarta.
Tarwaka.2008. Manajamen dan Implementasi K3 di Tempat Kerja. Surakarta :Harapan Pers.