Anda di halaman 1dari 16

Manajemen

Shift Kerja
Ergonomi
Anggota Kelompok 4

Baby Aliska Ramadhani 1711211008


Tesya Mulia Saver 1711211009
Elin Rasyita 1711211034
Atika Zahira 1711211038
Cynthia Cahya Nopiyandi 1711213007
Raisa Salsabila 1711213010
Devhani Fitri 1711213022
Auria Lady Afifah 1711213028
Pengertian
Manajemen
Shift Kerja Menurut Landy (dalam Muchinsky, 1997),
jadwal kerja shift adalah adanya pengalihan
tugas atau pekerjaan dari satu kelompok
karyawan pada kelompok karyawan lain.

Riggio (1990), mendefinisikan kerja shift


sebagai suatu jadwal kerja dimana setiap
karyawan secara bergantian datang ke
tempat kerja agar kegiatan operasional tetap
berjalan
Karakteristik Dalam Penyusunan Jadwal Kerja

Waktu shift
• Shift pagi (shift pertama)
07.00 - 14.00.
• Shift sore (shift kedua)
14.00 - 21.00.
• Shift malam (shift ketiga)
21.00 - 07.00 Jadwal kerja shift
• permanen
• Rotasi
Continue…

3. Rasio arah rotasi


• Rotasi maju
• Rotasi mundur

4.Rasio istirahat kerja


Orang yang bekerja selama 8 jam mempunyai 16 jam untuk istirahat dan melak
ukan aktifitas lainnya, sedangkan yang bekerja selama 12 jam hanya mempunyai
waktu yang sedikit untuk istirahat sehingga mereka mengalami ketidak puasan d
engan waktu istirahat dan tidurnya (NOSH, 1997).
Manajemen Kerja Shift

• Tiap shift siang atau malam seharusny


Menurut Tayari F and Smith J. L. (199
7) hal yang perlu diperhatikan untuk a diikuti dengan paling sedikit 24 jam
manajemen kerja shift: libur dan tiap shift malam dengan pali
• Jika memungkinkan lamanya kerj ng sedikit 2 hari libur, sehingga peker
a shift malam dikurangi tanpa me ja dapat mengatur kebiasaaan tidur m
ngurangi kompensasi dan benefit ereka.
lainnya. • Memungkinkan adanya interaksi sosi
• Jumlah karyawan shift malam ya al dengan teman kerja.
ng diperlukan seharusnya dikuran • Menyediakan fasilitas kegiatan olah r
gi untuk mengurangi jumlah hari
kerja pekerja shift malam. aga seperti permainan bola basket, kh
ususnya untuk pekerja shift malam.
• Lamanya kerja shift tidak melebi
hi 8 jam. • Musik yang tidak monoton selama be
kerja shift malam sangat berguna.
Sistem Shift Kerja

Secara umum sistem itu dapat dibagi dalam beberapa pola, namun tidak menutup
kemungkinan suatu shift kerja dapat memiliki beberapa aspek dari pola yang berl
ainan.
Merancang perputaran shift tidak bisa dilakukan sembarangan, ada hal-hal yang h
arus diperhatikan dan diingat, yaitu :
• Kekurangan tidur atau istirahat hendaknya ditekan sekecil mungkin sehingga
dapat meminimumkan kelelahan
04
• Sediakan waktu sebanyak mungkin untuk kehidupan keluarga dan kontak soci
al
Teknik-teknik pengukuran waktu kerja dapat dibagi 2 :

Pengukuran waktu secara langsung, pengukur


01 an yang dilaksanakan ditempat dimana pekerja
yang diukur dilaksanakan

Pengukuran secara tidak langsung, yaitu cara


02 pengukuran kerja dengan menggunakan jam
henti (stop watch)
Ada dua jenis kelelahan:
1. Kelelahan Otot (Muscular Fatigue)
Perbedaan
2. Kelelahan Umum (General Fatigue)
Kelelahan
Antara
Shift Pagi dan Malam Penyebab kelelahan
1. Kelelahan fisiologis
2. Kelelahan secara psikologis
Dampak Shift Kerja
Dampak Positif Shift Kerja
Kondisi keselamatan kerja yang optimal adalah sarana utam
a untuk mencegah kecelakaan kerja, cacat dan kematian
akibat dari kecelakaan kerja. Keselamatan kerja berhubu
ngan dengan mesin, alat kerja, bahan proses pengolaha
nnya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta car
a- cara melakukan pekerjaan (Suma’mur, 1993).
Banyak perusahaan beroperasi lebih dari 8 jam per hari unt
uk memenuhi kebutuhan pasar dan karena keterbatasan
sumber daya/fasilitas. Konsekuensinya, perusahaan haru
s melakukan shift kerja.
Dampak Negatif Shift Kerja
Aspek Fisiologis
Circadian rhythms: proses-proses yang saling berhubungan yang dialami tubuh untuk
menyesuaikan dengan perubahan waktu selama 24 jam.
Aspek Psikologis
Stres akibat shift kerja akan menyebabkan kelelahan yang dapat menyebabkan gangg
uan psikis pada pekerja sehingga menimbulkan stres, dan kelelahan
Aspek Kinerja
shift kerja memiliki pengaruh pada kinerja pekerja, waktu kerja siang hari lebih baik dari
pada malam hari, sehingga dalam menentukan shift kerja harus diperhatikan kombinasi
dari tipe pekerjaan, sistem shift dan tipe pekerja
Domestik dan sosial
Shift kerja akan berpengaruh negatif terhadap hubungan keluarga seperti, tingkat berk
umpulnya anggota keluarga dan sering berakibat pada konflik keluarga (Tayyari & Smit
h,1997).
Stres Kerja
Stres kerja yaitu stres sebagai stimulus, stres sebagai re
spon dan stres sebagai stimulus-respon. Stres sebagai s
timulus merupakan pendekatan yang mengarahkan pada
lingkungan. Definisi stimulus memandang stres sebagai
suatu kekuatan yang menekan individu untuk konsekuen
si dari interaksi antara stimulus lingkungan dengan respo
n individu. Pendekatan stimulus- respon mendefinisikan
stres sebagai konsekuensi dari interaksi antara stimulus l
ingkungan dengan respon individu. Stres dipandang tida
k sekedar sebuah stimulus atau respon, melainkan stres
merupakan hasil interaksi unik antara kondisi stimulus lin
gkungan dan kecenderungan individu untuk memberikan
tanggapan (Dwiyanti, 2001).
Faktor Penyebab Stress Kerja

Faktor lingkungan kerja


Faktor-faktor
dapat berupa kondisi
instrinsik dalam
fisik, manajemen kantor pekerjaan
maupun hubungan
sosial di lingkungan pe
kerjaan.
Hubungan Antara
Stres Kerja dengan Shift Malam

Stres adalah suatu respon adaptif, melalui karakteristik indiv


idu dan atau proses psikologi secara langsung terhadap tind
akan, situasi, dan kejadian eksternal yang menimbulkan tunt
utan khusus baik fisik maupun psikologis yang bersangkuta
n. Stres menunjuk pada keadaan internal individu yang men
ghadapi ancaman terhadap kesejahteraan fisik maupun psik
isnya. Penekanannya adalah pada persepsi dan evaluasi in
dividu terhadap stimulus yang memiliki potensi membahaya
kan bagi dirinya sehingga ada perbandingan antara tuntutan
yang menekan individu dan kemampuannya untuk mengata
si tuntutan tersebut.
Any Question
So Far?

1. 4.

2. 5.

3. 6.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai