5 Intan Hasriyona
Salsabila Syifa S
Zilhasrati
02 Gangguan Hati
Ginjal mempertahankan pH plasma darah pada kisaran 7,4 melalui pertukaran ion hidtronium dan
hidroksil. Akibatnya, urin yang dihasilkan dapat bersifat asam pada pH 5 atau alkalis pada pH 8.
Penyakit Ginjal Akibat Kerja
Penyakit ginjal karena pekerjaan dapat digolongkan menjadi akut,sub-akut,kronis.
1. Ginjal Akut
Gangguan ginjal akut adalah suatu keadaan gangguan fungsi ginjal yang menurun secara tiba-tiba dan mengakibatkan
timbulnya gangguan keseimbangan air dan elektrolit, asam basa dan tertumpuknya bahan-bahan sisa dalam darah
(ureum dan kreatinin).
Patofisiologi
Oleh sebab-sebab prerenal seperti dehidrasi akan menyebabkan aliran darah ke ginjal
berkurang, mengakibatkan aliran darah ke korteks juga berkurang. Aliran darah ke korteks
yang berkuran menyebabkan reabsorpsi Na+di tubulus proksimal menurun sehingga Na+ di
lumen tubulus distalis meningkat dan merangsang apparatus jukstaglomeruli untuk
meproduksi renin. Renin bersama angiotensinogen berubah menjadi angiotensin I, lalu
angiotensin I berubah menjadi angiotensin II oleh ACE (Angiotensin-Converting Enzyme) yang
menyebabkan vasokonstriksi arteriole aferen sehingga GFR (laju filtrasi glomerulus) menurun
menyebabkan oligouri.
Bila hipoperfusi ginjal ini berlangsung lama, akan timbul iskemik ginjal yang akhirnya
menyebabkan nekrosis tubular akut. Nekrosis tubular akut ini dapat pula disebabkan oleh
zat-zat toksik seperti metil alkohol, obat-obatan tertentu (kanamisin, polimoksin) dan zat-zat
lain misalnya racun ular dan logam berat (Pb).
Penyakit Ginjal Akibat Kerja
Penyakit ginjal karena pekerjaan dapat digolongkan menjadi akut,sub-akut,kronis.
Gejala-Gejala
Pada umumnya gangguan ginjal akut ini dalam perjalanan penyakitnya mengalami 3 periode yaitu:
1. Periode Oligouri
Periode ini berlangsung 1-3 minggu. Bila lebih 3 minggu harus dipikirkan kemungkinan terjadinya
nekrosis tubular akut (NTA). Gejala klinik yang sering dijumpai pada periode ini adalah:
Gejala-Gejala
Pada umumnya gangguan ginjal akut ini dalam perjalanan penyakitnya mengalami 3 periode yaitu:
2. Periode Poliuri
Periode ini terjadi sesudah periode oligouri dengan produksi urin lebih dari normal bahkan kadang-
kadang mencapai 4-6 liter/24 jam (poliuri). Diduga poliuri disebabkan oleh efek diuretik ureum, di
samping kemungkinan diakibatkan pula oleh gangguan faal tubuli dalam hal reabsorpsi air dan Na+.
Pada masa ini pembatasan diet dan cairan tidak diperlukan lagi. Penting diketahui bahwa pada periode
ini kehilangan cairan dan elektrolit bisa sangat banyak sehingga kemungkinan terjadinya dehidrasi atau
gangguan keseimbangan elektrolit perlu diperhatikan.
3. Periode Penyembuhan
Penyembuhan faal ginjal tergantung dari penyebabnya. Bila penyebabnya prerenal atau postrenal
umumnya fungsi ginjal cepat kembali normal. Bila penyebabnya renal, maka penyembuhan secara
sempurna akan tercapai sesudah 6-12 bulan. Faal ginjal yang paling akhir menjadi normal adalah tes
konsentrasi.
Penyakit Ginjal Akibat Kerja
Penyakit ginjal karena pekerjaan dapat digolongkan menjadi akut,sub-akut,kronis.
Contoh Penyebab
Langsung: Kriteria Diagnostik
• Hidrokarbon halogenated misal • Ada kontak dengan agen
karbon tetraklorid • Gejala timbul dalam waktu
• Glikol, misalnya etilen glikol kurang dari 1 minggu
• Pestisida • Gejala gastrointestinal misal
• Organopospat misal paration mual, muntah
• Organoklorin misal DDT • Kreatinin serum > 1,5 mg%
• Biripidil misal paraqual • Asidosis metabolik
Tak langsung: • Hiperkalemi (K>5.5 meq/l)
• Agen hemolitik misal arsen • Oliguri atau anuri
• Agen rabdomiolitik misal
etilen-glikol Tingkat Cacat Menetap
• Pelarut hidrokarbon penilaiannya dilakukan setelah
• Logam berat fase akut diatasi.
Penyakit Ginjal Akibat Kerja
Penyakit ginjal karena pekerjaan dapat digolongkan menjadi akut,sub-akut,kronis.
2. Ginjal Sub-Akut
Keadaan Sub-akut, dapat terlihat saat keracunan timah hitam dengan gejala ogluria dan sedikit proteinuria dan
hematuria.
3. Ginjal Kronik
Keadaan kronis terjadi saat keracunan timah hitam, kadmium, karbon disulfide, dan lainnya yang menggambarkan
infusinisi ginjal dan kelaianan tekanan darah.
Cadmium (Cd)
Kadmium dengan paparanyang rendah dapat menyebabkan efek hepatotoksik, perubahan tekanan
darah, komplikasi diabetes, gagal ginjal kronis dan perubahan pada struktur tulang. Sedangkan
paparan kadmium yang tinggi dapat menyebabkan penyakit itai-itai. Banyaknya ion Cd bebas dan
berkurangnya kemampuan ginjal untuk memproduksi MT akan menyebabkan kerusakan pada tubulus
sehingga Cd banyak terdapat pada urin dan dapat terakumulasi sampai pada tingkat toksik .Efek toksik
dari banyaknya kadmium bebas di ginjal dapat terjadi adanya degenerasi sel-sel tubulus ginjal.
Pelarut Organik
Pelarut organik dapat merangsang gagal ginjal dan kerusakan ginjal yang terjadi akibat hipersensitiv
obat yang dapat terjadi,bukan hanya pada yang meminum obat untuk terapi namun untuk orang yang
membuat obat tersebut di tempat kerja .Sindrom nephrotik juga dapat terjadi di tempat kerja akibat
proteinurianya yang cukup hebat.Hal tersebut dapat terjadi saat terpajan merkuri,bismuth,emas.
Penyakit Ginjal Akibat Paparan Logam Berat di Tempat Kerja
Timah (Pb)
Paparan berlebihan timah (Pb) dapat menyebabkan efek nefrotoksik akut atau kronis. Nefropati Pb
akut dicirikan oleh defisit fungsional umum mekanisme transportasi tubular
(Sindrom Fanconi) dan secara morfologis dengan munculnya perubahan degeneratif di epitel tubular
dan nuclear inclusion bodies yang mengandung protein kompleks Pb.
Merkuri (Hg)
Ginjal adalah salah satu organ yang menjadi target utama dari paparan uap merkuri.
Merkuri anorganik terakumulasi dalam tubulus proksimal dengan waktu paruh sekitar dua bulan. Merkuri
klorida (HgCl2) sangat nefrotoksik dan dapat menyebabkan nekrosis tubular akutpada dosis> 1,0 mg / kg berat
badan.
Arsen (AsH3)
Arsen adalah bahan umum insektisida, yang dapat tertelan tanpa sengaja atau sengaja. Keracunan akut yang parah
dapat menyebabkan kolaps kardiovaskuler dan gagal ginjal akut. Nekrosis tubular akut juga dapat
diakibatkan dari paparan gas arsen dialam kecelakaan industri.
Penyakit Ginjal Akibat Paparan Logam Berat di Tempat Kerja
Kromium (Cr)
Oliguria pada gagal ginjal akut dan nekrosis tubular terjadi setelah penyerapan besar kromium heksavalen dalam
bentuk kromat atau dikromat. Gagal ginjal disebabkan oleh kromium trivalen.
Uranium (U)
Penyerapan sejumlah kecil uranium dalam waktu lama dapat menghasilkan penyakit ginjal kronis interstisial.Studi
yang cermat terhadap para pekerja di sebuah pabrikpenyulingan uranium menunjukkan peningkatan B2-
mikroglobulin pada ekskresi urin, suatu bentuk proteinuria berhubungan dengan penyakit ginjal interstisial. Garam
uranium, bila diberikan secara intravena, sangat nephrotoxic dan dapat mengakibatkan nekrosis tubular pada
ginjal.
Silika (Si)
Bukti bahwa silika adalah salah satu nefrotoksik yang dapat ditemui di tempat
kerja sangat terbatas. Laporan anekdot dan studi klinis yang tidak terpercaya pda serangkaian kasus
patologis menunjukkan bahwa penyakit silikosis paru berat, terutama silikosis akut, terkait dengan penyakit
glomerulotubular. Pada pemeriksaan histologist ginjal dapat memperlihatkan nefritis glomerulus proliferatif fokal,
dan nefritis bulan sabit serta penyakit tubulointerstisial yang berat. Penyakit ini muncul dalam perkembangan dari
vaskulitis dan hipertensi. glomerulonefritis imunologi yang diinduksi silikosis ditandai dengan infiltrasi sel limfositik
dan plasma ginjal.
Pengaruh Tekanan Panas terhadap Gangguan Fungsi Ginjal
Pekerja yang terpajan tekanan panas terus menerus memiliki risiko terjadinya
dehidrasi berulang. Dehidrasi dapat menyebabkan acute kideny injury (AKI) fase pre
renal. Kondisi tersebut ditandaidengan peningkatan BUN kreatinin serum dan anuria.
Tahap awal, ginjal akan melakukan mekanisme adaptasi untuk mempertahankan nilai
laju filtrasi glomerolus. Upaya pencegahan yang dilakukan pada saat awal kerusakan
ini dapat memberikan hasil baik bila dilakukan dalam kurun waktu 24-36 jam. Tanpa
penanganan segera maka proses berlanjut sebagi awal dari injury pada ginjal.
Cara Pencegahan Gangguan Fungsi Ginjal Akibat Tekanan Panas
Pencegahan
Untuk mencegah penyakit ginjal, bisa dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat
seperti menjaga asupan makanan (terutama gula) dan banyak olahraga. Asupan gula
tambahan di luar yang kita makan yang dianjurkan yaitu 25 gram per hari untuk
perempuan dan 38 gram per hari untuk laki-laki. Jadi perhatikan dengan baik
kandungan nutrisi di setiap produk makanan dan minuman.
Penuhi kebutuhan cair dengan cukup minum air putih yaitu 40 cc per kilogram berat
badan. Contohnya, jika seseorang memiliki berat badan 50 kg, maka air putih yang
dianjurkan untuk dikonsumsi adalah 2.000 cc atau 2 liter per harinya.Kurangi
konsumsi kopi, minuman kemasan dan minuman bersoda karena bisa menyebabkan
endapan di ginjal. Air minum yang disarankan adalah air putih dan teh hijau.
Gangguan Hati
Penyakit
Hati akibat Kerja
Penyakit hati akibat kerja merupakan salah
satu penyakit yang sering terdiagnosis
penyakit akibat kerja yang sangat sulit
ditegakkan pada keadaan dini karena sulit
dipastikan apakah didapat ditempat kerja
atau tidak.
Penyebab penyakit hati akibat kerja adalah:
Contoh Penyebab:
• Aromatik "chlorinated" (bifenil poliklorida, benzenheksaklorida, dioksin,
pestisida).
Kriteria Diagnostik:
• Ada kontak dengan agen
• Gangguan faal hati hilang timbul (bilirubin, SGOT, SGPT)
• Sering disertai kelainan kulit (porfiria tarda)
• Singkirkan penyakit hati kronik lain (histopatologik tidak khas.
Tingkat Cacat Menetap: Ringan
4 Sirosis Hati
Penyebab:
• Ikatan logam (arsenik)
• Haloalkil (vinil klorida)
• Hidrokarbon "chlorinated" (ccl4)
• Aromatik "chlorinated" (PCB, benzen
heksaklorida, dioksin, pestisida).
Kriteria Diagnostik:
• Riwayat adanya penyakit yang disebut di atas (pernah
alami penyakit 1 s/d 3)
• Tanda/stigmata sirosis hati
• USG untuk usus yang stigmatanya minimal
Tingkat Cacat Menetap: berat
Hepatoma
5 (Karsinoma Hepatoseluler)
F Geografi
F
Hereditas A
A
Faktor keturunan misalnya K Iklim dan Cuaca
K
Asidosis tubulus ginjal T
T
O
O Jumlah air yang diminum
R
R