Anda di halaman 1dari 37

Gangguan

Ginjal, Hati dan


Saluran Kemih
di Tempat Kerja
Kesehatan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja
Shintia Febriani Safitri

Baby Aliska Ramadhani

Anggota Tesya Mulia Saver

Kelompok Miftahul Khairin Nisak

5 Intan Hasriyona

Salsabila Syifa S

Zilhasrati

Nur Intan Rahmi


Outline
01 Gangguan Ginjal

02 Gangguan Hati

03 Gangguan Saluran Kemih


Gangguan Ginjal
Anatomi Ginjal
Ginjal (Ren) merupakan organ yang mempunyai peran penting
? dalam mengatur keseimbangan air dan metabolit dalam tubuh
dan mempertahankan keseimbangan asam basa dalam darah.
Produk sisa berupa urin akan meninggalkan ginjal menuju saluran
kemih untuk dikeluarkan dari tubuh. Ginjal terletak di belakang
peritoneum sehingga disebut organ retroperitoneal (Snell, 2006).

Ginjal berwarna coklat kemerahan dan berada di sisi kanan


dan kiri kolumna vertebralis setinggi vertebra T12 sampai
vertebra L3. Ginjal dexter terletak sedikit lebih rendah
daripada sinistra karena adanya lobus hepatis yang besar.
Masing-masing ginjal memiliki fasies anterior, fasies inferior,
margo lateralis, margo medialis, ekstremitas superior dan
ekstremitas inferior (Moore dan Agur, 2002).
Fisiologi Ginjal
Menurut Prabowo dan Pranata (2014), ginjal memiliki fungsi sebagai berikut:

?Mengekskresikan zat-zat yang merugikan bagi tubuh

Mengekskresikan kelebihan gula dalam darah.

Membantu keseimbangan air dalam tubuh, yaitu mempertahankan tekanan


osmotik ekstraseluler.

Mengatur konsentrasi garam dalam darah dan keseimbangan asam-basa darah.

Ginjal mempertahankan pH plasma darah pada kisaran 7,4 melalui pertukaran ion hidtronium dan
hidroksil. Akibatnya, urin yang dihasilkan dapat bersifat asam pada pH 5 atau alkalis pada pH 8.
Penyakit Ginjal Akibat Kerja
Penyakit ginjal karena pekerjaan dapat digolongkan menjadi akut,sub-akut,kronis.

1. Ginjal Akut
Gangguan ginjal akut adalah suatu keadaan gangguan fungsi ginjal yang menurun secara tiba-tiba dan mengakibatkan
timbulnya gangguan keseimbangan air dan elektrolit, asam basa dan tertumpuknya bahan-bahan sisa dalam darah
(ureum dan kreatinin).

1. Gangguan Ginjal Akut Prerenal


Etiologi Gangguan ginjal akut yang terjadi pada bentuk ini adalah
akibat kurangnya darah menuju ginjal sehingga terjadi
hipoperfusi ginjal.

2. Gangguan Ginjal Akut Renal


Gangguan ginjal akut renal ini dapat disebabkan secara
primer oleh penyakit dalam ginjal sendiri maupun
3. Gangguan Ginjal Akut Postrenal sekunder dari gangguan ginjal akut prerenal dan
Gangguan ginjal akut bentuk ini terutama terjadi akibat gangguan ginjal akut renal.
obstruksi saluran kemih walaupun pembentukan urin
cukup.
Penyakit Ginjal Akibat Kerja
Penyakit ginjal karena pekerjaan dapat digolongkan menjadi akut,sub-akut,kronis.

Patofisiologi
Oleh sebab-sebab prerenal seperti dehidrasi akan menyebabkan aliran darah ke ginjal
berkurang, mengakibatkan aliran darah ke korteks juga berkurang. Aliran darah ke korteks
yang berkuran menyebabkan reabsorpsi Na+di tubulus proksimal menurun sehingga Na+ di
lumen tubulus distalis meningkat dan merangsang apparatus jukstaglomeruli untuk
meproduksi renin. Renin bersama angiotensinogen berubah menjadi angiotensin I, lalu
angiotensin I berubah menjadi angiotensin II oleh ACE (Angiotensin-Converting Enzyme) yang
menyebabkan vasokonstriksi arteriole aferen sehingga GFR (laju filtrasi glomerulus) menurun
menyebabkan oligouri.

Bila hipoperfusi ginjal ini berlangsung lama, akan timbul iskemik ginjal yang akhirnya
menyebabkan nekrosis tubular akut. Nekrosis tubular akut ini dapat pula disebabkan oleh
zat-zat toksik seperti metil alkohol, obat-obatan tertentu (kanamisin, polimoksin) dan zat-zat
lain misalnya racun ular dan logam berat (Pb).
Penyakit Ginjal Akibat Kerja
Penyakit ginjal karena pekerjaan dapat digolongkan menjadi akut,sub-akut,kronis.
Gejala-Gejala
Pada umumnya gangguan ginjal akut ini dalam perjalanan penyakitnya mengalami 3 periode yaitu:

1. Periode Oligouri
Periode ini berlangsung 1-3 minggu. Bila lebih 3 minggu harus dipikirkan kemungkinan terjadinya
nekrosis tubular akut (NTA). Gejala klinik yang sering dijumpai pada periode ini adalah:

• Gangguan kesadaranGejala gastrointestinal: anoreksia, mual sampai muntah


• Gejala kardiovakular: hipertensi dan payah jantung.
• Gejala-gejala lain: anemis akibat perdarahan, kejang-kejang yang dapat disebabkan oleh uremia,
hiperkalemia, ataupun hipokalemia.
• Selain gejala-gejala di atas perlu pula dilakukan pemeriksaan laboratorium pada fase oligouri ini
yaitu kadar ureum, kreatinin, kalium, fosfat yang meninggi dalam darah, sedangkan Na+ dan
Ca2+menurun.
Penyakit Ginjal Akibat Kerja
Penyakit ginjal karena pekerjaan dapat digolongkan menjadi akut,sub-akut,kronis.

Gejala-Gejala
Pada umumnya gangguan ginjal akut ini dalam perjalanan penyakitnya mengalami 3 periode yaitu:

2. Periode Poliuri
Periode ini terjadi sesudah periode oligouri dengan produksi urin lebih dari normal bahkan kadang-
kadang mencapai 4-6 liter/24 jam (poliuri). Diduga poliuri disebabkan oleh efek diuretik ureum, di
samping kemungkinan diakibatkan pula oleh gangguan faal tubuli dalam hal reabsorpsi air dan Na+.
Pada masa ini pembatasan diet dan cairan tidak diperlukan lagi. Penting diketahui bahwa pada periode
ini kehilangan cairan dan elektrolit bisa sangat banyak sehingga kemungkinan terjadinya dehidrasi atau
gangguan keseimbangan elektrolit perlu diperhatikan.

3. Periode Penyembuhan
Penyembuhan faal ginjal tergantung dari penyebabnya. Bila penyebabnya prerenal atau postrenal
umumnya fungsi ginjal cepat kembali normal. Bila penyebabnya renal, maka penyembuhan secara
sempurna akan tercapai sesudah 6-12 bulan. Faal ginjal yang paling akhir menjadi normal adalah tes
konsentrasi.
Penyakit Ginjal Akibat Kerja
Penyakit ginjal karena pekerjaan dapat digolongkan menjadi akut,sub-akut,kronis.

Contoh Penyebab
Langsung: Kriteria Diagnostik
• Hidrokarbon halogenated misal • Ada kontak dengan agen
karbon tetraklorid • Gejala timbul dalam waktu
• Glikol, misalnya etilen glikol kurang dari 1 minggu
• Pestisida • Gejala gastrointestinal misal
• Organopospat misal paration mual, muntah
• Organoklorin misal DDT • Kreatinin serum > 1,5 mg%
• Biripidil misal paraqual • Asidosis metabolik
Tak langsung: • Hiperkalemi (K>5.5 meq/l)
• Agen hemolitik misal arsen • Oliguri atau anuri
• Agen rabdomiolitik misal
etilen-glikol Tingkat Cacat Menetap
• Pelarut hidrokarbon penilaiannya dilakukan setelah
• Logam berat fase akut diatasi.
Penyakit Ginjal Akibat Kerja
Penyakit ginjal karena pekerjaan dapat digolongkan menjadi akut,sub-akut,kronis.

2. Ginjal Sub-Akut
Keadaan Sub-akut, dapat terlihat saat keracunan timah hitam dengan gejala ogluria dan sedikit proteinuria dan
hematuria.

3. Ginjal Kronik
Keadaan kronis terjadi saat keracunan timah hitam, kadmium, karbon disulfide, dan lainnya yang menggambarkan
infusinisi ginjal dan kelaianan tekanan darah.

Contoh Penyebab: Kriteria Diagnostik


• Logam berat misal cadmium, timah hitam, • Ada kontak dengan agen
berilium • Gangguan gastrointestinal misal mual, muntah
• Fisik misal radiasi mengion • Oliguria dan anuria
• Hipertensi
Tingkat Cacat Menetap: • Edema
Ringan, sedang, berat • Kreatinin serum > 1,5 mg%
• Asam urat > 7,mg%
• Asidosis metabolik
• Hiperkalemia (K > 5,5 meq/l)
Prevalensi Gangguan Ginjal di Tempat Kerja
• Prevalensi gagal ginjal pada laki-laki (0,3%) lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan (0,2%).
• Berdasarkan karakteristik umur prevalensi tertinggi pada kategori usia diatas 75 tahun (0,6%), dimana
mulai terjadi peningkatan pada usia 35 tahun ke atas.
• Penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) tahun 2004 menunjukkan
konsumsi minuman bersoda dan berenergi lebih dari tiga kali perbulan berisiko 25,8 kali mengalami PGK.
• Penelitian lain di Yogyakarta tahun 2008 menunjukkan risiko PGK sebesar 6,6 kali lebih tinggi pada orang
yang mengonsumsi minuman suplemen energi.
• Hasil survei Komunitas Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) tahun 2005 terhadap 9.412 subjek
di Indonesia menunjukkan bahwa 12.5% sudah mengalami penurunan fungsi ginjal, artinya sekitar 25-30
juta penduduk Indonesia mengalami penurunan fungsi ginjal.
• Data Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan tahun 2012 menyebutkan total biaya hemodialisis
sebesar 227 milyar rupiah merupakan tindakan medis yang menyerap porsi terbesar dari biaya kesehatan
yang ditanggung oleh PT Askes maupun jaminan asuransi lainnya
• Realisasi pembiayaan pelayanan kesehatan oleh BPJS pada tahun 2015 sebanyak 2,78 triliun rupiah
dihabiskan untuk penyakit ginjal, baik rawat inap maupun rawat jalan, jumlah tersebut meningkat dari
tahun 2014 sebesar 2,2 triliun rupiah.
Penyakit Ginjal Akibat Paparan Logam Berat di Tempat Kerja

Cadmium (Cd)
Kadmium dengan paparanyang rendah dapat menyebabkan efek hepatotoksik, perubahan tekanan
darah, komplikasi diabetes, gagal ginjal kronis dan perubahan pada struktur tulang. Sedangkan
paparan kadmium yang tinggi dapat menyebabkan penyakit itai-itai. Banyaknya ion Cd bebas dan
berkurangnya kemampuan ginjal untuk memproduksi MT akan menyebabkan kerusakan pada tubulus
sehingga Cd banyak terdapat pada urin dan dapat terakumulasi sampai pada tingkat toksik .Efek toksik
dari banyaknya kadmium bebas di ginjal dapat terjadi adanya degenerasi sel-sel tubulus ginjal.

Pelarut Organik
Pelarut organik dapat merangsang gagal ginjal dan kerusakan ginjal yang terjadi akibat hipersensitiv
obat yang dapat terjadi,bukan hanya pada yang meminum obat untuk terapi namun untuk orang yang
membuat obat tersebut di tempat kerja .Sindrom nephrotik juga dapat terjadi di tempat kerja akibat
proteinurianya yang cukup hebat.Hal tersebut dapat terjadi saat terpajan merkuri,bismuth,emas.
Penyakit Ginjal Akibat Paparan Logam Berat di Tempat Kerja
Timah (Pb)
Paparan berlebihan timah (Pb) dapat menyebabkan efek nefrotoksik akut atau kronis. Nefropati Pb
akut dicirikan oleh defisit fungsional umum mekanisme transportasi tubular
(Sindrom Fanconi) dan secara morfologis dengan munculnya perubahan degeneratif di epitel tubular
dan nuclear inclusion bodies yang mengandung protein kompleks Pb.

Merkuri (Hg)
Ginjal adalah salah satu organ yang menjadi target utama dari paparan uap merkuri.
Merkuri anorganik terakumulasi dalam tubulus proksimal dengan waktu paruh sekitar dua bulan. Merkuri
klorida (HgCl2) sangat nefrotoksik dan dapat menyebabkan nekrosis tubular akutpada dosis> 1,0 mg / kg berat
badan.

Arsen (AsH3)
Arsen adalah bahan umum insektisida, yang dapat tertelan tanpa sengaja atau sengaja. Keracunan akut yang parah
dapat menyebabkan kolaps kardiovaskuler dan gagal ginjal akut. Nekrosis tubular akut juga dapat
diakibatkan dari paparan gas arsen dialam kecelakaan industri.
Penyakit Ginjal Akibat Paparan Logam Berat di Tempat Kerja
Kromium (Cr)
Oliguria pada gagal ginjal akut dan nekrosis tubular terjadi setelah penyerapan besar kromium heksavalen dalam
bentuk kromat atau dikromat. Gagal ginjal disebabkan oleh kromium trivalen.

Uranium (U)
Penyerapan sejumlah kecil uranium dalam waktu lama dapat menghasilkan penyakit ginjal kronis interstisial.Studi
yang cermat terhadap para pekerja di sebuah pabrikpenyulingan uranium menunjukkan peningkatan B2-
mikroglobulin pada ekskresi urin, suatu bentuk proteinuria berhubungan dengan penyakit ginjal interstisial. Garam
uranium, bila diberikan secara intravena, sangat nephrotoxic dan dapat mengakibatkan nekrosis tubular pada
ginjal.

Silika (Si)
Bukti bahwa silika adalah salah satu nefrotoksik yang dapat ditemui di tempat
kerja sangat terbatas. Laporan anekdot dan studi klinis yang tidak terpercaya pda serangkaian kasus
patologis menunjukkan bahwa penyakit silikosis paru berat, terutama silikosis akut, terkait dengan penyakit
glomerulotubular. Pada pemeriksaan histologist ginjal dapat memperlihatkan nefritis glomerulus proliferatif fokal,
dan nefritis bulan sabit serta penyakit tubulointerstisial yang berat. Penyakit ini muncul dalam perkembangan dari
vaskulitis dan hipertensi. glomerulonefritis imunologi yang diinduksi silikosis ditandai dengan infiltrasi sel limfositik
dan plasma ginjal.
Pengaruh Tekanan Panas terhadap Gangguan Fungsi Ginjal

Pekerja yang terpajan tekanan panas terus menerus memiliki risiko terjadinya
dehidrasi berulang. Dehidrasi dapat menyebabkan acute kideny injury (AKI) fase pre
renal. Kondisi tersebut ditandaidengan peningkatan BUN kreatinin serum dan anuria.
Tahap awal, ginjal akan melakukan mekanisme adaptasi untuk mempertahankan nilai
laju filtrasi glomerolus. Upaya pencegahan yang dilakukan pada saat awal kerusakan
ini dapat memberikan hasil baik bila dilakukan dalam kurun waktu 24-36 jam. Tanpa
penanganan segera maka proses berlanjut sebagi awal dari injury pada ginjal.
Cara Pencegahan Gangguan Fungsi Ginjal Akibat Tekanan Panas

Pemantauan Lingkungan Kerja

Edukasi dan Pelatihan bagi Pekerja

Penilaian dan Proses Aklimatisasi

Penilaian Status Hidrasi

Penurunan Berat Badan

Rehidrasi Pada Pekerja

Pemeriksaan Kesehatan Berkala


Pengobatan Dan Pencegahan Gangguan Ginjal
Pengobatan
Pengobatan untuk ginjal disesuaikan dengan jenis penyakitnya. Biasanya dilakukan
dengan mengontrol gejala, mengurangi komplikasi, dan memperlambat keparahan
penyakit dengan pemberian obat (disesuaikan dengan anjuran dokter). Namun, jika
sudah mengalami gagal ginjal kronis, pengobatannya harus dengan cuci darah untuk
mengeluarkan racun. Karena jika tidak dilakukan, orang dengan penyakit gagal ginjal
kronis bisa mengalami sindrom uremia (terbentuknya racun dalam darah).
Alternatif pengobatan selain cuci darah adalah dengan melakukan transplantasi ginjal
dengan beberapa syarat. Bagi pendonor, syaratnya harus ikhlas hidup dengan satu
ginjal seumur hidupnya. Dan bagi penerima transplantasi ginjal, harus ada screening
lanjutan dan kecocokan. Biasanya yang tidak pernah ditolak adalah donor ginjal dari
ibu untuk anaknya.
Pengobatan Dan Pencegahan Gangguan Ginjal

Pencegahan
Untuk mencegah penyakit ginjal, bisa dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat
seperti menjaga asupan makanan (terutama gula) dan banyak olahraga. Asupan gula
tambahan di luar yang kita makan yang dianjurkan yaitu 25 gram per hari untuk
perempuan dan 38 gram per hari untuk laki-laki. Jadi perhatikan dengan baik
kandungan nutrisi di setiap produk makanan dan minuman.
Penuhi kebutuhan cair dengan cukup minum air putih yaitu 40 cc per kilogram berat
badan. Contohnya, jika seseorang memiliki berat badan 50 kg, maka air putih yang
dianjurkan untuk dikonsumsi adalah 2.000 cc atau 2 liter per harinya.Kurangi
konsumsi kopi, minuman kemasan dan minuman bersoda karena bisa menyebabkan
endapan di ginjal. Air minum yang disarankan adalah air putih dan teh hijau.
Gangguan Hati
Penyakit
Hati akibat Kerja
Penyakit hati akibat kerja merupakan salah
satu penyakit yang sering terdiagnosis
penyakit akibat kerja yang sangat sulit
ditegakkan pada keadaan dini karena sulit
dipastikan apakah didapat ditempat kerja
atau tidak.
Penyebab penyakit hati akibat kerja adalah:

• Infeksi : virus bakteri


• Noninfeksi : kontak bahan hepatotoksik
1 Hepatitis Akut
Kriteria Diagnostik:
Contoh Penyebab: ► Klinik:
• Anorganik: bahan kimia anorganik • riwayat adanya pemaparan dengan agen sebelum timbulnya gejala
misal tembaga, timah hitam, fosfor, • rasa lemas, cepat lelah, mual, intoleransi lemak, urin warna air teh/kopi
antimon, thallium, krom, brom, • ikterus, hepato-megali dan nyeri tekan
merkuri. • singkirkan penyebab lain (alkohol, obat, infeksi)
• Organik: bahan kimia organik misal
senyawa hidrokarbon alifatik dan ► Laboratorium:
aromatik dengan ikatan klor maupun • hiperbilirubinemia (libirubin D > 1)
lain (dinitro benzene, hidrazin, eter, • SGOT dan SGPT 
alkohol). • SGOT < SGPT
• Fosfatase lindi dan GGT sedikit 
• HBs Ag negatif
Tingkat Cacat Menetap: tidak ada • IgM anti HAV negatif
• IgM anti HCV negatif
2 Hepatitis Akut Kolestatik
Kriteria Diagnostik:
► Klinik:
Penyebab: • riwayat adanya pemaparan dengan agen sebelum timbulnya gejala
• Resin • rasa lemas, cepat lelah, mual, intoleransi lemak, urin warna air teh/kopi
• ikterus, hepato-megali dan nyeri tekan
• singkirkan penyebab lain (alkohol, obat, infeksi)
Tingkat Cacat Menetap: tidak ada
► Laboratorium:
• hiperbilirubinemia (libirubin D > 1)
• SGOT dan SGPT 
• SGOT < SGPT
• Fosfatase lindi dan GGT sedikit 
• HBs Ag negatif
• IgM anti HAV negatif
• IgM anti HCV negatif
3 Disfungsi Hepatoseluler Kronik Persisten

Contoh Penyebab:
• Aromatik "chlorinated" (bifenil poliklorida, benzenheksaklorida, dioksin,
pestisida).
Kriteria Diagnostik:
• Ada kontak dengan agen
• Gangguan faal hati hilang timbul (bilirubin, SGOT, SGPT)
• Sering disertai kelainan kulit (porfiria tarda)
• Singkirkan penyakit hati kronik lain (histopatologik tidak khas.
Tingkat Cacat Menetap: Ringan
4 Sirosis Hati
Penyebab:
• Ikatan logam (arsenik)
• Haloalkil (vinil klorida)
• Hidrokarbon "chlorinated" (ccl4)
• Aromatik "chlorinated" (PCB, benzen
heksaklorida, dioksin, pestisida).
Kriteria Diagnostik:
• Riwayat adanya penyakit yang disebut di atas (pernah
alami penyakit 1 s/d 3)
• Tanda/stigmata sirosis hati
• USG untuk usus yang stigmatanya minimal
Tingkat Cacat Menetap: berat
Hepatoma
5 (Karsinoma Hepatoseluler)

Penyebab: Kriteria Diagnostik:


• Ikatan logam (arsenik) • Ada kontak dengan agen
• Haloalkil (vinil klorida) • Eksklusi penyebab lain (virus hepatitis B,
• Hidrokarbon chlorinated aflatoksin)
(ccl4, chcl3. Trikloroetilin) • Asites
• Hepatomegali, keras, berbenjol, kadang
terdengar "bruit"
Tingkat Cacat Menetap: berat
• Gangguan faal hati
• AFP meninggi
• Lesifokal (SOL) pada USG
6 Angiosarkoma

Penyebab: Kriteria Diagnostik:


• Ikatan logam (arsenik) • Riwayat adanya paparan dengan
• Haloalkil (vinil klorida) agen
• Hepatomegali, nyeri spontan dan
Tingkat Cacat Menetap: berat nyeri tekan
• Asites
• Gangguan faal hati
• Lesifokal (SOL) pada USG
7 Hepatitis Granulomatosa (Beriliosis)

Penyebab: Kriteria Diagnostik:


• Ikatan logam (berilium) • Riwayat paparan dengan agen
• Demam lama
Tingkat Cacat Menetap: • Anikterik
• Sedang : kenaikan SGOT dan • Fosfatase alkali 
atau SGPT sampai dengan 2 • Transaminase dan globulin sedikit ,
x nilai normal tertinggi bilirubin normal
• Berat : kenaikan SGOT dan • Berilium dalam urin dan kulit (skin patch)
atau SGPT lebih dari 2 x • Laparoskopi-biopsi
normal tertinggi
8 Sklerosis Hepatoportal
Penyebab: Kriteria Diagnostik:
• Ikatan logam (arsenik, torium dioksida) • Adanya kontak dengan agen
• Haloalken (vinil klorida) • Kelainan fisik tidak jelas, dapat timbul manifestasi
hipertensi portal (asistes, edema)
• Kelainan histologik khas perlu untuk diagnosis pasti
Tingkat Cacat Menetap:
• Gangguan faal hati ringan, tidak khas
• Ringan : tes faal hati (bilirubin dan
transaminase) sedikit meninggi, tidak
ada tanda-tanda hipertensi portal
• Berat : tes faal hati jelas meninggi,
ada tanda-tanda hipertensi portal
(asites, edema, varises esofagus dan
hemoroid)
Gangguan Saluran Kemih
Apa itu Sistem
Perkemihan?
Suatu sistem yang didalamnya terjadi proses penyaringan darah sehingga darah
bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh. Zat yang tidak
dipergunakan oleh tubuh akan larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin. Zat
yang diperlukan oleh tubuh akan beredar kembali kedalam tubuh melalui
pembuluh darah dan selanjutnya beredar keseluruh tubuh melalui pembuluh
kapiler darah ginjal, masuk kedalam pembuluh darah dan selanjutnya beredar
keseluruh tubuh.
Sistem perkemihan ini merupakan suatu rangkaian organ yang terdiri dari ginjal,
ureter, vesikaurinaria (kandung kemih) danu retra.
Batu Batu saluran kemih merupakan kondisi dimana
terbentuknya batu disaluran keluarnya urin. Batu saluran
Saluran kemih dapat berada diginjal, ureter, kandung kemih
Kemih maupun uretra.

Penyebab: Mekanisme Pembentukan Batu


• Gangguan aliran urin ► Dimulai terjadinya hambatan aliran urin yang biasanya
• Gangguan metabolik terjadi ditempat-tempat yang lebih sempit dan berkelok,
Infeksi saluran kemih seperti penyempitan di ureter yang masuk ke kandung
• Dehidrasi kemih. Batu terdiri atas kristal-kristal yang tersusun oleh
• dan keadaan-keadaan bahan-bahan organic maupun anorganik dalam urin.
lain Kristal-kristal tersebut mengendap dan berkumpul
menjadi inti batu.
Faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Batu Saluran Kemih

F Geografi
F
Hereditas A
A
Faktor keturunan misalnya K Iklim dan Cuaca
K
Asidosis tubulus ginjal T
T
O
O Jumlah air yang diminum
R
R

Umur E Diet/pola makan


I
BSK banyak terdapat pada K
N
golongan umur 30 -60 tahun. S Jenis pekerjaan
T
T
R
R
I Kegemukan
I
Jenis Kelamin N
N
Pada laki-laki lebih sering terjadi S Kebiasaan menahan buang air kemih
S
dibandingkan wanita. Hormon I
I
testosterone manghasilkan K
K Tinggi rendahnya pH air kemih
peningkatan produksi oksalat
endogen oleh hati.
Neoplasma Pada Kandung Kemih

Contoh Penyebab: Kriteria Diagnostik:


• Ada kontak dengan agen
• Beta naftilamin
• Gangguan miksi misal sakit, berdarah dan susah
• Benzidin
pada waktu kencing
• 4-aminodifenil
• Sistoskopi ada massa di kandung kemih
• 4-nitrodifenil
• Biopsi kandung kemih ditemukan tanda ganas
• Auramin
• Magenta Tingkat Cacat Menetap:
Tergantung pada jenis keganasan dan
stadium pada waktu ditemukan
Kanker Kanker kandung kemih diawali dengan pertumbuhan sel tidak normal yang tak terkendali
pada lapisan kandung kemih. Kanker ini berkembang dengan cepat dan pada beberapa
Kandung kasus, sel kanker menyebar dari lapisan epitel ke dinding otot kandung kemih. Jika tidak
diobati, kanker kandung kemih akan menyebar ke bagian tubuh lain, seperti kelenjar
Kemih getah bening, usus, ginjal, hati, dan paru-paru.

Penyebab: Faktor yang Mempengaruhi: Gejala:


Penyebab utama kanker • Kebiasaan merokok • Adanya darah pada urin (haematuria)
kandung kemih adalah • Lama paparan • Nyeri pada saat buang air kecil
pertumbuhan sel kanker pada • Usia • Nyeri pada punggung atau rusuK
lapisan epitel kandung kemih. • Jenis kelamin • Sering buang air kecil (dalam jumlah sedikit)
• Ketidakmampuan untuk menahan buang air
kecil
Pengobatan: • Ketidakmampuan untuk buang air kecil
• Tindakan pembedahan/TUR (transurethral resection) • Nyeri pada tulang panggul
• Terapi kekebalan tubuh (imunoterapi) • Nyeri pada kaki
• Pembedahan untuk menghilangkan kandung kemih • Pembengkakan pada pergelangan kaki
(Krisektomi) • dan jika kanker telah menyebar ke paru-paru
• Gabungan termoterapi dengan kemoterapi dan tulang, batuk-batuk serta darah pada
dahak.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai