Gagal ginjal Kronik ditentukan dengan 2 kriteria yaitu pertama, kerusakan ginjal
yang terjadi lebih dari 3 bulan disertai kelainan structural maupun fungsional dengan
atau tanpa penurunan LFG yang bermanifestasi adanya kelainan patologis dan
terdapat tanda kelainan pada ginjal yang berupa kelainan pada komposisi darah, urin
atau kelainan pada tes pencitraan (imaging tests). Kedua, LFG kurang dari 60
ml/menit/1,73m2 selama 3 bulan dengan atau tanpa kerusakan ginjal.
KASIFIKASI GAGAL GINJAL
Derajat Derajat
1 5
Derajat Derajat 4
2
Derajat 3A
dan 3B
Penyebab penyakit GGK bermacam-macam, menurut
Perhimpunan Nefrogi Indonesia (PERNEFRI) tahun 2012 dua
penyebab utama paling sering adalah penyakit ginjal hipertensi (35%)
dan nefropati diabetika (26%). Penyakit ginjal hipertensif menduduki
peringkat paling atas penyebab GGK. Penyebab lain dari GGK yang
sering ditemukan yaitu glomerulopati primer (12%), nefropati
obstruksi (8%), pielonefritis kronik (7%), nefropati asam urat (2%),
nefropati lupus (1%), ginjal polikistik (1%), tidak diketahui (2%) dan
lain-lain (6%).
Stadium
PERJALANAN 3
Stadium
KLINIS Stadium
2
GAGAL GINJAL 1
MANIFESTASI KLINIS
a.Manifestasi kardiovaskular = Hipertensi, gagal jantung kongestif, edema pulmonal,
perikarditis.
b. Manifestasi dermatologis = Kulit pasien berubah menjadi putih seakan-akan berlilin
diakibatkan penimbunan pigmen urine dan anemia. Kulit menjadi kering dan bersisik. Rambut
menjadi rapuh dan berubah warna. Pada penderita uremia sering mengalami pruritus.
c. Manifestasi gastrointestinal = Anoreksia, mual, muntah, cegukan, penurunan aliran saliva,
haus,stomatitis.
d. Perubahan neuromuskular = Perubahan tingkat kesadaran, kacau mental, ketidakmampuan
berkosentrasi, kedutan otot dan kejang.
e. Perubahan hematologis = Kecenderungan perdarahan.
f. Keletihan dan letargik, sakit kepala, kelemahan umum, lebih mudah mengantuk, pernapasan
akan menjadi kussmaul dan terjadi koma (Brunner dan Suddarth, 2001).
PENATALAKSANAAN GAGAL GINJAL KRONIK
Pengobatan GGK dibagi dalam dua tahap yaitu penanganan konservatif dan terapi
pengganti ginjal dengan cara dialsis atau transplantasi ginjal atau keduanya.
Penanganan GGK secara konservatif terdiri dari tindakan untuk menghambat
berkembangnya gagal ginjal, menstabilkan keadaan pasien, dan mengobati setiap
faktor yang reversible. Ketika tindakan konservatif tidak lagi efektif dalam
mempertahankan kehidupan pasien pada hal ini terjadi penyakit ginjal stadium akhir
satu-satunya pengobatan yang efektif adalah dialisis intermiten atau transplantasi
ginjal.
Tujuan terapi konservatif adalah mencegah memburuknya faal ginjal secara
progresif, meringankan keluhan-keluhan akibat akumulasi toksin azotemia,
memperbaiki metabolisme secara optimal dan memelihara keseimbangan cairan dan
elektrolit.
BEBERAPA TINDAKAN KONSERVATIF YANG DAPAT
DILAKUKAN
Diet
kalori Transplantasi
ginjal
Diet
Kalium
Dialisis
peritoneal
Diet Protein
hemodialisis
Kebutuhan
cairan
GAGAL GINJAL AKUT
Gagal ginjal akut adalah kondisi di mana ginjal tiba-tiba berhenti
bekerja. Saat ginjal berhenti bekerja, produk limbah dan elektrolit
akan tertimbun di dalam tubuh. Saat ginjal mengalami kondisi ini,
limbah metabolisme akan terus menumpuk karena tidak dapat
disekresikan dengan optimal oleh tubuh.
Biasanya, gagal ginjal akut terjadi sebagai komplikasi dari penyakit
serius lainnya, dan umumnya diderita oleh orang tua atau pasien
perawatan intensif. Ginjal dapat mengalami kondisi gagal ginjal akut
secara cepat hanya dalam beberapa jam saja. Jika tidak ditangani
dengan segera, gagal ginjal akut bisa membahayakan nyawa
penderitanya.
PENYEBAB
• Penurunan aliran darah ke ginjal yang tiba-tiba. Kehilangan darah yang berat,
cedera, atau infeksi yang buruk (sepsis) dapat mengurangi aliran darah ke
ginjal. Tidak cukup cairan dalam tubuh (dehidrasi) juga dapat membahayakan
ginjal.
• Kerusakan ginjal dari beberapa obat-obatan, racun, atau infeksi. Kebanyakan
orang tidak memiliki masalah ginjal karena obat-obatan. Tetapi orang-orang
yang mengonsumsi obat-obatan jangka panjang lebih berpotensi dibandingkan
orang yang tidak rutin mengonsumsi obat-obatan.
• Penyumbatan mendadak pada aliran ginjal seperti tumor ginjal, batu ginjal,
cedera, atau pembesaran kelenjar prostat, juga dapat menyebabkan
penyumbatan.
FAKTOR UMUM GAGAL GINJAL AKUT:
• Penderita gagal ginjal akut biasanya mengeluhkan adanya penurunan jumlah urine yang dikeluarkan.
Selain itu, pada pemeriksaan fisik dapat dijumpai adanya tanda dehidrasi, dan pada gangguan ginjal
yang berat dapat dijumpai penurunan kesadaran.
• Selain tes urine, tes lain yang bisa dilakukan adalah tes darah untuk mengecek kadar natrium, kalium
dan kalsium. Terkadang, dokter juga menyarankan untuk melakukan USG. Tes pencitraan ini
memungkinkan dokter untuk melihat kondisi ginjal secara keseluruhan.
SESEORANG BISA DISIMPULKAN TERKENA GAGAL GINJAL
AKUT JIKA HASIL DIAGNOSIS MENUNJUKKAN:
• Semua orang yang berisiko terkena gagal ginjal akut harus diawasi saat mereka sakit atau memulai
pengobatan baru. Orang-orang tersebut disarankan untuk menjalani tes darah dan mengecek volume
urine secara rutin.
• Pencegahan gagal ginjal akut adalah dengan menghindari penggunaan obat-obatan yang bersifat toksik
terhadap ginjal. Hindari konsumsi alkohol oplosan dan minumlah air yang cukup untuk
mencegah dehidrasi.
• Selain itu, tetap jalani diet rendah protein. Ini adalah diet yang tepat penting untuk mencegah
komplikasi. Anda tidak boleh makan buah-buahan, cokelat, dan kacang yang mengandung kalium dalam
diet harian. Jika ginjal tidak bekerja, kadar kalium yang tinggi bisa berbahaya bagi
KASUS GAGAL GINJAL AKUT
Nama : Tn. Ucup
Usia : 40 Tahun
BB : 55 kg
TB : 150 cm
Jenis kelamin : Laki-laki
Pasien dibawa ke rumah sakit dengan keluhan : anoreksia, nausea, rasa lelah, pusing dan gatal- gatal
di kulit. Keluhan lain adalah pasien kencing sedikit sekali.
Hasil pemeriksaan laboratorium : Ureum 85 mg/dl, createnin 2,5 mg/dl, kalium 6,5 mEq, uric acid 6,8
mg/dl, glukosa puasa 87 mg/dl, dan Hb 11,2 gr/dl.
Pemeriksaan klinis : RR 18 X/ menit, tensi darah 130/80 mmHg, tingkat kesadaran compos
mentis.
• Buah yang sering dikonsumsi jeruk, minuman teh/kopi manis tiap hari.
• Setelah sakit, asupan makan sangat menurun, hasil recall 24 jam : asupan energy 1000 kal, protein 37,5 gr,
lemak 25 gr dan KH 156 gr.
Assestment Riwayat Matriks
Riwayat personal tn. ucup
Usia : 40 thn
Jenis kelamin : laki laki
Antropometri BB : 55kg
TB : 150 cm
BBI : ( 150 – 100) = 50
IMT : 24,4 ( normal mendekati obesitas )
NB 1.5 Pola makan yang salah berkaitan Tekanan darah 130/80 mmHg
dengan sering minum kopi setiap
hari
PERHITUNGAN KEBUTUHAN
Kebutuhan energI
BMR = 66 + (13,7 x 55) + (5 x 150) – (6,8 x 40)
= 1297,5 kkal
= 1297,5 X Fa X Fs
= 1297,5 X 1,3 x 1,3 = 2192, 7 kkal
Protein
1 x 55 kg = 55 gr
Lemak
20% x 2192,7 / 9 = 48,7 gr
Karbohidrat
= 2192,7 – (55 + 48,7) = 522 gr
Intervensi Gizi
Tujuan:
- Meningkatkanasupanenergi untuk mencapaikebutuhannormal.
- Menurunkan kadar Ureum , kadar Creatinin, kalium darah, dan menaikkan kadar Hb
- Mengatur pola makan pasien ke arah yang lebih baik.
Prinsip:
Rendah kalium,rendah protein porsi kecil tapi sering
Syarat :
- Energi diberikan sesuai kebutuhan
- Protein 1 gr/kg BB
- Lemak sedang yaitu20% dari kebutuhan energy total
- Tinggi cairan
- Cukup vitamin dan mineral
- Kurangi makanan yang mengandung kalium seperti biskuit, havermout, kentang,krakers,tepung
kedelai,tepung tapioca dll.
Monitoring dan evaluasi gizi
Beberapa hal yang perlu dimonitoring dan dievaluasi setelah dilakukan intervensi:
- Kadar ureum
- Kadar creatinin
- Kadar kalium
- Kadar Hb