Anda di halaman 1dari 26

GAGAL GINJAL AKUT DAN

GAGAL GINJAL KRONIK


KELOMPOK 7
DINI APRILIA
EPIFANI LUSIA
LINA MARHA
RIDHA KHAERANI
GAGAL GINJAL
Penyakit gagal ginjal yang diderita satu orang dengan orang lainnya
mungkin berbeda. Sebab ada penyakit gagal ginjal yang merupakan
kerusakan organ ginjal dan ada yang merupakan kelumpuhan fungsi ginjal
secara total.
Kerusakan organ ginjal ini biasa disebut dengan penyakit gagal ginjal
kronis. Gagal ginjal kronis (GGK) adalah kondisi saat fungsi ginjal menurun
secara bertahap karena kerusakan ginjal. Secara medis, gagal ginjal kronis
didefinisikan sebagai penurunan laju penyaringan atau filtrasi ginjal
selama 3 bulan atau lebih.
Sedangkan penyakit gagal ginjal akut adalah ketidakmampuan ginjal
untuk bekerja lagi secara total. Ini bisa datang secara tiba-tiba, atau parah
pada fungsi filtrasi ginjal, atau dapat disebabkan merupakan akibat
terburuk dari gagal ginjal kronis yang semakin parah.
GAGAL GINJAL KRONIK
Gagal ginjal kronik (GGK) didefinisikan sebagai nilai LFG yang berada dibawah batas
normal selama lebih dari 3 bulan. Kondisi GGK merupakan perkembangan gagal ginjal
yang progresif dan lambat biasanya berlangsung selama beberapa tahun. Ginjal
mengalami kegagalan dalam mempertahankan keseimbangan metabolik,cairan, dan
elektrolit yang mengakibatkan uremia.

Gagal ginjal Kronik ditentukan dengan 2 kriteria yaitu pertama, kerusakan ginjal
yang terjadi lebih dari 3 bulan disertai kelainan structural maupun fungsional dengan
atau tanpa penurunan LFG yang bermanifestasi adanya kelainan patologis dan
terdapat tanda kelainan pada ginjal yang berupa kelainan pada komposisi darah, urin
atau kelainan pada tes pencitraan (imaging tests). Kedua, LFG kurang dari 60
ml/menit/1,73m2 selama 3 bulan dengan atau tanpa kerusakan ginjal.
KASIFIKASI GAGAL GINJAL

Derajat Derajat
1 5

Derajat Derajat 4
2
Derajat 3A
dan 3B
Penyebab penyakit GGK bermacam-macam, menurut
Perhimpunan Nefrogi Indonesia (PERNEFRI) tahun 2012 dua
penyebab utama paling sering adalah penyakit ginjal hipertensi (35%)
dan nefropati diabetika (26%). Penyakit ginjal hipertensif menduduki
peringkat paling atas penyebab GGK. Penyebab lain dari GGK yang
sering ditemukan yaitu glomerulopati primer (12%), nefropati
obstruksi (8%), pielonefritis kronik (7%), nefropati asam urat (2%),
nefropati lupus (1%), ginjal polikistik (1%), tidak diketahui (2%) dan
lain-lain (6%).
Stadium
PERJALANAN 3
Stadium
KLINIS Stadium
2

GAGAL GINJAL 1
MANIFESTASI KLINIS
a.Manifestasi kardiovaskular = Hipertensi, gagal jantung kongestif, edema pulmonal,
perikarditis.
b. Manifestasi dermatologis = Kulit pasien berubah menjadi putih seakan-akan berlilin
diakibatkan penimbunan pigmen urine dan anemia. Kulit menjadi kering dan bersisik. Rambut
menjadi rapuh dan berubah warna. Pada penderita uremia sering mengalami pruritus.
c. Manifestasi gastrointestinal = Anoreksia, mual, muntah, cegukan, penurunan aliran saliva,
haus,stomatitis.
d. Perubahan neuromuskular = Perubahan tingkat kesadaran, kacau mental, ketidakmampuan
berkosentrasi, kedutan otot dan kejang.
e. Perubahan hematologis = Kecenderungan perdarahan.
f. Keletihan dan letargik, sakit kepala, kelemahan umum, lebih mudah mengantuk, pernapasan
akan menjadi kussmaul dan terjadi koma (Brunner dan Suddarth, 2001).
PENATALAKSANAAN GAGAL GINJAL KRONIK
Pengobatan GGK dibagi dalam dua tahap yaitu penanganan konservatif dan terapi
pengganti ginjal dengan cara dialsis atau transplantasi ginjal atau keduanya.
Penanganan GGK secara konservatif terdiri dari tindakan untuk menghambat
berkembangnya gagal ginjal, menstabilkan keadaan pasien, dan mengobati setiap
faktor yang reversible. Ketika tindakan konservatif tidak lagi efektif dalam
mempertahankan kehidupan pasien pada hal ini terjadi penyakit ginjal stadium akhir
satu-satunya pengobatan yang efektif adalah dialisis intermiten atau transplantasi
ginjal.
Tujuan terapi konservatif adalah mencegah memburuknya faal ginjal secara
progresif, meringankan keluhan-keluhan akibat akumulasi toksin azotemia,
memperbaiki metabolisme secara optimal dan memelihara keseimbangan cairan dan
elektrolit.
BEBERAPA TINDAKAN KONSERVATIF YANG DAPAT
DILAKUKAN

Diet
kalori Transplantasi
ginjal

Diet
Kalium
Dialisis
peritoneal
Diet Protein

hemodialisis
Kebutuhan
cairan
GAGAL GINJAL AKUT
Gagal ginjal akut adalah kondisi di mana ginjal tiba-tiba berhenti
bekerja. Saat ginjal berhenti bekerja, produk limbah dan elektrolit
akan tertimbun di dalam tubuh. Saat ginjal mengalami kondisi ini,
limbah metabolisme akan terus menumpuk karena tidak dapat
disekresikan dengan optimal oleh tubuh.
Biasanya, gagal ginjal akut terjadi sebagai komplikasi dari penyakit
serius lainnya, dan umumnya diderita oleh orang tua atau pasien
perawatan intensif. Ginjal dapat mengalami kondisi gagal ginjal akut
secara cepat hanya dalam beberapa jam saja. Jika tidak ditangani
dengan segera, gagal ginjal akut bisa membahayakan nyawa
penderitanya.
PENYEBAB
• Penurunan aliran darah ke ginjal yang tiba-tiba. Kehilangan darah yang berat,
cedera, atau infeksi yang buruk (sepsis) dapat mengurangi aliran darah ke
ginjal. Tidak cukup cairan dalam tubuh (dehidrasi) juga dapat membahayakan
ginjal.
• Kerusakan ginjal dari beberapa obat-obatan, racun, atau infeksi. Kebanyakan
orang tidak memiliki masalah ginjal karena obat-obatan. Tetapi orang-orang
yang mengonsumsi obat-obatan jangka panjang lebih berpotensi dibandingkan
orang yang tidak rutin mengonsumsi obat-obatan.
• Penyumbatan mendadak pada aliran ginjal seperti tumor ginjal, batu ginjal,
cedera, atau pembesaran kelenjar prostat, juga dapat menyebabkan
penyumbatan.
FAKTOR UMUM GAGAL GINJAL AKUT:

• Menurunnya produksi urine.


• Pembengkakan, terutama di kaki dan tangan.
• Mual dan muntah.
• Nyeri di punggung belakang bawah tepat di bawah tulang rusuk.
• Dehidrasi
• Kejang
• Tremor
DIAGNOSIS GAGAL GINJAL AKUT

• Penderita gagal ginjal akut biasanya mengeluhkan adanya penurunan jumlah urine yang dikeluarkan.
Selain itu, pada pemeriksaan fisik dapat dijumpai adanya tanda dehidrasi, dan pada gangguan ginjal
yang berat dapat dijumpai penurunan kesadaran.
• Selain tes urine, tes lain yang bisa dilakukan adalah tes darah untuk mengecek kadar natrium, kalium
dan kalsium. Terkadang, dokter juga menyarankan untuk melakukan USG. Tes pencitraan ini
memungkinkan dokter untuk melihat kondisi ginjal secara keseluruhan.
SESEORANG BISA DISIMPULKAN TERKENA GAGAL GINJAL
AKUT JIKA HASIL DIAGNOSIS MENUNJUKKAN:

• Volume urine yang dibuang berkurang.


• Peningkatan ureum darah yang cepat juga terjadi pada gagal ginjal akut.
• Kandungan kreatinin dalam darah di atas normal dan terus mengalami
peningkatan.
PENGOBATAN GAGAL GINJAL AKUT
• Pengobatan dapat bervariasi, tergantung pada penyebabnya. Misalnya, dokter mungkin perlu untuk
memulihkan aliran darah ke ginjal, menghentikan obat-obatan yang dapat menyebabkan masalah, atau
menghilangkan penyumbatan di saluran kemih.
• Pada saat yang sama, dokter akan mencoba untuk:
• Menghentikan limbah kotor yang ada dalam tubuh. Anda mungkin harus cuci darah atau hemodialisa.
Perawatan ini menggunakan mesin untuk menggantikan pekerjaan ginjal Anda sampai kondisi ginjal
membaik.
• Melakukan tindakan untuk membebaskan sumbatan aliran keluar urine. Pada kondisi gangguan ginjal
akut yang berat, hemodialisis dapat dipertimbangkan.
• Selain itu, mungkin juga harus mengikuti diet khusus untuk menjaga ginjal agar tidak bekerja terlalu
keras. Anda mungkin perlu membatasi natrium, kalium, dan fosfor. Konsultasikan dengan ahli gizi untuk
membantu merencanakan makanan yang tepat untuk Anda.
PENCEGAHAN GAGAL GINJAL AKUT

• Semua orang yang berisiko terkena gagal ginjal akut harus diawasi saat mereka sakit atau memulai
pengobatan baru. Orang-orang tersebut disarankan untuk menjalani tes darah dan mengecek volume
urine secara rutin.
• Pencegahan gagal ginjal akut adalah dengan menghindari penggunaan obat-obatan yang bersifat toksik
terhadap ginjal. Hindari konsumsi alkohol oplosan dan minumlah air yang cukup untuk
mencegah dehidrasi.
• Selain itu, tetap jalani diet rendah protein. Ini adalah diet yang tepat penting untuk mencegah
komplikasi. Anda tidak boleh makan buah-buahan, cokelat, dan kacang yang mengandung kalium dalam
diet harian. Jika ginjal tidak bekerja, kadar kalium yang tinggi bisa berbahaya bagi
KASUS GAGAL GINJAL AKUT
Nama : Tn. Ucup
Usia : 40 Tahun
BB : 55 kg
TB : 150 cm
Jenis kelamin : Laki-laki

Pasien dibawa ke rumah sakit dengan keluhan : anoreksia, nausea, rasa lelah, pusing dan gatal- gatal
di kulit. Keluhan lain adalah pasien kencing sedikit sekali.

Hasil pemeriksaan laboratorium : Ureum 85 mg/dl, createnin 2,5 mg/dl, kalium 6,5 mEq, uric acid 6,8
mg/dl, glukosa puasa 87 mg/dl, dan Hb 11,2 gr/dl.

Pemeriksaan klinis : RR 18 X/ menit, tensi darah 130/80 mmHg, tingkat kesadaran compos
mentis.

Diagnosa dokter : GGA


Data riwayat gizi :
• Sebelum sakit : makan 3x makan utama yang dikonsumsi, nasi putih 1-2 piring, lauk hewani 3-4
porsi/hari (ayam, telur, daging, berbagai jenis ikan) dan lauk nabati.

• Buah yang sering dikonsumsi jeruk, minuman teh/kopi manis tiap hari.

• Setelah sakit, asupan makan sangat menurun, hasil recall 24 jam : asupan energy 1000 kal, protein 37,5 gr,
lemak 25 gr dan KH 156 gr.
Assestment Riwayat Matriks
Riwayat personal tn. ucup
Usia : 40 thn
Jenis kelamin : laki laki
Antropometri BB : 55kg
TB : 150 cm
BBI : ( 150 – 100) = 50
IMT : 24,4 ( normal mendekati obesitas )

Biokimia Ureum 85 mg/dl


( normal 10-50 mg/dl)
Creatinin 2,5 mg/dl (normal < 1,5
mg/dl)
Kalium 6,5 mEq (normal 3,5-5
mmol/l)
Uric acid 6,8 mg/dl (normal 3,4-7
mg/dl)
Glukosa Puasa 87 mg/dl (normal <
110 mg/dl)
- Hb 11,2 gr/dl (normal 13-16
gr/dl)
Bio klinik RR 18 X/menit
Tensidarah130/80 mmHg
Bio Fisik Tingkat Kesadaran Composmentis
Memiliki keluhan anoreksia, nausia, rasa
lelah, pusing, gatal-gatal di kulit
dankencingsedikitsekali.

Dietary history Buah seringdikonsumsi jeruk,minum


teh/kopi setiap hari
Makan 3x makan utama yang dikonsumsi,
nasi putih 1,5 piring, lauk hewani 3-4
porsi /hari, (ayam, telur, daging, berbagai
jenis ikan) dan lauk nabati.

Hasil recall 24 jam : asupan energi 1000


kkal, protein 37,5 gr, lemak 25 gr, danKH
156gr
DIAGNOSIS GIZI
problem etimologi Sign & symtomp
NI 2.1 Asupan makanan/minuman Asupan yang rendah dari
peroral kurang dari standart yang kebutuhan normal
ditetapkan berkaitan dengan E : 1000 kkal
peningkatan kebutuhan gizi P: 37,5 gr
karena penyakit metabolic yg lama L: 25 gr
KH: 156 gr

NC 2.2 Perubahan nilai lab yang terkait Ureum 85mg/dl


dengan disfungsi ginjal atau GGA Creatinin 2,5 mg/dl
Hb 11,2 gr/dl dan kalium 6,5 mEq

NB 1.5 Pola makan yang salah berkaitan Tekanan darah 130/80 mmHg
dengan sering minum kopi setiap
hari
PERHITUNGAN KEBUTUHAN
Kebutuhan energI
BMR = 66 + (13,7 x 55) + (5 x 150) – (6,8 x 40)
= 1297,5 kkal
= 1297,5 X Fa X Fs
= 1297,5 X 1,3 x 1,3 = 2192, 7 kkal
Protein
1 x 55 kg = 55 gr
Lemak
20% x 2192,7 / 9 = 48,7 gr
Karbohidrat
= 2192,7 – (55 + 48,7) = 522 gr
Intervensi Gizi

Tujuan:
- Meningkatkanasupanenergi untuk mencapaikebutuhannormal.
- Menurunkan kadar Ureum , kadar Creatinin, kalium darah, dan menaikkan kadar Hb
- Mengatur pola makan pasien ke arah yang lebih baik.

Prinsip:
Rendah kalium,rendah protein porsi kecil tapi sering

Syarat :
- Energi diberikan sesuai kebutuhan
- Protein 1 gr/kg BB
- Lemak sedang yaitu20% dari kebutuhan energy total
- Tinggi cairan
- Cukup vitamin dan mineral
- Kurangi makanan yang mengandung kalium seperti biskuit, havermout, kentang,krakers,tepung
kedelai,tepung tapioca dll.
Monitoring dan evaluasi gizi

Beberapa hal yang perlu dimonitoring dan dievaluasi setelah dilakukan intervensi:

- Kadar ureum

- Kadar creatinin

- Kadar kalium

- Kadar Hb

- Pola makan pasien


THANK YOU!
• Manda: perbedaan stadium GGK? Dan penyembab frekuensi HD tergantung dari apa?
• Fathya : setlah transplatasi tetep HD atau tidak?
• Rani : alasan disyarat diet kenapa ada tinggi cairan?
• Clara : bagaimana dristribusi zat gizi agar kebutuhannya terpenuhi? ( rendah protein)
• Prisil : kenapa yang dimonitoring pola makan bukan asupan makan?

Anda mungkin juga menyukai