Anda di halaman 1dari 26

NAMA KELOMPOK :

HERMAN 1608060006
SANDRA AMELIA PRATAMI 1608060019
 Gagal ginjal kronik adalah kerusakan fungsi
ginjal yang progresif yang berakhir fatal
pada uremia ( kelebihan urea dalam darah ).
 Gagal ginjal kronik adalah gangguan fungsi
renal yang progresif dan irreversibel dimana
keseimbangan tubuh gagal mempertahankan
metabolisme dan keseimbangan cairan dan
elektrolit menyebabkan uremia ( Brunner
dan suddarth, 2002 ).
 Gagal ginjal kronik terjadi setelah sejumlah
keadaan yang menghandurkan masa nefron
ginjal. Pada keadaan ini ginjal kehilangan
kemampuannya untuk mempertahankan
volume dan komposisi cairan tubuh dalam
keadaan diet makanan dan minuman normal
Prevalensinya :
 Data riset kesehatan dasar ( Riskesdes
) tahun 2013, Menunjukkan bahwa
prevalensi penduduk Indonesia yang
menderita gagal ginjal sebesar 0,2 %
atau 2 per 1000.
Manifestasi klinis
Gagal ginjal kronis dibagi menjadi 3 stadium :
1. Stadium 1 : penurunan cadangan ginjal, kreatinin
serum dan kadar BUN normal, penderita
asimtomatik gangguan fungsi ginjal diketahui
dengan tes pemekatan urine yang lama.
2. Stadium II : insufisiensi ginjal, dimana lebih dari
75 % jaringan telah rusak ( GFR besarnya 25 %
dari normal ). Pada tahap ini kadar BUN dan
keratinin mulai meningkat.
3. Stadium 3 : uremia 90 % massa nefron telah
hancur, GFR 10 % dari normal, krelin keratinin <
5-10 ml/menit.BUN dan kreatinin meningkat.
ETIOLOGI
Penyebab paling umum dari gagal ginjal
kronik meliputi : Glomerulonefritis,
pielonefritis, hipoplasia konginetal, penyakit
ginjal polikistik, diabetes militus, hipertensi,
sistemik lupus, sindrom a’lport’s,
amiloidosis.
Patofisiologi
Kerusakan nefron yang terus berlanjut namun sisa
nefron yang masih utuh bekerja secara normal
untuk mempertahankan keseimbangan air dan
elektrolit. Sisa nefron yang ada mengalami
hipertrofi dalam usahanya untuk melaksanakan
seluruh beban kerja ginjal. Terjadi peningkatan
kecepatan filtrasi beban solute dan reabsorbsi
tubular dalam ginjal turun dibawah nilai normal.
Akhirnya 75 % masa nefron sudah hancur, maka
kecepatan filtrasi dan beban solute bagi nefron
sangat tinggi sehingga keseimbangan glomerulus,
tubulus tidak lagi dipertahankan ( keseimbangan
antara peningkatan filtrasi , reabsorbsi dan
fleksibilitas proses eksresi maupun konservasi
solute dan air menjadi berkurang ).
Komplikasi utama Gagal Ginjal Kronik
1. Hipertensi ( Tekanan Darah Tinggi ).
2. Anemia.
3. Penyakit Kardiovaskular.
4. Dan Patah Tulang.
Tanda dan Gejala
Tergantung tingkat keparahan , seperti pada
1. kardiovaskular : hipertensi, gagal jantung
kongestif, edema pulmonary, perikarditis.
2. Dermatologi : pruritus, kulit kering, mudah
lecet, perubahan pada rambut ( mudah patah dan
tipis ).
3. Gastrointestinal : anoreksia, mual, muntah
cegukan, nausea, berat badan menurun, gastritis,
diare, ulkus peptikum, .
4. Neuromuskuler : perubahan tingkat kesadaran,
tingkat kemampuan konsentrasi, kejang, kedutan
otot.
Faktor Resiko Gagal Ginjal Kronik
1. Usia
2. Jenis kelamin, umumnya pria lebih
beresiko dari pada wanirta.
3. Riwayat kesehatan keluarga, riwayat
keluarga merupakan salah satu faktor yang
menyebabkan diabetes dan tekanan darah
tinggi, pemicu utama gagal ginjal kronik.
Diagnosisnya
1. Pemeriksaan darah, salah satunya adalah
pemeriksaan fungsi ginjal untuk mengamati
kreatinin dan urea dalam darah.
2. Pemeriksaan urine, untuk melihat adanya
abnormalitas pada air kemih yang dapat
menjelaskan faktor penyebab dari penyakit
ginjal kronik.
3. Pemeriksaan pencitraan, seperti ultrasonografi
( USG ) , untuk melihat struktur dan ukuran
dari ginjal.
Evaluasi :
 Diagnosis (tipe gangguan ginjal);
 Keadaan yg menyertai;
 Keparahan, dinilai berdasarkan
derajat fungsi ginjal
 Komplikasi, terkait dengan derajat
fungsi ginjal
 Risiko penurunan fungsi ginjal;
 Risiko penyakit kardiovaskuler
Penatalaksanaan
1. Terapi spesifik terhadap penyakit dasarnya.
2. Pencegahan dan terapi terhadap kondisi
komordip.
3. Memperlambat perburukkan fungsi ginjal.
4. Pencegahan dan terapi terhadap penyakit
kardiovaskular.
5. Pencegahan dan terapi terhadap komplikasi.
6. Terapi pengganti ginjal berupa dialysis atau
transolantasi ginjal.
Strategi terapi utk mencegah
progresivitas GGK
Strategi Terapi utk mencegah progresivitas GGK
pd Pasien Nondiabetik
Penilaian dan Tingkat GGK
Farmakologi
 Obat untu mengendalikan tekanan darah :
penghambat enzim konversi angiotensin ( ACE
– Angiotensin – converting enzyme ) atau
penyekat reseptor Angiotensin II untuk
melindungi fungsi ginjal.
 Eritropoietin untuk mendukung pembentukan
sel darah merah.
 Vitamin D untuk mendukung metabolisme
tulang.
 Pengikat fosfat untuk menurunkan konsentrasi
fosfor dalam darah.
Non Farmakologi
 Olahraga
 Kendali pola makanan.
Pasien yang menderita gagal ginjal kronis
harus mengikuti pola makan yang tepat,
mengurangi asupan protein secara tepat bisa
membantu memperlambat proses
berkembangnya gagal ginjal, dan
mengendalikan kadar kolesterolnya.
KASUS
N,Intan 56 tahun, mengeluh sesak napas yang
dirasakan terus menerus dan makin berat saat
istirahat/sedang beraktivitas. Sejak 1 hari yang
lalu semenjak masuk RS pasiien mengeluh
bengkak pada kedua tungkai dan perut, ada batuk
berdahak, putih kental, nyeri dada, jantung
berdebar pasien juga mengeluh lemah dan mudah
lelah bila beraktivitas dengan BB 65-75 kg, TD
160/90 mmHg, nadi 84x/menit, Respirasi
28x/menit
pemeriksaan lab hematologi ureum 187 mg/dl,
createnin7,71 mg/dl, dan tiggi badan 159 cm.
Pharmaceutical care
1. Identitas pasien
- Pasien :N Intan
- Jenis kelamin: perempuan
- Umur:56 tahun
- BB:65-75
- TB:159 cm
 2. Subyektif
a. Keluhan utama
 mengeluh sesak napas yang dirasakan terus menerus dan
makin berat saat istirahat/sedang beraktivitas
 b. Riwayat penyakit sekarang
 GGK(gagal ginjal kronik)
 3. Obyektif
a. Pemeriksaan lab
- hematologi ureum 187 mg/d
- createnin7,71 mg/dl
- TD 160/90 mmHg
- nadi 84x/menit
- Respirasi 28x/menit
4. assesment
Dilakukan
- Hemodialisa , Karena kreatinin di
dalam tubuh terlalu tinggi , sehingga
dilakukan pencucian darah.
5. Plan
a. Olah raga yang teratur
b. Kenadalikan makanan yang banyak
mengandung protein
c. Mengatur pola makan
SARAN :
Karena kreatinin didalam tubuh
terlalu tunggi maka dilakukan terapi
hemodialisa / pencucian darah.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai