BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.2.1. Tujuan umum
penyusunan makalah ini adalah untuk memahami Penyakit Ginjal
penyusunan makalah Dapat memahami diet gizi pada penyakit ginjal
kronik
1.2.2. Tujuan khusus
Tujuan Khusus penyusunan makalah ini adalah untuk memahami:
Pengertian Penyakit Ginjal
Apa yang di maksut dengan Saluran Kemih
Apa yang dimaksud dengan diet gizi pada penyakit ginjal kronik
BAB II
DIET PADA PENYAKIT GINJAL
2. Renal osteodystrophy
Merupakan gangguan pada tulang yang disebabkan akibat dari aktivitas
dari hormon paratiroid. Hormon paratiroid akan menyebabkan keluarnya
phosphate ke dalam urine tetapi menyebabkan pembongkaran kalsium dari
dalam tulang. Selain itu hormon ini juga dapat menyebabkan turunnya kadar
kalsium dalam serum, asidosis, dan gangguan aktifasi vitamin D di dalam
ginjal.
3. Sindrom uremia
Uremia timbul pada saat level terakhir dari penyakit gagal ginjal kronis
ketika GFR ginjal sudah dalam kondisi dibawah 15 mL/menit dan BUN
melebihi dari 60 mg/dl. Beberapa gangguan, gejala dan komplikasi yang
berkembang akibat kondisi ini disebut dengan sindroma uremia. Uremia
dapat menyebabkan disfungsi mental dan perubahan pada neuromuskuler
seperti kram pada otot, kelemahan pada otot lengan dan nyeri. Komplikasi
lainnya akibat dari uremia adalah:
1. Tujuan Diet
2. Syarat Diet
9. Cairan dibatasi, yaitu jumlah urin/24 jam ditambah 500 – 750 ml.
10. Bila kemampuan untuk makan rendah, makanan diberikan dalam
bentuk formula enteral atau parenteral. Bila diperlukan, tambahan
suplemen terutama vitamin larut air seperti asam folat, vitamin B6, dan
C.
Apabila pasien makan per oral, semua bahan makanan boleh diberikan;
batasi penambahan garam apabila ada hipertensi, edema, dan asites, serta
batasi makan sayur dan buah tinggi kalium bila ada hiperkalemia.
Karena kebutuhan gizi pasien penyakit ginjal kronik sangat tergantung pada
keadaan dan berat badan perorangan, maka jumlah protein yang diberikan
dapat lebih tinggi atau lebih rendah daripada standar. Mutu protein dapat
ditingkatkan dengan memberikan asam amino essensial murni.
Diit Rendah Protein / Low Protein Diet (LPD) pada PGK Peningkatan
asupan protein telah terbukti dapat mempengaruhi hemodinamik ginjal dan
berperan terhadap kerusakan fungsi dan jaringan ginjal. Diet rendah protein
memiliki peran penting dalam terapi penyakit ginjal kronik (PGK), terutama
gagal ginjal kronik. Terapi LPD telah dikenal sejak lama. Terapi LPD pada
PGK telah diketahui memberi manfaat menurunkan akumulasi toksin uremik
sehingga mengurangi gejala uremia, menurunkan proteinuria, dan
memperlambat inisiasi TPG. Modifikasi diet protein pada pasien PGK dapat
dibagi menjadi : 1) protein sangat rendah, kurang dari 0,3 g/kg BB; 2) diet
protein rendah, 0,6-0,8 g/kg BB, dan 3) diet protein normal, 1-1,2 g/kg BB.
Pada berbagai studi prospektif diet protein sangat rendah secara nyata dapat
menurunkan progresifitas penyakit ginjal kronik, namun risiko malnutrisi
meningkat pada pasien.6 Kapan kita memulai LPD pada PGK sampai saat ini
masih diperdebatkan. Batasan LFG untuk memulai diet rendah protein belum
ditetapkan. Sebagian besar nefrologist menganjurkan agar diet rendah protein
sudah dimulai pada saat LFG.
1. protein hewani : sardine, kerang, jantung, hati, usus, limpa, paru-paru,
otak, ekstrak daging, kaldu, bebek, angsa dan burung
2. minuman dan makanan yang mengandung alcohol
3. ragi
Diet pada dialisis bergantung pada frekuensi dialisis, sisa fungsi ginjal,
dan ukuran badan pasien. Diet untuk pasien dengan dialisis biasanya harus
direncanakan perorangan.
Diet dialisis II, 65 g protein. Diberikan kepada pasien dengan berat badan
± 60 kg
Diet dialisis III, 70 g protein. Diberikan kepada pasien dengan berat badan
± 65 kg
Tujuan Diet
Mengontrol hipertensi.
Mengatasi anoreksia.
Syarat Diet
Protein sedang, yaitu 1,0 g/kg BB, atau 0,8 g/kgBB ditambah jumlah
protein yang dikeluarkan melalui urin. Utamakan penggunaan protein
bernilai biologik tinggi.
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Almatsier, S. Penuntun Diet. Edisi Baru. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2005.
budiboga.blogspot.com/.../diet-bagi-penderita-penyakit-ginjal.html
Burgess DN, Bakris GL. Renal and electrolyte disorders. In : Stein JH (ed).
Internal\
Medicine. Diagnosis and Therapy. Norwalk : Appleton and Lange; 1993. p. 134-6.
Fauci, A. S., Kasper, D. L., Longo, D. L., Braunwald, E., Hauser, S.L.,
Jameson,
J.L., et al. Harrison’s Principles of Internal Medicine. 17th ed. New York: The
McGraw-Hill Companies,
2008.http://trihartonos.blgspot.co.id/2011/10/makalah-diet-rendah-
purin.html
Fouque D. Low Protein, Amino Acid and Ketoacid Diets to Slow the Progression
of Chronic Kidney Disease and Improve Metabolic Control of Uremia. Nutr
ManaL Renal Dis. 2013; 209-231.
Bellizzi V. Low Protein Diet or Nutritional Therapy in Chronic Kidney
Disease?. Blood Purif 2013;36:41-46.
Mandayam S, Mitch WE. Diteray protein restriction benefits patients with
chronic kidney disease. Nephrology. 2006;11:53-57.
Garneata L, Mircescu G. Nutritional intervention in uremia-myth or reality?
J Ren Nutr. 2009;20:S31-S34.
Goldstein-Fuchs, D, LaPierre AM. 2014. Nutrition and Kidney Disease. In:
Gilbert GJ, Weiner ME. Editors. National Kidney Foundation’s Primer on Kidney
Diseases. Philadelphia; Elseiver Saunderz. P:467-474. 6. PERNEFRI 2011.
Konsensus Nutrisi Pada Penyakit Ginjal Kronik. Perhimpunan Nefrologi Indonesia.
Jakarta
Contents
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.2 Latar Belakang...................................................................................................1
1.3 Tujuan................................................................................................................1
1.2.1. Tujuan umum.................................................................................................1
1.2.2. Tujuan khusus.............................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................2
DIET PADA PENYAKIT GINJAL...................................................................................2
2.1 Pengertian Gagal Ginjal.....................................................................................2
2.2 Diet Pada Gagal Ginjal.......................................................................................5
2.3 Diet Rendah Purin..............................................................................................9
BAB III............................................................................................................................13
PENUTUP.......................................................................................................................13
3.1. Kesimpulan...........................................................................................................13
3.2. Saran.....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................14