Anda di halaman 1dari 13

‘‘KONSEP DAN ASUHAN

KEPERAWATAN KEHAMILAN
DENGAN GAGAL GINJAL KRONIK''

KELOMPOK III

AHMAD AHYAR
SUHERLIANA
NURUL HAYATI
PUJI KURIANDINI
Latar Belaaang
Ginjal berfungsi untuk mengatur keseimbangan air dalam
tubuh, mengatur konsentrasi garam dalam darah dan
keseimbangan asam basah darah serta ekskresi bahan
buangan dan kelebihan garam (Pearce 1995 dalam Dewi,
2015). Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir
(ESRD) merupakan gangguan fungsi renal yang progresif
dan irrevesible dimana kemampuan tubuh gagal
mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan
dan elektrolit, yang menyebabkan uremia (Brunner &
Suddarth, 2001 dalam Haryono 2013).
Gagal ginjal Kronik
1. Pengertian
Gagal ginjal kronis merupakan kondisi penyakit pada
ginjal yang persisten (keberlangsungan lebih dari 3
bulan) dengan:
Kerusakan ginjal; dan
Kerusakan Glomerular Filtration Rae (GFR) dengan
angka GFR kurang dari 60ml/menit/1.73 m2
Berdasarkan analisa definisi diatas, jelas bahwa gagal ginjal kronis
merupakan gagal ginjal akut yang sudah berlangsung lama, sehingga
mengakibatkan gangguan peristen dan dampak yg bersifat kontinyu.
Sedangkan National Kidney Foundation (NKF) mendefinisikan dampak dari
kerusakan ginjal adalah sebagai kondisi mikroalbuminuria atau over
proteinuria, abnormalitas sedimentasi, dan abnormalitas gambaran ginjal
(Azwar Agoes, dkk. 2018).
2. Etiologi
Infeksi saluran kemih (Pielonefritis kronis).
Penyakit peradangan (Glomerulonefritis) untuk glumerulonefritis kronik
ditandai dengan kerusakan glomerulus secara progresif, akan tampak
ginjal mengkerut. Ini disebabkan jumlah nefron berkurang karena
iskemia, karna tubulus mengalami atropi, fibrosis intestisial dan
penebalan dinding arteri.
Penyakit vaskuler hipertensif (Nefrosklerosis, stenosis renalis).
Merupakan penyakit primer dan menyebabkan kerusakan pada ginjal.
Sebaliknya, GGK dapat menyebabkan hipertensi.
Penyakit metabolik, misalnya: Diabetes Mielitus, Asam Urat,
Hiperparatiroidisme
Nefropati toksik
Batu saluran kemih. (Rudi Haryono, 2013).
3. Fisiologi Ginjal pada Kehamilan
Secara fisiologi, ginjal mengalami perubahan hemodinamik,
tubulus ginjal, dan perubahan endokrin selama kehamilan.
Adaptasi ginjal untuk kehamilan diantisipasi sebelum konsepsi,
yaitu menjelang akhir setiap siklus menstruasi, laju filtrasi
glomerulus(GFR) akan meningkat 10-20%. Jika kehamilan
terjadi, GFR terus meningkat, sehingga pada kehamilan 16
minggu, nilai GFR 55% di atas nilai GFR pada seseorang yang
tidak hamil. Kenaikan ini dimediasi melalui peningkatan aliran
darah ginjal pada trimester kedua yang mencapai maksimum
70-80% di atas nilai yang tidak hamil, sebelum turun pada saat
aterm menjadi sekitar 45% di atas nilai yang tidak hamil.
4. Manifestasi Klinis
Sistem kardiovaskuler, antara lain hipertensi, pitting
edema, edema periorbital, pembesaran vena leher, friction subpericardial.
Sistem pulmoner, antara lain nafas dangkal, krekel, kusmaull, sputum kental.
Sistem gastrointestinal, antara lain anoreksia, mual dan muntah, perdarahan
saluran GI, ulserasi dan perdarahan mulut, nafas berbau ammonia.
Sistem musculoskeletal, antara lain kram otot, kehilangan kekuatan otot,
fraktur tulang.
Sistem integumen, antara lain war na kulit abu-abu mengilat, pruritis, kulit
kering bersisik, ekimosis, kuku tipis dan rapuh, rambut tipis dan kasar.
Siistem reproduksi, antara lain amenore, atrofi testis. (Suyono dkk, 2001
dalam Rudi Haryono, 2015).
5. Kompikasi
Komplikasi gagal ginjal kronis yang memerlukan pendekan kolaboratif
dalam perawatan, mencakup:
Hiperkalemia, akibat penurunan ekresi, asidosis metabolik, katabolisme
dan asupan diit berlebih.
Perikarditis, efusi pericardial dan temponade jantung akibat retensi produk
sampah uremik dan dialisis yang tidak adekuat.
Hipertensi, akibat retensi cairan dan natrium serta mal fungsi sistem renin,
angiotensin, aldosteron.
Anemia, akibat penurunan eritropoeitin, penurunan rentang usia sel darah
merah, perdarahan gastrointestinal akibat iritasi.
Penyakit tulang, akibat retensi fosfat, kadar kalium serum yang rendah
metabolisme vitamin D, abnormal dan peningkatan kadar alumunium.
(Smeltzer, 2002 dalam Rudi Haryono, 2013).
6.Pemeriksaan Diagnostik
Biokimiawi
Pemerikasaan utama dari analisa fungsi ginjal adalah ureum dan kreatinin
plasma. Untuk hasil yang lebih akurat mengetahui fungsi ginjal adalah dengan
analisa kreatinin klirens. Selain pemeriksaan fungsi ginjal (Renal Function Test),
pemeriksaan kadar elektrolit juga harus dilakukan untuk mengetahui status
keseimbangan elektrolit dalam tubuh sebagai bentuk kinerja ginjal.
Urinalis
Urinalis dilakukan untuk menapis ada atau tidaknya infeksi pada ginjal atau ada
atau tidaknya perdarahan aktif akbiat inflamasi pada jaringan parenkim ginjal.
Ultrasonografi Ginjal
Imaging (gambaran) diri ultrasonografi akan memberikan informasi yang
mendukung untuk menegakkan diagnosis gagal ginjal. Pada klien gagal ginjal
biasanya menunjukkan adanya obstruksi atau jaringan parut pada ginjal. Selain
itu, ukuran dari ginjal pun akan terlihat
7. Penatalaksanaan
1. Obat-obatan
Antihipertensi, suplemen besi, agen pengikat fosfat, suplemen kalsium, furosemid
(membantu berkemih), tranfusi darah
2. Intake cairan dan makanan
Minum yang cukup
Pengaturan diet rendah protein (0,4-0,8 gram/kg BB) bisa memperlambat gagal ginjal kronis.
Asupan garam biasanya tidak dibatasi kecuali jika dibatasi kecuali jika terjadi edema atau
hipertensi.
Tambahan vitamin B dan C diberikan jika penderita menjalani diet ketat atau menjalani
dialisa.
Asupan cairan dibatasi untuk mencegah terlalu rendahnya kadar garam (Natrium) dalam
darah.
Makanan kaya kalium harus dihindari
Membatasi asupan makanan kaya fosfat (misalnya produk olahan susu, hati, kacang kacangan
dan minuman ringan)
8. Penyakit Gagal Ginjal dalam Kehamilan
Penyakit ginjal kronik merupakan suatu spektrum dari
berbagai proses patofisiologi yang berkaitan dengan berbagai
proses patofisiologi yang berkaitan dengan kelainan fungsi
ginjal serta penurunan progresif laju filtrasi glomerulus (LFG),
yang pada umumnya berakhir dengan gagal ginjal.Selanjutnya
gagal ginjal adalah keadaan klinis yang ditandai
denganpenurunan fungsi ginjal yang ireversibel,diikuti dengan
penimbunan sisa metabolism proteindan gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit,yang pada derajat tertentu
memerlukan terapi pengganti ginjal permanen,berupa dialisis
atau transplantasi ginjal.
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
2. Diagnosa Keperawatan
 Kelebihan volume cairan b.d penurunan haluaran urin, retensi cairan dan natrium,
 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia, mual, muntah,
perubahan membran mukosa mulut
3. Intervensi
4. Implementasi
5. Evaluasi
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai