Disusun oleh:
FITRIYAWATI
180070300111064
Kelompok 3B
Anita dkk. Penggunaan Hemodialisis pada Bidang Kesehatan yang Memakai Prinsip Ilmu
Fisika. http://dc128.4shared.com/doc/juzmT0gk/preview.html diakses pada tanggal 23
Februari 2014
Bakta, I Made & I Ketut Suastika,. Gawat Darurat di Bidang Penyakit Dalam. Jakarta : EGC.
1999
Black, Joyce M. & Jane Hokanson Hawks. Medical Surgical Nursing Clinical Management
for Positive Outcome Seventh Edition. China : Elsevier inc. 2005
Bulechek, Gloria M., Butcher, Howard K., Dotcherman, Joanne M. Nursing Intervention
Classification (NIC). USA: Mosby Elsevier. 2008.
Johnson, M. Etal. Nursing Outcome Classification (NOC). USA: Mosby Elsevier. 2008.
Nahas, Meguid El & Adeera Levin. Chronic Kidney Disease: A Practical Guide to
Understanding and Management. USA : Oxford University Press. 2010
Price, Sylvia A. & Lorraine M. Wilson. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit
Edisi 6 Volume 2. Jakarta : EGC. 2002
Smeltzer, S. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan Suddarth. Volume 2 Edisi
8. Jakarta : EGC. 2001
Sudoyo. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. 2006
ASUHAN KEPERAWATAN
Fokus Pengkajian
1. Aktifitas/istirahat
Gejala:
a. Kelelahan ekstrem, kelemahan malaise
b. Gangguan tidur (insomnis/gelisah atau somnolen)
Tanda:
Kelemahan otot, kehilangan tonus, penurunan rentang gerak
2. Sirkulasi
Gejala:
a. Riwayat hipertensi lama atau berat
b. Palpitasi, nyeri dada (angina)
Tanda:
a. Hipertensi, nadi kuat, edema jaringan umum dan piting pada kaki, telapak
tangan
b. Disritmia jantung
c. Nadi lemah halus, hipotensi ortostatik
d. Friction rub perikardial
e. Pucat pada kulit
f. Kecenderungan perdarahan
3. Integritas ego
Gejala:
a. Faktor stress contoh finansial, hubungan dengan orang lain
b. Perasaan tak berdaya, tak ada harapan, tak ada kekakuan
Tanda:
Menolak, ansietas, takut, marah , mudah terangsang, perubahan kepribadian
4. Eliminasi
Gejala:
a. Penurunan frekuensi urin, oliguria, anuria (gagal tahap lanjut)
b. Abdomen kembung, diare, atau konstipasi
Tanda:
a. Perubahan warna urin, contoh kuning pekat, merah, coklat, berawan
b. Oliguria, dapat menjadi anuria
5. Makanan/cairan
Gejala:
a. Peningkatan BB cepat (edema), penurunan BB (malnutrisi)
b. Anoreksia, nyeri ulu hati, mual/muntah, rasa metalik tak sedap pada mulut
(pernafasan amonia)
Tanda:
a. Distensi abdomen/ansietas, pembesaran hati (tahap akhir)
b. Perubahan turgor kuit/kelembaban
c. Edema (umum,tergantung)
d. Ulserasi gusi, perdarahan gusi/lidah
e. Penurunan otot, penurunan lemak subkutan, penampilan tak bertenaga
6. Neurosensori
Gejala:
a. Sakit kepala, penglihatan kabur
b. Kram otot/kejang, sindrom kaki gelisah, kebas rasa terbakar pada telapak
kaki
c. Kebas/kesemutan dan kelemahan khususnya ekstrimitasbawah (neuropati
perifer)
Tanda:
a. Gangguan status mental, contohnya penurunan lapang perhatian,
ketidakmampuan konsentrasi, kehilangan memori, kacau, penurunan tingkat
kesadaran, stupor, koma
b. Kejang, fasikulasi otot, aktivitas kejang
c. Rambut tipis, uku rapuh dan tipis
7. Nyeri/kenyamanan
Gejala: Nyeri panggul, sakit kepala,kram otot/nyeri kaki
Tanda: perilaku berhati-hati/distraksi, gelisah
8. Pernapasan
Gejala:
a. Nafas pendek, dispnea nokturnal paroksismal, batuk dengan/tanpa Sputum
Tanda:
a. Takipnea, dispnea, pernapasan kusmaul
b. Batuk produktif dengan sputum merah muda encer (edema paru)
9. Keamanan
Gejala: kulit gatal, ada/berulangnya infeksi
Tanda:
a. Pruritus
b. Demam (sepsis, dehidrasi)
10. Seksualitas
Gejala: Penurunan libido, amenorea,infertilitas
11. Interaksi sosial
Gejala:
Kesulitan menurunkan kondisi, contoh tak mampu bekerja, mempertahankan fungsi
peran dalam keluarga
12. Penyuluhan
a. Riwayat DM keluarga (resti GGK), penyakit pokikistik, nefritis herediter,
kalkulus urinaria
b. Riwayat terpajan pada toksin, contoh obat, racun lingkungan
c. Penggunaan antibiotik nefrotoksik saat ini/berulang
Diagnosa Keperawatan
1. Kelebihan volume cairan b.d penurunan haluan urin, retensi cairan dan
natrium.
2. Intoleransi aktivitas b.d keletihan/kelemahan, anemia, retensi produk
sampah dan prosedur dialysis.
3. Pola nafas tidak efektif b.d edema paru, asidosis metabolic,
pneumonitis, perikarditis
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake
makanan yang inadekuat (mual, muntah, anoreksia dll).
5. Kurang pengetahuan tentang penyakit dan perawatannya b.d kurangnya
informasi kesehatan.
6. Risiko infeksi b.d penurunan daya tahan tubuh primer, tindakan
Invasive
Intervensi
No Diagnosa Tujuan/KH Intervensi
1 Intoleransi aktivitasSetelah dilakukanNIC :
B.d askep ... jam Klien dapatActivity Therapy
ketidakseimbangan menoleransi aktivitas &1. Kolaborasi dengan tim
suplai & kebutuhanmelakukan ADL dgn baik kesehatan lain untuk
O2 merencanakan , monitoring
NOC program aktivitasi klien.
Activity Tolerance 2. Bantu klien memilih aktivitas
Fatigue Level yang sesuai dengan kondisi.
3. Bantu klien untuk melakukan
Kriteria Hasil: aktivitas/latihan fisik secara teratur.
Berpartisipasi dalam3. Monitor status emosional, fisik
aktivitas fisik dgn TD,dan social serta spiritual klien
HR, RR yang sesuai terhadap latihan/aktivitas.
Warna kulit3. Monitor hasil pemeriksaan
normal,hangat&kering EKG klien saat istirahat dan aktivitas
Memverbalisasikan (bila memungkinkan dengan tes
pentingnya aktivitastoleransi latihan).
secara bertahap 3. Kolaborasi pemberian obat
Mengekspresikan antihipertensi, obat-obatan
pengertian pentingnya digitalis, diuretic dan vasodilator.
keseimbangan latihan
& istirahat Energy Management
↑ toleransi aktivitas 1. Tentukan pembatasan aktivitas
fisik pada klien
2. Tentukan persepsi klien dan
perawat mengenai kelelahan.
3. Tentukan penyebab kelelahan
(perawatan, nyeri, pengobatan)
4. Monitor efek dari pengobatan
klien.
5. Monitor intake nutrisi yang
adekuat sebagai sumber energy.
6. Anjurkan klien dan keluarga
untuk mengenali tanda dan gejala
kelelahan saat aktivitas.
7. Anjurkan klien untuk
membatasi aktivitas yang cukup
berat seperti berjalan jauh, berlari,
mengangkat beban berat, dll.
8. Monitor respon terapi oksigen
klien.
9. Batasi stimuli lingkungan untuk
relaksasi klien.
9. Batasi jumlah pengunjung.
2 Pola nafas tidakSetelah dilakukanNIC
efektif b.daskep ..... jam pola nafasAirway Management
hiperventilasi, klien menunjukkan1. Posisikan pasien semi fowler
penurunan energi,ventilasi yg adekuat 2. Auskultasi suara nafas, catat
kelemahan hasil penurunan daerah ventilasi
NOC atau tidak adanya suara adventif
Respiratory Status :3. Monitor pernapasan dan status
Ventilation oksigen yang sesuai
Vital Signs
Oxygen Therapy
KH : 1. Mempertahankan jalan napas
Tidak ada dispnea paten
Kedalaman nafas 2. Kolaborasi dalam pemberian
normal oksigen terapi
Tidak ada retraksi3. Monitor aliran oksigen
dada / penggunaan
otot bantuanRespiratory Monitoring
pernafasan 1. Monitor kecepatan, ritme,
kedalaman dan usaha pasien saat
bernafas
2. Catat pergerakan dada,
simetris atau tidak, menggunakan
otot bantu pernafasan
3. Monitor suara nafas seperti
snoring
4. Monitor pola nafas: bradypnea,
tachypnea, hiperventilasi, respirasi
kussmaul, respirasi cheyne-stokes
dll
3 Kelebihan volumeSetelah dilakukanNIC :
cairan b.d.askep ..... jam pasienFluid/Electrolyte Management
mekanisme mengalami 1. Memonitor level abnormal
pengaturan melemah keseimbangan cairan dan elektrolit serum.
elektrolit. 2. Mendapatkan spesiemen
pemeriksaan laboratorium untuk
NOC memantau perubahan elektrolit.
Fluid Balance 3. Memonitor hasil pemeriksaan
Kidney Function Laboratorium yang berkaitan
dengan keseimbangan cairan.
Kriteria hasil: 4. Memonitor hasil pemeriksaan
Bebas dari edema laboratorium yang berkaitan
anasarka, efusi dengan retensi cairan.
Suara paru bersih 5. Monitor tanda dan gejala
Tanda vital dalam retensi cairan dan
batas normal ketidakseimbangan elektrolit
6. Monitor tanda Vital, jika
diperlukan.
7. Monitor respon pasien dalam
pemberian medikasi terkait
elektrolit.
Hemodialysis Therapy
1. Catat batas tanda vital seperti:
berat, temperature, nadi, respirasi,
dan tekanan darah.
2. Menjelaskan prosedur
hemodialisa dan tujuannya.
3. Kolaborasi dengan tenaga
kesehatan lain untuk pelaksanaan
hemodialisa.
4. Ajarkan pasien untuk
memonitor diri sendiri tanda dan
gejala yang memerlukan
pengobatan medis.
Medication Management
1. Berikan medikasi sesuai
indikasi pasien.
2. Berikan medikasi sesuai
dengan standar prosedur yang
berlaku (metode 6 Benar).
2. Monitor adanya kemungkinan
terjadi alergi atau kontraindikasi
terkait therapy.
2. Bantu pasien untuk meminum
obatnya.
2. Berikan obat diuretic sesuai
indikasi.
2. Berikan obat antihipertensi sesuai
indikasi
4 Ketidakseimbangan Setelah dilakukan askep NIC :
nutrisi kurang dari….. jam klien Nutrition Management
kebutuhan tubuh menunjukan status 1. Kaji adanya alergi makanan
nutrisi adekuat 2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan
NOC nutrisi yang dibutuhkan pasien.
Nutritional Status : 3. Anjurkan pasien untuk
food and Fluid Intake meningkatkan intake Fe
Nausea & Vomiting 4. Anjurkan pasien untuk
Severity meningkatkan protein dan vitamin
C
KH : 5. Berikan substansi gula
BB stabil 6. Yakinkan diet yang dimakan
Tidak terjadi malnutrisi mengandung tinggi serat untuk
Tingkat energi mencegah konstipasi
adekuat 7. Berikan makanan yang terpilih
Masukan nutrisi ( sudah dikonsultasikan dengan
adekuat ahli gizi)
8. Ajarkan pasien bagaimana
membuat catatan makanan
harian.
9. Monitor jumlah nutrisi dan
kandungan kalori
10. Berikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi
11. Kaji kemampuan pasien untuk
mendapatkan nutrisi yang
dibutuhkan
Nutrition Monitoring
1. BB pasien dalam batas normal
2. Monitor adanya penurunan berat
badan
3. Monitor tipe dan jumlah aktivitas
yang biasa dilakukan
4. Monitor interaksi anak atau
orangtua selama makan
5. Monitor lingkungan selama
makan
6. Jadwalkan pengobatan dan
tindakan tidak selama jam makan
7. Monitor kulit kering dan
perubahan pigmentasi
8. Monitor turgor kulit
9. Monitor kekeringan, rambut
kusam, dan mudah patah
10. Monitor mual dan muntah
11. Monitor kadar albumin, total
protein, Hb, dan kadar Ht
12. Monitor makanan kesukaan
13. Monitor pertumbuhan dan
perkembangan
14. Monitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan jaringan konjungtiva
15. Monitor kalori dan intake nuntrisi
16. Catat adanya edema, hiperemik,
hipertonik papila lidah dan cavitas
oral
5 Kurang pengetahuanSetelah dilakukan askep NIC : Teaching: Disease Process
tentang penyakit dan… jam Pengetahuan klien 1. Berikan penilaian tentang tingkat
pengobatannya b.d./ keluarga meningkat pengetahuan pasien tentang
kurangnya sumber proses penyakit yang spesifik
informasi NOC 2. Jelaskan patofisiologi dari
Knowledge : Disease penyakit dan bagaimana hal ini
Process berhubungan dengan anatomi
Knowledge : Kidney dan fisiologi
Disease Management 3. Gambarkan tanda dan gejala
yang biasa muncul pada penyakit
KH: 4. Gambarkan proses penyakit
Pasien mampu: 5. Identifikasi kemungkinan
Menjelaskan kembali penyebab
penjelasan yang 6. Sediakan informasi pada pasien
diberikan tentang kondisi
Mengenal kebutuhan 7. Diskusikan perubahan gaya
perawatan dan hidup yang mungkin diperlukan
pengobatan tanpa untuk mencegah komplikasi di
cemas masa yang akan datang dan atau
Klien / keluarga proses pengontrolan penyakit
kooperatif saat 8. Diskusikan pilihan terapi atau
dilakukan tindakan penanganan
9. Dukung pasien untuk
mengeksplorasi atau
mendapatkan second opinion
dengan cara yang tepat atau
diindikasikan
10. Eksplorasi kemungkinan sumber
atau dukungan
11. Instruksikan pasien mengenai
tanda dan gejala untuk
melaporkan pada pemberi
perawatan kesehatan
6 Resiko infeksi b/dSetelah dilakukanNIC :
tindakan invasive,askep ... jam risiko infeksiInfection Control
penurunan dayaterkontrol 1. Ajarkan tehnik mencuci tangan
tahan tubuh primer 2. Ajarkan tanda-tanda infeksi
NOC 3. laporkan dokter segera bila ada
Risk Control tanda infeksi
Risk Detection 4. Batasi pengunjung
5. Cuci tangan sebelum dan
KH: sesudah merawat ps
Bebas dari tanda-6. Tingkatkan masukan gizi yang
tanda infeksi cukup
Angka leukosit normal 7. Anjurkan istirahat cukup
Ps mengatakan tahu 8. Pastikan penanganan aseptic
tentang tanda-tanda daerah IV
dan gejala infeksi 9. Berikan PEN-KES tentang risk
infeksi
Infection Protection
1. Monitor tanda dan gejala infeksi
2. Pantau hasil laboratorium
3. Amati faktor-faktor yang bisa
meningkatkan infeksi
4. Monitor vital sign
(Doengoes et al, 2010)