Anda di halaman 1dari 2

Potter, P.A, Perry, A.G.

Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep,


Proses, dan Praktik.Edisi 4.Volume 2.Alih Bahasa : Renata
Komalasari,dkk.Jakarta:EGC.2005

Potter, P.A, Perry, A.G.Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep,


Proses, Dan Praktik.Edisi 4.Volume 1.Alih Bahasa : Yasmin Asih, dkk.
Jakarta : EGC.2005

Wahit, N.Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia : Teori dan Aplikasi Dalam
Praktik.Jakarta : EGC.2007

Nursalam (2007). Manajemen Keperawatan. Edisi 2.


Penerapan dalam Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba Medika.

Asmadi. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC. 2008.

Teori Hildegard Peplau (1952) berfokus pada individu, perawat, dan proses interaktif (Peplau, 1952) yang
menghasilkan hubungan antara perawat dan klien (Torres, 1986). Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan
kebutuhan perasaan, dan keperawatan adalah proses interpersonal dan terapeutik. Tujuan keperawatan adalah untuk
mendidik klien dan keluarga dan unutuk membantu klien mencapai kemantapan pengembangan kepribadian (Chinn dan
Jacobs, 1995). Teori dan gagasan Peplau dikembangkan untuk memberikan bentuk praktik keperawatan jiwa. Oleh sebab
itu perawat berupaya mengembangkan hubungan antara perawat dank lien dimana perawat bertugas sebagai nara
sumber, konselor, dan wali.

Seperti yang kita ketahui bahwa manusia dipandang sebagai sistem holistik yang terdiri dari bio-psiko-sosial-
spiritual. Pada teori Peplau ini mempunyai kelemahan yaitu lebih menitikberatkan pada keperawatan jiwa, hal ini dapat
dibuktikan pada gagasan Peplau yang dikembangkan pada pemantapan pengembangan kepribadian.

Teori dan model keperawatan Florence Nightingale ( Teori Nightingale )


Teori Nicghtingale ini memposisikan lingkungan sebagai fokus asuhan keperawatan, dan perawat tidak perlu memahami
seluruh proses penyakit model konsep ini dalam upaya memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran. Orientasi
pemberian asuhan keperawatan atau tindakan keperawatan lebih diorientasikan pada pemberian udara, lampu,
kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan, dan nutrisi yang adequate, dengan dimulai dari pengumpulan data
dibandingkan dengan tindakan pengobatan semata, upaya teori tersebut dalam rangka perawat mampu menjalankan
praktek keperawatan mandiri tanpa tergantung dengan profesi lain.
Model konsep ini memberikan inspinisi dalam perkembangan praktek keperawatan, sehingga akhirnya dikembangkan
secara luas, paradigma perawat dalam tindakan keperawatan hanya memberikan kebersihan lingkungan adalah kurang
benar, akan tetapi lingkungan dapat mempengaruhi proses perawatan pada pasien, sehingga perlu diperhatikan.

Teori dan model keperawatan Virginia Henderson (Teori Henderson)


Virginia henderson memperkenalkan defenition of nursing (defenisi keperawatan). Defenisinya mengenai keperawatan
dipengaruhi oleh latar belakang pendidikannya.Ia menyatakan bahwa defenisi keperawatan harus menyertakan prinsip
kesetimbangan fisiologis. Henderson sendiri kemudian mengemukakan sebuah defenisi keperawatan yang ditinjau dari sisi
fungsional. Menurutnya, tugas unik perawat adalah membantu individu, baik dalam keadaan sakit maupun sehat, melalui
upayanya melaksanakan berbagai aktivitas guna mendukung kesehatan dan penyembuhan individu atau proses meninggal
dengan damai, yang dapat dilakukan secara mandiri oleh individu saat ia memiliki kekuatan, kemampuan, kemauan, atau
pengetahuan untk itu. Di samping itu, Henderson juga mengembangkan sebuah model keperawatan yang dikenal dengan
“The Activities of Living”.Model tersebut menjelaskan bahwa tugas perawat adalah membantu individu dalam
meningkatkan kemandiriannya secepat mungkin.Perawat menjalankan tugasnya secara mandiri, tidak tergantung
pada dokter.Akan tetapi perawat tetap menyampaikan rencananya pada dokter sewaktu mengunjungi pasien.
Konsep utama teori Henderson mencakup :
 Manusia
 Keperawatan
 Kesehatan.
 Lingkungan

Teori dan model keperawatan Imogene King (Teori King)


King memahami model konsep dan teori keperawatan dengan menggunakan pendekatan sistem terbuka dalam hubungan
interaksi yang konstan dengan lingkungan, sehingga King mengemukakan dalam model konsep interaksi.
Dalam mencapai hubungan interaksi, King mengemukakan konsep kerjanya yang meliputi adanya system personal, system
interpersonal dan system social yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Menurut King system personal merupakan
system terbuka dimana didalamnya terdapat persepsi, adanya pola tumbuh kembang, gambaran tubuh, ruang dan waktu
dari individu dan lingkungan, kemudian hubungan interpersonal merupakan suatu hubungan antara perawat dan pasien
serta hubungan social yang mengandung arti bahwa suatu interaksi perawat dan pasien dalam menegakkan system social,
sesuai dengan situasi yang ada. Melalui dasar sistem tersebut, maka King memandang manusia merupakan individu yang
reaktif yakni bereaksi terhadap situasi, orang dan objek. Manusia sebagai makhluk yang berorientasi terhadap waktu tidak
lepas dari masa lalu dan sekarang yang dapat mempengaruhi masa yang akan datang dan sebagai makhluk social manusia
akan hidup bersama orang lain yang akan berinteraksi satu dengan yang lain.
Berdasarkan hal tersebut, maka manusia memiliki tiga kebutuhan dasar yaitu:
1) Informasi kesehatan
2) Pencegah penyakit
3) Kebutuhan terhadap perawat ketika sakit

Model konsep dan teori keperawatan menurut Martha E. Rogers dikenal dengan nama konsep manusia sebagai unit.
Dalam memahami konsep model dan teori ini, Martha berasumsi bahwa manusia merupakan satu kesatuan yang utuh,
yang memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda. Dalam proses kehidupan manusia yang dinamis, manusia selalu
berinteraksi dengan lingkungan yang saling mempengaruhi dan dipengaruhi, serta dalam proses kehidupan manusia setiap
individu akan berbeda satu dengan yang lain dan manusia diciptakan dengan karakteristik dan keunikan tersendiri.
Asumsi tersebut didasarkan pada kekuatan yang berkembang secara alamiah yaitu keutuhan manusia dan lingkungan,
kemudian system ketersediaan sebagai satu kesatuan yang utuh serta proses kehidupan manusia berdasarkan konsep
homeodinamik yang terdiri dari :
a. Integritas : Individu sebagai satu kesatuan dengan lingkungan yang tidak dapat dipisahkan dan saling mempengaruhi
satu dengan yang lain.
b. Resonansi : Proses kehidupan antara individu dengan lingkungan berlangsung dengan berirama dengan frekuensi yang
bervariasi.
c. Helicy : terjadinya proses interaksi antara manusia dengan lingkungan akan terjadi perubahan baik perlahan-lahan
maupun berlangsung dengan cepat.

Anda mungkin juga menyukai