Anda di halaman 1dari 3

Prinsip Dasar Komunikasi

Untuk lebih memahami hakekat suatu komunikasi perlu adanya dasar penge-tahuan yang cukup tentang
prinsip-prinsip dalam berkomunikasi sebagaima-na yang disampaikan oleh Seiler (1988), bahwa prinsip
dasar dari komunikasi ada empat yaitu suatu proses, suatu sistem, suatu interaksi dan transaksi, dan
suatu yang disengaja maupun tidak disengaja.

1) Komunikasi adalah suatu prosesKomunikasi adalah suatu proses merupakan suatu seri kegiatan yang
terus-menerus, yang tidak mempunyai permulaan atau akhir dan selalu berubah-rubah serta berdampak
pada terjadinya perubahan. Misalnya: seorang perawat memberikan informasi yang salah tentang
pasien yang dirawatnya kepada perawat lain yang akan jaga pada shif berikutnya, maka informasi
tersebut akan berpengaruh dalam memberikan pelayanan dan dampaknya adalah bertambah lamanya
tingkat kesembuhan pa-sien. Hal tersebut terjadi merupakan proses dari kesalahan komunikasi perawat.

2) Komunikasi adalah suatu sistemMasing-masing elemen atau unsur dalam komunikasi sangat terkait
dan mempengaruhi dalam proses komunikasi yang efektif. Satu elemen atau unsur tidaklah lebih
penting dibanding elemen yang lain. Misalnya: pera-wat (sebagai komunikator) menyampaikan
informasi kondosi klien kepa-da dokter yang merawat (komunikan) melalui saluran telpon (media). Na-
mun pada saat komunikasi berlangsung pesawat telpon yang digunakan saat itu terputus atau
terganggun sehingga informasi yang disampaikan perawat tidak lengkap diterima dokter tersebut. Hal
ini akan mempengaruhi efektifitas komunikasi meskipun antara komunikator dan komuni-kantelah
memlaksanakna peran yang baik dalam berkomunikasi namun bila media yang digunakan tidak
berfungsi dengan baik maka komunika-si akan berlangsung tidak efektif.

3) Komunikasi merupakan suatu interaksi dan transaksi Interaksi dalam komunikasi adalah saling
bertukar pesan atau fikiran. Seorang perawat pada saat menerima pasien baru kemudian memper-
kenalkan diri dan pasien merespon dengan mengenalkan diri pula, di-lanjutkan dengan saling tukar
informasi adalah contoh dari komunika-si yang interaktif. Sedangkan perawat atau tenaga kesehatan
lain yang berkomunikasi dengan pasien, kemudian pasien atau klien memberikan tanggapan ata
menyampaikan harapan-harapannya terhadap pelayanan kesehatan, merupakan contoh dari
komunikasi yang bersifat transaksi. Perawat dan psien sama-sama terlibat dalam proses penyampaian
atau pengiriman pesan.

4) Komunikasi dapat terjadi secara disengaja maupun tidak disengajaKomunikasi yang disengaja terjadi
apabila pesan yang akan disampaikan disiapkan terlebih dahulu dan dikirimkan kepada penerima yang
dimak-sudkan. Seorang perawat yang bermaksud memberikan penyuluhan ten-tang pentingnya nutrisi
kepada klien yang mengalami penurunan nafsu

29

an dan dampaknya adalah bertambah lamanya tingkat kesembuhan pa-sien. Hal tersebut terjadi
merupakan proses dari kesalahan komunikasi perawat.2) Komunikasi adalah suatu sistemMasing-masing
elemen atau unsur dalam komunikasi sangat terkait dan mempengaruhi dalam proses komunikasi yang
efektif. Satu elemen atau unsur tidaklah lebih penting dibanding elemen yang lain. Misalnya: pera-wat
(sebagai komunikator) menyampaikan informasi kondosi klien kepa-da dokter yang merawat
(komunikan) melalui saluran telpon (media). Na-mun pada saat komunikasi berlangsung pesawat telpon
yang digunakan saat itu terputus atau terganggun sehingga informasi yang disampaikan perawat tidak
lengkap diterima dokter tersebut. Hal ini akan mempenga-ruhi efektifitas komunikasi meskipun antara
komunikator dan komuni-kantelah memlaksanakna peran yang baik dalam berkomunikasi namun bila
media yang digunakan tidak berfungsi dengan baik maka komunika-si akan berlangsung tidak efektif. 3)
Komunikasi merupakan suatu interaksi dan transaksi Interaksi dalam komunikasi adalah saling bertukar
pesan atau fikiran. Seorang perawat pada saat menerima pasien baru kemudian memper-kenalkan diri
dan pasien merespon dengan mengenalkan diri pula, di-lanjutkan dengan saling tukar informasi adalah
contoh dari komunika-si yang interaktif. Sedangkan perawat atau tenaga kesehatan lain yang
berkomunikasi dengan pasien, kemudian pasien atau klien memberikan tanggapan ata menyampaikan
harapan-harapannya terhadap pelayanan kesehatan, merupakan contoh dari komunikasi yang bersifat
transaksi. Perawat dan psien sama-sama terlibat dalam proses penyampaian atau pengiriman pesan.4)
Komunikasi dapat terjadi secara disengaja maupun tidak disengajaKomunikasi yang disengaja terjadi
apabila pesan yang akan disampaikan disiapkan terlebih dahulu dan dikirimkan kepada penerima yang
dimak-sudkan. Seorang perawat yang bermaksud memberikan penyuluhan ten-tang pentingnya nutrisi
kepada klien yang mengalami penurunan nafsu makan, dan perawat menyiapkan materi dan tehnis
dalam penyampaian informasi tersebut merupakan contoh dari komunikasi yang disengaja. Sedangkan
pada saat memberikan informasi, ada keluarga pasien yang mengikuti dan mendengarkan materi
penyuluhan yang disampaikan ke-pada pasien sehingga anggota keluarga menjadi lebih tahu tentang
pen-tingnya nutrisi merupakan contoh dari komunikasi yang tidak disengaja dengan anggota keluarga
pasien.

Tingkatan Komunikasi

1. Komunikasi IntrapersonalKomunikasi Intrapersonal adalah proses berfikir pada diri sendiri, keya-
kinan, perasaan dan berbicara pada diri sendiri tentang kesehatan diri sendiri. Komunikasi ini sangat
penting terutama pada tenaga kesehatan sebagai role model dalam perilaku hidup sehat.

2. Komunikasi Interpersonal Adalah proses komunikasi langsung antara professional-profesional dan


professional klien. Komunikasi ini biasanya dalam bentuk dialog, meskipun kondisi tertentu juga terjadi
secara monolog.

3. Komunikasi Kelompok Komunikasi yang terjadi dengan melibatkan lebih dari tiga orang. Komu-nikasi
ini biasanya dalam bentuk diskusi dan saling mengenal. Komuni-kasi ini juga dapat terjadi dengan sifat
anggota kelompok yang relative homogen, misalnya komunikasi dengan kelompok remaja, usia lanjut,
pengajian ibu-ibu, dan sebagainya.

4. Komunikasi Public adalah proses komunikasi yang dilakukan dihadapan orang banyak, baik secara
aktif maupun pasif.

5. Komunikasi Organisasi Komunikasi yang terjadi didalam organisasi maupun antar-organisasi yang
dapat bersifat formal maupun non-formal. Komunikasi ini melibat-kan komunikasi intrapribadi,
interpribadi, kelompok, kadang-kadang melibatkan komunikasi publik.
6. Komunikasi Massa komunikasi yang melibatkan jumlah komunikan yang banyak, tersebar dalam area
geografis yang luas, heterogen, namun punya perhatian dan minat terhadap isu yang sama.

Karakteristik Dasar Komunikasi

Untuk memperoleh keefektifan komunikasi, seseorang harus memperhatikan beberapa karakteristik


dasar berikut ini, antara lain:

1) Komunikasi membutuhkan lebih dari 2 orang yang akan menentukan tingkat hubungan dengan orang
lain

2) Komunikasi terjadi secara berkesinambungan dan terjadi hubungan tim-bal balik

3) Proses komunikasi dapat melalui komunikasi verbal dan nonverbal yang bisa terjadi secara simultan

4) Dalam berkomunikasi seseorang akan berespon terhadap pesan yang diterima baik secara langsung
maupun tidak langsung, verbal maupun non-verbal

5) Pesan yang diterima tidak selalu diasumsikan sama antara penerima dan pengirim

6) Pertukaran informasi dibutuhkan ilmu pengetahuan

7) Pesan yang dikirim dan diterima dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu, pendidikan, keyakinan dan
budaya

8) Komunikasi dipengaruhi oleh perasaan diri sendiri, subyek yang dikomu-nikasikan dan orang lain

9) Posisi seseorang di dalam system sosiokultural dapat mempengaruhi proses komunikasi

Anda mungkin juga menyukai