Dentokraniofasial
Drg. Maulida Hayati, M.Kes
2020
Periode Pertumbuhan Prenatal
1. Periode Proliferasi/ Preimplantasi
2. Periode Embrionik
✔ Prasomit
✔ Somit
✔ Pembentukan stomadeum
✔ Pasca somit
3. Periode Fetal/Fetus
✔ Pembentukan wajah
✔ Pertumbuhan tulang kraniofasial
1. Periode Proliferasi/ Preimplantasi
• Periode ini mulai saat konsepsi pada hari ke 7-8 Intra Uterin Life (IUL).
• Bagian luar sel membentuk tropoblas dan bagian dalam sel membentuk
embrio
• Periode preimplantasi merupakan periode pertama perkembangan prenatal.
• Berlangsung selama minggu pertama setelah pembuahan.
• Diawali dengan proses meiosis yakni pengurangan kromosom yang diploid
(2n) menjadi haploid (1n).
continue
• Karena proses mitosis dan sekresi cairan yang terus berlanjut oleh sel-sel di
dalam morula, zigot menjadi blastokista atau blastula.
• Pada akhir minggu pertama IUL, blastokista berhenti dan menjalani
implantasi menjadi tertanam dalam endometrium, lapisan paling dalam dari
rahim di bagian dinding belakangnya.
• Setelah seminggu mengalami permecahan, blastokista terdiri dari lapisan sel
perifer, lapisan trofoblas, dan massa sel embrio kecil, atau lapisan
embrioblas.
2. Periode Embrionik
• Tahap ini dimulai pada minggu ke-2 sampai minggu ke-8 IUL.
• Periode ini dapat dibagi menjadi 3 tahapan yakni:
✔ Tahap prasomit (8-20 hari IUL),
✔ Tahap somit (21-31 hari IUL)
✔ Pasca somit (minggu ke 4-8 IUL)
Tahap prasomit
(periode embrio disk)
• Tahap prasomit yaitu massa sel yang tebal dan akan membentuk semua struktur yang ada
pada tubuh. Embrio disk mengalami diferensiasi menjadi 3 lapisan, yaitu:
✔ Ektodermal merupakan lapisan sebelah luar yang akan membentuk epitel pada jaringan
kulit, epidermis, sistem saraf, rambut, dan termasuk yang membentuk enamel gigi.
✔ Mesodermal merupakan lapisan sebelah tengah, yang terbentuk di sebelah dalam setelah
lapisan ektodermal dan endodermal. Jaringan yang dibentuk adalah connective tissue,
otot-otot, tulang, dan termasuk dentin, pulpa, sementum, dan ligamen periodontal.
✔ Endodermal merupakan lapisan sebelah dalam yang akan membentuk sistem
pencernaan (sistem traktus gastrointestinal) termasuk epitelnya.
Tahap somit
(Pembentukan stomadeum)
• Tahap somit terjadi setelah jaringan dasar telah terbentuk pada hari ke-21, yang akan
dilanjutkan 10 hari kemudian dengan pelipatan ataupun melekuknya jaringan untuk
membentuk suatu struktur.
• Terdapat 42-44 pasang somit yang muncul secara bertahap dengan arah craniocaudal.
• Pola somit pada regio tubuh teridentifikasi dengan 4 occipital, 8 cervical, 12
thoracic, 5 lumbar, 5 sacral dan 8-10 coccygeal. Kemudian, setiap somit akan
berdiferensiasi menjadi 3 bagian, yakni bagian ventromedial disebut sclerotome,
bagian lateral disebut dermatome dan bagian intermediate disebut myotome.
Pembentukan stomodeum
• Rongga mulut primitif yang disebut stomodeum terjadi pada minggu ketiga
yang terlihat secara frontal aspek.
• Embrio pada minggu ke-4 IUL mulai menunjukkan perkembangan otak dan
pembentukan wajah dari pertumbuhan prosesus frontonasalis dengan
stomodeum dan placodenya, serta perkembangan jantung.
• Sedangkan bagian dalamnya secara internal, foregut akan membentuk faring
primitif, yang selanjutnya akan membentuk orofaring. Disintegrasi membran
orofaring membesar pada stomodeum embrio dan memungkinkan akses antara
mulut primitif dan faring primitif.
continue
• Segmental somit akan hilang memudar pada minggu ke-6 IUL. Perkembangan
kepala mendominasi pada periode ini. Bentuk wajah mulai terlihat dengan
munculnya telinga, mata dan hidung. Bagian leher menjadi memanjang dan
membentuk lengkung brankial.
• Proses periode embrionik akan terjadi induksi, proliferasi, diferensiasi,
morfogenesis, dan organogenesis. Pembentukan semua jaringan-jaringan dan
organ-organ pada tubuh manusia telah terbentuk, namun belum sempurna, baik
dari struktur maupun fungsinya. Ekor panjang yang terbentuk pada periode
embrionik ini akan mulai hilang membentuk bokong, dan akan masuk ke dalam
periode fetus.
3. Periode Fetal (Fetus)
Periode ini pada bulan ke-3 sampai bulan ke-10 IUL
Perkembangan wajah
• Terjadi pada periode masa embrio yang dimulai minggu ke-4 sampai ke-10 IUL
• Daerah wajah terdiri dari 5 buah tonjolan (facial processes / swelling) dan sebuah
lekukan yang disebut stomadeum (celah mulut primitif) yaitu:
✔ Prosesus frontalis,
✔ 2 buah prosesus maksilaris kanan dan kiri,
✔ 2 buah prosesus mandibularis kanan dan kiri.
• Pada minggu ke-8 IUL muka telah terbentuk lengkap, panjang embrio kurang dari 30 mm.
continue
• Pada minggu ke-5 IUL, proliferasi dari mesenkim frontonasalis di sekeliling pembukaan lubang hidung
yang menghasilkan prosesus nasal medial dan lateral.
• Prosesus maksilaris tumbuh ke arah medial dari posisi lateral untuk membentuk bagian lateral rahang
atas.
• Pada minggu ke-6 IUL, prosesus maksilaris akan terbentuk dua shelflike, yang disebut bilah-bilah
palatum. Ketiga elemen ini (satu prosesus nasalis yang menyatu dan dua prosesus maksilaris) berperan
dalam membentuk bibir atas, alveolar atas, dan palatum primer
• Pada minggu ke-7 IUL bilah-bilah palatum akan naik ke posisi horizontal di atas lidah dan berfusi satu
sama lain membentuk palatum sekunder (bagian palatum yang berasal dari prosesus maksilaris)
• Di bagian anterior penyatuan dua bilah ini dengan triangular palatum primer akan membentuk
foramen insisivum. Bibir atas telah menyatu, dan telah terbentuk filtrum.
continue
• Pada perkembangan wajah terjadi perkembangan ektodermal yang disebut
dengan placodes. Placodes kemudian berdiferensiasi menjadi organ spesifik dan
membentuk elemen dari sistem saraf tepi seperti ganglia, opti / lens placode, dan
olfactory placode.
• Sel neural crest membelah menjadi 2 bagian, yaitu posterior anterior, bagian
anterior berkembang membentuk elevasi ke midventral menjadi prosesus
frontonasalis. Bagian posterior berkembang menjadi 6 lengkung brankial, pada
tahap ini muncul perkembangan kraniofasial.
•
continue
• Lengkung brankial pertama disebut juga lengkung mandibula, yang terdiri
dari tulang rawan Meckel berfungsi sebagai rangka perkembangan
mandibula
• Pada minggu ke-5 IUL terbentuk rongga mulut primitif. Prosesus
maksilaris tumbuh ke ventromedial untuk fusi dengan prosesus medialis
nasalis untuk membentuk bibir, pipi, maksila, tulang alveolar, dan palatum
sekunder.
continue
• Mandibula berasal dari lengkung brankial I
• Prosesus mandibula bersama dengan prosesus maksilaris dan frontonasalis
mengikat stomadium / bibir primitif.
• Pada minggu ke-5 IUL kondensasi batang bilateral tulang rawan berkembang dari
sisi yang akan menjadi telinga ke arah midline.
• Pembentukan lengkung brankial pada minggu ke-3 IUL
• Mandibula berkembang dari 2 bagian, kondiloideus dan temporal joint primer
untuk rahang bawah.
• Tulang rawan kondiloideus berkembang pada minggu ke-10 IUL.
Pertumbuhan Tulang Kraniofasial
1. Formasi tulang Endochondral / Osifikasi Endochondral
• Jaringan mesenkim (dalam perikondrium) mulai memadat dan berdiferensiasi
masuk ke kondrosit.
• Kondrosit dari kartilago diharapkan menjadi tulang rawan.
• Contohnya dasar kranium dan kondil mandibula.
continue
2. Intramembranous
• Jaringan mensenkim berdiferensiasi menjadi osteoblas.
• Osteoblas mensekresi fibers (protein) menjadi matriks tulang (osteoid) dan akan
terkalsifikasi.
• Osteoid masuk ke dalam pembuluh darah di area osifikasi membentuk tulang spongeus.
• Sponge bone berkondensasi menjadi periosteum.
• Compact bone terjadi bila kondensasi terjadi secara terus menerus pada tulang spongy
dan pada akhirnya terbentuk red bone marrow yang akan mengisi trabekula (celah) tulang
spongy.
Tumbuh Kembang Maksila
1. Mandible
2. Anlage of the permanent tooth
3. Enamel organ
4. Enamel
5. Dentin
6. Labiogingival sulcus
Gambar: struktur seluler anlage gigi. Lapisan bagian dalam ameloblast
membentuk epitel bertingkat yang nantinya akan membentuk enamel gigi