Anda di halaman 1dari 4

H. Os.

Vomer
Os vomer membentuk bagian terbesar rangka tulang septum nasi yang
berada di area superoposterior . Di sebelah atas, lempeng tulang yang
semu trapezium ini dihubungkan dengan lamina perpendiculars Os
ethmoidale dan di sebelah belakang Ala vomeris bergabung dengan Os
ethmoidale dan di sebelah belakang Ala vomeris bergabung dengan Os
sphenoidale. Di sebelah bawah Pars cuneiformis vomeris berbatasan
dengan Proc. Palatinus maxilla dan sepanjang lamina horizontalis Os
palatinum1.

Gambar 1.1 : Tulang Spetum nasi; padangan lateral

( Sabota edisi 24)

Os vomer memiliki tepi superior berupa ala vomeris yang menepel


pada :
1. processus vaginalis
2. processus pterygoideus ossis sphenoidalis
3. processus sphenoidalis ossis palatinus

diantara kedua ala vomeris terdapat sulcus tempat masuk rostrum


sphenoidale corpus sphenoidalis. Os vomer secara in vivo dilewati oleh
nervus nasopalatinus yaitu pada sulcus vomeris. Os vomer dibagian
posterior membentuk rigi disebut sebagai crista choanalis vomeris yang
memisahkan apertura posterior cavum nasi atau disebut dengan choanea.
crista ini memisahkan choanae dekster dan sinister. Ujung interior vomer
bentuknya meruncing disebut dengan pars cuneiformis vomeris2.

Gambar 1.2 : Tulang Cranium, Ossa cranii; pandangan depan.

(Sobotta edisi 23)

I. Os. Maxilla
Rahang atas atau tulang maksilla (Maxilla) berlokasi di antara orbita dan
rongga mulut1. Maxilla membentuk sebgaian margo inferior dan medialis
orbita dan di sebelah lateral berbatasan dengan Os frontale. Di superior,
tiap maxilla berkontribusi untuk margo infraorbitalis dan margo medialis
orbitae. Di lateral, processus zygomaticus tiap maxilla bersendi dengan
tulang zygomaticum dan di medial, processus frontalis tiap maxilla
bersendi dengan tulang frontale. Di inferior, bagian tiap maxilla, lateral
dari lubang cavitas nasi, adalah corpus maxillae. Pada facies anterior
corpus maxillae, tepat di bawah margo infraorbitalis orbitae, terdapat
foramen infraorbitale. Di inferior, tiap maxilla berakhir sebagai processus
alveolaris, yang berisi dentes dan membentuk rahang atas3.

Gambar 1.3 : Pandangan anterior cranium


( Gray’s Basic Anatomy)

Gambar 1.4 :Maxilla, sisi kanan; pandangan lateral


(Sobotta edisi 24)
1. SOBOTA
2. Ningsih JR. Ilmu Dasar Kedokteran Gigi. Surakarta: Muhamadiyah
University Press. 2018: 19-20
3. Drake RL, Vogl AW, Mitchell A WM. Gray’s Anatomy for Student.
Churchill livingstone: Elsevier.2009: 417

Anda mungkin juga menyukai