Anda di halaman 1dari 12

1.

Definisi abses
 Abses dental yaitu abses pada rongga mulut yang terjadi karena infeksi dentoalveolar, yang
berisikan pus yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri/parasite/ benda asing lain dan
dikelilingi dengan jaringan inflamasi.
 Abses yaitu suatu reaksi pertahanan yang bertujuan mencegah agent infeksi menyebar ke
bagian tubuh lainnya
 infeksi dentoalveolar adalah infeksi pada gigi dan jaringan sekitar (periodontium & tulang
alveolar) yang menghasilkan pus
 bakteri streptococcus aurens dan streptococcus mutans

2. incisi abses
 tujuan incise abses adalah mencegah terjadinya perluasan abses atau infeksi ke jaringan lain,
mengurangi rasa sakit, dan menurunkan populasi bakteri
 Incisi adalah pembuatan jalan keluar pus secara bedah
 Drainase adalah tindakan eksplorasi yang terlibat untuk mengeluarkan pus dari dalam
jaringan biasanya menggunakan hemostat

3. Abses akut dan kronis


 Abses akut : terjadi dalam waktu yang singkat dan berlangsung selama beberpa hari sampai
satu minggu. Rasa sakit tiba-tiba dan terasa dalam menggigit atau mengunyah
 Abses kronis : Abses kronis terjadi dalam waktu yang lama dan berkembang secara lambat.
abses akut akan menjadi kronis saat pus keluar dari fistula pada lapisan luar gingiva atau
keluar dari poket.

4. Tahapan abses / stadium


a) Stadium subperiosteal dan periosteal -> secara klinis belum terlihat
 Pembengkakan belum terlihat jelas
 Warna mukosa masih normal
 Perkusi gigi yang terlibat terasa sakit yang sangat (+)
 Palpasi sakit dengan konsistensi keras
b) Stadium serosa -> 36 jam
 Abses menembus periosteum, masuk tumika serasa tulang, pembengkakan sudah
ada
 Mukosa mengalami hiperemi dan merah
 Rasa sakit yang mendalam
 Palpasi sakit, konsistensi keras, belum ada fluktuasi
c) Stadium submucosa
 Pembengkakan jelas tampak
 Rasa sakit mulai berkurang
 Mukosa merah dan kadang terlihat pucat
 Perkusi pada gigi yang terlibat terasa sakit
 Palpasi sedikit sakit dan konsistensi lunak, sudah ada fluktuasi
d) Stadium subkutan
 Pembengkakan sudah sampai ke subkulit
 Warna kulit di tepi pembengkakan merah, tapi tengahnya pucat
 Konsistensi sangat lunak seperti bisul yang mau pecah
 Turgor (kelenturan kulit) kencang, berkilat, dan berfluktuasi tidak nyata
 Perkusi nyeri tumpul

5. Syarat / prinsip incise abses


 Bila memungkinkan lakukan incise pada kulit dan mukosa yang sehat karena jika pada
sisi yang fluktuasi jaringan nekrotik dapat menyebabkan kerutan / jaringan parut (tidak
estetik), ditempatkan pada titik terendah dari akumulasi, dan untuk menghindari rasa
sakit dan mengevakuasi pus dibawah gravitasi / searah
 Incise pada daerah bawah bayangan rahang, apabila memungkinkan tempatkan incises
pada posisi bebas agar drainase sesuai gravitasi
 Lakukan biseksi tumpul -> drainase abses pada awalnya
Lakukan dengan hemostat yang dimasukkan kedalam rongga abases dengan paruh
tertutup, digunakan dengan lembut mengeksplorasi rongga dengan paruh terbuka
dengan ditarik lagi dengan paruh terbuka. Pada saat diseksi tumpul dilakukan, jaringan
lunak dipijat lembut untuk memudahkan evakuasi pus
 Penempatan drain karet dan stabilisasi dengan jahitan (interup) pada salah satu sisi
incise
 Jangan tinggalkan drain pada tempatnya lebih dari waktu yang ditentukan, lepaskan
drain segera mungkin (2-5 hari). Adanya drain dapat mengeluarkan eksudat dan dapat
menjadi pintu gerbang masuknya bakteri
 Bersihkan luka setiap hari dalam keadaan steril untuk membersihkan bekuan darah dan
debris
 Pemberian antibiotic -> aerob dan anaerob, kombinasi
Amoxicillin 375 mg + 250 mg metronidazole 3x sehari selama 7 hari
500 mg amoxicillin + 250 mg metronidazole 3x sehari selama 7 hari

6. Indikasi dan kontraindikasi


Indikasi : abses yang berukuran >5 mm, adanya fluktuasi
Kontraindikasi : terdapat selulitis, area yang sulit dijangkau

7. Povidone iodine 10%


Sifat antiseptic (membunuh kuman) bersifat iritatif dan toksik apabila masuk ke pembuluh
darah, povidone yang berlebihan dapat menghambat granulasi luka
Larutan salin (NaCl 0,9%)
8. Tahapan Insisi dan Drainase Abses
- Informed consent
- Persiapan alat dan bahan
- Aplikasi larutan antiseptik, asepsis dengan povidone iodine
- Anestesi lokal infiltrasi, dibagian atap abses dan jaringan subkutan disekitas abses
- Insisi pada
 Bagian superfisial pada titik terendah akumulasi untuk menghindari sakit dan
pengeluaran pus sesuai gravitasi
 Menghindari duktus ( warton, stensen ) dan pembuluh darah besar
 Jika memungkinkan insisi dilakukan pada daerah yang estetis
- Drainase abses diawali dengan hemostat dimasukkan ke dalam rongga abses dengan
ujung tertutup, lakukan eksplorasi kemudian dikeluarkan dengan ujung terbuka.
Bersamaan dengan eksplorasi kemudian dikeluarkan dengan ujung terbuka.
Bersamaan dengan eksplorasi, lakukan pijatan lembut
- Penempatan drain karet didalam rongga abses dan distabilisasi dengan jahitan pada
salah satu tepi untuk menjaga insisi menutup dan drainase
- Pemberian antibiotik
 Antibiotik  amoxicillin dan metronidazole
 Analgesik  paracetamol

- KIE
 Komunikasikan kepada pasien telah dilakukan pembedahan untuk menghilangkan
nanah
 Informasikan bahwa terdapat drain untuk membantu mengeluarkan nanah dan
diberi jahitan untuk menutupi luka
 Edukasikan untuk kontrol2-5 hari setelah perawatan dan untuk membersihkan
daerah luka dengan kasa steril, edukasikan untuk tidak makan / minum yang
terlalu panas, sikat gigi 2x sehari

9. No. Handle blade  3


Pada Tindakan incisi abses scalpel yang digunakan biasanya adalah scalpel no.3
Fungsi : Sebagai pegangan pisau (blade) saat operasi.

10. Blade 11  untuk insisi kecil, abses


blade yang sering digunakan adalah blade no 11, 12 ,dan 15. Blade no 11 biasanya
digunakan untuk mengincisi dengan ukuran kecil dan juga digunakan untuk incise abses.
blade no 12 diindikasikan untuk mengincisi sulcus gingiva dan mengincisi gigi bagian
posterior. Blade no 15 biasanya digunkan untuk bedah flap dan incise di bagian
edentoulus alveolar ridge.
11. Jarum yang dipakai  3.0  reverse cutting  ½ lingkaran
Benang  3.0  silk ( non absorbable )

12. Pehacaine  2 ml ( satu ampul )  berisi lidokain 20 mg, dengan adrenalin 0,0125 mg
dalam 1 ml larutan, dengan perbandingan adrenalin dalam larutan 1 : 80.000 ( dalam
80.000 ml larutan terdapat adrenalin sebesar 1 gram )

13. Macam abses berdasarkan spasia


14. Golongan antibiotic dan dosisnya
15. Perbedaan Abses, seulitis, plegmon

Anda mungkin juga menyukai