Anda di halaman 1dari 29

ODONTEKTOMI

Defenisi
• Pengeluaran gigi yang dalam keadaan tidak dapat
bertumbuh atau bertumbuh sebagian dan dilakukan
dengan cara pembuatan flap mukoperiostal, diikuti
pengambilan tulang.
Indikasi Odontektomi
1. Gigi impaksi mendesak gigi M2
2. Pencegahan perikoronitis
3. Pencegahan karies
4. Pencegahan adanya resorpsi akar
5. Pencegahan penyakit periodontal
6. Gigi malposisi
7. Untuk keperluan Ortodontik dan Prostodontik
8. Pencegahan kista dan tumor odontogen
9. Penanganan karena nyeri yang dikeluhkan
Klasifikasi Impaksi Gigi

 Klasifikasi Impaksi Molar 3 Rahang Atas


 Klasifikasi Impaksi Molar 3 Rahang Bawah
 Klasifikasi Impaksi Kaninus Atas
Klasifikasi Impaksi Molar 3 Rahang Atas

 Berdasarkan impaksi M3 terhadap kedalaman tulang maksila


 Berdasarkan angulasi aksis M3 terhadap M2 RA
 Berdasarkan hubungan M3 RA dgn sinus maksilaris
Klasifikasi impaksi M3 RA berdasarkan hubungan
dgn kedalaman tulang maksila (Archer)

 Posisi A :
Bagian tertinggi M3 RA terletak setinggi/di atas grs oklusal M2 RA
 Posisi B :
Bagian tertinggi M3 RA terletak dibwh grs oklusal tp diatas grs servikal M2 RA
 Posisi C :
Bagian tertinggi M3 RA terletak dibwh grs servikal M2 RA atau lebih dalam
Klasifikasi impaksi M3 RA berdasarkan
angulasi aksis M3 thd M2 RA (Archer)
 Mesioangular,
 distoangular,
 vertical,
 horizontal,
 buccoangular,
 linguoangular,
 inverted
Klasifikasi M3 RA berdasarkan hubungan
dgn sinus maksilaris
 SA : Sinus Approximation
Antara gigi M3 RA dan sinus maksilaris terdapat/sedikit dinding pemisah yg tipis
 NSA : No Sinus Approximation
Antara gigi M3 RA dan sinus maksilaris terdapat/sedikit dinding pemisah yg tebal
lebih dari 2 mm
Klasifikasi Impaksi Molar 3 Rahang Bawah

 Berdasarkan hubungan gigi (distal M2) dgn tepi ramus mandibula


 Berdasarkan kedalaman Molar didalam tulang
 Berdasarkan angulasi (posisi aksis M3 terhadap M2)
Pell & Gregory (1933)
Hubungan M3 mandibula impaksi (distal M2) dengan tepi ramus mandibula

Kelas I : Ruang antara ramus mandibula dan


permukaan distal M2 mandibula cukup bagi ukuran
mesio-distal M3 mandibula.

Kelas II : Ruang antara ramus mandibula dan


permukaan distal M2 mandibula kurang bagi ukuran
mesio-distal M3 mandibula.

Kelas III : Semua/sebagian besar M3 mandibula


berada di dalam ramus mandibula.
Pell & Gregory (1933)
Kedalaman M3 mandibula impaksi di dalam tulang

Posisi A :
Bagian tertinggi M3 mandibula terletak setinggi/di atas
garis oklusal M2 mandibula

Posisi B :
Bagian tertinggi M3 mandibula terletak di bawah oklusal
tapi di atas garis servikal M2 mandibula

Posisi C :
Bagian tertinggi M3 mandibula terletak di bawah garis
servikal M2 mandibula
Klasifikasi Berdasarkan Arah Mahkota Gigi
(Archer 1975; Kruger 1984)

1. Mesioangular
2. Distoangular
3. Vertikal
4. Horizontal
5. Bukoangular
6. Linguoangular
7. Inverted
Klasifikasi Lain

• Erupsi penuh
• Erupsi sebagian
Berdasarka • Tidak erupsi sama sekali
n keadaan
erupsi
• Di bawah mukosa
• Embeded (tertanam) dalam
tulang
Klasifikasi Lain

Berdasarka • Gigi yang berakar satu


n jumlah • Gigi yang berakar dua
dan • Gigi yang akarnya bersatu
keadaan • Apakah keadaan akar
akar menguntungkan apa tidak
Klasifikasi Impaksi Kaninus Atas

 Kelas I :
Gigi terletak pada palatum dalam posisi horizontal, vertikal atau semi vertikal
 Kelas II :
Gigi terletak di bukal
 Kelas III :
Gigi terletak di bagian palatal dan bukal
 Kelas IV :
Gigi terletak pada prosesus alveolaris antara Insisivus dan premolar
 Kelas V :
Gigi pada edentolous area
Penatalaksanaan

Pemeriksaan
• Pemeriksaan vital sign, ekstra oral, dan intra oral

Prosedur
• Pre-operatif
• Peri-operatif

Perawatan post operasi


Prosedur

PRE-OPERATIF

Lima Langkah Dasar Pada Teknik Odontektomi


Pengeluaran
Merefleksikan flap Persiapan
Penyingkiran gigi yang
yang adekuat untuk Separasi gigi penutupan
tulang telah
kemudahan akses luka
diseparasi
1. Merefleksikan Flap yang Adekuat
Untuk Kemudahan Akses
2. Penyingkiran Tulang
3. Separasi Gigi
 Pada Impaksi Mesioangular
3. Separasi Gigi
 Pada Impaksi Horizontal
3. Separasi Gigi
 Pada Impaksi Vertikal
4. Pengeluaran Gigi yang Telah Diseparasi
4. Pengeluaran Gigi yang Telah Diseparasi
5. Persiapan Penutupan Luka

Irigasi
Menghaluskan
menggunakan Suturing
Tulang
saline
Edukasi Pasien Pasca Operasi

Pasien dapat mengalami sedikit edema di daerah operasi selama 3


hingga 4 hari, dengan pembengkakan sepenuhnya menghilang sekitar 5
hingga 7 hari.

Setelah dilakukan bedah, biasanya diikuti dengan adanya rasa


ketidaknyamanan yang dapat dikontrol dengan pemberian analgesik.

Setelah pembedahan, pasien dapat mengalami kesulitan membuka mulut


(Trismus). Trismus akan secara perlahan berkurang dan pasien dapat
membuka mulut seperti biasa kembali setelah 7 atau 10 hari.
Instruksi Pasca Operasi

 Lakukan kompres es dalam 24 jam pasca odontektomi.


 Analgesik (natrium diklofenak 50 mg 2x sehari selama 3 hari).
 Pasien tidak boleh berkumur keras selama 24 jam, boleh berkumur
dengan larutan air garam 3x sehari selama 3-4 hari.
 Menjaga kebersihan rongga mulut dan luka post operasi.
 Setelah pembedahan pasien disarankan untuk istirahat dirumah, tidak
melakukan pekerjaan berat selama 1-2 hari.
 Pasien sebaiknya makan diet lunak dan dingin.
Komplikasi Odontektomi
 Fraktur rahang.
 Fraktur tulang alveolar
 Perdarahan, karena terkena arteri.
 Terdapat jaringan folikel masih tertinggal sehingga dapat terjadi kista yang dapat
melanjut menjadi tumor.
 Bekerja tidak bersih sehingga dapat terjadi infeksi yang dapat melanjut menjadi
osteomielitis.
 Terbukanya n. alveolaris inferior atau nervus palatinus sehingga menyebabkan
perastesi.
 Perforasi sinus maksilaris
 Fraktur tuberositas maksilaris
 Trauma pada gigi molar dua.
 Kerusakan jar lunak sekitar
THANKYOU 

Anda mungkin juga menyukai