Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KASUS

EKSTRAKSI GANGREN
RADIX 24

Disusun Oleh:
Novia Kaisarianti S.Ked
NIM. FAB 118 099

Pembimbing:
drg. Monika Estherlitha Sinta Sp.Perio

KEPANITERAAN KLINIK SMF ILMU KESEHATAN GIGI DAN MULUT


FAKULTAS KEDOKTERAN UPR/RSUD dr. Doris Sylvanus
PALANGKA RAYA
2020
Gangren Radix
• Gangren radiks adalah tertinggalnya sebagian akar
gigi. Jaringan akar gigi yang tertinggal merupakan
jaringan mati yang merupakan tempat subur bagi
perkembangbiakan bakteri
Etiologi
• Gangren radiks dapat disebabkan oleh karies, trauma,
atau ekstraksi yang tidak sempurna
Patogenesis
• Karies dapat terjadi akibat pertumbuhan
bakteri di dalam mulut yang mengubah
karbohidrat yang menempel pada gigi menjadi
suatu zat bersifat asam yang mengakibatkan
demineralisasi email
• Karies kemudian dapat meluas dan menembus
lapisan dentin
• Pada tahap ini, jika tidak ada perawatan, dapat
mengenai daerah pulpa gigi yang banyak
berisi pembuluh darah, limfe dan syaraf
• Pada akhirnya, akan terjadi nekrosis pulpa,
meninggalkan jaringan mati dan gigi akan
keropos perlahan hingga tertinggal sisa akar
gigi
• Mahkota gigi dapat patah akibat trauma pada
gigi, seperti terbentur benda keras saat
terjatuh, berkelahi, atau sebab lainnya.
Seringkali mahkota gigi yang patah
menyisakan akar gigi yang masih tertanam
dalam gusi, dengan pulpa gigi yang telah mati.
• Pencabutan tidak sempurna juga sering
menyebabkan gangren radiks
• Sisa akar gigi atau gangren radiks yang hanya
dibiarkan saja dapat muncul keluar gusi
setelah beberapa waktu, hilang sendiri karena
teresorbsi oleh tubuh, atau dapat berkembang
menjadi abses, kista dan neoplasma
Manifestasi Klinis
• Mungkin tidak ada keluhan sakit
• Perubahan warna gigi (kecoklatan atau keabu-
abuan)
• Inspeksi  sudah tidak terlihat bagian dari
mahkota gigi
• Saat dilakukan perkusi  tidak menimbulkan
nyeri
Tatalaksana
• Akar gigi yang masih utuh dengan jaringan
penyangga yang masih baik  dilakukan perawatan
(jaringan pulpa dihilangkan, diganti pupla tiruan dan
dibuatkan mahkota gigi)
• Akar gigi yang sudah goyang dan dan jaringan
penyangga yang tidak mungkin dirawat  dilakukan
pencabutan atau ekstraksi
Ekstraksi Gigi
• Merupakan suatu prosedur bedah yang
dapat dilakukan dengan tang, elevator,
atau pendekatan transalveolar, bersifat
ireversibel dan terkadang menimbulkan
komplikasi.
• Ekstraksi gigi sering dikategorikan menjadi
dua macam yakni ekstraksi simpel dan
ekstraksi bedah/surgical
• Ekstrasi simpel adalah ekstraksi yang
dilakukan pada gigi yang terlihat dalam
rongga mulut, menggunakan anestesi lokal dan
menggunakan alat-alat untuk elevasi bagian
gigi yang terlihat
• Ekstrasi bedah adalah ekstraksi yang
dilakukan pada gigi yang tidak dapat
dijangkau dengan mudah karena berada di
bawah garis gingiva atau karena belum erupsi
secara keseluruhan.
• Indikasi Ekstraksi Gigi :
o Gigi yang tidak bisa lagi dipertahankan atau diperbaiki
(karies berat yang menyebabkan gangrene radiks)
o Gigi yang goyang (mobile) dengan penyakit periodontal,
necrosis pulpa, atau abses periapikal, dimana
membutuhkan perawatan saluran akar (PSA) dibutuhkan
namun pasien tidak dapat memenuhinya (atau dimana
terapi endodontik gagal)
o Overcrowding dari gigi pada dental arch, yang
menyebabkan deformitas ortodontik
o Gigi impaksi
Laporan Kasus
Identitas
• Nama : Ny. H
• Usia : 45 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Tgl Pemeriksaan : 19 Oktober 2020
Anamnesis
• Autoanamnesis
• Keluhan Utama : Pasien ingin mencabut sisa gigi nya yang
sudah goyang
Riwayat Penyakit Sekarang
• Pasien datang dengan keluhan ingin mencabut sisa gigi depan
kiri atas nya yang sudah goyang, keluhan nyeri (-)
Riwayat Penyakit Dahulu:
• Hipertensi disangkal
• Diabetes Melitus disangkal
• Penyakit maag dan asma disangkal.
• Alergi disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga:


• Hipertensi disangkal
• Diabetes Melitus disangkal
• Penyakit maag dan asma disangkal.
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan Umum: Tampak sakit sedang
• Kesadaran : Compos mentis (E4M6V5)

Vital sign :
• Tekanan Darah : 120 / 80 mmHg
• Denyut Nadi : 65 kali/menit (reguler, kuat angkat, dan isi
cukup)
• Frekuensi Napas :20 kali/menit, abdominal-torakal
• Suhu :36,6 0C
Kepala
• Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Thoraks
• Vesikuler (+/+), ronki (+/-), wheezing (-/-)
• S1S2 Tunggal Reguler G(-) M(-)
Ekstremitas
- Akral Hangat , CRT < 2 detik
Pemeriksaan Intraoral
• Pada Inspeksi didapatkan  sudah tidak
terlihat bagian dari mahkota gigi

• Pada palpasi didapatkan  tidak ada nyeri


Diagnosis
• Gangren Radix Pada Regio |4
Penatalaksanaan
• Ekstraksi gigi
Prosedur Ekstraksi
Persiapan Pasien
• Minta pasien untuk mengisi inform concent jika bersedia, yang sebelumnya
sudah dijelaskan oleh dokter tindakan yang akan dilakukan
• Posisikan pasien di dental Unit
• Minta pasien untuk melakukan tindakan asepsis dengan berkumur larutan
Povidone Iodine
Persiapan Operator dan Asisten Operator
• Cuci tangan
• Penggunaan APD (Masker , Handscoen, Face Shiel d)
Persiapan Alat
• Alat Asepsis
- Povidone Iodine
- Kassa Steril
- Alkohol
• Persiapan Anestesi
o Pehacain
o spuit 1 cc

• Alat :
o Bak
o Kaca Mulut
o Dental Pinset
o Excavator
o Bein Dental
o Tang Dewasa
Prosedur Tindakan
• Atur posisi pasien.
• Asepsis intra oral (daerah kerja) dengan povidon iodine.
• Aplikasikan anastesi topikal pada daerah yang akan disuntik
• Setelah 4-6 menit pasien merasakan kebal dan numbness.
Setelah itu, dilakukan anestesi infiltrasi pada bagian
mukobukal fold untuk menganestesi bagian bukal dan palatina
elemen 24 sebanyak 0,5 cc pada masing-masing tempat.
• Membuka perlekatan gigi dengan ligamen periodontal
menggunakan bein.
• Kemudian keluarkan gigi dengan forcep radix.
Tindakan Pasca Ekstraksi
• Lakukan kuretasi pada soket
• Lakukan irigasi pada daerah soket dengan povidon
iodine yang sudah diencerkan
• Pemberian tampon
Instruksi Pasca Ekstraksi
o Mengigit tampon selama 30 menit – 1 jam.
o Jangan berkumur dan meludah selama sehari.
o Jangan sikat gigi selama sehari.
o Hindari makanan yang panas, asam, pedas, dan lengket selama sehari.
o Jangan menghisap-hisap daerah bekas pencabutan.
o Jangan memainkan bekas pencabutan dengan lidah ataupun jari.
o Jangan minum dengan sedotan.
o Jangan menggunakan sisi bekas pencabutan untuk makan.
o Minum obat sesuai instruksi.
Pengobatan
• Asam mefenamat 500mg 3x Sehari selama
5hari
Kesimpulan
• Gangren radiks adalah tertinggalnya sebagian akar gigi.
• Patogenesis dari gangren radiks adalah caries dentis yang ditak
dilakukan perawatan, mahkota gigi yang patah, pencabutan gigi
yang tidak sempurna.
• Ekstraksi gigi merupakan suatu prosedur bedah yang dapat
dilakukan dengan tang, elevator, atau pendekatan transalveolar,
bersifat ireversibel dan terkadang menimbulkan komplikasi.
• Tindakan ektraksi gigi dilakukan sesuai dengan prosedur
pembedahan
• Pasien diberikan instruksi pasca ekstraksi dan pemberian obat-
obatan pereda nyeri.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai