Anda di halaman 1dari 23

FRAKTUR TERBUKA

DEPARTEMEN BEDAH MULUT


FAKULTAS KEDOKTERAN
GIGI UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
MEDAN 2020
DEFINISI
Fraktur gigi: hilang atau lepasnya fragmen dari gigi lengkap
yang biasanya disebabkan oleh kegagalan pencabutan gigi.
INDIKASI
• Hipersementosis

Deposisi
Deposisi sementum
sementum yang
yang berlebih
berlebih pada
pada akar
akar gigi
gigi →
→ Sulit
Sulit diekstraksi
diekstraksi →
→ Gigi
Gigi
fraktur
fraktur
INDIKASI…

• Bruxism
Tulang lebih padat dan perlekatan
ligamen periodontal lebih kuat  Sulit
diekstraksi  Gigi fraktur

• Karies yang luas atau restorasi permukaan gigi yang luas

Risiko fraktur
mahkota
INDIKASI…

• Dilaserasi akar gigi


Dilaserasi berat  dapat
menyulitkan saat pencabutan  gigi
fraktur

• Akar yang divergen

Meningkatkan risiko fraktur


tulang, akar atau keduanya
INDIKASI…

• Gigi yang berada pada lantai sinus maksila

Pencabutan gigi  fraktur pada


lantai sinus  perforasi sinus
KONTRAINDIKASI

• Fraktur ujung akar asimtomatik, dimana pulpa masih vital,


dan terletak jauh di dalam soket
• Pencabutan ujung akar tersebut tidak boleh dilakukan,
terutama pada pasien yang lebih tua, ketika:
1. Ada risiko komplikasi lokal yang serius, seperti fraktur ujung akar ke sinus
maksilaris atau cedera saraf inferior alveolar, saraf mental, atau saraf lingual
2. Sebagian besar prosesus alveolar perlu dibuang
3. Ada masalah kesehatan yang serius.
TINDAKAN PENCABUTAN
EKSTRAKSI
TERTUTUP EKSTRAKSI TERBUKA

dilakukan saat akses ke akar masih digunakan ketika dibutuhkan tenaga


bisa dilakukan tanpa harus yang berlebihan untuk mencabut gigi,
melakukan pembukaan flep mahkota tertutup jaringan lunak
berlebih, atau ketika akses ke akar sulit
EKSTRAKSI TERTUTUP
• Lakukan asepsis intraoral
• Lakukan anastesi lokal pada bagian oral dan vestibulum
• Bebaskan jaringan lunak (gingiva) disekitar gigi dengan menggunakan
raspatorium
• Letakkan bein lurus diantara tulang alveolar dan akar gigi, dengan permukaan
yang cekung kontak dengan permukaan mesial atau distal dari akar
• Gerakkan bein dengan hati-hati dan gerakkan fragmen fraktur ke arah oklusal
• Gunakan tang radiks untuk mengangkat fragmen fraktur
EKSTRAKSI TERBUKA

• Teknik Ekstraksi untuk gigi berakar tunggal


• Teknik Ekstraksi untuk gigi berakar lebih dari satu
TEKNIK EKSTRAKSI UNTUK GIGI BERAKAR
TUNGGAL

• Lakukan asepsis ekstraoral dan intraoral


• Lakukan anastesi lokal pada bagian oral dan vestibulum
• Lakukan insisi mukosa dengan scalpel
• Large mucoperiosteal flap  menyediakan visualisasi dan akses
yang baik
• Envelope flap  dilakukan apabila pencabutan pada 2 gigi anterior
dan 1 gigi posterior
Teknik ekstraksi akar tunggal…

Opsi pertama :
Refleksikan envelope flap yang kecil untuk melihat fraktur akar.
Forsep diletakkan lebih ke apikal hingga ke ruang ligament
periodontal, sehingga tidak dibutuhkan pembuangan tulang

Opsi kedua :
Bagian paruh bukal dari forsep dapat digunakan untuk membuang
sebagian tulang bersamaan dengan sisa akar
Teknik ekstraksi akar tunggal…

Opsi ketiga :
Bein lurus di masukkan kedalam ruang ligamen periodontal
gigi. Jari telunjuk harus mendukung tekanan dari bein
sehingga pergerakan terkontrol
Teknik ekstraksi akar tunggal…

Opsi ke – empat :
1. Tulang dibuang menggunakan bur kira – kira ½ sampai ⅔ dari panjang
akar gigi
2. Bein lurus dimasukkan dari arah palatal gigi dan akar gigi diungkit ke
arah bukal atau gunakan tang untuk mengekstraksi akar gigi

Jika masih sulit walaupun sudah melakukan pembuangan tulang


 Pembuatan purchase point dengan diameter 3 mm dan dengan
kedalaman yang cukup untuk dimasukkan instrument pada daerah
apikal, lalu didorong dari apikal dengan Crane.
TEKNIK EKSTRAKSI UNTUK GIGI BERAKAR
LEBIH DARI SATU

• Lakukan asepsis ekstraoral dan intraoral


• Lakukan anastesi lokal pada bagian oral dan vestibulum
• Lakukan insisi mukosa dengan scalpel
• Envelope flap  dilakukan untuk mendapatkan akses ke lokasi dan
melindungi jaringan lunak dari bur
Teknik ekstraksi akar lebih dari satu…

• Gigi diseparasi menjadi 2 bagian gigi berakar satu menggunakan bur bulat no 8
• Luksasi menggunakan bein lurus
• Jika mahkota gigi diseparasi  tang universal maksila atau madibula digunakan
untuk mengekstraksi gigi
Teknik ekstraksi akar lebih dari satu…

• Jika mahkota sudah tidak ada  bein lurus digunakan untuk mengungkit
akar gigi dari soket
• Flap direposisi kembali, tulang yang tajam dihaluskan dengan bone file
• Daerah luka diirigasi dan lakukan suturing
Teknik ekstraksi akar lebih dari satu…

A. Akar mesial dapat diseparasi dari mahkota gigi molar mandibula


B. Mahkota dan akar distalnya diekstraksi menggunakan tang
C. Gunakan bein Cryer untuk mengungkit akar mesial
Teknik ekstraksi akar lebih dari satu…

Ketika mahkota dari molar mandibula hilang akibat fraktur atau karies :
• Akar gigi diseparasi menjadi dua bagian dengan bur dan diluksasi
menggunakan bein lurus.
• Kedua akar lalu diungkit menggunakan bein Cryer
Teknik ekstraksi akar lebih dari satu…

Ketika mahkota dari molar maksila hilang akibat fraktur atau karies
• Akar gigi diseparasi dengan bur menjadi tiga bagian, diluksasi
menggunakan bein lurus
• Akar mesiobukal diungkit terlebih dahulu menggunakan bein Cryer dan
dilanjutkan dengan akar distobukal
• Akar palatal dapat diekstraksi/diungkit menggunakan tang/bein lurus
INSTRUKSI PASCA BEDAH
Setelah prosedur bedah, instruksi secara lisan dan tulisan diberikan kepada pasien. Instruksi yang
diberikan ke pasien berisikan apa yang harus dilakukan pasien beberapa hari kedepan.
Instruksinya antara lain:
• Perdarahan: Pasien diinstruksikan untuk menggigit kasa pada luka selama 30-45 menit. Jika
perdarahan berlanjut, kasa yang baru ditempatkan kembali pada luka untuk beberapa jam
kedepan.
• Kebersihan rongga mulut: Pasien diinstruksikan untuk tidak kumur dalam 24 jam pertama.
Pada hari berikutnya, pasien diperbolehkan untuk berkumur air garam 3x sehari selama 3-4 hari.
Penyikatan gigi tetap harus dilakukan tetapi pasien harus menghindari daerah pembedahan.
• Diet: Pasien dilarang mengonsumsi makanan dan minuman yang pedas dan panas.
Instruksi….

• Istirahat: Setelah prosedur pembedahan, pasien harus istirahat yang cukup.


• Analgetik: Konsumsi obat anti-nyeri jika rasa nyeri terasa secara terus menerus.
• Edema: Jika terjadi pembengkakan setelah prosedur pembedahan, aplikasikan
kompres dengan es batu pada daerah pembedahan. Kompres selama 10-15 menit
dan dilakukan setiap setengah jam dan minimal 4-6 jam.
• Pembukaan jahitan: Jika dilakukan penjahitan, harus dilakukan pembukaan
jahitan seminggu kemudian.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai