Anda di halaman 1dari 11

Nama Coass: Feryra Putri Ayu Suma 1

Nama Pasien: Norma Yunita

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT GUSTI HASAN AMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

KARTU STATUS ORTODONSIA

No. Kartu : 02. 39. 58


Tanggal : 29 juli 2019
Nama Operator : Feryra Putri Ayu Suma
NIM : I4D110206
Instruktur : drg. Fajar Kusuma DK.,Sp.Ort (k)

I. ANAMNESA
1. Nama Pasien : Norma Yunita
2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Pekerjaan : Pelajar
4. Tempat, Tanggal Lahir/Umur : pantai harapan, 29 juni 2008 / 11 tahun
5. Alamat Pasien, No Hp : Pantai harapan RT/RW 005/001 kel:Pantai harapan kec:
bumi makmur kab: Tanah Laut KALSEL. hp 081348564690
6. Nama Orang Tua : Masmurah (Ayah), Maisarah (Ibu)
7. Pekerjaan Orang Tua : Swasta (Ayah), Ibu rumah tangga (Ibu)
8. Suku / Bangsa : Banjar / Indonesia
9. Alamat Orang Tua, No Hp : Pantai harapan RT/RW 005/001 kel:Pantai harapan kec:
bumi makmur kab: Tanah Laut KALSEL. hp 081348564690
10. Keluhan Utama Pasien : Pasien datang dengan keluhan ingin merapikan gigi atas
dan gigi bawahnya.
11. Riwayat Kesehatan Gigi : Tidak Pernah
12. Riwayat Kesehatan Umum
a. TB/BB : 147 cm/ 46 kg
b. Trauma :-
c. Operasi :-
d. Alergi :-
e. Kebiasaan buruk :-
f. Penyakit yangpernah diderita : -

II. PEMERIKSAAN KLINIS


A. EXTRA ORAL
1. Tipe Profil Muka : Lurus
2. Tipe Muka : Ovoid
3. Tipe Kepala : Meshosefali
4. Bentuk Muka / Kepala : Simetris
5. Tonus Otot Bibir Atas : Normal
6. Tonus Otot Bibir Bawah : Normal
Nama Coass: Feryra Putri Ayu Suma 2
Nama Pasien: Norma Yunita

B. INTRA ORAL
1. Mukosa Mulut : Normal
2. Lidah : Normal
3. Palatum : Sedang
4. Tonsil : Normal
5. Frenulum Labialis : Sedang
6. OHI : Baik (0,8)
7. Fase gigi – geligi : Permanen

C. ANALISA FUNGSIONAL
1. Freeway Space : 2 mm
2. Path of Closure : Normal
3. TMJ : Normal
4. Pola Atrisi : Normal

D. PEMERIKSAAN GIGI GELIGI

8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
-   . - -

- 7 6 5 4 3 -
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8

Keterangan : O : Karies gigi  : Hipokalsifikasi  : Belum Erupsi


 : Tumpatan  : Perubahan Warna P : Persistensi
X : Pencabutan * : Fraktur V : Radik

Keterangan Rontgenogram :
Impaksi :.............................................................................................
Ageneses : ............................................................................................
Gigi kelebihan :.............................................................................................
Benih gigi : ............................................................................................
Lain – lain : ............................................................................................

III. ANALISA STUDY MODEL


1. Bentuk lengkung gigi : Rh atas :Parabola
: Rh bawah : Parabola
2. Garis median : Normal
RA:-
RB:-
3. Over jet : 2 mm
4. Overbite : 2,5 mm
5. Crossbite : Tidak ada
6. Diastema : Rahang atas: tidak ada Rahang bawah: tidak ada
7. Relasi oklusi : Klas I Angle
8. Jumlah lebar 4 incisivi RA : 30 mm(normal : 26-36mm)
Nama Coass: Feryra Putri Ayu Suma 3
Nama Pasien: Norma Yunita

9. Malposisi gigi individual :


(Protrusif, Retrusif, Infraoklusi, Supraoklusi, Axioversi, Torsiversi, Transversi)

Gigi Rh Atas: Gigi Rh Bawah :


Tidak Ada - 31 mesiolinguo rotasi ekstsentris
- 41 mesiolinguo rotasi eksentris
- 43 distolinguo rotasi eksentris
- 44 torsi versi

10. Relasi geligi rahang atas terhadap geligi rahang bawah :


a. Incisivus : Neutroklusi
b. Caninus Kanan : Neutroklusi
c. Caninus Kiri : Neutroklusi
d. Molar Kanan : Neutroklusi
e. Molar Kiri : Neutroklusi

11. Diskrepansi pada model (model discrepansy) :

Perhitungan ukuran gigi

Rahang Atas :
Regio 1 N Ukuran yg normal (Rahardjo, Regio 2 N
2009)
11 = 8,5 mm N insisiv sentral = 8-10 mm 21 = 9 mm N
12 = 7 mm N insisiv lateral = 6-8 mm 22 = 7,5 mm N
13 = 8 mm >N caninus = 7 mm 23 = 8 mm >N
14 = 7,5 mm >N premolar pertama = 7 mm 24 = 7,5 mm >N
15 = 7,5 mm >N premolar kedua = 7 mm 25 = 7,5 mm >N
16 = 11 mm >N molar pertama = 10 mm 26 = 10 mm N
Total: 49,5 mm Total: 49,5 mm

Rahang Bawah
Regio 3 N Ukuran yg normal (Rahardjo, 2009) Regio 4 N
31 = 5.5 mm >N insisiv sentral = 5 mm 41 = 5,5 mm >N
32 = 6,5 mm >N insisiv lateral = 5 mm 42 = 6 mm >N
33 = 7 mm >N caninus = 6 mm 43 = 7,5 mm >N
34 = 7,5 mm >N premolar pertama = 6 mm 44 = 8 mm >N
35 = 8 mm >N premolar kedua = 6 mm 45 = 7,5 mm >N
36 = 11,5 mm >N molar pertama = 10 mm 46 = 12 mm >N

Total: 46 mm Total: 46,5 mm


Nama Coass: Feryra Putri Ayu Suma 4
Nama Pasien: Norma Yunita

Rahang Atas

LG = 99

LR = 98

Ruang yang tersedia regio 1= 49,5 mm


Diskrepansi regio 1 = ruang yang tersedia – ruang yang dibutuhkan = 49,5-49,5 = 0 mm
Regio kanan memiliki ruang yang cukup

Ruang yang tersedia regio 2 = 48,5 mm


Diskrepansi regio 2 = ruang yang tersedia – ruang yang dibutuhkan = 48,5-49,5= -1 mm
Regio kiri kekurangan ruang -1 mm

Rahang Bawah

LG = 92,5

LR = 93,5

Ruang yang tersedia regio 3= 46,5 mm


Diskrepansi regio 3 = ruang yang tersedia – ruang yang dibutuhkan = 46,5 – 46 = 0,5 mm
Regio kiri kekurangan ruang 0,5 mm

Ruang yang tersedia regio 4 = 54 mm


Diskrepansi regio 4 = ruang yang tersedia – ruang yang dibutuhkan = 47 – 46,5 = 0,5 mm
Regio kanan kekurangan ruang 0,5 mm

12. Analisa Lengkung Rahang dan Gigi

Metode Pont :
Jumlah lebar 4 incisivi RA = 30 mm
Indeks Pont = jarak P1-P1 = ∑ I x 100
80
= 30 x 100 = 37,5 mm
80
Dari hasil pengukuran didapatkan lebar = 37,5 mm, pada pasien jarak P1-P1 adalah 39
mm, maka dapat diambil kesimpulan bahwa lengkung gigi rahang atas mengalami kontriksi
sebanyak 1,5 mm didaerah premolar . Kontraksi <5 termasuk kategori ringan.
Nama Coass: Feryra Putri Ayu Suma 5
Nama Pasien: Norma Yunita

Indeks Pont = jarak M1-M1 = ∑ I x 100


64
= 30 x 100 = 46,8 mm
64
Dari hasil pengukuran didapatkan lebar = 46,8 mm, pada pasien jarak M1-M1 adalah 48 mm,
maka dapat diambil kesimpulan bahwa lengkung gigi rahang atas mengalami kontriksi sebanyak 1,2
mm didaerah premolar . Kontraksi <5 termasuk kategori ringan.

 Pemeriksaan Sagital
Rahang Atas
Gigi 16 lebih ke posterior 0,5 mm dibandingkan gigi 26

Rahang Bawah
Gigi 32 lebih ke anterior 0,5 mm dibandingkan gigi 42
Gigi 45 lebih ke posterior 0.5 mm dibandingkan gigi 35

 Pemeriksaan Transversal
Rahang Atas
Gigi 12 mendekati midline 1 mm dibandingkan gigi 22
Gigi 16 menjauhi midline 0,5 mm dibandingkan gigi 26

Rahang Bawah
Gigi 42 mendekati midline 0,5 mm dibandingkan gigi 32

IV. ANALISA ETIOLOGI MALOKLUSI


Rahang Atas
Tidak Ada
Rahang Bawah
- 31 mesiolinguo rotasi ekstsentris  letak salah benih
- 41 mesiolinguo rotasi eksentris  letak salah benih
- 43 mesiolinguo rotasi eksentris  letak salah benih
- 44 torsi versi

V. DIAGNOSA
Maloklusi kelas I Angle disertai berdesakan gigi anterior RB
Nama Coass: Feryra Putri Ayu Suma 6
Nama Pasien: Norma Yunita

VI. RENCANA PERAWATAN

Perawatan: Non ekstraksi

Rahang Atas
1. Busur labial tipe medium dengan kawat 0,7 mm untuk menjaga lengkung rahang dan
mencegah relaps.

2. Komponen retentif pada rahang bawah berupa pemberian klamer adam (0,8 mm) pada gigi
16 dan 26.

Rahang Bawah

1. Koreksi rotasi pada gigi 31 ,dan gigi 41 menggunakan simple spring untuk mendorong
bagian mesial ke arah bukal/labial sebanyak 1 mm.

2. Busur labial tipe medium dengan kawat 0,7 mm untuk menjaga lengkung rahang dan
mencegah relaps.

3. Komponen retentif pada rahang bawah berupa pemberian klamer adam (0,8 mm) pada gigi
36 dan 46.
Nama Coass: Feryra Putri Ayu Suma 7
Nama Pasien: Norma Yunita

IX. DESAIN ALAT

Keterangan plat rahang atas:


1 = plat akrilik
2 = Busur Labial tipe medium 07
mm
3 = klamer adam 0,7 mm

Keterangan plat rahang


bawah:
1 = plat akrilik
2 = Busur Labial tipe medium 07
mm
3 = klamer adam 0,7 mm
4= simple spring 0,6 mm
Nama Coass: Feryra Putri Ayu Suma 8
Nama Pasien: Norma Yunita

LAMPIRAN

\
Nama Coass: Feryra Putri Ayu Suma 9
Nama Pasien: Norma Yunita

LEMBAR PERAWATAN

Pekerjaan yang dilakukan

Keterangan
Hari/
Pekerjaan Paraf instruktur (Di isi oleh
Tanggal
instruktur)
Nama Coass: Feryra Putri Ayu Suma 10
Nama Pasien: Norma Yunita
Nama Coass: Feryra Putri Ayu Suma 11
Nama Pasien: Norma Yunita

Anda mungkin juga menyukai