Anda di halaman 1dari 12

PANDUAN SKILLS LAB

PENYAKIT MULUT, DAN BEDAH


KEGAWATDARURATAN

DESAIN DAN PEMBUATAN FLAP BEDAH


Oleh:
TIM BEDAH MULUT

Fakultas Kedokteran Gigi


Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata
Kediri
2019
DESAIN DAN PEMBUATAN FLAP BEDAH
Oleh: Dion Sandro S., drg.

5.1 Deskripsi Singkat


Pemilihan Desain dan pembuatan flap bedah merupakan hal yang penting dalam
pelaksanaannya bagi seorang dokter gigi di berbagai bidang ilmu, khususnya dalam Klinik
Bedah Mulut, guna mendapatkan kemampuan tersebut diperlukan beberapa tahapan yang perlu
dilalui, yaitu:
a. Pemahaman teori tentang desain dan kegunaan pembuatan flap yang sesuai
indikasinya.
b. Pengetahuan tentang alat-alat untuk membuat flap bedah serta penggunaanya.
c. Pemahaman tentang prosedur pembuatan flap bedah.
d. Latihan melakukan pembuatan berbagai macam flap bedah (Envelope, Triangular,
Trapezoid, dan Semilunar) pada media yang telah disediakan.

5.2 Tujuan Instruksional Umum


Setelah memahami teori-teori yang ada,mahasiswa mampu mendesain dan melakukan
pembuatan flap, mahasiswa semester VII Fakultas Kedokteran Gigi IIK Bhakti Wiyata
diharapkan mampu melakukan pembuatan flap sesuai dengan kompetensi yang berhubungan
dalam persiapan kerja klinik bedah mulut.

5.3 Tujuan Instruksional Khusus


Setelah menyelesaikan skills lab bedah mulut tentang desain dan pembuatan flap bedah,
mahasiswa semester VII Fakultas Kedokteran Gigi IIK Bhakti Wiyata diharapkan mampu:
1. Melakukan persiapan alat dan bahan yang diperlukan untuk pembuatan flap bedah.
2. Melakukan penggunaan alat-alat untuk pembuatan flap dengan benar.
3. Melakukan pembuatan flap bedah (Envelope, Triangular, Trapezoid, dan Semilunar).

5.4 Manfaat Keterampilan


Memberikan keterampilan kepada mahasiswa semester VII Fakultas Kedokteran Gigi
IIK Bhakti Wiyata tentang desain dan pembuatan flap bedah dengan tepat sehingga mahasiswa
dapat melakukan tindakan yang tepat bagi calon pasien.
5.5 Mapping Materi

5.6 Strategi Pembelajaran


1. Mengikuti demonstrasi penggunaan alat dan cara melakukan pembuatan flap bedah
serta berbagai macam teknik flap (Envelope, Triangular, Trapezoid, dan Semilunar)
pada media oleh masing-masing instruktur. (1 x tatap muka)
2. Mahasiswa dibagi dalam tiga kelompok besar (A, B, & C) yang terbagi dalam 3 (tiga)
sesi, dan setiap sesi dibagi dalam kelompok-kelompok kecil dan dibimbing oleh satu
instruktur untuk berlatih membuat desain dan melakukan pembuatan flap bedah dengan
teknik (Envelope, Triangular, Trapezoid, dan Semilunar) pada media yang telah
disediakan. Mahasiswa melakukan pembuatan flap bedah secara mandiri dengan
bimbingan instruktur yang bertugas.
3. Evaluasi hasil latihan teknik flap yang telah dibuat dan pembekalan oleh instruktur jaga.
4. Ujian praktik pembuatan desain dan flap bedah oleh instruktur jaga.

5.7 Tugas Mahasiswa


1. Mahasiswa wajib membaca buku Panduan Skills Labs Bedah Mulut yang telah
dibagikan guna memperlancar dan memahami yang dilakukan dalam paraktikum.
2. Mahasiswa wajib mengikuti pengantar dan demonstrasi yang dilakukan oleh instruktur
jaga.
3. Mahasiswa wajib melakukan masing-masing teknik flap bedah yang telah diajarkan
secaara mandiri dibawah bimbingan instruktur jaga.

5.8 Bacaan
 Fragiskos D. F. 2007. Oral Surgery. Springer.
 Balaji S.M. 2009. Textbook of Oral and Maxillofacial Surgery. Elsevier.
 Moore U. J. 2001. Principles of Oral and Maxillofacial Surgery. 5th ed. Blackwell.

5.9 Evaluasi
Hasil pencapaian dalam Skills Lab ini akan di evaluasi dengan penilaian dalam segi
Afektif, Kognitif, dan Psikomotorik yang diuraikan sebagai berikut:

5.10 Alat & Bahan (Gambar 1.)


1. Handle Scalpel No. 3
2. Blade Scalpel No. 11, 12, 15
3. Rasparatorium sedang
4. Pinset Bedah (Cirurgis)
5. Pinset Anatomi
Gambar 1. Alat yang digunakan untuk pembuatan flap bedah

1.

2.

3.

4.

5.
5.11 Materi Praktikum
Prosedur pembuatan flap bedah secara umum:
a. Sayatan yang dilakukan harus tegas dan kontiniu (tidak terputus atau berulang)
b. Sayatan harus selalu menempel pada tulang
c. Pengulangan sayatan harus dihindari karena akan menghambat proses penyembuhan

Gambar 2. Cara memasang dan melepas blade pada handle scalpel.

Gambar 3. Cara memegang handle scalpel dan posisi insisi yang benar.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan desain flap:


a. Insisi dimulai dari bukal mukosa dan berakhir pada daerah interdental area.
b. Daerah dasar flap harus lebih luas daripada ujung flap untuk menjaga suplai darah yang
adekuat pada flap sehingga penyembuhan flap terjamin.

Gambar 4. Desain dasar flap lebih lebar daripada ujung flap.

c. Flap yang dibuat harus lebih luas dari area tulang yang rusak, sehingga ketika dilakukan
suturing flap dapat melekat erat dan menutupi daerah tulang yang tidak sehat, sehingga
mencegah terjadinya dehiscence flap.
d. Pada saat melakukan tissue detachment, periosteum harus terpisah secara sempurna
dari tulang dan melekat pada jaringan mukosa (full thickness flap).
e. Hindari menarik flap secara berlebihan, hal tersebut dapat menyebabkan kerusakan
pembuluh darah dan menghambat proses penyembuhan jaringan.

Macam-macam flap:
1. Envelope Flap
Flap ini dibentuk dari insisi horizontal pada daerah cervical line dari gigi. insisi dimulai
dari sulkus gingiva dan meluas ke beberapa gigi (4-5 gigi). flap jenis ini dapat dipakai
pada pembedahan di daerah insisif, premolar, maupun daerah molar di daerah bukal,
palatal, amupun lingual. Indikasi flap ini adalah untuk tindakan pembedahan yang
melibatkan daerah servikal gigi.

Keuntungan Envelope flap:


 Tidak perlu melakukan insisi vertikal dan mudah untuk mengembalikan flap ke
posisi semula.

Kerugian Envelope flap:


 Sulit untuk melakukan tissue detatchment (terutama pada daerah palatal).
 Tegangan flap yang tinggi beresiko robeknya flap.
 Akses padang yang terbatas.
 Kemungkinan terjadi injuri pada pembuluh darah dan saraf pada daerah palatal.
 Defek pada daerah attach gingiva.

Gambar 5. Envelope flap

2. Triangular Flap
Triangular flap dibentuk dari insisi yang berbentuk L. insisi vertikal/obliq dimulai dari
vestibular fold dan berakhir pada daerah interdental papilla dari gingiva. Daerah insisi
horizontal dibuat sepanjang sulkus gingiva yang diperlukan. Triangular flap dapat
dipakai di daerah labial atau di daerah bukal pada rahang atas maupun rahang bawah.
Flap ini diindikasikan untuk pengambilan sisa akar dengan metode bedah, kista yang
kecil, dan apikoektomi.

Keuntungan Triangular flap


 Suplai darah yang adekuat
 Lapang pandang yang luas
 Stabil dan mudah pengembalian flapnya
 Luas area dapat dimodifikasi dengan mudah, dengan melebarkan insisi
horizontal maupun vertikal
Kerugian Triangular flap
 Akses yang terbatas untuk akar yang panjang
 Tegangan flap yang dihasilkan ketika meretraksi flap cukup besar sehingga
dapat menyebabkan kerusakan dari attached gingiva.

Gambar 6. Triangular Flap

3. Trapezoid Flap
Trapezoid flap dibuat dari insisi yang berbentuk П, yang mana dibentuk oleh insisi
horizontal sepanjang daerah cervical line dari beberapa gigi, dan dua insisi obliq pada
batas insisi horizontal dimulai dari vestibular fold dan berakhir pada daerah interdental
papilla dari gingiva. Pembuatan insisi tidak boleh tepat pada permukaan gigi tetapi
diantara dua gigi.

Keuntungan Trapezoid flap


 Dapat memberikan lapang pandang yang luas.
 Memungkinkan untuk operasi yang melibatkan lebih dari satu gigi.
 Tegangan flap yang dihasilkan kecil
 Mudah untuk dilakukan pengembalian flap ke posisi aslinya.

Kerugian Trapezoid flap


 Dapat menyebabkan defek pada daerah attached gingiva (resesi gingiva)
Gambar 7. Trapezoid flap.

4. Semilunar Flap
Semilunar flap dibentuk dari insisi berbentuk setengah lingkaran yang dimulai dari
mukosa dibawah daerah vestibular fold dan diteruskan ke daerah attached gingiva
berbentuk setengah lingkaran. Batas terendah dari daerah insisi paling tidak 5 mm dari
margin gingiva sehingga suplay pembuluh darah tetap terjamin. Lebar flap yang dibuat
melebihi lebar satu area gigi. flap ini banyak digunakan pada kasus apikoektomi dan
pengambilan kista atau sisa akar yang berukuran kecil.

Keuntungan Semilunar flap


 Insisi kecil
 Mudah untuk dibuka (tissue detatchment)
 Tidak ada resesi gingiva
 Tidak ada intervensi ke jaringan periodontal
 Mudah untuk dibersihkan

Kerugian Semilunar flap


 Terdapat kemungkinan kesalahan letak insisi pada daerah tulang yang tidak
sehat karena perhitungan yang salah.
 Insisi dapat meninggalkan bekas karena pengembalian flap ke posisi semula
sulit.
 Lapang pandang yang terbatas dan berpotensi untuk terjadi sobeknya flap.
Gambar 8. Semilunar flap.

Anda mungkin juga menyukai