5.8 Bacaan
Fragiskos D. F. 2007. Oral Surgery. Springer.
Balaji S.M. 2009. Textbook of Oral and Maxillofacial Surgery. Elsevier.
Moore U. J. 2001. Principles of Oral and Maxillofacial Surgery. 5th ed. Blackwell.
5.9 Evaluasi
Hasil pencapaian dalam Skills Lab ini akan di evaluasi dengan penilaian dalam segi
Afektif, Kognitif, dan Psikomotorik yang diuraikan sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
5.11 Materi Praktikum
Prosedur pembuatan flap bedah secara umum:
a. Sayatan yang dilakukan harus tegas dan kontiniu (tidak terputus atau berulang)
b. Sayatan harus selalu menempel pada tulang
c. Pengulangan sayatan harus dihindari karena akan menghambat proses penyembuhan
Gambar 3. Cara memegang handle scalpel dan posisi insisi yang benar.
c. Flap yang dibuat harus lebih luas dari area tulang yang rusak, sehingga ketika dilakukan
suturing flap dapat melekat erat dan menutupi daerah tulang yang tidak sehat, sehingga
mencegah terjadinya dehiscence flap.
d. Pada saat melakukan tissue detachment, periosteum harus terpisah secara sempurna
dari tulang dan melekat pada jaringan mukosa (full thickness flap).
e. Hindari menarik flap secara berlebihan, hal tersebut dapat menyebabkan kerusakan
pembuluh darah dan menghambat proses penyembuhan jaringan.
Macam-macam flap:
1. Envelope Flap
Flap ini dibentuk dari insisi horizontal pada daerah cervical line dari gigi. insisi dimulai
dari sulkus gingiva dan meluas ke beberapa gigi (4-5 gigi). flap jenis ini dapat dipakai
pada pembedahan di daerah insisif, premolar, maupun daerah molar di daerah bukal,
palatal, amupun lingual. Indikasi flap ini adalah untuk tindakan pembedahan yang
melibatkan daerah servikal gigi.
2. Triangular Flap
Triangular flap dibentuk dari insisi yang berbentuk L. insisi vertikal/obliq dimulai dari
vestibular fold dan berakhir pada daerah interdental papilla dari gingiva. Daerah insisi
horizontal dibuat sepanjang sulkus gingiva yang diperlukan. Triangular flap dapat
dipakai di daerah labial atau di daerah bukal pada rahang atas maupun rahang bawah.
Flap ini diindikasikan untuk pengambilan sisa akar dengan metode bedah, kista yang
kecil, dan apikoektomi.
3. Trapezoid Flap
Trapezoid flap dibuat dari insisi yang berbentuk П, yang mana dibentuk oleh insisi
horizontal sepanjang daerah cervical line dari beberapa gigi, dan dua insisi obliq pada
batas insisi horizontal dimulai dari vestibular fold dan berakhir pada daerah interdental
papilla dari gingiva. Pembuatan insisi tidak boleh tepat pada permukaan gigi tetapi
diantara dua gigi.
4. Semilunar Flap
Semilunar flap dibentuk dari insisi berbentuk setengah lingkaran yang dimulai dari
mukosa dibawah daerah vestibular fold dan diteruskan ke daerah attached gingiva
berbentuk setengah lingkaran. Batas terendah dari daerah insisi paling tidak 5 mm dari
margin gingiva sehingga suplay pembuluh darah tetap terjamin. Lebar flap yang dibuat
melebihi lebar satu area gigi. flap ini banyak digunakan pada kasus apikoektomi dan
pengambilan kista atau sisa akar yang berukuran kecil.