Anda di halaman 1dari 26

PENATALAKSANAAN

PADA PERAWATAN
OROANTRAL COMMUNICATION
OROANTRAL COMMUNICATION (OAC)

DEFINISI :
ALVEOLO-

LOKASI
• HUBUNGAN PATOLOGIS
ANTARA KAVITAS ORAL SINUSAL
DENGAN SINUS MAKSILA
PALATAL-
SINUSAL
VESTIBULO-
SINUSAL
Alveolo-sinusal Vestibulo -sinusal Palato-sinusal

Klasifikasi OAC berdasarkan LOKASI


PATOFISIOLOGIS
OROANTRAL
COMMUNICATION
Etiologi

Destruksi Perforasi dasar


dasar sinus sinus dan
akibat membran sinus
kelainan akibat
periapikal pemakaian
instrumen yang
salah
DIAGNOSIS

Pemeriksaan klinis:
Terlihat dasar tulang periapikal
pasca pencabutan yang tidak
intak atau tidak ada
DIAGNOSIS

Nose blowing test/Valsalva maneuver

• Pasien menutup hidungnya menggunakan


jarinya kemudian menghembuskan napas
lewat hidung dalam keadaan mulut terbuka
• Nose blowing test +:
• terdengar suara siul saat udara melewati
fistula
• terlihat gelembung udara, sekresi darah
atau mukoid atau embun pada kaca bila
diletakkan di bawah OAC
DIAGNOSIS

Radiogra • Diskontinuitas dasar sinus, opasitas sinus,

f
atrofi alveolar focal, dan penyakit periodontal
PENCEGAHAN
Pemeriksaan radiograf terhadap gigi yang akan
dicabut dan jairngan sekitarnya

Debridement lesi periapical secara hati-hati

Penggunaan instrumen luksasi secara berhati-hati


TATALAKSANA Immediate
(opening
<5mm)

Immediate
(opening5mm)
OAF
Chronic
(opening<5mm)

Chronic
(opening5mm)
CHRONIC SINUSITIS

Irigasi antral melalui fistula

Antibiotik

Nasal decongestan

Penutupan fistula kecil dengan menggunakan flap bukal atau flap palatal

Antrostomi nasal harus dilakukan jika osteum maksila tidak paten sehingga
drainase sinus terganggu
SINUS PRECAUTION

Bersin mulut harus dalam keadaan terbuka

Tidak boleh minghisap (misal: tidak boleh menggunakan sedotan)

Tidak boleh merokok

Tidak boleh berkumur kencang


BUCCAL FLAP

PALATAL FLAP

BUCCAL FAT PAD

PEDICLE BRIDGE
FLAP

TATALAKSANA BEDAH:
LOCAL FLAP
PRE-OPERATIVE
BUCCAL FLAP

• Trapezoidal flap
• Suturing

 Keuntungan:
Metode ini dapat digunakan saat tinggi
ridge alveolar sangat rendah dan lokasi
fistula di area yang lebih ke mesial
 Kerugian:
Dapat menyebabkan kehilangan kedalaman
vestubular a. Flap Bukal
INSISI TRAPEZOIDAL
BUAT SAYATAN PADA PERIOSTEUM AGAR JAHIT BUCCAL FLAP
MUKOSA BUKAL LEBIH ELASTIS DI ATAS OAF
GAMBAR KLINIS FLAP BUKAL HASIL AKHIR
PALATAL FLAP
 Indikasi :
 Fistula besar ( 1 cm ), Regio premolar
 Island flap
 Suturing bebas tekanan
 Keuntungan:

Vaskularisasi tinggi
Ketebalan cukup
Kualitas jaringan memadai
 Kerugian:

Nekrosis flap (rotasi flap berlebih)


Permukaan tulang terpapar
Permukaan palatum ireguler (epitelisasi sekunder post-operasi) b. Flap Palatal
Penjahitan Penyembuhan setelah 1 minggu Penyembuhan setelah 3 minggu

PENJAHITAN DAN PENYEMBUHAN PALATAL


Jenis penutupan OAC dengan pedicle bridge flap
BUCCAL FAT FLAP
 Adalah massa berlobus simpel yang
ditutupi oleh lapisan tipis (kapsul)
yang terletak di sepanjang posterior
maksila dan di serat superior otot
buccinator
 Kelebihan : secara anatomis sangat
mudah diambil dan dipindahkan.
Epitelialisasi baik dan tingkat
kegagalan rendah
 Kekurangan : penurunan tinggi
vestibula
4. Dengan menggunakan klem bengkok
1. Buat mukoperiosteal flap dengan desain lakukan diseksi sampai BFP terekspos.

2. Insisi trapezoidal seperti pada buccal flap. 5. BFP ditarik perlahan dan dijahitkan ke
mukosa palatal melewati OAF.
3. Insisi selebar 1cm pada area zygomatic
6. Flap mukoperiosteal bukal dijahitkan
buttress pada mukoperiosteum yang kembali ke posisi awalnya dan dijahit ke BFP
direfleksikan dan pada fascia BFP sehingga sebagian BFP terekspos ke kavitas
Buccal fat pad diletakan Penjahitan Pasca operasi
pada area OAC

BUCCAL FAT FLAP


POST-OPREATIVE

Medikasi:
> antibiotic Augmentin/Amoxyclav : 1 g 2x sehari atau
Clindamycin : 300 mg 3x sehari (minimal 5 hari),
> nasal decongestant tetes : Otrivin 0,05%, Oxymetazolin
> analgesik : NSAID.
POST-OPREATIVE
 Pasien diinstruksikan untuk:
> Tidak makan makanan keras. Mereka harus makan makanan yang lunak dan
minum cairan dari sisi yang berlawanan untuk menghindari trauma ke area operasi.
> Menghembuskan napas dan bersin dengan mulut tertutup dilarang selama 2
minggu.
> Pasien tidak boleh menggerakkan lidah melewati garis jahitan atau flap selama 7
hari setelah luka bedah.
> Luka harus dijaga tetap bersih dengan obat kumur salin hangat.
> Penggunaan sedotan atau merokok dilarang.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai