Anda di halaman 1dari 14

KELAINAN SYARAF

 Simptomatik (minor) neuralgia


Dapat terjadi pada :
- Berbagai bagian muka
- Organ tertentu dengan sebutan
- Otalgia
- Glossalgia
- Opthalgia

 Herpetik neuralgia
Rasa sakit yang menyertai oenyakit herpes
 Fraktur proc styloideus
 Akibat berbagai sebab seperti :
- Angina pectoris
- Aneurisma aorta
- Defisiensi vitamin
- Gangguan endokrin
- Syphilis
- Multiple sclerosis

 Sphenopalatina neuralgia (Sluder’s syndrome)


Mata, pipi, hidung, gigi rahang atas

 Glossopharingeal neuralgia
Dasar lidah, palatum molle, cavum tympani
N. TRIGEMINUS = N.V SENSORIS
& MOTORIS
A. SOMATIK AFFEREN
Meneruskan impuls syaraf exteroceptive dari kulit muka
Mukosa mulut dengan kwalitas :
 Rasa raba
 Rasa tekan
 Rasa nyeri dan suhu

B. SOMATIK EFFERENT
Meneruskan impuls proprioseptif dari otot pengunyahan,
gigi geligi, palatum
C. VISCERAL EFFERENT
Meneruskan impuls ke otot pengunyahan

Post ganglion (G. Semilunar Gassery)


 N. Ophthalmicus (N.V 1) Devisi optik
 N. Maxillaris (N.V 2) Devisi maxilla
 N. Mandibularis (N.V 3) Devisi Mandibula
Idiopathic (Mayor) neuralgia
Nama lain: Tic Douloreux
Trifasial Neuralgia
Fathergill’s Disease
Trigeminal Neuralgia

Tipe neuralgia ini ditandai dengan serangan nyeri yang


hebat secara paroxismal (kambuh-kambuhan) pada
daerah yang dipersyarafi oleh syaraf atau cabang syaraf
trigeminus
ETIOLOGI :
Secara pasti tidak diketahui. Diduga Akibat:
1. Gangguan Sirkulasi Cranial Terutama yang Mensuplai
Gangglion Gasseri
2. Arteri Sclerosis
3. Multiple Scleroris

GEJALA KLINIS : Sangat Khas


4. Rasa nyeri yang datang berulang-ulang menyerang pada
sebagian / seluruh muka (Knifelike, Strobbing,
Excruciatingpain)
5. Ada Trigger Zone : Trigger point. Umumnya : Hidung,
bibir atas / bawah.
6. Tidak ada nyeri diantara saat serangan
7. Biasnya unilateral, bilateral jarang
8. Rasa nyeri tidak pernah menyebrang melewati midline
walaupun bilateral
TERAPI :
 Medicinal
 Vit B1, B Comp
 Minyak ikan (Vit A dan D)
 Phenytoin (Dilantin)
 Carbamazepin (Tegretol)
 Gol Antikonvulsan 1-2 tab/hari
2-3 tab/hari
 Inhalasi trichlorethylene
 Surgical
 Avulsi syaraf perifer (Peripheral Neurectomy)
 Retro gasserian neurectomy mikro surgery
 Decompression of the trigeminal root
 Chemosurgical
 Suntik alkohol 95% 1 – 2 CC pada syaraf tepi / pada
GGL gasseri
Neuritis : Merupakan peradangan pada syaraf
Neuralgia : Adalah rasa nyeri pada proses patologi
sepanjang syaraf yang diteruskan ke otak

PATOGENESIS
 Peradangan :
1. Sinusitis maxillaris yang terkena deevisi ii dari N.V
2. Osteomyelitis
3. Pasca odontectomy

 Trauma :
1. Kecelakaan (LL/O.R/kerja)
2. Akibat Operasi
Faktor Predisposisi yang lain :
• Herpes Zoster
• Bell’s Palsy
• Sifilis
• Keracunan : As, Pb, Hg, Alkohol
• Def Vitamin (Vit B terutama B1)

Tanda Klinis :
• Nyeri
• Gangguan Fungsi
• Hiperaestesia atau anaestesia

Terapi :
• Fisioterapi
• Obat –obat simptomatik
ANEASTESIA ATAU PARAESTESIA

Anaestesia : Mati rasa, rasa nyeri sama sekali,


hilang rasa raba dan perubahan suhu
mungkin juga hilang
Parasetesia : Mati rasa disertai rasa : terbakar,
tertusuk–tusuk, semutan (Formication)
Patogenesis :
1. Trauma
2. Operasi
3. Neoplasma
4. Kista
5. Inflamasi
Terapi : Hilangkan faktor penyebab
FACIAL PARALYSIS = Paralysis N.VII
Paralysis/se = Kelumpuhan total
Paresis/se = Kelumpuhan sebagian

BELL’S PALSY
Kelumpuhan otot muka akibat gangguan N.VII etiologi
tidak diketahui

Patogenesis
● Infeksi
● Pendinginan muka (exposure of face to cold)
Facial Paralysis dapat terjadi karena :
1. Infeksi telinga
2. Tumor ganas kel parotis
3. Extirpasi tumor otak
4. Operasi gld parotis Upper Plexus
5. Operasi condylus mandibula Lower Plexus
6. Fraktur basis cranii

Penyutikan pada blok mandibula  ujung jarum terlalu


jauh / dalam  tumpul, trauma N.VII / jaringan sekitarnya

Gangguan Cerebral:
 Hemiplegia OK aploplexy (perdarahan otak)
 Trombosis cerebri
 Emboli cerebri
 Tumor cerebri
 Bulbar paralisis
Gejala Klinik :
Kelumpuhan otot daerah muka yang syarafnya mengalami
gangguan, antara lain :
1. Sudut mulut terbuka  ludah meleleh keluar
2. Mata berair (Berkaca-kaca) karena kelopak mata tidak
dapat dirapatkan
3. Saat tertawa atau meniup  terlihat nyata bagian yang
lumpuh
4. Pada gerakan menutup kelopak mata  bola mata yang
lumpuh berputar ke atas  tampak putih

Therapi
Bell’s Palsy
 Tidak terapi spesifik karena penyebab tidak diketahui
 Obat-obat: Vasodilatasi, Neurotonika
 Fisioterapi

Paralisis lainnya  Faktor penyebab dihilangkan


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai