Anda di halaman 1dari 6

Operkulektomi

a. Definisi
Operkulum adalah flap yang padat berserat
yang mencakup sekitar 50 % dari permukaan
oklusal yang menutupi sebagian dari molar
ketiga pada mandibula. Pengambilan flap ini
dikenal sebagai operkulektomi. Operkulektomi
dilakukan dengan menggunakan menggunakan
pisau bedah biasa atau gunting.

Operkulum adalah massa jaringan lunak yang ditemukan pada gigi setengah tumbuh.
Biasanya dikaitkan dengan gigi geraham bungsu bawah, meskipun operkulum juga
menutupi gigi geraham dan beberapa gigi susu. Operkulum mudah dilihat saat gigi mulai
tumbuh dan mengintip dari jaringan gusi. Dalam kondisi normal, jaringan gusi mundur
saat gigi mulai tumbuh dan bergeser ke posisi yang tepat. Gigi yang sudah tumbuh
sepenuhnya tidak lagi memiliki lipatan jaringan gusi di permukaan yang digunakan untuk
mengunyah.

Operkulektomi adalah prosedur bedah untuk menghilangkan operkulum, atau lipatan gusi
yang menutupi gigi. Prosedur ini dilakukan untuk mengobati perikoronitis, suatu kondisi
yang dikarakteristikan oleh nyeri dan peradangan pada operkulum. Perikoronitis biasanya
dialami pasien dewasa muda, terutama jika gigi geraham bungsunya mulai tumbuh.

b. Tujuan
Operkulektomi dilakukan untuk mempertahankan gigi molar yang masih memiliki tempat
untuk erupsi tetapi tertutup oleh sebagian operculum. Tujuan utama dari operkulektomi
ini adalah untuk menghilangkan operculum yang menutupi gigi molar tiga yang akan
erupsi tersebut. Flap periodontal diinsisi menggunakan pisau periodontal atau
electrosurgical. Insisi dilakukan mulai dari anterior sampai ke perbatasan anterior ramus
dan dibawa ke bawah dan ke depan ke permukaan distal mahkota sedekat mungkin ke
tingkat CEJ, yang akan mendeteksi jaringan lebar yang tajam. Hal ini diperlukan untuk
menghilangkan jaringan distal gigi. Serta flap pada permukaan oklusal. Penggoresan
yang hanya dilakukan pada bagian oklusal flap meninggalkan poket distal yang dalam,
yang mengundang kekambuhan pericoronitis akut.

c. Indikasi dan Kontra indikasi


Indikasi:
1. Erupsi sempurna ( bagian dari gigi terletak pada ketinggian yang sama pada garis
oklusal).
2. Adanya ruang yang cukup untuk ditempati coronal, adanya ruangan yang cukup
antara ramus dan sisi distal M2
3. Inklinasi yang tegak
4. Ada antagonis dengan oklusi yang baik.
Kontraindikasi:
1. Erupsi tegak tetapi erupsi belum sempurna karena tertutup tulang
2. Erupsi horizontal → saat difoto posisi gigi miring.

d. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan untuk operkulektomi adalah sebagai berikut :
1. Alat dasar: kaca mulut, sonde, pinset KG, dan eskavator
2. Pinset chirurgis
3. Glass plate
4. Aquades steril + spuit
5. Cotton roll + tempat
6. Alkohol 70% + tempat
7. Betadine antiseptic
8. Neir beiken
9. Semen spatel
10. Tampon + tempat
11. Cotton pellet + tempat
12. Periodontal pack
13. Periodontal probe
14. Gunting
15. Scalpel

e. Teknik dan Tahapan


1. Menentukan perluasan dan keparahan struktur jaringan yang terlibat serta komplikasi
toksisitas sistemik yang ditimbulkan.
2. Menghilangkan debris dan eksudat yang terdapat pada permukaan operkulum dengan
aliran air hangat atau aquades steril.
3. Usap dengan antiseptik.
4. Operkulum/pericoronal flap diangkat dari gigi dengan menggunakan scaler dan debris
di bawah operkulum dibersihkan.
5. Irigasi dengan air hangat/aquades steril.

Catatan :
 Pada kondisi akut sebelum dilakukan pembersihan debris dapat diberikan
anastesi topikal. Pada kondisi akut juga tidak boleh dilakukan kuretase
maupun surgikal.
 Bila operkulum membengkak dan terdapat fluktuasi, lakukan insisi guna
mendapatkan drainase. Bila perlu pasang drain dan pasien diminta datang
kembali setelah 24 jam guna melepas/mengganti drainnya.
 Jika kondisi akut, maka perawatan selanjutnya diberikan di kunjungan kedua.
Pasien diinstruksikan agar :
o Kumur-kumur air hangat tiap 1 jam
o Banyak istirahat
o Makan yang banyak dan bergizi
o Menjaga kebersihan mulutnya
o Pemberian antibiotik dapat dilakukan jika diperlukan (bila ada gejala-
gejala konstisional dan kemungkinan adanya penyebaran infeksi).
Demikian pula analgesik dapat diberikan kepada pasien jika
diperlukan.
 Kondisi pasien kemudian dievaluasi di kunjungan berikutnya dan dapat
dilanjutkan ke tahap selanjutnya bila kondisi pasien telah membaik dan
keadaan akut telah reda.
 Cek pocket periodontal yang ada untuk mengetahui apakah tipe pocket (false
pocket atau true pocket). Lakukan probing debt pada semua sisi.
6. Anastesi daerah yang ingin dilakukan operkulektomi. Anastesi tidak perlu mencapai
sampai tulang, hanya sampai periosteal.
7. Lakukan operkulektomi (eksisi periodontal flap) dengan memotong bagian distal M3.
 Jaringan di bagian distal M3 (retromolar pad) perlu dipotong untuk
menghindari terjadinya kekambuhan perikoronitis. Ambil seadekuat mungkin.
Penjahitan dilakukan jika trauma terlalu besar atau bleeding terlalu banyak.
 Teknik operkulektomi yang lain dapat dilakukan secara partial thickness
mucogingival flap pada daerah lingual. Untuk daerah bukal juga dibuat insisi
partial thickness flap dengan meninggalkan selapis jaringan. Partial thickness
flap adalah flap yang dibuat dengan jalan menyingkap hanya sebagian
ketebalan jaringan lunak yakni epitel dan selapis jaringan ikat, tulang masih
ditutupi jaringan ikat termasuk periosteum. Indikasi untuk dilakukannya
teknik ini adalah flap yang akan ditempatkan ke arah apikal atau operator
tidak bermaksud membuka tulang. Setelah dilakukan flap dapat dilakukan
eksisi seluruh jaringan retromolar pad kemudian menyatukan flap bukal dan
lingual dengan melakukan penjahitan.
8. Bersihkan daerah operasi dengan air hangat/aquades steril.
9. Keringkan agar periodontal pack yang akan diaplikasikan tidak mudah lepas.
10. Aplikasikan periodontal pack.
Penggunaan periodontal pack bukan medikasi, namun menutupi luka (dressing) agar
proses penyembuhan tidak terganggu. Dressing periodontal dulu mengandung zinc-
oxide eugenol, namun sekarang kurang disukai karena dapat mengiritasi. Karena
alasan itu, sekarang ini digunakan bahan dressing periodontal bebas eugenol. Dalam
mengaplikasikannya harus hati-hati sehingga dapat menutupi daerah luka dan mengisi
seluruh ruang interdental karena di situlah letak retensinya. Pada daerah apikal,
periodontal pack diaplikasikan jangan melebihi batas epitel bergerak dan epitel tak
bergerak dan mengikuti kontur. Pada daerah koronal jangan sampai mengganggu
oklusi. Dengan demikian, retensi periodontal pack menjadi baik.
11. Instuksikan pada pasien agar datang kembali pada kunjungan berikutnya (kalau tidak
ada keluhan, satu minggu kemudian)
12. Pada kunjungan berikutnya, pack dibuka dan dievaluasi keadaannya.

Gambar: Operculektomi dengan menggunakan radioscalpel loop

f. Respon Jaringan setelah dilakukan Operkulektomi


Permukaan dalam flap yang berkontak dengan tulang dan gigi akan mengalami inflamasi,
demolasi, organisasi, dan pemulihan. Beku darah yang tipis, digantikan oleh jaringan
granulasi dalam waktu satu minggu. Jaringan akan masak menjadi jaringan ikat kolagen
dalam waktu 2 – 5 minggu. Permukaan dalam flap akan bergabung dengan tulanguntuk
membentuk mukoperiosteum yang menambah lebar daerah perlekatan gingival. Kira-kira
2 hari setelah operasi, epithelium akan mulai berproliferasi dari tepi flap ke atas luka
jaringan ikat. Epitelium akan bergeser ke apical dengan kecepatan0,5 mm perhari untuk
membentuk pertautan epithelium yang baru. Perlekatan epithelium yang masak terbentuk
dalam waktu 4 minggu. Perlekatan jaringan ikat akan terbentuk kembali antara jaringan
marginal dan sementum akar dari tepi tulang sampai ke dasar epithelium jungsional.
Dengan cara ini epithelium jungsional tidak akan bermigrasi lebih apical lagi. Kebersihan
mulut yang baik sangat diperlukan selama periode pemulihan ini.

Pembuatan flap pada operkulektomi akan menghasilkan hasil yang bagus apabila menggunakan
electrosurgical scalpel dan radioscalpel loop:
1. Pisau bedah yang electrosurgical
Keuntungan dari menggunakan pisau bedah yang electrosurgical adalah :
 Tidak ada keharusan untuk menerapkan tekanan untuk memotong jaringan sebagai
dengan sebuah pisau bedah yang biasa dan karena itu , jaringan dapat memotong
lebih akurat karena tidak terdapat atau geser lateral pergerakan flap.
 Pendarahan dalam area ini berkurang dan visibilitasnya meningkat oleh karena
koagulasi kapiler yang kecil
2. Radiosurgical loop
Metode ini adalah metode yang paling efisien untuk menghilangkan jaringan fibrous
padat pada mucoperiosteal adalah dengan menggunakan loop radiosurgical. Loop
radiosurgical ditempatkan di bawah flap sejauh mungkin di posterior dan kadang-kadang
turun di sekitar permukaan distal gigi. sekarang ini diterapkan dan loop dipindahkan ke
atas. Hal ini menyebabkan pemotongan sebagian besar jaringan. Setelah flap dihilangkan,
jaringan gigi dipersiapkan untuk menghilangkan kripta distal. Loop ditempatkan di
puncak jaringan sekitar ½ cm distal ke mahkota dan pemotongan dilakukan ke bawah
sehingga jaringan direncanakan ke bawah menuju garis gingiva. Hal ini membantu erupsi
yang tepat dari gigi jika diposisikan dengan benar.

Anda mungkin juga menyukai