Gigi nekrosis dengan pembengkakan terlokalisasi atau abses alveolar akut atau disebut juga
abses periapikal / periradikuler akut adalah adanya suatu pengumpulan pus yang terlokalisasi
dalam tulang alveolar pada apeks akar gigi setelah gigi nekrosis. Biasanya pembengkakan
terjadi dengan cepat, pus akan keluar dari saluran akar ketika kamar pulpa di buka. Perawatan
abses alveolar akut mula-mula dilakukan buka kamar pulpa kemudian debridemen saluran
akar yaitu pembersihan dan pembentukan saluran akar secara sempurna bila waktu
memungkinkan. Lakukan drainase untuk meredakan tekanan dan nyeri serta membuang iritan
yang sangat poten yaitu pus. Pada gigi yang drainasenya mudah setelah pembukaan kamar
pulpa, instrumentasi harus dibatasi hanya di dalam sistem saluran akar. Pada pasien dengan
abses periapikal tetapi tidak dapat dilakukan drainase melalui saluran akar, maka drainase
dilakukan dengan menembus foramen apikal menggunakan file kecil sampai no. 25. Selama
dan setelah pembersihan dan pembentukan saluran akar, lakukan irigasi dengan natrium
hipokhlorit sebanyak-banyaknya. Saluran akar dikeringkan dengan poin kertas, kemudian
diisi dengan pasta kalsium hidroksida dan diberi pellet kapas lalu ditambal sementara
(Grossman, 1988; Walton and Torabinejad, 2002). Beberpa klinisi menyarankan, jika drainase
melalui saluran akar tidak dapat dihentikan, kavitas akses dapat dibiarkan terbuka untuk
drainase lebih lanjut, nasihatkan pasien berkumur dengan salin hangat selama tiga menit
setiap jam. Bila perlu beri resep analgetik dan antibiotik. Membiarkan gigi terbuka untuk
drainase, akan mengurangi kemungkinan rasa sakit dan pembengkakan yang berlanjut
(Grossman, 1988, Bence, 1990)
PULPEKTOMI
Indikasi:
1. Gigi dengan infeksi yang melewati ruang kamar pulpa, baik pada gigi vital, nekrosis
sebagian maupun gigi sudah nonvital.
2. Saluran akar dapat dimasuki instrument.
3. nan jaringan periapeks dalam gambaran radiografis kurang dari sepertiga apikal.
4. Ruang pulpa kering
5. endarahan berlebihan pada pemotongan pulpa (pulpotomi) tidak berhasil
6. Sakit spontan tanpa stimulasiK eterlibatan tulang interradikular tanpa kehilangan tulang
penyangga