Anda di halaman 1dari 11

PERAWATAN PULPA GIGI SULUNG

September
10,
2008,
Filed under: artikel kedokteran gigi
I. ANATOMI GIGI SULUNG

9:18

pm

Tanduk pulpa gigi sulung lebih besar daripada tanduk pulpa gigi permanen dan relatif dekat
ke permukaan karena lapisan enamel dan dentin gigi sulung lebih tipis, hanya setengah tebal
gigi permanen. Tanduk pulpa merupakan perluasan jaringan pulpa yang sangat besar,
terutama pada molar pertama sulung. Molar atas sulung mempunyai 3 tanduk pulpa yang
berhubungan dengan tiga akar (mesiobukal, distobukal, dan palatal). Molar pertama bawah
mempunyai 4 tanduk pulpa yang berlokasi di bawah masing-masing tonjol : mesiobukal,
mesiolingual, distobukal dan distolingual. Ada 2 akar, dan biasanya 2 atau 3 saluran akar;
akar mesial mungkin mempunyai 1 atau 2 saluran. Jalan masuk ruang pulpa paling baik
dicapai melalui permukaan oklusal dengan menetukan tempat semua tanduk pulpa dahulu
kemudian menghubungkannya dengan mengebor.
Kedalaman pulpa di mahkota sangat bervariasi; radiografik preoperatif akan memberikan
gambaran yang bagus bagi operator bukan hanya kedalamannya saja, tetapi juga ketebalan
dasar pulpa dan tempat orifice dalam arah mesiodistal. Dasar pulpa yang tipis mungkin
mempunyai saluran-saluran tambahan meskipun jarang terlihat secara radiografik. Saluransaluran tambahan ini bersama-sama dasar pulpa porus yang terlihat dalam molar sulung nonvital dapat menyebabkan kebocoran produk peradangan dari kamar pulpa ke daerah interradikuler. Hal ini dapat menerangkan mengapa kehilangan tulang inter-radikuler pada molar
sulung non-vital lebih tinggi dibandingkan kehilangan tulang periapikal yang terlihat pada
gigi permanen non-vital. Pulpa gigi sulung menua sama seperti pulpa gigi permanen. Dengan
demikian saluran akar molar sulung pada usia 3 tahun terlihat sangat luas pada radiografik
sementara pada usia 8 tahun pada anak yang sama terlihat sangat kecil atau hilang. Selain itu,
pulpa gigi sulung mampu mengadakan perubahan fisiologik dan patologik seperti gigi
permanen misalnya pembentukan dentin sekunder, resorbsi internal, dan kalsifikasi.
Akar gigi sulung lebih panjang dan lebih tipis dalam arah mesiodistal daripada gigi permanen
penggantinya. Akar gigi molar sulung menyebar untuk memungkinkan perkembangan
premolar di bawahnya. Retensi akar molar sulung setelah resorbsi fisiologis atau pencabutan
biasanya disebabkan oleh akar sem[it dan bengkok. Pulpa saluran akar gigi molar sulung
mengikuti alur yang pipih, berbelit dan bercabang. Banyaknya percabangan pulpa gigi sulung
mengakibatkan perawatan endodontik konvensionalnya lebih sulit dilakukan daripada gigi
permanen.
Perawatan biasanya meliputi pembuangan bagian pulpa gigi sulung kemudian diikuti
pemberian obat-obatan baik untuk devitalisasi pulpa yang tertinggal atau untuk
menyembuhkannya. Mengingat bahwa gigi permanen pengganti terletak dekat akar molar
sulung, berarti bahwa bur, jarum ekstirpasi, jarum file, dan reamer harus ditangani dengan
sangat hati-hati serta penggunaan obat-obat yang ditempatkan dalam ruang pulpa atau saluran
akar harus dapat diresorbsi. Penilaian praoperatif secara radiografik yang teliti merupakan
suatu keharusan untuk membantu membuat diagnosis patologi pulpa.

II.

TUJUAN PERAWATAN GIGI SULUNG

1.

Mempertahankan gigi dalam keadaan non patologis

2.

Agar gigi berfungsi dengan baik

3.

Menjaga fungsi bicara

4.

Mempertahankan panjang lengkung gigi

5.

Mencegah kebiasaan jelek

6.

Mencegah trauma psikologis

III.

PRINSIP PERAWATAN PULPA GIGI SULUNG

Prinsip utama perawatan pulpa pada gigi sulung adalah menghilangkan rasa sakit.

IV.

MACAM PERAWATAN PULPA GIGI SULUNG


1. Pulp Capping Indirect

2. Pulp Capping Direct


3. Pulpotomi
4. Pulpektomi

1.

Pulp Capping Indirect

Adalah penempatan suatu lapisan atau bahan pelindung di atas dentin yang tipis akibat
adanya karies yang dalam. Indikasinya antara lain karies yang dalam atau fraktur yang
melibatkan dentin namun pulpanya masih tertutup lapisan tipis dentin. Tekniknya meliputi
pembuangan sebagian besar jaringan karies tetapi membiarkan jaringan karies secukupnya
untuk tetap berada diatas tanduk pulpa untuk menghindari terbukanya pulpa.
Tujuan Pulp capping Indirect adalah mempertahankan pulpa tetap vital dengan menempatkan
basis pelindung pulpa (kalsium hidroksida) di dasar kavitas yang telah dibersihkan kariesnya
sehingga merangsang terbentuknya dentin sekunder.

2.

Pulp Capping Direct

Adalah penempatan bahan pelindung pulpa biokompatibel (kalsium hidroksida) di atas pulpa
sehat yang terbuka oleh karena kesalahan yang tidak disengaja pada saat preparasi atau
trauma. Reaksi pulpa diharapkan tetap bebas dari gejala patologis dan membentuk dentin
sekunder. Indikasinya pulpa yang terbuka tersebut harus vital supaya mampu melakukan
perbaikan, pulpa terbuka 1mm terutama karena alat dan penderita sehat. Merupakan kontra
indikasi bila ada inflamasi pada pulpa yang terbuka atau perdarahan yang banyak. Jika
inflamasi meluas ke seluruh ruang pulpa, kemungkinan berhasil akan musnah. Oleh karena
itu terapi ini akan lebih cocok bagi terbukanya pulpa vital yang kecil baik karena karies
maupun trauma.
*Keuntungan Pulp Capping antara lain :
-

Proses karies terhenti

Bakteri rongga mulut terhenti aktivitasnya

Bakteri dalam kavitas mati oleh karena Ca(OH)2 bersifat basa

Gigi dapat berfungsi kembali

Mencegah perforasi pulpa

*Tata cara perawatan Pulp Capping :


-

Isolasi daerah dengan rubberdam atau dengan cotton roll

Preparasi kavitas dengan bur bulat putaran rendah

Pengambilan jaringan karies di dasar kavitas dengan escavator

Pembersihan dengan irigasi H2O2 3% / Thymol + aquadest

Letakkan Ca(OH)2 pada dasar kavitas kemudian di basis dengan ZnPO4

Dilakukan restorasi tetap.

3.

PULPOTOMI

Adalah pembuangan pulpa vital dari ruang pulpa, dengan meninggalkan jaringan pulpa pada
saluran akar dalam keadaan sehat dan vital. Kemudian diikuti penempatan medikamen di atas
orifice yang akan menstimulasikan perbaikan atau memfiksasi sisa jaringan pulpa pada
saluran akar. Tujuan perawatan pulpotomi adalah menghilangkan semua jaringan pulpa yang
terinfeksi.
Gambar 3. Gigi setelah perawatan

pulpotomi dan direstorasi tetap


Indikasi pulpotomi pada gigi sulung:
1.

Penderita :

Kooperatif
Keadaan umum baik
Penderita dengan kontra indikasi pencabutan
2.

Gigi :

Perforasi < 2mm


Perdarahan sedikit
Gigi permanen muda
Gigi yang perforasi karena karies namun lebih menguntungkan bila dirawat daripada
dilakukan pencabutan
Peradangan pulpa hanya terbatas pada ruang pulpa
Macam-macam pulpotomi
i.

Vital Pulpotomi

Membuang seluruh jaringan pulpa bagian koronal namun tetap meninggalkan jaringan pulpa
pada saluran akar tetap vital (dalam 1 kunjungan).
Indikasi :
-

Pulpa vital

Pulpa terbuka oleh karena faktor mekanis (trauma preparasi)

Pulpa terbuka oleh karena trauma < 24 jam (belum terjadi infeksi periapikal)

Kontra indikasi :
-

Perkusi sakit

Ada pus pada pulpa terbuka

Kesehatan umum penderita kurang

Bahan yang digunakan Ca(OH)2

Pada umumnya pulpotomi vital jarang digunakan pada gigi sulung


Cara perawatan vital pulpotomi:
-

Anestesi

Jaringan pulpa pada ruang pulpa diambil

Luka pulpa ditekan dengan larutan formokresolb + 3-5 menit

Perdarahan berhenti,

Pasta formokresol

Basis

Restorasi tetap SSC


ii.

Devital Pulpotomi

Indikasi :
Gigi sulung dengan pulpa terbuka oleh karena karies dan trauma, sulit dilakukan
anestesi lokal
-

Penderita dengan perdarahan yang berat

Gigi dengan saluran akar yang tidak jelas

Cara perawatan devital pulpotomi :


Visit 1 :
-

Isolator karet dipasang,

Kavitas dipreparasi tanpa menimbulkan rasa sakit,

Bahan devitalisasi (Caustinerf fort) di masukkan kavitas,

Kavitas ditumpat dengan tumpatan sementara (ditunggu beberapa hari tergantung


bahan devital).
Visit 2 :
-

Isolator karet dipasang,

Tumpatan sementara diambil,

Atap pulpa diambil,

Jaringan pulpa dalam ruang pulpa diambil hingga bersih dan terlihat orifice,

Pasta antiseptik dimasukkan kavitas kemudian dibasis ZnPO4,

Restorasi tetap SSC, karena gigi dengan pulpa non-vital rapuh dan mudah pecah
iii.

Mortal Pulpotomi

Indikasi :
Gigi sulung non-vital,
-

Ada resorbsi akar

Saluran akar tidak jelas

Akar membengkok

Nonkooperatif

Cara perawatan mortal pulpotomi :


Visit 1 :
-

Pengambilan atap pulpa,

Gambar 6. Gambar atap pulpa yang telah diambil hingga orifice tampak
-

Jaringan nekrotik bagian koronal dibersihkan,

Sterilisasi dengan obat sterilisasi,

Tumpatan sementara.

Visit 2 (3 hari sampai 1 minggu) :


-

Isolasi gigi, tumpatan sementara dan obat sterilisasi diambil,

Ruang pulpa diisi pasta antiseptik (dengan ditekan),

Basis ZnPO4,

Restorasi tetap SSC

Perawatan pulpotomi dinyatakan berhasil apabila kontrol setelah 6 bulan tidak ada
keluhan, tidak ada gejala klinis, tes vitalitas untuk pulpotomi vital (+), dan pada gambaran
radiografik lebih baik dibandingkan dengan foto awal.

4.

PULPEKTOMI

Adalah pembuangan seluruh jaringan pulpa nekrotik pada ruang pulpa dan saluran akar
diikuti pengisian saluran akar dengan bahan semen yang dapat diresorbsi.
Indikasi pulpektomi pada gigi sulung :
-

Pasien kooperatif

Gigi vital atau non-vital, serta ada tanda-tanda keradangan

Akar masih utuh (dari gambaran radiografik)

Akar tidak bengkok

Saluran akar terlihat jelas.

Macam-macam Pulpektomi :
o Pulpektomi Sebagian (Partial Pulpectomy)
Indikasi :
Bila jaringan pulpa bagian koronal dan saluran akar vital, tetapi ada tanda-tanda klinis
keradangan
Dari gambaran radiografik, tidak ada kerusakan akar atau pelebaran periodontal
ligamen

Prosedur Pulpektomi Sebagian :


Isolasi daerah kerja
Anestesi Lokal
Pengambilan atap pulpa hingga orifice terlihat
Pembersihan jaringan pulpa bagian koronal
Pengukuran panjang gigi (dwf)
Pengambilan jaringan pulpa pada saluran akar dengan ekstirpasi

Preparasi SA dengan file (panjang gigi-2mm)


Irigasi dengan H2O2 3% bergantian dengan H2O / NaOCl 2%
Keringkan dengan paper point
SA diisi dengan pasta ZnO Eugenol
Basis semen ZnPO4
Restorasi tetap SSC

o Pulpektomi Lengkap (Full Pulpectomy)


Indikasi :
(Sama dengan indikasi perawatan pulpa)
-

Gigi vital atau nonvital

Akar masih utuh, belum ada resorbsi akar

Saluran akar terlihat jelas

Prosedur Pulpektomi Lengkap :


(Sama dengan prosedur pulpektomi sebagian)
-

Preparasi saluran akar sampai ujung

Preparasi secara mekanis dengan hati-hati

Panjang gigi dihitung dulu dari gambaran radiografik

Kesulitan Pulpektomi
-

Banyak visit

Penderita dan orang tua mengabaikan karena sudah tidak sakit

Untuk Molar sulung sulit dilakukan karena :

Morfologi saluran akar molar sulung :


Pipih
Membengkok

Banyak percabangan
Banyak penggabungan akar
Jumlah saluran akar 2-5 saluran
Resorbsi akar tidak jelas
Preparasi akar kurang hati-hati
Membahayakan benih gigi

o Perawatan Pulpotomi dan Pulpektomi


a.

PULPOTOMI

Indikasi sama dengan indikasi perawatan pulpa gigi sulung


-

Gigi vital atau nonvital

- Ada resorbsi akar + 1/3 panjang akar


-

Saluran akar tidak terlihat (obliterasi)

- Akar membengkok tajam


-

Penderita tidak kooperatif

Prosedur Perawatan Pulpotomi :


-

Bila gigi vital, didevitalisasi dahulu

Gigi Nonvital :

1.

Pengambilan atap pulpa hingga orifice terlihat,

2.

Bersihkan dengan antiseptik,

3.
Sterilisasi dengan obat sterilisasi (minimal 2 kali) dengan jarak pemanggilan 3 hari
sampai tidak berbau,
4.

Pengisian dengan pasta antiseptik, beri kapas, tumpat sementara,

5.
Foto pengisian, bila jelek pengisian diulang lagi sampai di foto baik. Bila sudah baik
dibasis dengan ZnPO4,
6.

Restorasi tetap (mahkota) SSC

b.

PULPEKTOMI

Indikasi sama dengan indikasi perawatan pulpa gigi sulung


-

Gigi vital atau nonvital

- Akar terlihat masih utuh


-

Saluran akar terlihat jelas

Dapat dilakukan preparasi mekanis

Penderita kooperatif

Prosedur Perawatan Pulpektomi :


o Foto diagnosa
o Bila vital, devitalisasi
o Pengambilan atap pulpa
o Pengambilan jaringan pulpa bagian koronal
o Pengukuran panjang gigi
Panjang Gigi
Sebenarnya

foto

Panjang

Alat

Panjang gigi sebenarnya =


Panjang Alat Foto

o Ekstirpasi saluran akar


o Preparasi saluran akar
o Jangan mengenai apeks (panjang gigi 2 mm)
o Foto preparasi
o Irigasi, keringkan denagan paperpoint steril
o Sterilisasi saluran akar (min. 2 kali) atau hingga paperpoint kering dan tidak berbau

o Isi saluran akar dengan pasta ZnOE dengan Lentulo baru


Mula-mula konsistensi cair kemudian agak kental kemudian ditekan dengan kapas steril
sampai penuh
o Tutup kapas + tumpat sementara
o Foto pengisian
o Basis semen ZnPO4
o Tumpatan sementara
o Kontrol 1 minggu kemudian
o Restorasi tetap SSC

Anda mungkin juga menyukai