Anda di halaman 1dari 3

MTA

INDIKASI:
Gigi dalam masa pertumbuhan dengan foramen apikalis belum sempurna
tertutup
Korona dapat direstorasi
Pulpa nekrosis
Gigi nonvital
Apeks terbuka

ISI BAHAN:
MTA merupakan suatu percampuran dari semen Portland dan bismuth oksida serta ada juga
dilaporkan bahwa MTA terdiri dari beberapa elemen seperti SiO2, CaO, MgO, K2SO4, dan
Na2SO4. Komponen utama adalah semen Portland tersebut yang merupakan campuran dari
dikalsium silikat, trikalsium silikat, gypsum, dan tetrakalsium aluminoferit

Mekanisme Kerja
MTA yang bersifat biokompatibel dan antibakteri, dapat menyediakan substrat biologis aktif
untuk perlekatan sel sehingga efektif untuk meminimalisasimikroleakage danmemperbaiki
hasil perawatan. Selain itu, MTA mampu membentuk jembatan dentin yanglebih cepat, tebal,
dan merata.Pembentukan barrier terjadi karena MTA menghasilkan pembentukan granula
kalsitdan jembatan termineralisasi di bawahnya. Saat dicampur dengan air steril atau saline,
bubuk kalsium oksida dari MTA berubah menjadi Ca(OH)yang terurai menjadi ion kalsium
danhidroksil saat berkontak dengan cairan jaringan. Ion kalsium bereaksi dengan karbonit
dalam jaringan pulpa dan membentuk granula kalsit. Fibronektin berkumpul di sekitar
granula-granula tersebut sehingga memungkinkan adhesi dan differensiasi sel yang diikuti
dengan pembentukan jaringan teremineralisasi. Selain pembentukan jembatan dentin, MTA
juga menyebabkan terjadinya kalsifikasi intrapulpa,terbentuknya odontoblast yang normal
dan iregulaer, sementum, tanpa adanya resorpsiinternal dan hanya ada inflamasi minimal
dengan sedikit infiltrate. Pembentukan osteoblastini terjadi karena aksi dari kandungan
trioksida dan oksida dari MTA pada sel. MTA jugamerangsang keluarnya osteoblast yang
secara aktif mendorong terbentuknya jaringan keras.Pada suatu penelitian, MTA
menunjukkan kemampuan yang lebih besar untuk memeliharaintegritas jaringan pulpa
dibanding dengan Ca(OH)

Kelebihan dan Kekurangan Bahan :


MTA yang merupakan suatu alternatif bahan baru yang dapat digunakan untuk
mempertahankan vitalitas pulpa bagian radikuler ini, memiliki beberapa
kelebihan,diantaranya yaitu:
Biokompatibel terhadap jaringan sekitar.
Memiliki efek antibakteri yang sama dengan kalsium hidroksida.
Dapat meminimalisasi microleakage dan memperbaiki hasil perawatan.
Dapat merangsang pembentukan jaringan keras pada pulpa dan membuat terjadinya
pertumbuhan sel yang sangat baik.
Selain banyaknya kelebihan yang terdapat pada MTA, berdasarkan beberapa penelitian,
ternyata MTA juga memiliki beberapa kurangan, yaitu:
Lamanya waktu pengerasan yang dibutuhkan MTA menyebabkan terjadinyakemungkinan
pelarutan, disintegrasi atau pelepasan bahan. Hal tersebut dapatmenimbulkan cacat jaringan
lunak yang terlihat pada gambaran histologi.
MTA harus tetap dibasahi dengan Cotton pellet sehingga tidak dapat direstorasi padasaat itu.
Harga MTA juga cukup mahal sehingga dalam penyimpanan dan penggunaannyaharus
berhati-hati agar bahan tetap dalam kondisi baik.

Manipulasi Kerja MTA :


Apeksifikasi kunjungan tunggal dapat dilakukan sebagai berikut. Membuka akses
kemudiansaluran akar dibersihkan dan dibentuk dengan menggunakan instrument rotary NiTi denganNaOCl sebagai bahan irigasi yang disemprotkan perlahan-lahan. Smear layer yang
adadibersihkan dengan menggunakan campuran EDTA dan NaOCl. Setelah pembentukan
danpembersihan selesai, plugger kecil dimasukkan dan longgar 1,5 mm dari apikal
radiografis.MTA kemudian ditempatkan dengan MTA carrier dan dipadatkan dengan plugger
yangsebelumnya difitting. Pemeriksaan tumpatan apeks MTA dengan radiografis, bila sudah
baik pada sepertiga apikal, maka kelebihan MTA di dinding saluran akar dibersihkan
denganirigasi menggunakan air steril. Sisa air kemudian dibersihkan dengan paperpoint
steril.Restorasi akhir dengan menggunakan resin komposit yang juga mengisi saluran akar
yangtidak terisi MTA supaya lebih kuat dan tahan terhadap fraktur

EVALUASI KEBERHASILAN

Keberhasilan kasus ditandai sebagai berikut.

1.Tidak ada tanda atau gejala penyakit periapeks.


2.Penyakit periapeks yang mereda dengan radiograf tampak radiolusen pada apikal
semakinmengecil.
3.Barier jaringan keras pada apeks terlihat pada radiograf atau pada penjajakan yang hati-hati
dengan menggunakan file.Gambar 2. Perawatan apeksifikasi dengan MTA yang berhasil
Di antarasemua bahan yang terbukti dapat menginduksi terbentuknya apikal barier, yang
paling lazimdan sering dipergunakan adalah kalsium hidroksida dan MTA. Perawatan
denganMTA dapat dilakukan dua kali kunjungan ataupun sekali kunjungan. Keberhasilan
perawatan apeksifikasi dengan menggunakan MTA dan kalsium hidroksidatidak jauh
berbeda. Hasil penelitian El-Meligy dan Avery menujukkan kesuksesan perawatandengan
menggunakan MTA adalah 100% sedangkan perawatan kalsium hidroksida adalah87%.
Pemilihan teknik perawatan apeksifikasi begantung kepada pertimbangan biaya yangakan
dibebankan kepada pasien, lamanya perawatan, kondisi gigi pasien dan kooperatif pasien.
Bila pasien tidak dapat melakukan kunjungan berulang dapat dipertimbangkandengan
perawatan kunjungan tunggal. Bila pasien memilih perawatan dengan menggunakankalsium
hidroksida karena lebih terjangkau dari segi ekonomi, maka pasien harus diingatkanuntuk
kontrol 3-21 bulan tergantung keberhasilan pembentukan apikal barier, juga pasienharus
diingatkan bahwa kegagalan perawatan dengan kalsium hidroksida mungkin terjadidan
perawatan ulang akan menjadi biaya dan kunjungan akan semakin banyak. Perawatandengan
MTA mungkin lebih mahal dibandingkan dengan kalsium hidroksida,

Anda mungkin juga menyukai