Anda di halaman 1dari 4

Amalgam Tattoo (rossa)

Definisi
Amalgam tattoo adalah suatu pigmentasi yang sering terjadi pada mukosa rongga mulut yang
disebabkan oleh implantasi material amalgam pada jaringan rongga mulut.

Patofisiologi
Perjalanan Penyakit
Penggunaan amalgam ini dapat melalui prosedur kedokteran gigi, dan pada beberapa
prosedur yang menjadi etiologi amalgam tattoo. Fragmen amalgam dapat masuk ke mukosa oral,
berikatan dengan protein ligan yang ada di epitel oral, kemudian bermigrasi ke jaringan ikat, proses
patogenesisnya sesuai dengan ukuran dan komposisi dari amalgam. Berdasarkan ukurannya, baik
besar maupun kecil akan dikenali oleh metalothioneins, sebuah protein yang mendeteksi adanya
logam yang masuk tubuh. Partikel berukuran besar akan dikelilingi oleh HLA - DR yang ada pada
makrofag, sedangkan partikel kecil akan langsung didegradasi oleh HLA - DR, akan tetapi partikel
Hg akan dilepaskan sebagai residu dan dibawa secara sistemik oleh pembuluh darah. Sementara
itu, patogenesis berdasarkan komposisinya disesuaikan dengan unsu kimia nya. Amalgam terdiri
dari unsur Cu (tembaga), Zn (seng), Sn (timah), Ag (perak), Hg (raksa). Unsur Cu dan Zn akan
dikenali oleh metalothioneins dan langsung didegradasikan oleh HLA - DR, kemudian hilang.
Unsur Sn, akan dikenali oleh metalothioneins lalu dibawa oleh HLA -DR menuju aliran darah dan
ketika sampai ginjal akan diekskresi dan ketika tiba di hati akan didetoksifikasi. Unsur Hg akan
berikatan dengan protein pada jaringan ikat, karena Hg ini tidak bisa berjalan sendiri, kemudian
masu aliran darah dan akan tetap ada dalam tubuh. Sementara itu, unsur Ag akan didegradasi
menjadi kation Ag+ , lalu dibawa ke jaringan ekstraseluler, dan meninggalkan pigmen (makula),
yang menjadi manifestasi klinis amalgam tattoo.

Diagnosa dan Diagnosa Banding Amalgam Tattoo

a. Oral Melanoacanthoma

Merupakan lesi melanositik, jinak, tidak lazim , dan unik pada mukosa oral. Oral
melanoacanthoma merupakan lesi melanositik yang tidak berbahaya yang mungkin tiba-tiba
muncul dengan atau tanpa pembedahan. Biasanya pasien melaporkan trauma yang akut atau
riwayat iritasi yang kronis. Pasien juga melaporkan kejadian rapid onset, yaitu timbul secara tiba-
tiba dan sangat cepat.

Tanda klinis oral melanoacanthoma adalah:

 Lesi berbentuk macula atau plak, dengan cepat melebar, batas tidak jelas, terpigmentasi gelap,
dan biasanya pada wanita kulit hitam.

 Mayoritas terjadi pada decade ke-3 dan 4.

 Biasanya berupa lesi soliter (hanya 1), tetapi terkadang bilateral dan multifocal juga.

 Ada yang asimptomatik, ada juga yang sakit.

 50% terdapat pada mukosa bukal.

 Ukuran bervariasi, dari kecil dan terlokalisir, hingga besar dan difus dengan diameter beberapa
sentimeter.

 Batasnya biasanya ireguler dan pigmentasinya tidak rata.

b. Melanoma Malignant

Paling jarang terjadi, namun paling mematikan dari seluruh kanker kulit. Biasanya akibat
pemaparan sinar matahari yang akut dan sering, terutama pada saat usia muda.

Tanda klinis melanoma malignant adalah:

 Umumnya pada populasi kulit putih yang tinggal di area dengan radiasi sinar UV yang tinggi.

 Biasanya pada pasien usia 50 tahun ke atas.

 Dapat terjadi di mana saja, tetapi paling sering pada palatum.

 Lesinya tidak memiliki cirri khas. Lesi berupa makula, plaque-like, atau berbentuk massa,
dengan batas jelas atau ireguler, menampilkan bentuk dengan jelas atau difus. Berwarna coklat,
biru, atau hitam.

 Tanda dan gejala tambahan mirip dengan malignansi yang lain, yaitu ulserasi, sakit, gigi goyang
atau pengupasan spontan, resorpsi akar, bone loss, terkadang paresthesia atau anesthesia.
c. Lentigo

Lentigo berupa lesi kecil terpigmentasi dengan batas jelas dapat berbentuk datar maupun
menonjol dan dikelilingi kulit normal. Tanda klinis berupa lesi dengan ukuran

d. Graphite Tatto

Graphite tattoo cenderung muncul pada palatum dan memperlihatkan implantasi trauma
dari timah. Lesi biasanya macular, focal dan abu-abu kehitaman. Insidensi biasanya muncul pada
anak-anak pada usia sekolah. Secara mikroskopis, graphite menyerupai amalgam dalam jaringan
walaupun pewarnaan special dapat membedakan keduanya.

e. Melanotic Macule

Bintik-bintik yang biasanya terdapat pada kulit atau epithel muncul lebih banyak karena
sintesis pigmen melanin oleh melanosit pada stratum basal tanpa penambahan jumlah pada
melanositnya. Pada kulit, peningkatan melanogenesis dapat dihubungkan dengan pemaparan
actinic oleh karena itu epholide dapat muncul pada batas vermilion dari bibir, dengan bibir bagian
bawah lebih sering terkena karena cenderung menerima paparan sinar matahari daripada bibir atas.
Lesi berupa macula dan memiliki ukuran yang bervariasi dari diameter yang berukuran cukup kecil
sampai lebih dari 1 cm. ephodiles pada bibir bersifat asimptomatik terjadi sama banyaknya pada
pria maupun wanita, jarang terlihat pada anak-anak Ephiles intraoral berupa macula melanotic,
lesi ini berbentuk oval atau irregular, berwarna cokelat bahkan hitam dan cenderung terjadi pada
gusi, palatum dan mukosa bukal. Saat mencapa ukuran tertentu, ephiles tidak akan membesar lagi.

Macula melanotic oral tidak berbahaya, tidak menunjukkan adanya proliferasi melanoit
dan tidak memiliki kecenderungan untuk menjadi melanoma. Jika lesi ini sudah dihilangkan tidak
dibutuhkan tndakan bedah lebih lanjut.

f. Nevi

Nevi (mole) merupakan kumpulan sel nevus, kecuali untuk cenderung menjadi sarang dan
tidak punya dendrite, secara sitologi identik dengan melanosit. Ini dapat dijumpai pada epitel atau
jaringan pendukung , atau keduanya.Asal sel nevus secara lengkap tidak diketahui, hanya
dipercaya berasal dari sel pigmen yang berimigrasi dari neural crest ke epithelium dan dermis
(submukosa) atau mereka tumbuh dari melanosit yang berubah. Intraoral nevi jarang dijumpai.
Kebanyakan oral lesi terlihat merupakan papula yang meninggi, seringnya nonpigmented,
biasanya pada palatum. Sedikit sekali pada mukosa bukal, labial, gingival alveolar ridge dan
vermilion.

Prognosa Amalgam Tattoo

Prognosa dari amalgam tattoo baik karena lesi ini bersifat asimptomatik dan tidak
berbahaya. Pasien yang tidak memiliki keluhan tidak harus mendapatkan penanganan.

DAFTAR PUSTAKA

Dewi, A. A. Sagung Putra, I G. A. Elis Indira.2013. “Penggunaan Laser untuk Terapi Lesi
Pigmentasi pada Bidang Kosmetik”. Denpasar. Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin,
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/ Rumah Sakit Sanglah.

Anda mungkin juga menyukai