Anda di halaman 1dari 4

2.

1 Definisi

Kista radikuler adalah suatu kavitas tertutup atau kantung patologis pada ujung akar gigi
(periapikal), berisi massa setengah padat atau cairan yang dilapisi oleh jaringan epitel. 1 Kista ini
diklasifikan ke dalam inflammatory odontogenic cyst, yaitu kista yang timbul sebagai akibat dari proses
peradangan atau inflamasi pulpa gigi yang tidak dirawat sampai menyebabkan inflamasi hingga pulpa
mengalami kematian atau menjadi nekrosis. 2,4Selain karies, penyebab lainnya adalah trauma benturan,
pukulan keras, terjatuh, sehingga menyebabkan gigi menjadi nekrosis, atau dapat juga disebabkan karena
gigi pernah mendapatkan perawatan restorasi yang tidak tepat. 3

2.2 Patogenesis

Patogenesis penyakit ini mencakup tiga fase, yaitu fase inisiasi, fase pembentukan kista, dan fase
pembesaran. Dimulai dari produk dari pulpa nekrosis yang keluar ke jaringan periapikal, menginduksi
terjadinya respon inflamasi. Pertahanan tubuh pertama dari nekrosis pulpa ini adalah pembentukan
granuloma sebagai respon inflamasi tersebut.. Kemudian sisasisa epitel malassez yang terjerat dalam
granuloma distimulasi untuk berproliferasi secara ekstensif. Epitel malassez merupakan bagian dari
selubung hertwig akar yang tidak aktif yang berada dekat dengan ligamen periodontal. Massa sel-sel
epitel ini berkembang terus menerus membentuk dinding kista sehingga bagian tengah semakin jauh atau
terhalang untuk mendapatkan suplai darah dan nutrisi. Hal ini menyebabkan defisiensi nutrisi yang
mengakibatkan bagian tersebut mati dan terjadilah akumulasi cairan. Kemudian terjadi pembesaran kista.
Berdasarkan studi, terbukti bahwa tekanan osmosis memiliki peranan dalam peningkatan ukuran kista.
Adanya jaringan nekrotik, eksudat plasma protein, dan asam hialuronat dalam rongga atau bagian tengah
kista mengakibatkan tekanan osmosis cairan kista lebih tinggi dibandingkan cairan jaringan sekitarnya,
sehingga akan menarik cairan disekitarnya masuk ke dalam ronga kista dan menyebabkan ukuran kista
membesar.2,3,4Pelebaran tulang korteks tulang membutuhkan proses yang lama dan juga tidak
menimbulkan rasa sakit, oleh karena itu lesi ini dapat ditentukan secara tidak terduga dalam radiografi
periapikal seperti dalam kasus ini. Ciri khas dari kista radikuler adalah adanya gigi dengan keadaan pulpa
yang non vital, dan terkadang disertai sinus yang muncul dari ruang kista. Kista ini dapat terjadi pada
bagian periapikal dari setiap gigi, tetapi jarang terlihat pada periode gigi desidui. Beberapa penelitian
populasi di Inggris dan Afrika Selatan menunjukkan bahwa kista radikuler biasanya terjadi pada dekade
ketiga dan kelima masa hidup, lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan dan lebih
sering terjadi pada bagian anterior rahang atas. Pada kasus ini terjadi pada rahang bawah dan bilateral. 2,4
Kista radikuler hampir semuanya dilapisi oleh epitel pipih berlapis tidak berkeratin. Lapisannya mungkin
berselang 1 hingga 50 lapisan sel. Namun, jumlah lapisan yang lebih sering ditemukan antara 6 hingga 20
lapisan sel. Lapisan epitelnya berkembang dengan pesat disertai dengan inflamasi yang parah atau
berkembang lambat dengan tanda tertentu. Sel inflamasi yang sebagian besar terdiri dari leukosit
polimorfonuklear berpenetrasi ke dalam lapisan epitel yang berkembang pesat, sedangkan kapsul fibrosa
dipenetrasi oleh sel yang terinflamasi. Kista radikuler sangat jarang ditemukan pada keadaan simetris
bilateral, seperti dalam kasus ini.

2.3 Manifestasi Klinis

Sebagian besar, lesi kista radikuler tidak terdeteksi secara klinis karena lesi kista umumnya kecil, tumbuh
lambat, tanpa gejala (asimptomatis), tidak terasa nyeri, dan tidak menimbulkan pembesaran tulang rahang
yang bermakna, sehinga keberadaannya tidak disadari oleh pasien dan umumnya lesi lebih sering
ditemukan secara tidak sengaja pada survei radiografi dibandingkan secara klinis dalam rongga mulut
Namun apabila lesi kista ini berkembang cukup besar, biasanya akan terlihat secara nyata dalam rongga
mulut berupa benjolan pada gingiva dengan permukaan yang licin, warna sama dengan 7 permukaan
disekitarnya atau kebiruan, dan apabila dipalpasi benjolan tersebut akan ikut bergerak atau dikenal
dengan fenomena pingpong.3

Gambar radiografi dari kista radikuler adalah radiolusen berbentuk bulat atau oval pada area periapikal
gigi dengan batas yang jelas berwarna putih opak dan dalam ukuran yang bervariasi. Lesi lainnya, seperti
granuloma dan neoplasma juga menampilkan gambaran radiografi periapikal serupa. Oleh karena itu,
radiolusen periapikal yang berbatas jelas tidak dapat secara otomatis dianggap sebagai kista. Beberapa
studi menyebutkan bahwa granuloma dan kista dapat dibedakan berdasarkan ukuran dalam radiografi,
granuloma umumnya berdiameter < 0,5 cm sementara kista umumnya berdiameter > 0,5 cm. Namun studi
lain telah menunjukkan bahwa tidak mungkin mengandalkan ukuran radiografi dari radiolusen periapikal
untuk menetapkan diagnosis baik antara granuloma atau kista, kecuali diameter lesi lebih besar dari 2 cm,
maka dapat dipastikan bahwa itu adalah kista.1,3,6

2.5 Diagnosis Banding

Diagnosa banding dari kista radikular, antara lain :

a. Periapical granuloma Periapical granuloma adalah massa yang mengalami radang kronis pada jaringan
ikat imatur yang berkembang pada bagian apeks gigi non vital yang bereaksi terhadap racun yang berasal
dari saluran pulpa.5 Tampilan radiografi : Perubahan periapikal awal pada ligamen periodontal
menunjukan adanya penebalan ligamen di bagian apeks akar. Proliferasi jaringan granulasi dan resorpsi
tulang berlanjut, periapical granuloma terlihat sebagai area radiolusen ukuran variabel yang tampaknya
melekat pada apeks akar. Pada beberapa kasus, gambaran radiolusen ini berbatas jelas dengan tulang
sekitarnya dan garis radiopak tipis yang menunjukan zona tulang sklerotik biasanya terlihat membentuk
outline dari lesi. Hal ini mengindikasikan bahwa lesi periapikal adalah lesi berprogresif lambat. 6Pada
kasus lain, tampilan radiografi dari tepi granuloma mengalami difus daerah radiolusen dengan tulang
disekitarnya. Perbedaan ini disebabkan karena adanya perbedaan dalam aktivitas selular disekitar tepi
lesi. Gambaran radiografi periapikal granuloma

b. Periapical scar Periapical scar adalah gabungan dari jaringan fibrosa padat yang terletak pada periapex
gigi yang sudah tidak berisi jaringan pulpa dan biasanya sudah dilakukan pengisian saluran akar yang
ditunjukan oleh adanya granuloma, kista, atau abses yang telah diobati, penghentian formasi jaringan
parut yang memadat lebih tinggi dibandingkan dengan kerusakan pada tulang. 5 Gambaran radiologi dari
penyakit ini adalah radiolusen tidak beraturan berbatas jelas yang menyerupai periapical granuloma dan
kista. Hal ini sering lebih kecil dari dua entitas. Gigi dan gambaran radiolusen asimptomatik jika diamati
selama periode waktu, gigi tetap konstan dalam ukuran atau mungkin ukurannya sedikit berkurang. Jika
setelah perawatan saluran akar radiolusen tidak mengecil, maka gambaran radiolusen dapat diasumsikan
sebagai periapical scar.7

c. Surgical defect Surgical bone defect merupakan daerah yang gagal saat pengisian struktur tulang
setelah operasi. Hal ini sering terlihat pada bagian periapikal setelah prosedur reseksi akar terutama ketika
kedua plate labial / bukal dan lingual / palatal telah dihilangkan atau dihancurkan. 5,6 Gambaran radiolusen
periapikal yang dihasilkan oleh surgical bone defect berbentuk bulat. berkontur halus dan memiliki
perbatasan tepi yang baik. Bayangan radiolusen dapat diproyeksikan langsung di atas apeks atau beberapa
milimeter di luar apeks akar yang direseksi dari gigi endodontik. Biasanya, hal ini akan dapat diselesaikan
dengan ukuran tertentu dan kemudian tetap konstan. Gigi dan daerah periapikal akan benar-benar tanpa
gejala. Sebuah pemeriksaan klinis dengan hati-hati dapat menentukan mucosal scar dari operasi
sebelumnya. Jika kerusakan cukup besar, surgical defect bone dapat dideteksi dengan palpasi.

d. Keratocystic Odontogenic Tumor ( KOT ) KOT merupakan tumor jinak yang tidak menunjukan
gejala, namun jika timbul dengan radang maka akan menyebabkan rasa sakit dan bengkak. KOT biasanya
lebih sering terjadi pada rahang bawah dibandingkan dengan rahang atas. KOT mudah mengalami
kekambuhan setelah perawatan, dan biasanya juga dapat mendorong gigi dan tulang kortikal di
sekitarnya.5,6Terlihat gambaran radiolusen menyerupai kista dengan dinding yang bersepta, berbentuk
bulat, atau melengkung mengikuti bentuk rahang dengan ekspansi kearah mediolateral. Pada beberapa
kasus KOT biasanya meresorpsi tulang kortikal, dan gigi disekitarnya. 7
2.4 Tata Laksana

Penatalaksanaan kista radikuler dibedakan berdasarkan dari ukuran kista, yaitu:

a. Pada kista radikuler yang berukuran kecil perawatan yang bisa dilakukan adalah perawatan saluran akar
dengan apicoectomy atau pemotongan 1/3 apikal gigi pada gigi yang mengalami kista. Kista radikuler
yang berukuran sedang dapat dilakukan perawatan enukleasi atau pengangkatan seluruh jaringan kista
tanpa adanya rupture pada kista. Thin-bladed kuret digunakan pada perawatan ini untuk cleaving
connective tissue layer pada dinding kista dari rongga tulang sehingga kista dapat terangkat dan
dikeluarkan dari tulang.3,4,

b. Pada kista radikuler yang berukuran besar dapat dilakukan perawatan marsupiliasi. Perawatan
marsupiliasi adalah membuat suatu surgical window pada dinding kista, 9 membuang isi kista, dan
mempertahankan kontinuitas antara kista dan rongga mulut, sinus maksilaris, dan rongga nasal. Jika
kerusakan tulang sudah luas dan tipis karena kista, insisi bisa diperluas ke tulang melalui rongga kista.
Kemudian osseus window dihilangkan secara hati-hati dengan bur dan rongeurs. Selanjutnya kista
dikeluarkan dan dilakukan pemeriksaan visual pada lapisan residual dari kista. Setelah memastikan
lapisan residual pada kista maka lakukan irigasi pada kista untuk menghilangkan residual fragmen atau
debris.3,4,5

Anda mungkin juga menyukai