0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
29 tayangan54 halaman
Dokumen tersebut membahas 10 kelainan yang dapat terjadi pada lidah, termasuk parsial ankiloglosia, fissure tongue, median romboid glositis, geographic tongue, coated tongue, thrush, burns, white sponge nevus, vesikolobulous, dan liken planus beserta ciri-ciri klinis dan etiologi masing-masing kelainan."
Dokumen tersebut membahas 10 kelainan yang dapat terjadi pada lidah, termasuk parsial ankiloglosia, fissure tongue, median romboid glositis, geographic tongue, coated tongue, thrush, burns, white sponge nevus, vesikolobulous, dan liken planus beserta ciri-ciri klinis dan etiologi masing-masing kelainan."
Dokumen tersebut membahas 10 kelainan yang dapat terjadi pada lidah, termasuk parsial ankiloglosia, fissure tongue, median romboid glositis, geographic tongue, coated tongue, thrush, burns, white sponge nevus, vesikolobulous, dan liken planus beserta ciri-ciri klinis dan etiologi masing-masing kelainan."
Pendahuluan Lidah merupakan suatu organ muscular yang kompleks, yang melekat pada tulang hyoid, prosesus stiloideus dan tuberkel genial dari mandibula pada daerah insersio dari tiga otot ekstrinsi lidah (hioglosus, stiloglosus dan genioglosus). Kelainan kelainan lidah antara lain: 1. Parsial ankiloglosia Lidah benbentuk pendek kongenital dari frenulum
lingualis atau suatu perlekatan frenulum yang meluas
sampai mendekati ujung lidah, mengikat lidah pada dasar mulut dan membatasi ekstensinya. Biasanya penderita memperlihatkan suatu diastema
midline bawah. Tetapi bentuk yang lebih ringan tidak memperlihatkan
suatu tanda-tanda patologik dan tidak mempengaruhi
perkembangan rahang, posisi gigi atau pengucapan. Lanj…. Penderita parsial ankiloglosia biasanya tidak mampu menghisap Tidak mampu mengunyah beberapa makanan keras Lidah sering tergigit Tidak mampu membersihkan gigi dan menjilat bibir Gangguan fungsi bicara khususnya bunyi t, d, n, l
dalam kata seperti ta, te, time, water dan cat.
Parsial ankiloglosia 2. Fissure tongue Variasi herediter dimana bagian dorsum lidah banyak mengandung fissure yang tidak teratur, dalam (3-4 mm) dan mempunyai panjang 1cm, Pada bagian fissure tidak mempunyai papilla
tetapi selain daerah tersebut, bagian lidah
yang lain tetap mempunyai papilla yang normal. Keadaan ini tidak berbahaya. Kadang terasa nyeri.. Lanj…. Mengenai 10% dari populasi. Jumlah fissure dan kedalamnya akan semakin bertambah
seiring dengan bertambahnya usia.
Frekuensi dari fissure tongue ternyata 4-5 kali lebih
banyak pada individu yang tinggal di rumah sakit dan
individu dengan keterbelakangan mental Terdapat hubungan antar frekuensi fissure tongue
mongolism trisomi 21.
Fissure lidah juga merupakan ciri-ciri dari beberapa
sindroma yang diwariskan dan juga sindroma
Melkersson-Rosenthal.
Fissure tongue 3. Median Romboid Glosistis Merupakan kelainan bawaan
Faktor penyebabnya tidak diketahui.
Secara histologist daerah tersebut ditandai dengan
epithelium hipoplastik akantotik, rete peg terlihat sangat panjang, infiltrate radang kronik subepithelal, dilatasi vascular dan fibrosis, serta hialinisasi dari otot dibawahnya. Lanj…. Secara klinis : Lesi terlihat sebagai bercak berbentuk seperti intan
kadang bulat atau jajaran genjang, lebih tinggi dari
jaringan sekitarnya. Daerah ini tidak memiliki papilla filiformis atau papilla
lainnya dengan permukaan yang halus atau berlobus, pada
garis tengah lidah tepat di depan papilla circumvalata. Keadaan ini terdapat pada 0,1-0,2 % lidah serta lebih
sering terlihat pada pria dan jarang timbul sebelum usia
pertengahan. Lesi ini tidak menimbulkan gejala apapun. Median Romboid Glositis Faktor predisposisi :
Spesies kandida membentuk klobi terutama pada
dorsum lidah posterior, bahkan pada orang normal, tetapi predisposisi dari MRG yaitu : Merokok Penggunaan gigi palsu Semprotan kortikosteroid/inhaler Infeksi HIV 4. Geographic tongue Geographic tongue (benign migratory glosistis) merupakan suatu daerah pada lidah yang bentuknya tidak teratur, berwarna kemerahan dan tidak berpapil dengan penipisan dari epithelium dorsal lidah yang biasanya dikelilingi oleh suatu zona yang sempit dari papilla yang bergenerasi, yang warnanya lebih putih daripada permukaan lidah sekelilingnya. Lanj…. Perkembangan spontan dan regenerasi dari daerah yang terkena menyebabkan munculnya istilah wandering rash, migratory glosistis, dan geographic tongue. Lanj…. Secara histologist, irisan yang meliputi daerah yang berwarna putih maupun merah menunjukan papilla dengan ketinggian yang bervariabel dan beberapa infiltrasi sel bulat submukosa, serta daerah dengan epithelium spongiotik yang disertai infiltrate intra epithelial setempat dari leukosit polimorfonuklear yang disebut pustule spongiotik intra epithelial atau abses Monro. Lanj…. Lesi yang mirip secara klinis dan histologist antara lain pada sindroma Reiter, dermatitis herpetiformis, dan pustular psoriatic dermatitis. Etiologi dari geographic tongue masih tetap tidak
jelas. Suatu reaksi imunologik telah dikemukakan
berdasarkan infiltrate radang yang menyertai keadaan tersebut yang kadang didominasi eosinofil. Gejala yang ditimbulkan biasanya rasa terbakar,
sakit dan pedih seperti tersengat
Geographic tongue 5. Coated tongue atau Hairy tongue Dalam keadaan sehat, lapisan permukaan yang berkeratinisasi dengan tebal dari papilla filiformis terus menerus mengalami deskuamasi akibat gesekan dari lidah dengan makanan, palatum dan gigi anterior atas dan akan diganti dengan sel epithelial yang baru dibawahnya. Bila pergerakan lidah dibatasi oleh penyakit atau
kondisi mulut yang sangat sakit, maka papilla filiformis
akan memanjang dan menjadi terlapisi dengan tebal oleh bakteri dan jamur. Lanj… Etiologi keadaan ini tidak diketahui Kemungkinan terjadi hairy tongue karena penggunaan sejumlah obat-obatan sistemik dan lokal Kemungkinan sebagai akibat dari perubahan sekunder dalam floramikro dalam mulut. Obat-obat yang berperan yaitu antibiotik sistemik, hydrogen peroksida topical, perborat, dan agen pengoksidasi serupa yang digunakan dalam beberapa obat kumur. Beberapa organisme yang memproduksi pigmen yang dapat merangsang pertumbuhan yang berlebih dianggap menjadi penyebab dari perubahan warna pada kasus ini. Black hairy tongue White hairy tongue 6. Thrush Thrush (acute psedomembranous candidiasis) sering tampak sebagai flek seukuran kepala jarum pentul yang berwarna putih seperti mutiara dan tersebar pada permukaan dorsal lidah.
Pemeriksaan mikroskopis dari sediaan apus yang
dibuat dari flek-flek lunak tersebut akan memperlihatkan jamur dan pseudomiselia dalam jumlah besar. Lanj.. Lesi seperti ini sering dijumpai pada pasien yang mengalami immunosupresi pada pasien yang menggunakan obat- obatan kortikosteroid atau obat –obatan kolinergik, pada pasien dengan xerostomia dan pada bayi yang baru lahir.
Faktor predisposisi : Mencakup perubahan dari imunitas local dan sistemik dai mulut.
Jika faktor local tidak diketahui perlu dicurigai adanya
faktor sistemik terutama kerusakan imun, seperti pada pasien dengan sakit terminal, leukemia dan keganasan lain, penyakit HIV dan pasien yang menjalani pengobatan imunsupresan Etiologi dan pathogenesis : Thrush disebabkan oleh C. albicans tetapi pada bayi C.parapsilosis lebih sering ditemukan
C.albicans melekat pada permukaan epitel melalui
bahan polimerik ekstraseluler, mencakup mannoprotein dan adhesi dan kemudian hifa menginvasi permukaan epithelium dan menembus sejauh mungkin lapisan stratum spinosum, dengan mengeluarkan enzim-enzim , seperti phospolipase, lysophospolipase dan aspartyl proteinase. Lanj… Aktivasi system kinin-kalikrein dan faktor-faktor lainya menyebabkan respon inflamasi pada jaringan ikat dimana terdapat limfosit, sel plasma dan leukosit.
Plak pada thrush oral terdiri dari bahan-bahan nekrosis,
candida dan deskuamasi epithel parakeratosis. Edema dan mikro abses mengandung PMNL ditemukan pada lapisan luar dari epithel. Bagian dalam dari epithel menunjukan akanthosis dan Madang dysplasia. Diagnosis
Diagnosis dari thrush biasanya secara klinis dan
langsung dapat dibuat, tetapi dapat mengalami overdiagnosis. Pada pasien imunokompromise, pengecatan gram
sebaiknya dilakukan untuk membedakan plak mirip
thrus oleh bakteri oportunistik. Hifa merupakan indikasi adanya candida sebagai
pathogen. thrush 7. Burns
Permukaan dorsal yang berkeratinisasi dan tebal dari
lidah dengan lapisan yang melekat dari saliva lebih resisten terhadap luka bakar kimia dan luka bakar termal dibandingkan dengan daerah yang lebih tipis dan lebih kering dari mukosa, seperti palatum. Pasien yang membakar lidahnya dengan makanan yang panas dapat mengalami rasa sakit yang menetap dan hipersensitifitas dari lidah, akan tetapi jarang memperlihatkan lesi kecuali pada ujung lidah, jika panas yang membakar lidah tersebut cukup kuat untuk menyebabkan nekrose pada jaringan permukaan. burns
8. White Sponge Nevus dan Pachyonychia Congenita
White sponge nevus dan pachyonychia Congenita
merupakan anomali yang diwariskan Permukaan dari lidah dan juga bagian lain dari mukosa
mulut terserang oleh “white sponge nevus” tanpa
disertai hyperkeratosis yang mencolok Gambaran putih yang nampak mungkin disebabkan
oleh absorpsi cairan oleh lapisan permukaan spongiotik
yang menebal dari mukosa. White sponge nevus 9. Vesikolobulous dan penyakit penyakit berdeskuamasi lainya Penyakit yang berdeskuamasi sering diidentifikasi secara keliru sebagai lesi putih oleh karena koalesensi dari daerah epithelium berwarna putih yang berdeskuamasi yang disertai dengan daerah atrofi papilaris dan pembentukan jaringan parut. Bintik bintik dari papilla yang beregenerasi juga
tersebar di sela-selanya sehingga memberikan suatu
gambaran berupa daerah putih dan merah yang berganti-ganti pada lidah dalam pola seperti kelereng. Lanj… Penyakit seperti ini sering terjadi pada pasien dengan pemphigus membrane mukosa yang jinak dan liken planus tipe bulosa dan erosive. Juga pada pasien dengan gangguan kongenital yang
disertai mukosa yang berdeskuamasi dan mudah
terkelupas. Infeksi sekunder dari spesies kandida biasa terjadi
pada penyakit ini dan ikut menunjang timbulnya lesi
mulut. Vesikolobulous 10. Liken Planus Varietas seperti “tali”, erosive dan bullosa dari penyakit ini dapat menyerang lidah, selain pipi, bibir dan gingival. Lesi pada lidah dapat menunjukan gambaran klinis
yang khas dan terlihat serupa dengan yang ada di pipi.
Kadang lesi ini hanya timbul di satu tempat saja, khas
sekali dan diagnosanya ditegakkan berdasarkan
gambaran tersebut dengan asumsi bahwa lesi di daerah lain merupakan varian dari penyakit yang sama. Lanj…. Liken planus kronis sering menyebabkan atrofi yang hebat dan pembentukan jaringan parut dari dorsum lidah dan ini menjadikan lesi tersebut tidak dapat dibedakan baik secara klinis maupun histologist dari sejumlah lesi atrofik lainya di lidah. Liken planus 11. Leukoplakia Leukoplakia sering merupakan suatu diagnosis yang terbatas digunakan bagi banyak lesi keratotik lidah, yang tidak memiliki identitas khusus lainnya meskipun telah dilakukan pemeriksaan histologis.
Leukoplakia lidah merupakan suatu lesi yang banyak
terjadi dan penting. Lanj… Lidah digambarkan sebagai organ yang jarang terkena leukoplakia dibandingkan dengan mukosa bukal dan alveolar ridge. Masih belum jelas apakah hal ini menunjukan suatu
perubahan dalam prevalensi atau apakah sekedar
mencerminkan suatu perubahan kebiasaan dalam menggunakan istilah leukoplakia untuk menggambarkan lesi keratotik di lidah. Faktor predisposisi : Hal ini merupakan kebiasaan seperti : Penggunaan tembakau Peminum alcohol Konsumsi pinang, daunnya mengandung campuran
allybenzene seperti chavibetol, estragole, eugenol, dan
metal eugenol.
Gambaran klinis : Leukoplakia bervariasi dalam ukuran, beberapa kecil dan local, yang lainya lebih menyebar terkadang melibatkan area yang lebih luas pada mukosa rongga mulut dan pada pasien yang lain beberapa area diskret yang terpisah dari leukoplakia dapat terlihat. Leukoplakia memiliki gambaran klinis yang luas, dari
homogenous dengan plak putih, yang bisa sangat putih
atau sangat tebal dan opak, hingga lesi putih nodular, atau lesi bercampur dengan lesi merah. Potensi Malignan : Tergantung dari penampakan dan faktor etiologi: Leukoplakia homogenous, merupaka tipe yang umum,
plak putih yang seragam, sering pada mukosa bukal,
potensi malignan rendah, terkadang lesi menyebar menunjukan terdapat perubahan molekuler yang menyebar luas.
Leukoplakia non-homogenous atau heterogenous :
nodular, verrucous dan bintik leuoplakia yang terdiri dari bercak putih atau nodul merah, terkadang erosi, area mukosa memiliki resiko tinggi tranformasi malignan. Faktor etiologi : Proliferatif verrucous leukoplakia merupakan putih diffuse dan/atau lesi papulari yang terlihat pada pasien lanjut usia, sering dikaitkan dengan human papiloma virus, yang memiliki perkembangan lambat.
Candidal leukoplakia mungkin dikaitkan dengan
perkembangan resiko malignan, infeksi candida kronik sering pada bintik leukoplakia dan C. albicans dapat menyebabkan atau menimbulkan koloni keratosis lainya. Lanj… Syphilis leukoplakia, terutama pada dorsum lidah merupakan gambaran tertiary syphilis yang jarang terlihat saat ini, namun potensi malignannya tinggi.
Hairy leukoplakia disebabkan oleh virus Epstein-Barr
(EBV). Biasanya memiliki permukaan kasar dan mempengaruhi batas lidah hampir secara khusus. Hal ini terlihat pada immunokompromi dan merupakan komplikasi dari infeksi HIV. Hal ini terlihat pada semua kelompok beresiko HIV infeksi. Kondisinya jinak leukoplakia 12. Depapilasi dan lesi atropik Papila lidah dapat hilang secara lokal, dalam hubungannya dengan geographic tongue dan liken planus mulut. Pada liken planus papilla lidah akan digantikan dengan
daerah keratosis teselate yang homogen.
Proses kehilangan papilla yang menyeluruh terlihat pada
kekurangan zat besi, folat dan vitamin B12 dan pada
keadaan tersebut lidah biasanya nyeri. Depapilasi pada keadaan kekurangan gizi hanya
mempengaruhi papilla filiformis dan fungiformis tetap ada
walaupun menipis. Lanj… Kehilangan papilla setempat atau mungkin lebih luas lagi dari duapertiga anterior lidah dapat terjadi akibat banyak sebab seperti trauma kronis, dan abnormalitas hematologic, obat-obatan dan penyakit darah perifeal. Diabetes dan kandidiasis dikaitkan dengan suatu
kondisi yang disebut atrofi papilaris sentral atau atrofi
glositis, sekalipun masih belum jelas apakah kandida merupakan faktor etiologi primer atau sekunder.
13. Defisiensi nutrisi dan abnormalitas hematologi
Kemerahan dan hilangnya papilla dan pembengkakan
yang sangat sakit dari lidah, merupakan keadaan yang karakteristik dari defisiensi dari beberapa vitamin B- niasin (pellagra), riboflavin (ariboflanosis) piridoksin, asam folat dan vitamin B12 (anemia pernisiosa). Perubahan serupa juga dikaitkan dengan defisiensi zat besi. Masing masing faktor berperan dalam produksi sel-sel epitel dan eritrosit, dan manifestasi dari defisiensi ini mempengaruhi permukaan mukosa lainnya, kulit, eritrosit yang bersirkulasi dan sumsum tulang serta papilla lidah. 14. Pigmentasi Lidah dapat memperlihatkan berbagai pola pigmentasi melanin (yang berkaitan dengan ras). Pigmentasi endogenous jarang sekali dapat
diidentifikasikan pada dorsum lidah, oleh karena ketebalan
epitheliumnya, akan tetapi ikterus bisa terlihat dibawah mukosa ventral yang lebih tipis. Pigmentasi eksogenous dari papilla filiformis pada lidah
normal dan berlapis atau pada hairy tongue sangat sering
dijumpai dan terjadi akibat pertumbuhan mikrobila serta produk metabolic, sisa makanan dan bahan perwarna pada makanan dan minuman. 15. Karsinoma sel skuamosa dari lidah Karsinoma sel skuamosa merupakan bentuk yang paling lazim dari karsinoma mulut. Kurang lebih 60% lesi ini berasal dari duapertiga
anterior lidah, selebihnya pada dasar mulut.
Karsinoma pada dorsum lidah kini dianggap sebagai
suatu lesi yang jarang terjadi dan biasanya timbul
karena adanya abnormalitas mukosa yang kronis seperti atrofik glositis, atau leukoplakia. Carsinoma Etiologi ; Etiologi karsinoma lingual pada manusia adalah dikaitkan dengan sifilis, sepsis, alcohol, dan tembakau.
Terdapat bukti bahwa defisiensi diet sehari-hari,
defisiensi zat besi, trauma local, infeksi candida albicans dan bahan adiktif makanan ikut memainkan peran. Terima Kasih