Anda di halaman 1dari 54

Kelainan Kelainan Pada Lidah

drg. Ni Nyoman Gemini Sari, M. Biomed


Pendahuluan
 Lidah merupakan suatu organ muscular yang
kompleks, yang melekat pada tulang hyoid,
prosesus stiloideus dan tuberkel genial dari
mandibula pada daerah insersio dari tiga otot
ekstrinsi lidah (hioglosus, stiloglosus dan
genioglosus).
Kelainan kelainan lidah antara lain:
1. Parsial ankiloglosia
 Lidah benbentuk pendek kongenital dari frenulum

lingualis atau suatu perlekatan frenulum yang meluas


sampai mendekati ujung lidah, mengikat lidah pada
dasar mulut dan membatasi ekstensinya.
 Biasanya penderita memperlihatkan suatu diastema

midline bawah.
 Tetapi bentuk yang lebih ringan tidak memperlihatkan

suatu tanda-tanda patologik dan tidak mempengaruhi


perkembangan rahang, posisi gigi atau pengucapan.
Lanj….
 Penderita parsial ankiloglosia biasanya tidak mampu
menghisap
 Tidak mampu mengunyah beberapa makanan keras
 Lidah sering tergigit
 Tidak mampu membersihkan gigi dan menjilat bibir
 Gangguan fungsi bicara khususnya bunyi t, d, n, l

dalam kata seperti ta, te, time, water dan cat.


Parsial ankiloglosia
2. Fissure tongue
 Variasi herediter dimana bagian dorsum lidah
banyak mengandung fissure yang tidak
teratur, dalam (3-4 mm) dan mempunyai
panjang 1cm,
 Pada bagian fissure tidak mempunyai papilla

tetapi selain daerah tersebut, bagian lidah


yang lain tetap mempunyai papilla yang
normal.
 Keadaan ini tidak berbahaya.
 Kadang terasa nyeri..
Lanj….
 Mengenai 10% dari populasi.
 Jumlah fissure dan kedalamnya akan semakin bertambah

seiring dengan bertambahnya usia.


 Frekuensi dari fissure tongue ternyata 4-5 kali lebih

banyak pada individu yang tinggal di rumah sakit dan


individu dengan keterbelakangan mental
 Terdapat hubungan antar frekuensi fissure tongue

mongolism trisomi 21.


 Fissure lidah juga merupakan ciri-ciri dari beberapa

sindroma yang diwariskan dan juga sindroma


Melkersson-Rosenthal.
 
Fissure tongue
3. Median Romboid Glosistis
 Merupakan kelainan bawaan

 Faktor penyebabnya tidak diketahui.

 Secara histologist daerah tersebut ditandai dengan


epithelium hipoplastik akantotik, rete peg terlihat
sangat panjang, infiltrate radang kronik subepithelal,
dilatasi vascular dan fibrosis, serta hialinisasi dari otot
dibawahnya.
Lanj….
Secara klinis :
 Lesi terlihat sebagai bercak berbentuk seperti intan

kadang bulat atau jajaran genjang, lebih tinggi dari


jaringan sekitarnya.
 Daerah ini tidak memiliki papilla filiformis atau papilla

lainnya dengan permukaan yang halus atau berlobus, pada


garis tengah lidah tepat di depan papilla circumvalata.
 Keadaan ini terdapat pada 0,1-0,2 % lidah serta lebih

sering terlihat pada pria dan jarang timbul sebelum usia


pertengahan.
 Lesi ini tidak menimbulkan gejala apapun.
Median Romboid Glositis
Faktor predisposisi :

 Spesies kandida membentuk klobi terutama pada


dorsum lidah posterior, bahkan pada orang normal,
tetapi predisposisi dari MRG yaitu :
 Merokok
 Penggunaan gigi palsu
 Semprotan kortikosteroid/inhaler
 Infeksi HIV
4. Geographic tongue
 Geographic tongue (benign migratory
glosistis) merupakan suatu daerah pada lidah
yang bentuknya tidak teratur, berwarna
kemerahan dan tidak berpapil dengan
penipisan dari epithelium dorsal lidah yang
biasanya dikelilingi oleh suatu zona yang
sempit dari papilla yang bergenerasi, yang
warnanya lebih putih daripada permukaan
lidah sekelilingnya.
Lanj….
 Perkembangan spontan dan regenerasi
dari daerah yang terkena
menyebabkan munculnya istilah
wandering rash, migratory glosistis,
dan geographic tongue.
Lanj….
 Secara histologist, irisan yang meliputi daerah
yang berwarna putih maupun merah
menunjukan papilla dengan ketinggian yang
bervariabel dan beberapa infiltrasi sel bulat
submukosa, serta daerah dengan epithelium
spongiotik yang disertai infiltrate intra
epithelial setempat dari leukosit
polimorfonuklear yang disebut pustule
spongiotik intra epithelial atau abses Monro.
Lanj….
 Lesi yang mirip secara klinis dan histologist antara
lain pada sindroma Reiter, dermatitis
herpetiformis, dan pustular psoriatic dermatitis.
 Etiologi dari geographic tongue masih tetap tidak

jelas. Suatu reaksi imunologik telah dikemukakan


berdasarkan infiltrate radang yang menyertai
keadaan tersebut yang kadang didominasi
eosinofil.
 Gejala yang ditimbulkan biasanya rasa terbakar,

sakit dan pedih seperti tersengat


Geographic tongue
5. Coated tongue atau Hairy tongue
 Dalam keadaan sehat, lapisan permukaan yang
berkeratinisasi dengan tebal dari papilla filiformis terus
menerus mengalami deskuamasi akibat gesekan dari
lidah dengan makanan, palatum dan gigi anterior atas
dan akan diganti dengan sel epithelial yang baru
dibawahnya.
 Bila pergerakan lidah dibatasi oleh penyakit atau

kondisi mulut yang sangat sakit, maka papilla filiformis


akan memanjang dan menjadi terlapisi dengan tebal
oleh bakteri dan jamur.
Lanj…
 Etiologi keadaan ini tidak diketahui
 Kemungkinan terjadi hairy tongue karena penggunaan
sejumlah obat-obatan sistemik dan lokal
 Kemungkinan sebagai akibat dari perubahan sekunder
dalam floramikro dalam mulut.
 Obat-obat yang berperan yaitu antibiotik sistemik, hydrogen
peroksida topical, perborat, dan agen pengoksidasi serupa
yang digunakan dalam beberapa obat kumur.
 Beberapa organisme yang memproduksi pigmen yang dapat
merangsang pertumbuhan yang berlebih dianggap menjadi
penyebab dari perubahan warna pada kasus ini.
Black hairy tongue
White hairy tongue
6. Thrush
 Thrush (acute psedomembranous candidiasis) sering
tampak sebagai flek seukuran kepala jarum pentul yang
berwarna putih seperti mutiara dan tersebar pada
permukaan dorsal lidah.

 Pemeriksaan mikroskopis dari sediaan apus yang


dibuat dari flek-flek lunak tersebut akan
memperlihatkan jamur dan pseudomiselia dalam
jumlah besar.
Lanj..
 Lesi seperti ini sering dijumpai pada
pasien yang mengalami immunosupresi
pada pasien yang menggunakan obat-
obatan kortikosteroid atau obat –obatan
kolinergik, pada pasien dengan
xerostomia dan pada bayi yang baru lahir.
 
Faktor predisposisi :
 Mencakup perubahan dari imunitas local dan sistemik
dai mulut.

 Jika faktor local tidak diketahui perlu dicurigai adanya


faktor sistemik terutama kerusakan imun, seperti pada
pasien dengan sakit terminal, leukemia dan keganasan
lain, penyakit HIV dan pasien yang menjalani
pengobatan imunsupresan
Etiologi dan pathogenesis :
 Thrush disebabkan oleh C. albicans tetapi pada bayi
C.parapsilosis lebih sering ditemukan

 C.albicans melekat pada permukaan epitel melalui


bahan polimerik ekstraseluler, mencakup mannoprotein
dan adhesi dan kemudian hifa menginvasi permukaan
epithelium dan menembus sejauh mungkin lapisan
stratum spinosum, dengan mengeluarkan enzim-enzim ,
seperti phospolipase, lysophospolipase dan aspartyl
proteinase.
Lanj…
 Aktivasi system kinin-kalikrein dan faktor-faktor lainya
menyebabkan respon inflamasi pada jaringan ikat
dimana terdapat limfosit, sel plasma dan leukosit.

 Plak pada thrush oral terdiri dari bahan-bahan nekrosis,


candida dan deskuamasi epithel parakeratosis. Edema
dan mikro abses mengandung PMNL ditemukan pada
lapisan luar dari epithel. Bagian dalam dari epithel
menunjukan akanthosis dan Madang dysplasia.
Diagnosis

 Diagnosis dari thrush biasanya secara klinis dan


langsung dapat dibuat, tetapi dapat mengalami
overdiagnosis.
 Pada pasien imunokompromise, pengecatan gram

sebaiknya dilakukan untuk membedakan plak mirip


thrus oleh bakteri oportunistik.
 Hifa merupakan indikasi adanya candida sebagai

pathogen.
thrush
7. Burns

 Permukaan dorsal yang berkeratinisasi dan tebal dari


lidah dengan lapisan yang melekat dari saliva lebih
resisten terhadap luka bakar kimia dan luka bakar termal
dibandingkan dengan daerah yang lebih tipis dan lebih
kering dari mukosa, seperti palatum.
 Pasien yang membakar lidahnya dengan makanan yang
panas dapat mengalami rasa sakit yang menetap dan
hipersensitifitas dari lidah, akan tetapi jarang
memperlihatkan lesi kecuali pada ujung lidah, jika panas
yang membakar lidah tersebut cukup kuat untuk
menyebabkan nekrose pada jaringan permukaan.
burns
 
8. White Sponge Nevus dan Pachyonychia Congenita

 White sponge nevus dan pachyonychia Congenita


merupakan anomali yang diwariskan
 Permukaan dari lidah dan juga bagian lain dari mukosa

mulut terserang oleh “white sponge nevus” tanpa


disertai hyperkeratosis yang mencolok
 Gambaran putih yang nampak mungkin disebabkan

oleh absorpsi cairan oleh lapisan permukaan spongiotik


yang menebal dari mukosa.
White sponge nevus
9. Vesikolobulous dan penyakit penyakit
berdeskuamasi lainya
 Penyakit yang berdeskuamasi sering diidentifikasi
secara keliru sebagai lesi putih oleh karena
koalesensi dari daerah epithelium berwarna putih
yang berdeskuamasi yang disertai dengan daerah
atrofi papilaris dan pembentukan jaringan parut.
 Bintik bintik dari papilla yang beregenerasi juga

tersebar di sela-selanya sehingga memberikan suatu


gambaran berupa daerah putih dan merah yang
berganti-ganti pada lidah dalam pola seperti
kelereng.
Lanj…
 Penyakit seperti ini sering terjadi pada pasien dengan
pemphigus membrane mukosa yang jinak dan liken
planus tipe bulosa dan erosive.
 Juga pada pasien dengan gangguan kongenital yang

disertai mukosa yang berdeskuamasi dan mudah


terkelupas.
 Infeksi sekunder dari spesies kandida biasa terjadi

pada penyakit ini dan ikut menunjang timbulnya lesi


mulut.
Vesikolobulous
10. Liken Planus
 Varietas seperti “tali”, erosive dan bullosa dari penyakit
ini dapat menyerang lidah, selain pipi, bibir dan
gingival.
 Lesi pada lidah dapat menunjukan gambaran klinis

yang khas dan terlihat serupa dengan yang ada di pipi.


 Kadang lesi ini hanya timbul di satu tempat saja, khas

sekali dan diagnosanya ditegakkan berdasarkan


gambaran tersebut dengan asumsi bahwa lesi di daerah
lain merupakan varian dari penyakit yang sama.
Lanj….
 Liken planus kronis sering menyebabkan atrofi
yang hebat dan pembentukan jaringan parut dari
dorsum lidah dan ini menjadikan lesi tersebut
tidak dapat dibedakan baik secara klinis maupun
histologist dari sejumlah lesi atrofik lainya di
lidah.
Liken planus
11. Leukoplakia
 Leukoplakia sering merupakan suatu diagnosis yang
terbatas digunakan bagi banyak lesi keratotik lidah,
yang tidak memiliki identitas khusus lainnya meskipun
telah dilakukan pemeriksaan histologis.

 Leukoplakia lidah merupakan suatu lesi yang banyak


terjadi dan penting.
Lanj…
 Lidah digambarkan sebagai organ yang jarang terkena
leukoplakia dibandingkan dengan mukosa bukal dan
alveolar ridge.
 Masih belum jelas apakah hal ini menunjukan suatu

perubahan dalam prevalensi atau apakah sekedar


mencerminkan suatu perubahan kebiasaan dalam
menggunakan istilah leukoplakia untuk
menggambarkan lesi keratotik di lidah.
Faktor predisposisi :
Hal ini merupakan kebiasaan seperti :
 Penggunaan tembakau
 Peminum alcohol
 Konsumsi pinang, daunnya mengandung campuran

allybenzene seperti chavibetol, estragole, eugenol, dan


metal eugenol.
 
Gambaran klinis :
 Leukoplakia bervariasi dalam ukuran, beberapa kecil
dan local, yang lainya lebih menyebar terkadang
melibatkan area yang lebih luas pada mukosa rongga
mulut dan pada pasien yang lain beberapa area diskret
yang terpisah dari leukoplakia dapat terlihat.
 Leukoplakia memiliki gambaran klinis yang luas, dari

homogenous dengan plak putih, yang bisa sangat putih


atau sangat tebal dan opak, hingga lesi putih nodular,
atau lesi bercampur dengan lesi merah.
Potensi Malignan :
Tergantung dari penampakan dan faktor etiologi:
 Leukoplakia homogenous, merupaka tipe yang umum,

plak putih yang seragam, sering pada mukosa bukal,


potensi malignan rendah, terkadang lesi menyebar
menunjukan terdapat perubahan molekuler yang
menyebar luas.

 Leukoplakia non-homogenous atau heterogenous :


nodular, verrucous dan bintik leuoplakia yang terdiri
dari bercak putih atau nodul merah, terkadang erosi,
area mukosa memiliki resiko tinggi tranformasi
malignan.
Faktor etiologi :
 Proliferatif verrucous leukoplakia merupakan putih
diffuse dan/atau lesi papulari yang terlihat pada pasien
lanjut usia, sering dikaitkan dengan human papiloma
virus, yang memiliki perkembangan lambat.

 Candidal leukoplakia mungkin dikaitkan dengan


perkembangan resiko malignan, infeksi candida kronik
sering pada bintik leukoplakia dan C. albicans dapat
menyebabkan atau menimbulkan koloni keratosis
lainya.
Lanj…
 Syphilis leukoplakia, terutama pada dorsum lidah
merupakan gambaran tertiary syphilis yang jarang
terlihat saat ini, namun potensi malignannya tinggi.

 Hairy leukoplakia disebabkan oleh virus Epstein-Barr


(EBV). Biasanya memiliki permukaan kasar dan
mempengaruhi batas lidah hampir secara khusus. Hal ini
terlihat pada immunokompromi dan merupakan
komplikasi dari infeksi HIV. Hal ini terlihat pada semua
kelompok beresiko HIV infeksi. Kondisinya jinak
leukoplakia
12. Depapilasi dan lesi atropik
 Papila lidah dapat hilang secara lokal, dalam hubungannya
dengan geographic tongue dan liken planus mulut.
 Pada liken planus papilla lidah akan digantikan dengan

daerah keratosis teselate yang homogen.


 Proses kehilangan papilla yang menyeluruh terlihat pada

kekurangan zat besi, folat dan vitamin B12 dan pada


keadaan tersebut lidah biasanya nyeri.
 Depapilasi pada keadaan kekurangan gizi hanya

mempengaruhi papilla filiformis dan fungiformis tetap ada


walaupun menipis.
Lanj…
 Kehilangan papilla setempat atau mungkin lebih luas
lagi dari duapertiga anterior lidah dapat terjadi akibat
banyak sebab seperti trauma kronis, dan abnormalitas
hematologic, obat-obatan dan penyakit darah perifeal.
 Diabetes dan kandidiasis dikaitkan dengan suatu

kondisi yang disebut atrofi papilaris sentral atau atrofi


glositis, sekalipun masih belum jelas apakah kandida
merupakan faktor etiologi primer atau sekunder.
 
13. Defisiensi nutrisi dan abnormalitas hematologi

 Kemerahan dan hilangnya papilla dan pembengkakan


yang sangat sakit dari lidah, merupakan keadaan yang
karakteristik dari defisiensi dari beberapa vitamin B-
niasin (pellagra), riboflavin (ariboflanosis) piridoksin,
asam folat dan vitamin B12 (anemia pernisiosa).
 Perubahan serupa juga dikaitkan dengan defisiensi zat
besi.
 Masing masing faktor berperan dalam produksi sel-sel
epitel dan eritrosit, dan manifestasi dari defisiensi ini
mempengaruhi permukaan mukosa lainnya, kulit, eritrosit
yang bersirkulasi dan sumsum tulang serta papilla lidah.
14. Pigmentasi
 Lidah dapat memperlihatkan berbagai pola pigmentasi
melanin (yang berkaitan dengan ras).
 Pigmentasi endogenous jarang sekali dapat

diidentifikasikan pada dorsum lidah, oleh karena ketebalan


epitheliumnya, akan tetapi ikterus bisa terlihat dibawah
mukosa ventral yang lebih tipis.
 Pigmentasi eksogenous dari papilla filiformis pada lidah

normal dan berlapis atau pada hairy tongue sangat sering


dijumpai dan terjadi akibat pertumbuhan mikrobila serta
produk metabolic, sisa makanan dan bahan perwarna pada
makanan dan minuman.
15. Karsinoma sel skuamosa dari lidah
 Karsinoma sel skuamosa merupakan bentuk yang
paling lazim dari karsinoma mulut.
 Kurang lebih 60% lesi ini berasal dari duapertiga

anterior lidah, selebihnya pada dasar mulut.


 Karsinoma pada dorsum lidah kini dianggap sebagai

suatu lesi yang jarang terjadi dan biasanya timbul


karena adanya abnormalitas mukosa yang kronis
seperti atrofik glositis, atau leukoplakia.
Carsinoma
Etiologi ;
 Etiologi karsinoma lingual pada manusia adalah
dikaitkan dengan sifilis, sepsis, alcohol, dan tembakau.

 Terdapat bukti bahwa defisiensi diet sehari-hari,


defisiensi zat besi, trauma local, infeksi candida
albicans dan bahan adiktif makanan ikut memainkan
peran.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai