Latar Belakang
DELIVERY Treatment
TE
KN
BA OLOGI
NYAKN
Y
PROSED A
PERAW UR
JU ATAN
M LA H
JU OBAT
JU M L A H
MLAH PASIEN
OPER
DLL ATOR
KESALAHAN
KESELAMATAN PASIEN
Konsep dasar pasien safety
Patient Safety adalah isu terkini, global, penting (high
profile), dalam Pelayanan RS, (2000)
Bagi Tim:
• Anggota mampu berbicara, peduli & berani lapor bila ada insiden
• Laporan terbuka & terjadi proses pembelajaran serta pelaksanaan tindakan/solusi yg
tepa
2. Pimpin dan dukung staf anda, “bangunlah komitmen &focus yang kuat & jelas
tentang KP di RS anda”
Bagi Tim:
• Ada “penggerak” dlm tim utk memimpin Gerakan KP
• Jelaskan relevansi & pentingnya, serta manfaat gerakan KP
• Tumbuhkan sikap ksatria yg menghargai pelaporan inside
3. Integrasikan aktivitas pengelolaan risiko, “kembangkan sistem & proses
pengelolaan risiko, serta lakukan identifikasi & asesmen hal yg potensial brmasalah”
Bagi Tim:
• Diskusi isu KP dlm forum2, utk umpan balik kpd mjmn terkait
• Penilaian risiko pd individu pasien
• Proses asesmen risiko teratur, tentukan akseptabilitas tiap risiko, & langkah
memperkecil risiko tsb
4. Kembangkan sistem pelaporan, “pastikan staf Anda agar dg
mudah dpt melaporkan kejadian/insiden serta RS mengatur pelaporan
kpd KKP-RS”
Bagi Tim:
• Dorong anggota utk melaporkan setiap insiden & insiden yg telah
dicegah tetapi tetap terjadi juga, sbg bahan pelajaran yg penting
5. Libatkan dan berkomunikasi dengan pasien, “kembangkan cara-cara
komunikasi yg terbuka dg pasien”
Bagi Tim:
Hargai & dukung keterlibatan pasien & kel. bila tlh terjadi insiden
Prioritaskan pemberitahuan kpd pasien & kel. bila terjadi insiden
Segera stlh kejadian, tunjukkan empati kpd pasien & kel
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang Keselamatan pasien, “dorong staf
anda utk melakukan analisis akar masalah utk belajar bagaimana & mengapa
kejadian itu timbul”
Bagi Rumah Sakit:
• Staf terlatih mengkaji insiden scr tepat, mengidentifikasi sebab
• Kebijakan: kriteria pelaksanaan Analisis Akar Masalah (Root Cause
Analysis/RCA) atau Failure Modes & Effects Analysis (FMEA) atau metoda
analisis lain, mencakup semua insiden & minimum 1 x per tahun utk proses
risiko tinggi
Bagi Tim:
• Diskusikan dlm tim pengalaman dari hasil analisis insiden
• Identifikasi bgn lain yg mungkin terkena dampak & bagi pengalaman tersebut
7. Cegah cedera melalui implementasi system Keselamatan pasien, “Gunakan
informasi yg ada ttg kejadian/masalah utk melakukan perubahan pd sistem pelayanan”
Bagi Rumah Sakit:
• Tentukan solusi dg informasi dr sistem pelaporan, asesmen risiko, kajian insiden,
audit serta analisis
• Solusi mencakup penjabaran ulang sistem, penyesuaian pelatihan staf & kegiatan
klinis, penggunaan instrumen yg menjamin KP
• Asesmen risiko utk setiap perubahan
• Sosialisasikan solusi yg dikembangkan oleh KKPRS-PERSI
• Umpan balik kpd staf ttg setiap tindakan yg diambil atas insiden
Bagi Tim:
• Kembangkan asuhan pasien menjadi lebih baik & lebih aman
• Telaah perubahan yg dibuat tim & pastikan pelaksanaannya
• Umpan balik atas setiap tindak lanjut ttg insiden yg dilaporkan
ANALISIS INFORMASI
• . Dengan metode 5 why, peneliti akan lebih mudah mencari penyebab sampai
mendalam, sementara fishbone diagram memudahkan peneliti mencari
berbagai macam penyebab yang berkontribusi pada kejadian
• Metode 5 why dilakukan dengan cara memperdalam pertanyaan yang diawali
dengan “mengapa” sebanyak lima kali. Contoh paling mudah adalah pada
kasus pasien jatuh:
“Mengapa pasien cedera?” — Karena jatuh.
“Mengapa pasien jatuh?” — Karena pelindung sisi tempat tidur tidak dipasang.
“Mengapa pelindung sisi tempat tidur tidak dipasang?” — Karena perawat yunior
tidak tahu bahwa pelindung sisi tempat tidur harus dipasang.
“Mengapa perawat yunior ini tidak tahu?” — Karena tidak dilatih.
“Mengapa tidak dilatih?” — Karena rumah sakit belum mempunyai program
pelatihan bagi perawat baru.