Kelompok 3
Kelompok 3
TEMPOROMANDIBULA
( TMJ )
KELOMPOK 3
ANGGOTA KELOMPOK
o Kadek Septiana ( 19 )
o Priscilla Sonia Suwongto ( 20 )
o Luh Putu Sari Widyayanti ( 21 )
o I Gede Bhadra Apta Bawika ( 22 )
o Dewa Ayu Dita Mayaswari Putera ( 23 )
o Ni Putu Dila Wahyuni ( 24 )
o Laksmi Novrina Dewi ( 25 )
o Amar Rizky ( 26 )
o Putu Diah Damayanti ( 27 )
SENDI TEMPOROMANDIBULA ( TMJ )
Kelainan
perkembangan Hasil akhir dari kelainan
ini adalah kelainan
merupakan hasil bentuk atau ukuran pada
dari gangguan komponen sendi, dan
yang paling umum terjadi
pada petumbuhan adalah pada condyle
dan perkembangan mandibula.
normal dari TMJ.
CONDYLAR HYPERPLASIA
MEKANISME PENYAKIT
Kondilektomi untuk
KONDILEKTOMI menghilangkan sumber
pertumbuhan abnormal
BEDAH ORTOGNATIK
Bedah ortognatik dan
ortodontic bertujuan untuk
memperbaiki segala defisit
ORTODONTIK fungsional dan estetika
yang dihasilkan
CONDYLAR HYPOPLASIA
Kondylysis, Boering's
SINONIM arthrosis, dan
arthrosis deformans.
MEKANISME PENYAKIT
Resorpsi kepala kondilus dari JIA dan DJD yang parah atau
degenerasi kondilus parah setelah pembedahan ortognatik atau
pembedahan sendi dapat mensimulasikan arthrosis.
PENANGANAN
MEKANISME
PENYAKIT
Perkembangan variasi
hiperplasia coronoid umumnya
bilateral. Kondisi seperti ini
biasanya terdiagnosa pada
laki laki muda yang memiliki
riwayat sulit membuka mulut
yang cukup lama. Hasil dari
terbatasnya membuka mulut
menyebabkan stimulasi
keadaan close lock owing
karena pergeseran diskus.
Kondisi seperti ini tidak
menimbulkan nyeri.
GAMBARAN RADIOLOGI
Hiperplasia coronoid
paling baik dilihat
menggunakan imaging
panorama, foto water's,
dan CBCT scan.
Processus coronoid
memanjang, ujungnya
memanjang sekitar 1 cm
diatas rim inferior dari
arkus zigomatikus.
Gambaran Radiografi
pada TMJ biasanya
normal
DIAGNOSIS BANDING
PENANGANAN
Tatalaksana termasuk pembedahan processus
coronoid dan fisioterapi setelah pembedahan.
Pertumbuhan kembali dari processus coronoid
setelah pembedahan telah dilaporkan.
BIFID CONDYLE
MEKANISME
PENYAKIT
GAMBARAN RADIOLOGI
Umumnya, lekukan hadir pada permukaan condilar
superior, memberikan garis berbentuk hati ketika
dilihat di bidang frontal yang kedalamannya
bervariasi. Sedangkan fossa mandibula dapat
berubah bentuk untuk mengakomodasi morfologi
condilar yang berubah.
DIAGNOSIS BANDING
Sedikit depresi medial pada permukaan condilar
superior dapat dianggap sebagai variasi normal; titik
di mana kedalaman depresi menandakan kondilus
yang tidak jelas. Diagnosis banding juga termasuk
fraktur vertikal melalui kepala condilar.
PENANGANAN
Diindikasikan kecuali ada
rasa sakit atau gangguan
fungsi.