Gingivitis merupakan inflamasi atau peradangan yang mengenai jaringan lunak di sekitar gigi
yaitu jaringan gingiva.
Gambaran klinis gingivitis :
Kecenderungan mudah berdarah pada gingiva saat dimasukkan dan dijalannkan dengan
prob periodontal Perubahan warna pada gingiva. Pada keadaan normal warna gingiva adalah
coral pink. Sedangkan pada keadaan gingivitis akut gingiva berwarna kemerahan dan pada
gingivitis kronis berwarna merah pucat (bluish). Perubahan ini dimulai dari interdental papil,
marginal, sampai attached gingiva.
Berdasarkan skenario, disebut bahwa gigi 16,26,17 dan 27 pada pasien mengalami
kerusakan tulang alveolar bulan sabit atau secara servikal. Hal ini merupakan inflamasi
menjalar ke sulkus terbentuknya poket periodontal nanti akan terjadi periodontitis karena
adanya resorpsi tulang tanda- tanda resorpsi tulang itu memiliki ruang periodontal
menebal, lamina dura melebar sulit ditemukan.
Resorpsi tersebut juga memiliki 3 bentuk horizontal,vertikal dan crater (kawah/bulan
sabit) Perubahan pada jaringan ikat akan terjadi apabila seseorang mengalami
periodontitis dan hal tersebut dapat menyebabkan resorpsi dari tulang alveolar yang
menyangga gigi. Terdapat 2 macam radiografis penyakit periodontal yang berhubungan
dengan tulang alveolar yaitu:
1. Vertical bone loss
Terabsorbsinya tulang secara vertikal. Kehilangan tulang dianggap vertikal apabila
puncak tulang alveolar pada bagian proksimal tulang tidak sejajar dengan garis khayal
yang terdapat diantara cement -enamel junction yang berbatasan dengan gigi.
Gambaran klinis:
Kista keratosis odontogenik
Kista keratosis odontogenik yang kecil biasanya tidak menimbulkan gejala
dan ditemukan hanya Ketika melakukan pemeriksaan radiografi. Gejala baru
tampak saat terjadi perluasan kista dalam tulang atau terjadi peradangan. Pada
gambaran radiografis, perluasan ke tulang rahang tidak begitu terlihat jika
dibandingkan dengan perluasan kista. Oleh sebab itu, biasanya tidak ada tanda-
tanda klinis sampai terjadi perkembangan kista yang sempurna dan kadang-
kadang perluasan kista baru ditemukan ketika sedang melakukan pemeriksaan
radiografi rutin. Pada keadaan ini, 50% penderita menunjukkan gejala klinis
berupa pembengkakan dengan atau tanpa drainase. Pembengkakan ini umumnya
terlihat licin dan kadang-kadang timbul di daerah fasial dan lingual dari tulang
rahang, terlihat menonjol. Gejala klinis lainnya adalah parestesi pada bibir, gigi
tanggal, dan sakit. Walaupun demikian, pada beberapa kista yang sangat besar
dapat juga ditemukan tanpa gejala.
Kista keratosis odontogenik dapat terjadi di semua tempat dalam rahang,
namun 65%-75% terjadi di rahang bawah, terutama di regio posterior dan ramus
asendens. Penelitian menunjukkan bahwa kista keratosis odontogenic lebih sering
terjadi pada rahang bawah (65%) dibandingkan dengan rahang atas (35%) dengan
rasio 2:1. Bahkan ada yang mengatakan perbandingannya 78% (rahang bawah) :
22% (rahang atas).
Kista dentigerous dapat dideteksi melalui pemeriksaan radiografis atau
pada saat dilakukan pemeriksaan gigi yang tidak erupsi. Kista dentigerous dapat
menyebabkan bengkak yang membesar dan rasa sakit pada saat infeksi. Kista
dentigerous lebih banyak ditemukan pada laki - laki dibandingkan dengan wanita,
hampir 60% terjadi pada dekade kedua hingga ketiga. Sekitar 70% lesi terjadi
pada mandibula dan 30% terjadi pada maksila, 62% terjadi pada gigi molar, 12%
pada gigi premolar, 12% pada gigi kaninus dan 14% dalam tulang rahang.
Soal DISKUSI 1 NO 8B: Kenapa periodontitis kronis disebut age-associated bukan age-related?
Jawaban: Karena bukan usia individu yang meningkatkan prevalensi penyakit tetapi
durasi dari jaringan periodontal oleh akumulasi plak dan kalkulus secara kronis.