Anda di halaman 1dari 43

RADIOGRAFI PENYAKIT

PERIODONTAL
KELOMPOK 2 - KELAS A
KELOMPOK 2 - KELAS A

Dhamma Cahya P.          (2015-11-033)

Dian Novianti                   (2015-11-034)

Diona                               (2015-11-035)    Fasya Des QInthara        (2015-11-049)

Dita Annisa Lubis             (2015-11-037) Fauzia Azmirosa             (2015-11-050)

Dwi Rahayu Wulan  S.      (2015-11-038) Febbi Rachmawati A      (2015-11-051)

Dwita Citra Kurnia A.P     (2015-11-039) Feby Octavyana             (2015-11-052)

Egriphina Novimariza       (2015-11-041) Felicia Elvina Johana      (2015-11-053)

Elisa Rusandi                    (2015-11-042) Firda Chaerunnisa          (2015-11-054)

Elsa SIti Syafirah              (2015-11-043) Fitri Wardani Suardi        (2015-11-055)

Eriks Nurhaliza                 (2015-11-044) Fitria Febrianti                (2015-11-056)

Erni Silvia                         (2015-11-045) Fitria Kamala                  (2015-11-067)

Faizha Asya Katili             (2015-11-046) Florencia S. P. T             (2015-11-058)

Farah Azrianova               (2015-11-047) Salma Dhia F. P.             (2015-11-143)


JARINGAN PERIODONTAL
NORMAL
JARINGAN
                  PERIODONSIUM ??

Jaringan pendukung gigi yang


terdiri dari beberapa jaringan,
disebut jaringan pendukung
gigi/penyangga gigi
GINGIVA NORMAL
Warna coral pink , cerah 

Konsistensi  kuat dan kenyal

Permukaan halus dan

bergelombang pd tiap gigi

Tekstur padat, tahan

pergerakan, seperti kulit

jeruk.

Sulkus gingiva membentuk

seperti kerah baju.


LIGAMEN PERIODONTAL
NORMAL
Normal : ruang ligamen

periodontal sama rata serta

tidak melebar, tipis, Serat-

seratnya padat dan jumlah

seratnya banyak

Gambaran radiografis :

radiolusen mengelilingi akar

gigi dan melekat pada

processus alveolaris.
SEMENTUM NORMAL
Lokasi : mengelilingi dentin, ke

arah CEJ,  luar dikelilingi oleh

ligamen periodontal 

Bentuk: menyesuaikan bentuk

akar gigi

Radiodensitas: radiopak, hampir

sama dengan enamel. Karena

ukuran sangat tipis, sulit

diemukan dalam foto rontgen


TULANG ALVEOLAR
NORMAL
Kontur tulang sesuai dengan

tonjolan akar dan posisi gigi 

Radiodensitas  : Radiolusen

mewakili sumsum tulang,

dipisahkan trabekular radiopak

seperti sarang lebah. 


TEKNIK RADIOGRAFI
JARINGAN
PERIODONTAL
TEKNIK RADIOGRAFI

PERIAPIKAL BITEWING PANORAMIK


PERIAPIKAL
Membantu diagnosis banding 

Menyaring proses patologi yang tidak

terdeteksi pada gigi dan tulang alveolar di

sekitarnya.

BITEWING
Melihat crest tulang alveolar 

Memberikan informasi status pasien

periodontal.

Kalkulus subgingival mungkin dideteksi

PANORAMIK
Melihat distribusi & keparahan kerusakan

Memberikan gambaran umum struktur oral, 

Menentukan pola kehilangan tulang secara

umum
PENILAIAN RADIOGRAFI
PADA KONDISI
PERIODONTAL
PENILAIAN RADIOGRAF PADA KONDISI
PERIODONTAL MENCAKUP :

a. Jumlah tulang yang ada

b. Kondisi alveolar crest

c. Kehilangan tulang di area furkasi

d. Lebar ruang ligamen periodontal

e. Faktor iritan lokal

f. Panjang dan morfologi akar, serta rasio mahkota-akar

g. Kontak interproksimal yang terbuka

h. Penilaian anatomi

i. Penilaian patolologik
RADIOGRAFI PENYAKIT
PERIODONTAL-GINGIVA
GINGIVITIS
GAMBARAN KLINIS 
Gingiva bengkak dan kemerahan 
Gingiva mudah berdarah 
Resesi gingiva 
Tekstur permukaan licin karena atropi epitel gingiva
Perubahan pada kontur gingiva  -->  gingival enlargement 
Ditemukan plak atau kalkulus
GAMBARAN RADIOGRAFI
Tidak ada resesi tulang alveolar
Terdapat crestal lamina dura
Tinggi tulang alveolar antara 1-2 mm dari CEJ
KLASIFIKASI GINGIVITIS
MILD GINGIVITIS MODERATE GINGIVITIS SEVERE GINGIVITIS

(RINGAN) (SEDANG) (BERAT)


acute necrotizing
gingivitis (ANUG)
GAMBARAN KLINIS

  - lesi khas berupa ulserasi dangkal 

  - nekrotik pada papila interdental dan

    gingival marginal

  - gingiva mengalami inflamasi akut    

   

GAMBARAN RADIOGRAFI

  - Tidak ada tanda-tanda destruksi

     tulang interdental 
gingival enlargement

Merupakan pembesaran gingiva yang dapat disebabkan oleh


inflamasi, obat obatan, penyakit sistemik, neoplastik, dan lainnya

KLASIFIKASI GINGIVAL ENLARGEMENT


Lokal : terbatas pada gingiva satu atau sekelompok gigi
General : meliputi gingiva seluruh mulut
Marginal : sisi margin gingiva
Papillary : papila interdental
Diffuse : meliputi margin, attached dan papila
Discrete : seperti tumor bisa bertangkai/ tidak bertangkai
Skor Gingival Enlargement
0 Tidak ada enlargement

1
Enlargement terjadi pd

interdental papila

2
Enlargement meliputi papila

dan margin gingiva

3
Enlargement menutup mahkota

¾ atau lebih
RADIOGRAFI PENYAKIT
PERIODONTAL-
JARINGAN PERIODONTAL
PERIODONTITIS KRONIS
Merupakan suatu penyakit infeksi yang menyebabkan :
- Keradangan pada jaringan penyangga gigi
- Kehilangan perlekatan dan
- Kehilangan tulang alvolar

FAKTOR PENYEBAB

LOKAL LINGKUNGAN SISTEMIK

- AKUMULASI PLAK - STRESS - HIV

- KALKULUS - MEROKOK - DM
PERIODONTITIS KRONIS AWAL
GAMBAR A : GAMBARAN KLINIS GAMBAR B :
Ada akumulasi plak dengan GAMBARAN RADIOGRAFI
kehilangan perlekatan klinis 1
sampai 2 mm
PERIODONTITIS KRONIS  MODERATE
GAMBAR A : GAMBARAN KLINIS GAMBAR B :
GAMBARAN RADIOGRAFI
Plak dengan kehilangan
perlekatan klinis 3 sampai 4 mm
PERIODONTITIS KRONIS  LANJUT
GAMBAR A : GAMBARAN KLINIS GAMBAR B :
GAMBARAN RADIOGRAFI
Plak yang parah dengan
kehilangan perlekatan > 5mm
PERIODONTITIS  AGRESIF
Merupakan kelainan jaringan periodontal yang progresif
ditandai dengan hilangnya perlekatan jaringan ikat dan
kerusakan tulang alveolar secara cepat

KLASIFIKASI

PERIODONTITIS PERIODONTITIS

AGRESIF LOKAL (LAP) AGRESIF GENERAL (GAP)


PERIODONTITIS
AGRESIF LOKAL (LAP)
Secara klinis, periodontitis agresif

lokal dikarakteristikkan memiliki

“kehilangan perlekatan interproksimal

pada 1 gigi"

CIRI KHAS :
kurangnya inflamasi klinis 

poket periodontal yang dalam 

kehilangan tulang yang cepat. 

jumlah plak pada gigi yang terlibat minimal

Dapat disertai abses periodontal


PERIODONTITIS
AGRESIF GENERAL (GAP)
Klinis : ditandai dengan general interproximal

attachment loss pada minimal 3 gigi


RADIOGRAFI PENYAKIT
PERIODONTAL-
TULANG ALVEOLAR
VERTICAL BONE
LOSS
Vertical bone loss adalah

teresorbsinya tulang alveolar secara

vertikal.

Kehilangan tulang dianggap vertikal

apabila puncak tulang alveolar pada

bagian proksimal tulang tidak sejajar

dengan garis khayal yang terdapat

diantara cement-enamel junction

yang berbatasan dengan gigi.


HORIZONTAL
BONE LOSS
Hilangnya tulang secara horizontal yang

paling sering dijumpai. Tulang alveolar

berkurang tingginya, margin tulang

berbentuk horizontal atau agak miring

Resopsi tulang pada pola ini terjadi

karena adanya aktivitas yang sama

besar pada semua bagian tulang.

Sehingga kerusakan sama rata, dan

cacat yang terbentuk adalah puncak

alveolar yang datar


RADIOGRAFI PENYAKIT
PERIODONTAL-
ABSES PERIODONTAL
ABSES GINGIVA
Abses gingival : komplikasi daripada karies gigi.

         

          Infeksi --> pengumpulan nanah dan            

          pembengkakan jaringan dalam gigi. 

STADIUM SUBPERIOSTEAL DAN PERIOSTEAL

STADIUM SEROSA

STADIUM SUBMUKOSA

STADIUM SUBKUTAN
ALVEOLAR ABCESS
Suatu infeksi yang terbatas pada daerah mulut dengan

pembengkakan terpusat di sekitar alveolar yang dekat dengan

penyebabnya.

ALVEOLAR ABSES TERDIRI DARI DUA JENIS, YAITU :

ACUTE CHRONIC
ALVEOLAR ABCESS ALVEOLAR ABCESS
acute alveolar abcess

GAMBARAN RADIOLOGI :

- radiolusen dengan batas tidak 

   jelas di apeks

- penebalan ligamen 

  periodonsium (jarang)
chronic alveolar
abcess
GAMBARAN RADIOLOGI :

- radiolusen besar dengan batas

  difuse

- putusnya lamina dura 

- kerusakan jaringan periradikular

  dan interradikular

 
DIAGNOSIS BANDING

ORAL SQUAMOUS CELL CARCINOMA LANGERHANS CELL HISTIOCYTOSIS


CONTOH KASUS
KASUS 1
KASUS 2
KASUS 3
KASUS 4
THANK
YOU
KELOMPOK 2 - KELAS A

Anda mungkin juga menyukai