31101700012
SGD 9
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang di antara kalian makan,
hendaklah ia membaca ‘Bismillah’ (dengan menyebut nama Allah). Jika ia lupa membacanya
sebelum makan maka ucapkanlah ‘Bismillaahi fii awwalihi wa aakhirihi’ (dengan menyebut nama
Allah pada awal dan akhir -aku makan-)” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
Bacalah basmalah (jika akan makan /minum), makanlah dengan tangan kananmu…” (H.R.
Bukhari no. 4957 dan Muslim no 3767 dari Umar bin Abu Salamah)
Bacalah basmalah (jika akan makan /minum), makanlah dengan tangan kananmu, dan ambillah
makanan yang terdekat. (H.R. Bukhari no. 4957 dan Muslim no 3767 dari Umar bin Abu Salamah)
Tidak ada yang lebih jahat daripada orang yang memadati perutnya dengan makananuntuk
menguatkan badannya. Jika perlu ia makan, hendaklah perutnya diisi sepertiga makanan, seperti
air (minuman), dan sepertiga lagi untuk udara (bernapas). H.R. At-Tirmiz dari Miqdam bin Ma'di
Karib no. 2302)
5. Makan tidak boleh sambil berdiri, berjalan maupun tengkurap, tetapi harus sambil duduk
Janganlah ada salah seorang di antara kamu yang minum sambil berdiri. Barang siapa lupa,
hendaklah menumpahkan apa yang diminumnya. (H.R. Muslim dari Abu Hurairah no. 375)
Dari Amir Ibn Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya radhiyallahu ’anhum, dia berkata, “Saya melihat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam minum sambil berdiri dan sambil duduk.” (HR. Tirmidzi,
hadits hasan shahih)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang seorang laki-laki minum sambil berdiri. Qatadah
radhiyallahu ‘anhu berkata, “Kami bertanya kepada Anas, ‘Kalau makan?’ Dia menjawab, ‘Itu lebih
buruk -atau lebih jelek lagi-.’” (HR. Muslim)
Berkah itu turun dari tengah-tengah makanan. Oleh karena itu, makanlah dari pinggirnya dan
janganlah makan langsung mengambil dari tengah-tengah makanan itu. (H.R. At-Tirmizi dari Ibnu
Abbas no 1727)
7. Menghabiskan makanan dan menjilati jari
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah mencela makanan sama sekali. Apabila
beliau menyukainya, maka beliau memakannya. Dan apabila beliau tidak suka terhadapnya, maka
beliau meninggalkannya. (HR. Muslim)
10. Jika makan bersama orang miskin, maka hendaklah kita mendahulukan mereka.
Allah Ta’ala telah berfirman (yang artinya), “Hai para rasul, makanlah yang baik-baik, dan
kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-
Mu`minun: 51)
Makanan halal tidak hanya dari bahannya semata, juga dari cara mendapatkannya (dari
penghasilan yang halal).
Yang dimaksud dengan telah dihidangkan yaitu sudah siap disantap. Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda, “Apabila makan malam telah dihidangkan dan shalat telah ditegakkan, maka
mulailah dengan makan malam dan janganlah tergesa-gesa (pergi shalat) sampai makanmu
selesai.” (Muttafaqun ‘alaih)
Faidahnya supaya hati kita tenang dan tidak memikirkan makanan ketika shalat. Oleh karena itu,
yang menjadi titik ukur adalah tingkat lapar seseorang. Apabila seseorang sangat lapar dan
makanan telah dihidangkan hendaknya dia makan terlebih dahulu. Namun, hendaknya hal ini
jangan sering dilakukan apalagi dijadikan rutinitas.
13. Tidak makan dan minum dengan menggunakan wadah yang terbuat dari emas dan perak
Para sahabat radhiyallahu ‘anhum berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami makan tetapi
tidak merasa kenyang.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ”Barangkali kalian
makan berpencar (sendiri-sendiri).” Mereka menjawab, ”Benar.” Beliau kemudian bersabda,
“Berkumpullah kalian atas makanan kalian dan sebutlah nama Allah, niscaya makanan itu
diberkahi untuk kalian.” (HR. Abu Dawud)
Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Jika salah satu dari kalian makan
lalu makanan tersebut jatuh, maka hendaklah ia memungutnya dan membuang kotorannya
kemudian memakannya. Jangan ia biarkan makanan itu untuk setan.” (HR. At-Tirmidzi)
Maasya Allah, betapa Islam mengajarkan kita untuk menghargai satu butir nasi pun.
16. Cara duduk untuk makan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Aku tidak makan dengan bersandar.” (HR.
Bukhari) Maksudnya adalah duduk yang serius untuk makan.
Adapun hadits yang menyatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam saat makan
duduk dengan menduduki salah satu kaki dan menegakkan kaki yang lain adalah dhaif (lemah).
Yang benar adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam duduk bersimpuh (seperti duduk
sopannya seorang perempuan dalam tradisi Jawa) saat makan.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila lalat jatuh pada minuman salah seorang dari
kalian maka hendaklah ia mencelupkan lalat tersebut kemudian barulah ia buang, sebab di salah
satu sayapnya ada penyakit dan di sayap yang lain terdapat penawarnya.” (HR. Bukhari)
18. Minum tiga kali tegukan seraya mengambil nafas di luar gelas
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam minum sebanyak tiga kali, menyebut nama Allah di
awalnya dan memuji Allah di akhirnya. (HR.Ibnu As-Sunni dalam ‘Amalul Yaumi wallailah (472))
Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam minum, beliau bernafas tiga kali. Beliau bersabda, “Cara
seperti itu lebih segar, lebih nikmat dan lebih mengenyangkan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Bernafas dalam gelas dilarang oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya, “Apabila
salah seorang dari kalian minum, janganlah ia bernafas di dalam gelas.”(HR. Bukhari)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika minum susu maka ucapkanlah,
‘Allahumma barik lana fihi wa zidna minhu’ (Ya Allah berkahilah kami pada susu ini dan
tambahkanlah untuk kami lebih dari itu) karena tidak ada makanan dan minuman yang setara
dengan susu.” (HR. Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman (5957), dinilai hasan oleh Al-Albani dalam
Shahih al-Jami’(381))
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila kalian minum susu maka berkumur-
kumurlah, karena sesungguhnya susu meninggalkan rasa masam pada mulut.” (HR. Ibnu Majah
(499))
20. Dianjurkan bicara saat makan, tidak diam dan tenang menikmati makanan seperti halnya
orang-orang Yahudi.
Ishaq bin Ibrahim berkata, “Pernah suatu saat aku makan dengan Abu ‘Abdillah (Imam Ahmad)
dan sahabatnya. Kami semua diam dan beliau (Imam Ahmad) saat makan berkata, ‘Alhamdulillah
wa bismillah’,kemudian beliau berkata, ‘Makan sambil memuji Allah Ta’ala adalah lebih baik dari
pada makan sambil diam.’”
8. Apa saja fase pencernaan