PERIODONTAL DISEASES
OLEH:
pembuatan protesa.
Teknik prosedur
Kegunaan gambar intraoral dalam evaluasi penyakit periodontal
dapat ditingkatkan dengan membuat gambar dengan kualitas teknis
yang tinggi. Interproksimal (bitewing), pada kasus vertikal bitewing dan
radiografi periapikal digunakan untuk evaluasi periodonsium. Bahan ini
membahas tentang proyeksi geometri dan teknik radiografi intraoral,
tetapi teknik ini lebih menekankan gambaran tulang alveolar.
Penempatan reseptor gambar dan keselarasan cahaya
Reseptor gambar harus ditempatkan parallel dengan poros panjang
dari sumbu gigi atau dekat dengan posisi yang ideal terhadap ukuran
dan struktur mulut. Cahaya x-ray langsung tegak lurus dari sumbu
panjang gigi dan bidang reseptor gambar. Langkah ini mengakibatkan
gambar tidak terdistorsi dengan baik dari gigi dan jaringan periodontal.
Interproksimal (bitewing) gambar lebih akurat melihat jarak anatara
CEJ dan puncak tulang alveolar intrradicular karena cahaya
berorientasi pada sudut kanan terhadap sumbu panjang gigi dengan
interproksimal, memberikan gambaran yang akurat tentang hubungan
ketinggian tulang alveolar pada akar. Pada periapikal, terutama di
rahang posterior pada maksila, dapat memperlihatkan penyimpangan
dari hubungan antara gigi dan ketinggian tulang alveolar karena
adanya hard palate membutuhkan tabung x-ray untuk berorientasi
sedikit ke bawah ke arah gigi posterior untuk menangkap apeks gigi.
Dalam hal ini, tingkat tulang alveolar bukal dapat diproyeksikan dekat
atau di lingual CEJ, membuat ketinggian tulang tampak lebih besar
dari sebenarnya.
Gigi yang digambarkan dalam posisi yang benar relatif terhadap
alveolar bila (1) tidak ada tumpang tindih kontak proksimal antara
mahkota, (2) tidak ada tumpang tindih akar gigi yang berdekatan dan
(3) tumpang tindih bukal dan lingual cusps gigi molar.
Untuk radiografi dari tulang alveolar, menggunakan energi cahaya
70 sampai 80 kVp. Gambar dengan sedikit cahaya untuk memeriksa
cortical margin dari tulang. Sebuah sinar collimused mengurangi
radiasi yang tersebar dan meningkatkan gambar yang kontras.
Pertimbangan khusus dan teknik
Dokter gigi harus menentukan frekuensi optimal pemeriksaan
radiografi untuk pasien dengan penyakit periodontal. Radiografi dari
semua penyakit harus tersedia pada awal terapi periodontal untuk
membantu diagnosis dan merencanakan perawatan. Luasnya aktivitas
penyakit melanjutkan, yang dapat ditentukan secara klinis, harus
mengerti pemeriksaan radiografi selanjutnya.
Komputer dan teknik pengolahan teknik pengolahan gambar telah
digunakan untuk meningkatkan gambar deteksi peningkatan
kehilangan tulang alveolar yang berhubungan dengan penyakit
periodontal. Yang paling banyak digunakan adalah teknik pengurangan
radiografi. Keuntungan dari metode ini adalah memungkinkan
terdeteksinya lebih baik dalam jumlah kecil tulang antara gambar yang
dibuat pada waktu yang berbeda dengan inspeksi visual.namun,
gambar pengurangan adalah gambar harus dilakukan dengan orientasi
yang sama dari primary, sinar x-ray, tulang, dan reseptor gambar.
Penampilan dari anatomy normal
Tulang alveolar normal yang mendukung gigi memiliki tampilan
yang khas. Lapisan tipis kortikal radiopak mengelilingi puncak alveolar.
Ketinggian puncak terletak sekitar 0,5-2 mm di bawah CEJ gigi yang
berdekatan. Antara gigi posterior, puncak tulang alveolar sejajar
dengan garis yang menghubungkan CEJ yang berdekatan. Antara gigi
anterior, puncak tulang alveolar biasanya runcing dan mungkin memiliki
korteks yang baik. Sebuah garis kortikal well-mineralisasi dari puncak
alveolar menunjukkan tidak adanya aktivitas periodontitis.
Ciri Gambaran dari penyakit periodontal
Untuk semua jenis penyakit periodontal, perubahan terlihat pada
gambar diagnostik mencerminkan perubahan dengan inflamasi pada
tulang. Ini dapat dibagi menjadi perubahan morfologi tulang alveolar
crest dan perubahan pola kepadatan dan trabekular. Perubahan
morfologi menjadi jelas sebagai akibat dari hilangnya tulang crestal
interproksimal dan tulang yang tumpang tindih pada aspek bukal atau
lingual dari akar gigi. Perubahan aspek internal dari tulang alveolar
mencerminkan pengurangan atau peningkatan struktur tulang.
Penurunan terlihat sebagai peningkatan radiolusen karena penurunan
jumlah dan kepadatan trabekula yang ada. Peningkatan tulang sebagai
peningkatan radiopak (sklerosis) sebagai hasil peningkatan terutama di
thickness, kepadatan, dan jumlah trabekula. Serupa dengan semua lesi
inflamasi tulang, penyakit periodontal biasanya memiliki kombinasi
kehilangan tulang dan pembentukan tulang atau sklerosis. Namun, lesi
awal akut predorninantly memperlihatkan kehilangan tulang, sedangkan
lesi kronis mempunyai komponen yang lebih besar yaitu sklerosis
tulang. Kehilangan tulang dapat dilihat pada gambaran diagnostik dari
perodontitis.
Perubahan Morfologi dari tulang alveolar
Perubahan Early Bone
Periodontitis awal muncul sebagai daerah erosi lokal dari
interproksimal puncak tulang alveolar. Daerah anterior ditunjukkan
menumpulan dari puncak alveolar dan kehilangan sedikit ketinggian
tulang alveolar. Pada daerah posterior menunjukkan kehilangan
ketajaman sudut normal antara lamina dura dan alveolar crest. Pada
penyakit periodontal awal, kehilangan sudut kortikal normal (margin)
dan membulat, memiliki irregular dan garis diffuse. Bahkan jika hanya
sedikit perubahan yang jelas, proses penyakit kehilangan tulang terlihat
dalam 6 sampai 8 bulan. Variansi sudut proyeksi sinar x-ray dapat
menyebabkan sedikit perubahan dalam ketinggian dari tulang alveolar.
Daerah kecil kehilangan tulang pada bukal atau lingual pada gigi sulit
untuk dideteksi.
Sebuah lesi ringan tidak selalu berkembang menjadi lesi yang lebih
parah. Namun, jika periodontitis berlangsung, penghancuran tulang
alveolar melakukan perubahan di awal puncak tulang alveolar dan
dapat menyebabkan kelainan morfologi puncak alveolar. Pola
kehilangan tulang telah dibagi menjadi kehilangan tulang secara
horizontal, vertikal (angular), kawah interdental, kehilangan kortikal
plate bukal atau lingual, dan keterlibatan furkasi involvement dari gigi
mutirooted. Keparahan kelainan tulang dapat bervariasi antara satu
pasien dengan yang lain. Gambaran intraoral menunjukkan tingkat
morfologi dari tulang residual, tetapi dapat terlihat kehilangan tulang
dan diagnosisnya dan perodontitis untuk informasi radiologi
memerlukan hasil pemeriksaan klinis.
Kerusakan tulang vertikal adalah lesi tulang yang terlokasi pada satu
gigi, meskipun satu orang dapat mempunyai multiple kerusakan tulang
vertikal. Kerusakan ini berkembang ketika kehilangan tulang cepat
dibawah apikal gigi, mengakibatkan dalamnya poket periodontal.
Manifestasi ini berupa kerusakan vertikal dalam alveolus meluas ke
apikal sepanjang gigi yang terkena dari puncak tulang alveolar. Tepi
dari tulang alveolar yang tersisa menunjukkan angulasi oblique ke garis
imajiner diteruskan ke CEJ dari gigi yang terkena ke gigi tetangganya.
Pada bentuk awalnya kerusakan vertikal tampak sebagai pelebaran
yang abnormal pada periodontal ligamen space pada puncak tulang
alveolar. Kerusakan vertikal digambarkan sebagai three-walled
dikelilingi 3 dinding tulang dimana kedua plat kortikal bukal dan lingual
yang tersisa: menunjukkan gambaran two-walled dimana salah satu
plat ini telah diresorpsi dan sebagai one-walled dimana kedua plat telah
hilang. Kehilangan dari grup ini sangat penting untuk merencanakan
perawatan.
Kerusakan vertikal sering sulit atau tidak mungkin untuk terlihat dalam
radiografi karena satu atau kedua plat tulang kortikal yang tersisa
superimposed diatas defek. Untuk melihat kedalamab poket dengan
memasukan gutta percha point sebelum membuat gambaran intraoral.
Point ini tampak mengikuti defek karena gutta percha infleksible dan
radiopak. Pemeriksaan klinis dan bedah adalah upaya terbaik untuk
menentukan jumlah dinding tulang yang tersisa. CBCT Imaging dapat
membantu untuk menunjukkan defek lebih jelas
Interdental Craters
Interproximal crater adalah two-walled, penurunan terbentuj pada
puncak interdental tulang antara gigi yang berdekatan. Dinding kortikal
terluar bukal dan lingual pada tulang interproximal meluas menjauh dari
koronal divanding tulang kanselus diantaranya, dimana telah diresorpsi.
Pada gambaran ini menunjukkan bandlike atau daerah irregular pada
tulang dengan sedikit padat pada puncaknya, langsung berdekatan
dengan apikal tulang normal yang lebih padat ke dasar crater. Defek ini
lebih umum pada daerah posterior, mungkin akibat dari melebarnya
dimensi puncak alveolar bukal dan lingual.
Buccal or Lingual Cortical Plate Loss
Plat kortikal bukal dan lingual yang berdekatan dengan gigi dapat
teresorpsi. Kehilangan plat kortikal dapat terjadi sendirinya atau dengan
tipe kehilangan tulang lainnya seperti kehilangan tulang horizontal. Tipe
kehilangan ini diindikasikan oleh peningkatan radiolusen pada akar gigi
dekat puncak alveolar. Bentuk ini terlihat biasanya bayangan
semicircular dengan radiolusen apeks langsung apikal gigi. Kekurangan
kehilangan tulang pada daerah interproximal gigi dapat membuat defek
semacam ini sulit untuk dideteksi.
Osseous Deformities In the Furcations of Multirooted Teeth
Traumaoklusi
Trauma oklusi menyebabkan perubahan degeneratif yang disebabkan
oleh tekanan oklusal yang lebih besar dari toleransi fisiologis dari
penyangga gigi.Perubahan ini terjadi baik sebagai akibat mal adaptasi
sebagai respon tekanan oklusal berlebih pada gigi maupun karena
tekanan oklusal normal pada jaringan periodontal yang sudah terjadi
kehilanagan tulang. Sebagai tambahan padatan klinis dan gejala seperti
meningkatnya kegoyangan, respon yang tidak normal pada perkusi, hal ini
merupakan temuan yang berhubungan dengan gambar, termasuk
pelebaran membrane periodontal, penebalan lamina dura,kehilangan
tulang, serta peningkatan jumlah dan ukuran dari trabekula. Kejadian lain
dari traumatik oklusi saja tidak menyebabkan gingivitis dan periodontitis,
mempengaruhi perlekatan epitel, atau menyebabkan pembentukan poket,
tetapi jika ada kehilangan tulang periodontitis terjadi lebih cepat.Traumatik
oklusi dapat di diagnosis hanya dengan evaluasi klinis.
Kegoyangangigi
Pelebaran membran periodontal menyebabkan kegoyangan gigi yang
berdampak dari trauma oklusi atau kekurangan tulang penyangga yang
muncul pada kehilangan tulang parah. Jika gigi yang terkena berakar
tunggal soketnya dapat berkembang manja dibentukan hour glass. Jika
gigi berakar ganda, menimbulkan pelebaran membrane periodontal pada
apical dan furkasi.Perubahan ini berpengaruh pada pergerakan gigi yang
berotasi pada titik tengah akar. Sebagai tambahan, gambaran dari lamina
dura dapat terlihat melebar dan kabur dan terlihat peningkatan densitas.
Kontak Terbuka
Ketika permukaan mesial dan distal dari gigi yang berdekatan tidak
bersentuhan pasien memiliki kontak terbuka. Kondisi ini mungkin
berbahaya pada periodonsium karena berpotensi pada debris makanan
yang terjebak disitu. Partikel makanan yang terjebak menyebabkan
jaringan lunak dan menginduksi respon inflamasi dan menyebabkan
penyakit periodontal localized. Kontak terbuka lebih berhubungan dengan
penyakit periodontal daripada gigi yang kontak. Situasi potensi yang sama
pada penyakit periodontal mungkin dapat meningkatkan diskrepansi pada
tinggi dari 2 marginal ridge yang berdesakan atau gigi yang tipping.
Deretan gigi yang normal tidak menyebabkan penyakit periodontal tapi
menyediakan lingkungan dimana penyakit ini dapat berkembang sebagai
hasil dari susahnya mempertahankan oral hygiene.
EvaluasiTerapi Periodontal
Kadang-kadang, tanda dari terapi penyakit periodontal yang sukses
dapat terlihat dari gambar setelah terapi. Reformasi dari interproksimal
kortex dan sudut yang tajam antara kortex dan lamina dura merupakan
penanda yang baik dari stabilisasi dari penyakit, meskipun tanda ini tidak
terlihat pada semua pasien. Secara keseluruhan radiolusen pada margin
tulang yang sedang aktif meresorpsi sebelum terapi dapat menjadi
sklerotik atau radiopak setelah terapi berhasil. Pada beberapa kasus,
mungkin dapat dipertimbangkan kehilangan dari tulang cancellous jadi
tulang tidak tampak pada gambar. Terapi yang berhasil dapat
menyebabkan remineralisasi sehingga tulang dapat terlihat pada gambar,
memberikan kesan yang salah bahwa tulang telah tumbuh pada penyakit
periodontal. Pada banyak kasus tidak tampak perubahan pada gambar
setelah perawatan berhasil. Dan juga gambaran intra oral tidak
memperlihatkan eliminasi terapeutik dari jaringan lunak poket periodontal,
maka dari itu penyembuhan dinilai dari evaluasi klinis.
Diagnosis Banding
Kebanyakan kasus dari kehilangan tulang disebabkan oleh penyakit
periodontal. Jadi dokter gigi kurang kritis terhadap penyakit yang parah
dari periodontitis. Squamous cell carcinoma dapat menyerupai gambaran
dari penyakit periodontal tetapi kebanyakan dokter gigi memberikan terapi
untuk penyakit periodontal. Keganasan ini dapat memperlihatkan pada
gambaran radiografi seperti kerusakan tulang yang luas pada region
tertentu melebihi periodonsium atau karakteristik invasive.
Terapi Radiasi
Bila terkena radiasi tinggi, tulang tidak bisa remodeling, lebih rentan
terhadap infeksi, kehilangan tulang lebih cepat. Gigi yang terekspose
radiasi dosis tinggi dapat menyebabkan resesi, kehilangan perlekatan dan
kegoyangan yang lebih parah dari pada gigi yang tidak terkena radiasi.